KEUTAMAAN SABAR
“……Dan berikanlah berita gembira
kepada orang orang
yang sabar. (yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan : "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang
mendapat keberkahan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang
orang
yang mendapat petunjuk”.(Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157)
Sabar adalah adalah “ketahanan / ketabahan jiwa dalam menghadapi ujian”, sabar memang mudah diucapkan namun berat dalam pelaksanaan. Walau
berat dalam melaksanakan, namun jiwa harus dilatih agar bisa melaksanakan,
untuk itu latihan sabar harus dimulai, artinya perlu dimulai dengan memasang
niat walaupun terasa berat diawalnya.
Bukankah
dengan sabar Allah akan menyertainya, betapa mulia posisi orang yang sabar,
betapa ruginya yang tidak mau melaksanakannya.
“Hai orang orang yang beriman, jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang orang
yang sabar”. (Q.S. Al Baqarah 153). Dengan sikap sabar akan diperoleh :
1.DIANUGERAHI KESELAMATAN
Begitu
besar manfaat sabar sehingga Allah mengucapkan : “Keselamatan atas kalian
berkat kesabaran kalian”. (Q.S. Ar Ra’d (13) : 24)
Bukankah kecelakaan banyak diakibatkan karena ketidak sabaran.
Demikian pula mencuri, merampok, mencopet, korupsi, curang dalam berdagang,
menipu, akibat ketidak sabaran karena ingin segera cepat kaya, sehingga berakibat jauh dari
selamat dan ……..berakhir
masuk penjara. Bukankah
para pengusaha, para ilmuwan bisa sukses lantaran berkat keuletan usaha yang
dilandasi dengan kesabarannya.
2. DIANUGERAHI SYURGA
Begitu tingginya nilai orang yang sabar sehingga Allah akan membalasnya pula dengan Syurga. “Mereka itulah orang orang yang
dibalas dengan kedudukan kedudukan tinggi (di syurga) dengan sebab kesabaran mereka”. (Q.S. Al Furqaan (25) : 75)
3.
MENDAPAT
KEBERKAHAN, RAHMAT DAN PETUNJUK
Dalam menapaki hidup, bagi yang beriman pasti diuji
dengan berbagai macam ujian : Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah buahan. Namun bagi yang sabar menghadapinya (dengan mengucapkan : “Innaa lillaahi wa
innaa ilaihi raaji`uun (
sesungguhnya kami dari Allah dan sesungguhnya kami kepada Nya akan kembali)”.
Maka akan diberikan keberkahan, rahmat dan
mendapat petunjuk. "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar (yaitu) orang orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang
orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157)
4.DIGANTI LEBIH BAIK
Dari Ummu Salamah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda
kepadaku : “Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh suatu musibah lalu dia
mengucapkan apa apa yang diperintahkan oleh Allah, yaitu membaca: “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun Allahumma Ajirni fi mushibati wakhluf lii khairan
minha (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Allah lah kami akan
kembali, ya Allah berikanlah bagiku balasan kebaikan atas musibah yang
menimpaku dan berikanlah balasan yang lebih baik darinya ”. Barangsiapa yang
membaca do’a di atas maka Allah akan menggantikan baginya dengan sesuatu yang
lebih baik darinya”. (H.R. Muslim)
BERDO’A DISERTAI SABAR DAN SHOLAT
Guna
mencapai keberhasilan, disamping berikhtiar harus disertai dengan do’a, dalam
berdo’apun harus dilandasi kesabaran, artinya tidak boleh tergesa gesa, tidak seperti membalik telapak tangan : “Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang orang
yang khusyu'”. (Q.S. Al
Baqarah (2) 45)
Ingat berdo’a pada hakekatnya adalah memohon kepada Allah, Dzat
Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tinggi, maka selayaknya sebagai hamba yang dhoif
harus merendahkan diri dengan bersabar !, bukan memaksa kepada Dzat Yang Maha
Mengetahui segalanya.
Ingat tidak mesti segala
yang kita anggap baik mesti baik bagi Allah, demikian pula sebaliknya, maka
serahkan segala keputusan kepada Yang Maha Bijak, Yang Maha Mengetahui, dengan
bertawakkal kepada Nya !. “…….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah 216)
KESABARAN NABI AYUB
Nabi
Ayub adalah cucu Nabi Ishaq bin Ibrahim a.s. beliau dikenal
kesabarannya, diuji dengan habisnya harta benda yang luar biasa banyaknya,
putranya meninggal semuanya, bahkan diuji dengan penyakit kulit yang
menjijikkan sehingga baunya menyengat luar biasa, sampai dikucilkan masyarakat
sekitarnya.
Namun semua
ujian yang berat dihadapinya dengan sabar, dengan tetap bersyukur kepada Allah
Ta’ala lantaran merasa nikmat yang telah diterima masih dirasa lebih besar dari
ujian yang dihadapinya.
Berkat kesabarannya akhirnya Allah
mengembalikan keluarga dan harta bendanya, bahkan sakitnyapun sembuh.
PULIH KEMBALI
“Maka
Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (Q.S.
Al Anbiya’ 84)
Demikian nikmat bila hidup disikapi dengan sabar, karena dengan sabar
akan mudah dan bisa menepis semua rintangan, sehingga jiwa terasa lapang, tenang,
puas dan nyaman, karena tabahnya menghadapi ujian.
KISAH AULADAN
IBU YANG TABAH
Seorang dokter ahli bedah bedah berkisah :
“Pada hari selasa saya mengoperasi seorang anak berusia 2,5 tahun,
kesokan harinya kondisinya sehat. Pada hari Kamis seorang perawat memberi
tahu jantungnya tidak berdetak, saya melakukan pemijatan jantung selama 45
menit. Atas izin Allah jantungnya kembali berfungsi. Kemudian saya memberi tahu
ibunya bahwa berhentinya jantung karena pendarahan pada tenggorokannya. Diluar
dugaan sang ibu dengan tenang mengucapkan : “ Alhamdulillah”.
Sepuluh hari kemudian si anak menunjukkan
pergerakan, kami bersyukur karena karena kondisi otaknya mulai membaik.
Namun dua hari kemudian jantungnya kembali
berhenti karena pendarahan yang sama. Pemijatan jantung kembali saya lakukan,
namun sama seperti sebelumnya, jantungnya
tetap tidak bergerak, Kemudian saya sampaikan kepada ibunya bahwa tidak ada lagi harapan,
namun sang ibu tetap berucap dengan
tenangnya : “Allah kesembuhannya membawa kebaikan maka sembuhkan” dengan tenangnya.
Berkat Rahmat Allahlah yang membuat
jantungnya berdetak kembali. Anak itu sempat mengalami kejadian yang sama
sampai 6 kali, hingga ahli tenggorokan berhasil menghentikan pendarahannya.
Jantung anak tersebut semakin membaik kemudian, setelah 3,5 bulan anak tersebut
masih berbaring tak bergerak.
Saat mulai terlihat tanda tanda pergerakan, kejadian buruk lain
menimpanya, kepalanya dipenuhi cairan darah, kemudian saya sampaikan kondisinya
kepada sang ibu, dia menjawab dengan ucapan yang sama : “Alhamdulillah” dengan
tabahnya. Dua minggu berlalu keadaan makin kritis,
namun ibunya denga tabah menghadapinya dengan sikap yang sama.
Namun setelah 2,5 bulan dengan Rahmat
Allah anak tersebut benar benar sembuh, setelah 1,5 tahun anak tersebut keluar
dari rumah sakit.
Akhirnya
suatu saat datang ayah dan ibu si anak, ketika saya tanya tentang keadaan istrinya yang begitu sabar,
dia menjawab : “Bahwa istriku seorang
yang sholihah dan sangat taat kepadaku, dia tekun melaksanakan sholat malam, tidak suka menggunjing dan
senantiasa menyenangkan aku”. Rupanya sikapnya ini yang menjadikan
Rahmat Allah senantiasa tercurah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar