Sabtu, 03 September 2016


KEUTAMAAN SABAR

“……Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang orang yang mendapat petunjuk”.(Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157)

Sabar adalah adalah “ketahanan / ketabahan jiwa dalam menghadapi ujian”, sabar memang mudah diucapkan namun berat dalam pelaksanaan. Walau berat dalam melaksanakan, namun jiwa harus dilatih agar bisa melaksanakan, untuk itu latihan sabar harus dimulai, artinya perlu dimulai dengan memasang niat walaupun terasa berat diawalnya.
Bukankah dengan sabar Allah akan menyertainya, betapa mulia posisi orang yang sabar, betapa ruginya yang tidak mau melaksanakannya.
“Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar”. (Q.S. Al Baqarah 153). Dengan sikap sabar akan diperoleh :

1.DIANUGERAHI KESELAMATAN
Begitu besar manfaat sabar sehingga Allah mengucapkan“Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian”. (Q.S. Ar Ra’d (13) : 24)
Bukankah kecelakaan banyak diakibatkan karena ketidak sabaran. Demikian pula mencuri, merampok, mencopet, korupsi, curang dalam berdagang, menipu, akibat ketidak sabaran karena ingin segera cepat kaya, sehingga berakibat jauh dari selamat dan ……..berakhir masuk penjaraBukankah para pengusaha, para ilmuwan bisa sukses lantaran berkat keuletan usaha yang dilandasi dengan kesabarannya.       

2. DIANUGERAHI SYURGA          
Begitu tingginya nilai orang yang sabar sehingga Allah akan membalasnya pula dengan Syurga. “Mereka itulah orang orang yang dibalas dengan kedudukan kedudukan tinggi (di syurga) dengan sebab kesabaran mereka”. (Q.S. Al Furqaan (25) : 75)                                                                
3. MENDAPAT KEBERKAHAN, RAHMAT DAN PETUNJUK 
Dalam menapaki hidup, bagi yang beriman pasti diuji dengan berbagai macam ujian : Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Namun bagi yang sabar menghadapinya (dengan mengucapkan : “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun ( sesungguhnya kami dari Allah dan sesungguhnya kami kepada Nya akan kembali). Maka akan diberikan keberkahan, rahmat dan mendapat petunjuk.  "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar (yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157) 

4.DIGANTI LEBIH BAIK
Dari Ummu Salamah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda kepadaku : “Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh suatu musibah lalu dia mengucapkan apa apa yang diperintahkan oleh Allah, yaitu membaca: “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun Allahumma Ajirni fi mushibati wakhluf lii khairan minha (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Allah lah kami akan kembali, ya Allah berikanlah bagiku balasan kebaikan atas musibah yang menimpaku dan berikanlah balasan yang lebih baik darinya ”. Barangsiapa yang membaca do’a di atas maka Allah akan menggantikan baginya dengan sesuatu yang lebih baik darinya”. (H.R. Muslim)

BERDO’A DISERTAI SABAR DAN SHOLAT
Guna mencapai keberhasilan, disamping berikhtiar harus disertai dengan do’a, dalam berdo’apun harus dilandasi kesabaran, artinya tidak boleh tergesa gesa, tidak seperti membalik telapak tangan  : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu'”. (Q.S. Al Baqarah (2) 45)
Ingat berdo’a pada hakekatnya adalah memohon kepada Allah, Dzat Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tinggi, maka selayaknya sebagai hamba yang dhoif harus merendahkan diri dengan bersabar !, bukan memaksa kepada Dzat Yang Maha Mengetahui segalanya.
Ingat tidak mesti segala yang kita anggap baik mesti baik bagi Allah, demikian pula sebaliknya, maka serahkan segala keputusan kepada Yang Maha Bijak, Yang Maha Mengetahui, dengan bertawakkal kepada Nya !. “…….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah 216)

KESABARAN NABI AYUB
Nabi Ayub adalah cucu Nabi Ishaq bin Ibrahim a.s. beliau dikenal kesabarannya, diuji dengan habisnya harta benda yang luar biasa banyaknya, putranya meninggal semuanya, bahkan diuji dengan penyakit kulit yang menjijikkan sehingga baunya menyengat luar biasa, sampai dikucilkan masyarakat sekitarnya.
Namun semua ujian yang berat dihadapinya dengan sabar, dengan tetap bersyukur kepada Allah Ta’ala lantaran merasa nikmat yang telah diterima masih dirasa lebih besar dari ujian yang dihadapinya. 
Berkat kesabarannya akhirnya Allah mengembalikan keluarga dan harta bendanya, bahkan sakitnyapun sembuh.

PULIH KEMBALI
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (Q.S. Al Anbiya’ 84)                                                                

Demikian nikmat bila hidup disikapi dengan sabar, karena dengan sabar akan mudah dan bisa menepis semua rintangan, sehingga jiwa terasa lapang, tenang, puas dan nyaman, karena tabahnya menghadapi ujian.


KISAH AULADAN

IBU YANG TABAH

Seorang dokter ahli bedah bedah berkisah : “Pada hari selasa saya mengoperasi seorang anak berusia 2,5 tahun, kesokan harinya kondisinya sehat. Pada hari Kamis seorang perawat memberi tahu jantungnya tidak berdetak, saya melakukan pemijatan jantung selama 45 menit. Atas izin Allah jantungnya kembali berfungsi. Kemudian saya memberi tahu ibunya bahwa berhentinya jantung karena pendarahan pada tenggorokannya. Diluar dugaan sang ibu dengan tenang mengucapkan : “ Alhamdulillah”.
Sepuluh hari kemudian si anak menunjukkan pergerakan, kami bersyukur karena karena kondisi otaknya  mulai membaik. Namun dua hari kemudian jantungnya kembali berhenti karena pendarahan yang sama. Pemijatan jantung kembali saya lakukan, namun sama seperti sebelumnya, jantungnya tetap tidak bergerak, Kemudian saya sampaikan kepada ibunya bahwa tidak ada lagi harapan, namun sang ibu tetap berucap dengan tenangnya : “Allah kesembuhannya membawa kebaikan maka sembuhkan” dengan tenangnya.
Berkat Rahmat Allahlah yang membuat jantungnya berdetak kembali. Anak itu sempat mengalami kejadian yang sama sampai 6 kali, hingga ahli tenggorokan berhasil menghentikan pendarahannya. Jantung anak tersebut semakin membaik kemudian, setelah 3,5 bulan anak tersebut masih berbaring tak bergerak.  
Saat mulai terlihat tanda tanda pergerakan, kejadian buruk lain menimpanya, kepalanya dipenuhi cairan darah, kemudian saya sampaikan kondisinya kepada sang ibu, dia menjawab dengan ucapan yang sama : “Alhamdulillah” dengan tabahnya. Dua minggu berlalu keadaan makin kritis, namun ibunya denga tabah menghadapinya dengan sikap yang sama.  
Namun setelah 2,5 bulan dengan Rahmat Allah anak tersebut benar benar sembuh, setelah 1,5 tahun anak tersebut keluar dari rumah sakit.
Akhirnya suatu saat datang ayah dan ibu si anak, ketika saya tanya  tentang keadaan istrinya yang begitu sabar, dia menjawab  : “Bahwa istriku seorang yang sholihah dan sangat taat kepadaku, dia tekun melaksanakan  sholat malam, tidak suka menggunjing dan senantiasa menyenangkan aku”. Rupanya sikapnya ini yang menjadikan Rahmat Allah senantiasa tercurah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar