ABU QILABAH
PANDAI BERSYUKUR DAN TABAH WALAU BUNTUNG DAN BUTA
"Salamun
'alaikum bima shabartum,
maka
alangkah
baiknya tempat kesudahan itu “. (Q.S.
Ar Ra’d (13) : 24)
Abu Qilabah adalah seorang
perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik, merupakan salah
seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.
Nama aslinya ‘Abdullah bin
Zaid al Jarmi, berasal dari al Bashroh. wafat di Negeri Syam pada 104 Hijriah,
pada masa kekuasaan Yazid bin ‘Abdil Malik.
PATROLI
Abdullah bin Muhammad berkata
: “Aku keluar menuju tepi
pantai untuk memantau (dari
kedatangan musuh). Ketika sampai di tepi pantai, kudapati sebuah kemah, di
dalamnya terdapat seseorang buntung kedua tangan dan kedua kakinya,
pendengarannya lemah, matanya rabun.
SELALU BERSYUKUR
Dia berkata : “Ya Allah.
Tunjukilah aku agar aku bisa memuji Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa
syukurku atas kenikmatan kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku,
Engkau sungguh telah melebihkan aku atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau
ciptakan”.
Kemudian ‘Abdullah bin Muhammad
mendekati dan berkata kepadanya : “Aku mendengar engkau berkata ya Allah tunjukilah
aku agar aku bisa memuji Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas
kenikmatan kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau
sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau
ciptakan. Nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau
memuji Allah atas nikmat tersebut ?. Kelebihan apakah yang
telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau mensyukurinya
?”.
JAWABAN MENGEJUTKAN
Orang itu menjawab
: “Tidakkah engkau melihat
yang telah dilakukan Robbku kepadaku ?, demi Allah seandainya Ia
mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan
gunung gunung
untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk
menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka
tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada
Nya.
BERSYUKUR DIKARUNIAI LIDAH
Karena Dia telah memberikan
kenikmatan kepadaku berupa lidahku ini, wahai
hamba Allah engkau
telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku, aku
tidak mampu membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku
tidak bisa berbuat apa apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku, saat
tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku, jika aku lapar dia menyuapiku, jika haus,
dia yang memberi aku minum.
MINTA TOLONG
Namun sudah tiga hari ini aku
kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga
Allah merahmati engkau”.
Aku berkata : ”Demi Allah,
tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dia akan
memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, apalagi menunaikan keperluan
dan kebutuhan orang yang seperti engkau”. Maka akupun berjalan mencari
anaknya,
tidak jauh dari tempat itu, aku sampai di suatu gudukan pasir. Tiba
tiba aku
mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas.
Tatkala aku kembali, dia bertanya : ”Bukankah engkau orang
yang tadi menemuiku ?”, Aku menjawab
: ”Benar”. Dia bertanya : ”Bagaimana dengan
permintaanku kepadamu untuk membantuku ?”,
DIALOG TENTANG NABI AYUB
Aku menjawab
: ”Engkau
lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub a.s. ?”, dia menjawab : ”Tentu Nabi Ayyub a.s.”. Aku bertanya,”Tahukah engkau
cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub ?. Bukankah Allah telah
mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya ?”. Orang itu menjawab :
”Tentu aku tahu”. Aku bertanya : ”Bagaimanakah
sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut ?”. Dia menjawab : ”Nabi Ayyub sabar,
bersyukur dan memuji Allah”.
Aku berkata : ”Tidak hanya itu,
bahkan dia
dijauhi karib kerabat dan sahabat sahabatnya”. Dia menimpali : ”Benar”. Aku bertanya :”Bagaimanakah sikapnya
?”. Dia menjawab : ”Dia bersabar, bersyukur
dan memuji Allah”.
Aku berkata : ”Tidak hanya itu, Allah
menjadikan dia
menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang orang yang lewat di jalan,
tahukah engkau tentang hal itu ?”. Dia menjawab : ”Ya”. Aku bertanya : ”Bagaimanakah sikap
Nabi Ayyub ?”. Dia menjawab : ”Dia bersabar, bersyukur
dan memuji Allah”.
Kemudian saja
jelaskan : ”Sesungguhnya
putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam
binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan
engkau”.
WAFAT
Orang itu berkata : ”Segala
puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada Nya”,
kemudian dia berkata : ”Innaa lillaah wa innaa ilaihi rooji’uun”, kemudian dia
menarik nafas panjang, dan meninggal dunia. Kemudian aku menyelimutinya
dengan kain yang ada di tubuhnya, dan aku duduk di dekat kepalanya sambil
menangis.
Tiba tiba datang kepadaku empat
orang dan berkata kepadaku : “Wahai ‘Abdullah, ada apa denganmu apa yang telah
terjadi ?”, akupun menceritakan yang telah aku alami. Kemudian mereka berkata :
”Buka wajahnya, siapa tahu kami mengenalnya”. Akupun membuka wajahnya, lalu merekapun
bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, kemudian mereka berkata
: “Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal hal yang diharamkan
Allah. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang
orang
dalam keadaan tidur”.
Aku
bertanya kepada mereka :
“Siapakah orang ini,
semoga
Allah merahmati kalian ?”. Mereka menjawab : ”Abu Qilabah al Jarmi
sahabat Ibnu ‘Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah dan Nabi s.a.w.”.
Kemudian kami
memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati
dan menguburkannya.
MUIARA FIRMAN
KEUNIKAN LABA LABA
“Perumpamaan
orang orang yang mengambil pelindung pelindung selain Allah adalah seperti laba
laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah
laba laba kalau mereka mengetahui”. (Q.S. Al Ankabut 41)
Laba laba
memiliki konstruksi unik, tubuhnya terdiri dari dua bagian, kepala dan dada
menyatu (cephalothorax), serta perut. Kepala dan dada memiliki delapan mata,
delapan kaki, dua taring bisa dan dua peraba. Pada ujung perut yang lembut dan
elastik terdapat cerat pemintal dan lubang lubang untuk sistem pernafasan.
Cephalothorax dan perut dihubungkan batang kecil yang disebut
"pedicel". Tidak ada mahluk lain yang pinggangnya seramping laba laba.
Melalui batang yang ukurannya kurang dari 1 mm ini dilewatkan alat pencernaan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar