Senin, 19 September 2016



TERNYATA PATIH GAJAH MADA SEORANG MUSLIM !

Dan katakanlah : "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (Q.S. Al Isra’ (17) : 81)

Nama Gajah Mada dikenal karena sumpah palapanya yang berisi ”janji tidak akan berhenti sebelum bisa mempersatukan seluruh kerajaan kerajaan di nusantara“. Karena kebesarannya namanya diabadikan menjadi nama universitas negeri di yogyakarta.
Beliau dikenal sebagai patih kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan hindu terbesar di nusantara. Wilayahnya meluas sampai Asia tenggara, benarkan demikian ?.
Ternyata fakta ilmiah mengungkap, bahwa kerajaan Majapahit yang selama ini dikenal sebagai kerajaan Hindu terbesar di nusantara sebenarnya adalah kerajaan Muslim, yang lebih mengejutkan lagi bahwa patih Gajah Mada ternyata seorang Muslim !.
Demikian juga dengan pendiri kerajaan Majapahit raden Wijaya, ternyata juga seorang Muslim, hal ini semakin mempertkuat bukti bahwa kerajaan ini memang merupakan kerajaan Muslim terbesar di nusantara !.

PENELITIAN L.H.P.K.
Fakta ilmiah terungkap setelah Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta melakukan penelitian dan kajian ulang terhadap sejarah majapahit.
Setelah melakukan penelitian, tim menerbitkan sebuah buku berjudul “Kesultanan Majapahit, fakta sejarah yang tersembunyi”. Buku ini masih diterbitkan terbatas, terutama dalam rangka menyongsong Muktamar satu abad Muhammadiyah di Jogyakarta beberapa waktu yang lalu.
Berikut diantara hasil penelitiannya :
1. Ditemukan adanya koin koin emas Majapahit yang bertuliskan kata kata La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah. Sebagaimana diketahui, koin merupakan alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Maka mustahil jika dikatakan bahwa sebuah kerajaan Hindu memiliki koin yang bertuliskan kaimat tauhid seperti ini.
2. Pada batu nisan Syaikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah seorang Qadhi (hakim agama Islam) kerajaan Majapahit. Hal ini menunjukkan bahwa Agama Islam merupakan agama resmi kerajaan Majapahit.
3. Lambang kerajaan Majapahit berupa delapan sinar matahari dengan beberapa tulisan arab yakni sifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid, mungkinkah sebuah kerajaan  Hindu memiliki logo/lambang resmi bertuliskan kata kata arab seperti ini ?.
4. Pendiri kerajaan Majapahit, Raden Wijaya ternyata seorang  Muslim, beliau cucu Prabu Guru Dharmasiksa,   seorang  raja Sunda sekaligus ulama Islam Pasundan yang hidup sebagai  seorang sufi, sedang neneknya seorang muslimah keturunan penguasa Kerajaan Sriwijaya. Walau Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (Menggunakan bahasa sansekerta yang lazim digunakan saat itu), tidak berarti bahwa beliau seorang pemeluk Hindu. Gelar seperti ini (menggunakan  bahasa sansekerta) ternyata juga digunakan oleh raja raja  Muslim jawa zaman sampai sekarang seperti Hamengkubuwono dan Paku  Alam di Yogyakarta serta Pakubuwono di Surakarta/Solo.
5. Patih kerajaan Majapahit Gadjah Mada ternyata juga seorang Muslim, nama aslinya adalah Gaj Ahmad..Karena orang jawa saat itu sulit mengucapkannya, mereka menyebutnya Gadjahmada untuk memudahkan pengucapan. Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasan di masa Patih Gaj Ahmada. kekuasaannya sampai ke Malaka. Setelah mengundurkan diri dari kerajaan, Patih Gaj Ahmada lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Mada oleh masyarakat sekitar. Pernyataan ini diperkuat dengan bukti fisik yaitu pada nisan makam Gaj Ahmada di Mojokerto terdapat tulisan La Illaha Illallah Muhammad Rasulullah.

PEMBELOKAN SEJARAH KARENA KEPENTINGAN PENJAJAH
Itulah fakta sejarah cukup mengejutkan yang tersembunyi dari kerajaan Majapahit, mengapa bisa terjadi ?. Bukankah saat itu nusantara dibawah kekuasaan penjajah Belanda yang non Muslim, sehingga Belanda berkepentingan menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya Muslim. Untuk itu diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam baru masuk ke Nusantara kemudian.
Seorang sejarawan berkata bahwa sejarah berdasar versi atau sudut pandang yang membuatnya. Versi inilah yang menjadikan sebuah kerajaan besar di nusantara Indonesia menjadi seperti difahaman saat ini.
Demikian pula halnya dengan Kapitan Pattimura, pahlawan dari Maluku yang ternyata juga seorang Muslim, nama aslinya Ahmad Lussy, bukan Thomas Matulesy. 
Demikian juga dengan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok yang melakukan pelayaran besar besaran di dunia (termasuk indonesia) juga seorang Muslim (namanya menjadi Muhammad Cheng Ho). Hal ini membuktikan bahwa kebenaran suatu saat pasti terungkap : "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”.
Kiranya tidak berlebihan bila Gajah Mada dinyatakan sebagai seorang Muslim, karena dalam jiwa seorang Muslim tertanam jiwa sebagai pejuang, karena termotivasi ayat : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang orang yang beruntung”. ( Q.S. Ali Imran (3) : 104). (Disunting dan diedit dari : https://keajaibanislam.wordpress.co)

KISAH TAULADAN

PENEMUAN INJIL BARNABAS ASLI DI TURKI

Belum lama ini, pemerintah Turki mengumumkan penemuan kitab Injil asli Barnabas, salah satu murid pertama Yesus (Isa Almasih). Sebagaimana diberitakan oleh DailyMail, basijpress dan NationalTurk, bahwa Injil Barnabas asli ditemukan pada tahun 2000 lalu di Turki, namun ditutupi pemerintah Turki selama lebih dari 12 tahun, baru sekarang di beberkan ke publik. Lembaran lembaran kulit hewan tersebut ditulis dengan huruf Syriac berdialek Aram, bahasa yang umum dipakai di masa Nabi Isa a.s.

Pemerintah Turki menyakini bahwa kitab kulit hewan tersebut adalah Injil Barnabas orisinal. Yang menarik dalam kitab Injil Barnabas tersebut menyatakan bahwa “Yesus tidak pernah disalib”, juga terdapat ayat yang menyatakan bahwa “Islam adalah agama yang benar serta pengakuan tentang kehadiran Nabi akhir zaman, Muhammmad s.a.w.

Pengakuan tersebut terdapat pada bab 41 dari kitab Barnabas, berikut ini : ”Allah telah menyembunyikan diri Nya sebagai Malaikat Agung Michael berlari mereka (Adam dan Hawa) dari syurga, (dan) ketika Adam berbalik, dia melihat bahwa di atas pintu gerbang ke syurga tertulis “La Ela ELa Allah, Muhammad Rasul Allah”. Kitab tersebut kini disimpan di Justice Palace, Ankara, Turki dengan pengawalan ketat polisi bersenjata lengkapPihak Iran lewat Basij Press menyatakan yang tertulis di kitab Barnabas tersebut merupakan bukti tentang kebenaran Islam. Bahkan pihak Kristen lewat berbagai jamaatnya menyatakan bahwa Kitab Barnabas tersebut diragukan keotentikannya. Namun fihak Vatikan lebih arif dengan menyatakan telah mengajukan permohonan resmi ke pemerintah Turki untuk membaca dan menganalisa keaslian kitab yang kontroversial tersebut. (sumber : MOEF’ BLOG)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar