Jumat, 12 Desember 2014



BAHAYA MENGUMBAR HAWA NAFSU

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? “. ( Q.S. Al Jaatsiyah 23 )
            
Nafsu merupakan perlengkapan manusia dalam menikmati hidup, dengan nafsu manusia mempunyai keinginan, dengan keinginan bisa memenuhi hajat hidupnya, sehingga bisa hidup lebih sejahtera.
Namun nafsu tidak boleh diumbar semaunya, karena sangat berbahaya, karena ada yang mempertuhankannya. Untuk itu agama memberikan tuntunan dalam mengendalikannya.

SESAT TIDAK MENDAPAT PETUNJUK                                 Lantaran keasyikannya dalam mengejar dunia yang mempesona, sehingga lepas control tanpa memperhatikan kaidah agama, sehingga tanpa disadari pada mengikuti hawa nafsunya, ini bisa berakibat jauh dari petunjuk. “........Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang yang dzalim. ( Q.S. Al Qashash 50 
Abu Thalib adalah paman Nabi s.a.w. yang cukup disegani kaum quraisy, dia sangat mencintai keponakannya, dia faham dan tahu bahwa keponakannya sejak kecil bergelar “ Al Amin ( dapat dipercaya ), namun mengapa masih belum mau memeluk Islam ?.
Bahkan ketika menjelang wafat Nabi s.a.w. dengan getol  megajaknya agar mau bersyahadat, namun Abu Thalib tetap bersikukuh tidak  mau bersyahadat. Karena disampingnya berdiri Abu Jahal dan teman temannya mendesak  agar tetap bertahan memeluk ajaran nenek moyangnya, artinya tetap bertahan menuruti hawa nafsunya menyembah berhala, sehingga hidayah Allah tidak masuk.  
Melihat kesungguhan Nabi s.a.w. dalam mengajak Abu Thalib, kemudiani Allah menurunkan  firman Nya :
“ Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada   orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki Nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau    menerima petunjuk ". ( Q.S. Al Qashosh 56 )                                                                                    
BINASA                                                                                     Begitu besar resiko memperturutkan hawa nafsu sehingga mengakibatkan kebinasaan, fatal memangMaka sekali kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu Jadi binasa". ( Q.S. Thaha 16 ). Bukankah saat ini sedang marak kasus minuman keras ( miras ) di Garut, sehinggga sampai merenggut 11 jiwa, apakah mereka tidak sadar bahwa minuman tersebut sangat berbahaya ?, karena dorongan nafsu belaka mereka nekat menenggaknya, demi memperturutkan hawa nafsunya, agar dikatakan kuat minum, sehingga pada jor joran meminumnya dan menemui 
kematian sia sia.                                              

                                                                          DILALAIKAN 

Bersabar merupakan perisai bagi orang yang mengharap
 keridloan Tuhan Nya, sehingga tidak terpengaruh seperti yang mengikuti hawa nafsunya, yang akan berakibat dilalaikan mengingat Allah                                                        
“ Dan bersabarlah kamu bersama sama dengan orang orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. ( Q.S. Al Kahfi 28 )
Orang yang dilalaikan Allah berakibat selalu memperturutkan hawa nafsunya, buta dari kebenaran dan kejujuran.
Bukankah saat ini ( Desember 2014 ) di Medan polisi sedang sibuk mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan seorang perekrut tenaga T.K.W. dimana dengan sadisnya melakukan penganiayaan terhadap 5 para calon T.K.W. dengan menyiksa kemudian membunuhnya. 
Jasad korban ada yang dibuang begitu saja di pinggir jalan, ada yang dipendam dalam rumah, entah dimana lagi karena masih dalam penyelidikan pada 4 titik. Demikian prilaku seorang psyko pat ( pembunuh sadis ) bila sedang melakukan aksinya, tanpa rasa kasihan, tanpa rasa kemanusiaan, brutal memang. 

HAWA NAFSU MENYESATKAN  
“ .......Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan( Q.S. Shad 26 )
Memperturutkan hawa nafsu beresiko tinggi, akan menyesatkan dari jalan Allah. Bila sudah demikian akan menghancurkan martabatnya.
Bukankah baru baru ini mencuat kasus memalukan di Sulawesi, dimana seorang Pror. DR. , dengan beberapa dekan dan mahasiswanya pada menikmati narkoba, betapa memalukan dan hancur harga dirinya sebagai seorang ilmuwan, lantaran memperturutkan hawa nafsu berhappy happy bersenang senang, padahal sebagai seorang ilmuwan seharusnya tahu bahwa perbuatannya jelas jelas salah.
Begini akibat bila memperturutkan hawa nafsu, nafsu yang seharusnya dikendalikan justru diumbarnya, sehingga menghancurkan karirnya.                                                                                                                          
MEMPERTURUTKAN NAFSU BAGAI ANJING
Sebenarnya Allah hendak meningkatkan derajat manusia dengan agama Nya, tetapi manusia justru banyak yang cenderung kepada kemilau dunia, sehingga mengikuti hawa nafsunya, sehingga derajatnya menjadi rendah, sehingga Allah mengumpamakan bagai anjing, begitu hinanya.
“ Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).......”. ( Q.S. Al A’raaf 176-177 )                                                                                                                                                      
MENAHAN HAWA NAFSU DISEDIAKAN SYURGA
Beda dengan yang bisa menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, lantaran takut kepada Tuhan Nya, sehingga setiap tingkah lakunya diperhitungkan, selalu memilih mana yang benar dan salah, mana yang haram dan halal, sehingga posisinya benar benar terjaga, walau mungkin banyak orang pada mengejek dan mentertawakannya.
Baginya punya prinsip bahwa yang benar bukan karena ikut ikutan, bukan latah, namun kebenaran mutlak datangnya dari Allah, begini bila nafsu dikendalikan menurut tuntunan, bukan memperturutkan hawa nafsu belaka.
Menahan diri dari keinginan hawa nafsu memang berat, namun bila dilatih untuk membiasakannya, akan jadi terbiasa enak dan nyaman.
Demikian mulia yang bisa menahan diri dari kemauan hawa nafsunya sehingga kelak mendapat balasan syurga, betapa beruntungnya.
“ Dan adapun orang orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya) “.  ( Q.S. An Naziat 40 )

                                                                            KISAH TAuLADAN
UMAR MENCABUT KEPUTUSAN

Pada suatu hari, naiklah Umar diatas mimbar dengan mulut yang disibukkan oleh bacaan tasbih dan tahmid.
Dengan wajah bersinar menghadap para jamaah dia berkata : "Janganlah kalian terlalu banyak memberikan mahar kepada perempuan yang ingin kalian nikahi. Tidak pernah saya mendengar ada orang yang lebih banyak daripada Rasulullah s.a.w. dalam memberikan mahar. Jika ada orang yang melebihi Rasulullah s.a.w. dalam memberikan mahar, maka kelebihannya itu diserahkan ke Baitul Maal ".
Setelah mengatakan demikian, ia beranjak turun dari mimbar. Disaat ia hendak turun, tiba tiba berdiri seorang wanita Quraisy seraya berkata : " Wahai Amirul Mukminin, Kitabullah atau ucapan engkau yang berhak untuk aku ikuti ? "Wanita itu kemudian berkata : " Baru saja engkau melarang orang orang untuk memberikan mahar terlalu banyak kepada wanita yang ingin mereka nikahi, padahal Allah berfirman :
" Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun ". ( Q.S. An Nisaa  20 ).
Umar kemudian menjawab : " Semua orang lebih pandai dari Umar ".  
Umar lalu kembali dan naik mimbar seraya berkata dihadapan orang orang yang sedang berkumpul saat itu : " Baru saja aku melarang kalian untuk tidak terlalu banyak memberikan mahar kepada para wanita yang ingin kalian nikahi,. sekarang semua lelaki bebas membelanjakan hartanya sesuka hati ".
Begitu gentle Umar r.a. bersikap, walau dia menjabat sebagai kholifah namun berani mencabut keputusannya, walau yang mengingatkan hanya seorang wanita biasa.
Umar r.a. memang dikenal keras temperamennya, namun dibalik watak kerasnya tersimpan kelembutan, kepekaan terhadap masukan dan kritikan, karena dia faham bahwa jabatan merupakan amanat yang harus dipertanggung jawaban di hadapan Allah kelak di hari kebangkita, maka dia sangat tanggap dalam bersikap.
Bagi Umar r.a. lebih baik mencabut keputusan yang salah, dari pada mempertahankan gengsi demi memperturutkan hawa nafsunya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar