BAHAYA BERSEKUTU DENGAN JIN !
“Hai anak Adam janganlah
sekali kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan
kedua ibu bapamu dari surga, dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya dia dan pengikut
pengikutnya
melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya
Kami telah menjadikan syaitan syaitan itu pemimpin
pemimpin bagi orang
orang
yang tidak beriman”. (Q.S.
AlA’raaf (7) : 27)
Dari
firman tersebut mengandung tiga pengertian : 1. jangan ditipu syaitan. 2.
Setan bisa melihat manusia, tetapi
manusia tidak tidak
bisa melihatnya. 3. syaitan pemimpin orang
tidak
beriman
Setan menurut
istilah bahasa Arab berasal dari kata syathona, artinya jauh
(jauh dari kebaikan). Karena
tidak bisa dilihat, bila menampakkan diri itu merupakan ujud jadi jadian,
bukan ujud sebenarnya !. Dari kelebihannya inilah manusia banyak yang terjebak
dan tersesat !. .
BERBURU KHODAM
Lantaran lemahnya
iman dan kurangnya pemahaman agama, para
ahli mujahadah berburu khodam jin, dengan melakukan wirid wirid khusus, dengan mendatangi kuburan kuburan yang
dianggap keramat, gua gua atau tengah hutan. Dengan membaca ayat kursi seratus ribu dalam sehari semalam, mereka berharap mendapatkan khodam ayat kursi ???.
Begitu
jauhnya mereka melakukan penyimpangan, amalan yang jelas tidak ada tuntunan,
amalan yang tidak pernah dilakukan para sahabat, apalagi Rasulullah s.a.w.
tidak pernah memberikan tuntunan. Bukankah Allah sudah mengingatkan : “
….jangan
sekali kali kamu dapat ditipu oleh syaitan !”, jadi bila
ada yang melakukan ritual tersebut jelas dari tuntunan setan, lewat agennya
setan jenis manusia (paranormal, orang ngerti, dukun dan sebangsanya).
SETAN JIN DAN SETAN MANUSIA
“Dan
demikianlah
Kami jadikan bagi tiap tiap
Nabi itu musuh, yaitu
syaitan syaitan
(dari jenis) manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan perkataan
yang indah indah
untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada adakan”. (Q.S. Al
An ‘Am (6) : 112)
Dari ayat tersebut jelas bahwa : 1. Syaitan terdiri
dari jenis
manusia dan jin. 2. Membisikkan
perkataan yang indah indah
untuk menipu (manusia). 3. tinggalkanlah
mereka dan apa yang di ada
adakan.
Setan jenis manusia, jelas (dengan sadar
maupun tidak) mengajak manusia agar jauh menyimpang dari ajaran agama, walau
seakan melaksanakan ibadah dengan khusyu’ dan tekunnya (melakukan wirid wirid khusus, membaca
ayat kursi seratus ribu dalam sehari semalam, surat Al Ikhlas ribuan kali dan sebangsanya ).
CARA MENGGELINCIRKAN
Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam
mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.
Setan jin menguasai manusia
dengan cara menguasai nafsunya. urat darah dijadikan jalan masuk kedalam
hati, dengan tujuan agar dapat mengendalikan nafsu manusia. Dengan nafsu ini
manusia berkeinginan agar sakti, punya linuwih ( kelebihan), punya karomah,
agar dikatakan wali dan sebagainya. Maka dengan tidak disadari akan berguru
kepada orang pintar !, sehingga melakukan ritual sesat dan terperangkap kedalam
kemusyrikan !!!.
Bukankah dengan jelas Allah mengingatkan : “….sebahagian
mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan perkataan yang indah indah
untuk menipu (manusia)….”.
BERBAGAI TIPUAN
Bukan setan bila tak pandai menipu,
karena terbuat dari api, setan (jin) bisa membuat manusia tidak mempan peluru,
tahan api, pindah tempat dalam waktu singkat, bisa meramal, bisa merubah bentuk
seperti si Gatot Brajamusti yang mengaku guru spiritual para selebritis ?!.
Begini akibat bila terkesima ajakan setan bentuk manusia, yang berakhir menjadi
penghuni penjara. Na’udzu billaahi min dzaalik !. “….Maka tinggalkanlah
mereka dan apa yang mereka ada adakan”.
SETAN SEBAGAI PEMIMPIN BAGI YANG TIDAK
BERIMAN
Dengan
demikian jelas bahwa yang memiliki ilmu yang aneh aneh tersebut jelas
bersinergi (bersekutu) dengan jin. Dengan tidak disadari telah menjadikan setan
sebagai pemimpin, karena mengabaikan tuntunan agama : “Sesungguhnya
Kami telah menjadikan setan setan sebagai pemimpin bagi orang yang tidak percaya “. (QS. Al A’raaf (7) :
27).
DIPECUNDANGi
orang yang
memiliki kesaktian, dikira dia mampu bersinergi dengan jin, bisa mengendalikan
jin, itu pemahaman yang jelas keliru, karena justru dia yang dikuasai jin !. “Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki laki di antara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan”. (Q.S. Jin (72) : 6) Bukankah orang yang
memiliki kesaktian pasti melakukan ritual sesat dan penuh kemusyrikan :
Menyajikan sajen, membakar kemenyan dan kembang telon (kesukaan setan),
melaksanakan puasa moteh, puasa ngrowot, puasa pada hari wetonnya, puasa pati geni,
wirid / membaca ayat dengan jumlah sampai ribuan. (semestinya Al Quran sebagai petunjuk untuk difahami dan diamalkan) Nah disini jebakannya !!!, orang . jawa mengatakan diplokoto
(dipecundangi).Disamping menjauhi
ajaran yang diadakan setan lewat agen agennya (paranormal, orang ngerti,
dukun), maka kembali ke ajaran agama merupakan jalan paling tepat, sehingga
akan mendapat rahmat dari Allah, “Dan
taatilah Allah dan rasul supaya kamu diberi rahmat”. (Q.S. Ali Imran (3) : 132). Dengan rahmat Allah jiwa menjadi
tenang dan nyaman, bukan keterikatan kepada aturan dan ritual ala setan yang
membuat jiwa jadi kebingungan, lantaran tidak berpegang pada tuntunan yang
benar (lurus). “Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Q.S. Ar Rum
(30) : 30). Semoga Allah selalu memberikan
hidayah Nya, agar kita selalu berada dalam kebenaran dan dijauhkan dari ajaran
setan, sehingga tidak mudah terpedaya ajakannya, Amiin
KISAH MEMPRIHATINKAN
DIMAS KANJENG TAAT PRIBADI SANG
PENGGANDA UANG.
Betapa fatal
dan rugi bila ajaran agama tidak difahami, berakibat mudah terombang ambing dan
teperangkap kedalam prilaku sesat yang jauh menyimpang dari tuntunan agama. Di daerah
Probolinggo sebuah padepokan saat ini menjadi sorotan berita, karena
pimpinannya bisa menggandakan uang ???.
Ironisnya sang
pimpinan berakhir berurusan dengan fihak kepolisian !.
TEMPO.CO, Probolinggo - Kepolisian
Daerah Jawa Timur menetapkan Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi 46
tahun, sebagai tersangka kasus pembunuhan, juga diduga sebagai dalang di balik kematian dua bekas pengikutnya, mayatnya
ditemukan di di Probolinggo pada Februari 2016 dan di Wonogiri pada April 2016. polisi juga menyelidiki dugaan
penipuan dengan modus penggandaan uang.
Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, Abdul Gani dan Ismail dibunuh karena dicurigai membocorkan informasi praktik
penggandaan uang. Kabidhumas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat
dikonfirmasi membenarkan adanya kabar tersebut. “Pokoknya kami sudah menyita
barang bukti terkait pembunuhan itu”, kata Argo. (eko/ano)
Sebelum ditangkap pengikutnya 23 ribu orang. Salah satu modusnya, pengikut
padepokan diberi peti ajaib. “Kotak terbuat dari kayu berukiran bagus”. Kotak dipercaya berisi uang berlipat ganda yang tiba tiba muncul setelah korban menyetor uang lewat kordinator. “Tak
sampai hitungan tahun, dalam hitungan bulan akan muncul uang berlipat ganda”.
Majelis Ulama
Indonesia Jawa Timur mengatakan ada kejanggalan dalam prakteknya, terutama ajaran bacaan dzikir dan salawat dengan tujuan
menggandakan uang. "Kami menemukan selebaran berisi 20 bacaan yang
diajarkan padepokan, salah satunya disebut salawat fulus (uang)”, kata ketua
MUI Jawa Timur, Abdusshomad Buchori, dilihat maknanya bacaan berisi harapan
agar bisa mendapatkan uang atau harta berlimpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar