Minggu, 23 Februari 2020



AMAL IBADAHNYA HAPUS !!!
AKIBAT KEDZALIMANNYA
 “Adapun orang orang yang beriman dan mengerjakan amal amal sholih, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan amalan mereka dan Allah sangat benci kepada orang orang yang dzalim.” (Q.S. Ali Imran (3) : 57).
                                                       
             Dzalim berasal dari bahasa Arab maknanya gelap, juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari kata dzalim tersebut.                                                                               Prilkaku dzalim sangat di larang dan termasuk dosa besar, bahkan kelak akan mendapat siksa yang pedih. Sesungguhnya dosa besar itu atas orang orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu mendapat adzab yang pedih“.(Q.S.Asy Syura (42) : 4

BESARNYA RESIKO BERBUAT DZALIM !!!
Begitu besar resiko berbuat dzalim sebagaimana hadits dibawah ini  : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi s.a.w. bersabda : “Tahukah kamu siapa yang bangkrut itu ?“. Mereka berkata : “Ya Rasulullah orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang”.    

BANGKRUT
Rasulullah menjawab : “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki maki orang, memukul orang dan mengambil harta benda orang (hak hak orang).

KEBAIKANNYA DIAMBIL
Maka kebaikan kebaikan orang (yang dzalim) itu diambil untuk diberikan kepada orang orang yang didzalimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang di dzalimi) itu habis, sedang hutang (kedzalimannya) belum terbayarkan.

DOSA YANG DIDZALIMI DIBERIKAN KEPADA YANG MENDZALIMI
Maka diambilkan kajahatan kejahatan dari mereka (yang didzalimi) untuk di berikan kepadanya (yang mendzalimi), kemudian dia (yang mendzalimi) dilemparkan kedalam neraka”. (H.R. Muslim)

AMAL SHOLIHNYA HABIS (BANGKRUT)
Begitu besar bahaya berbuat dzalim sampai disebut orang bangkrut. Karena sifat Maha Adilnya Allah, maka Allah menghakimi dengan cara  mengambil amal kebaikan orang yang mendzalimi, kemudian diberikannya kepada yang didzalimi !.    
Lantaran banyaknya kedzaliman yang dilakukan, sehingga amal kebaikannya habis. Karena masih banyaknya kedzaliman yang dilakukannya, maka dosa orang yang didzalimi diambil dan diberikan kepadanya. Sehingga yang semula dia banyak amal sholihnya (pahala sholat, zakat, puasa dan haji), menjadi lenyap akibat kedzalimannya, sehingga Allah melemparkannya ke dalam neraka !.

SEGERA MEMINTA MAAF
Nabi bersabda : Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayaannya dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya. (H.R. Bukhari dan Muslim)         

AKIBAT DI AKHERAT
Lantaran besarnya akibat perbuatan dzalim, sehingga kelak menghuni neraka. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang orang yang dzalim”. (Q.S. Al A’raaf  (7) : 41).
Dan penghuni penghuni syurga berseru kepada penghuni penghuni neraka (sambil berkata) : “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (adzab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu) ?”. Mereka (penduduk neraka) menjawab : “Betul !”.            
Kemudian seorang penyeru (Malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu :Kutukan Allah ditimpakan kepada orang orang yang dzalim”. (Q.S. Al A’raaf (7)  : 44)
UMAT BINASA KARENA KEDZALIMANNYA
Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kedzaliman…….. (Q.S. Yunus (10) : 13).
Dzalim atau aniaya prilaku yang harus dijauhi, karena pada dasarnya manusia tidak suka didzalimi, betapa banyak kasus mencuat gara gara prilaku ini.  

TIMBUL GEJOLAK
Pedagang kaki lima digusur kemudian memberontak sebagai reaksi, sopir angkot demonstrasi gara gara daerah operasinya tersaingi, lantaran jalur lyne baru ditambahi. Setelah sidang pengadilan sering terjadi, saling baku hantam akibat ketidak puasan terhadap putusan yang tidak berfihak pada keadilan dan hati nurani.           
Ini semua akibat sikap mendzalimi, sehingga bermuara pada timbulnya gejolak disana sini, yang bila tidak segera diakhiri akan sangat berbahaya sekali, dan bisa menghancurkan negeri tercinta ini !. 

BAHAYA DZALIM
Begitu berat resiko dzalim sehingga Nabi s.a.w. mengingatkan.  Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tahukah kamu sekalian pada kedzaliman (aniaya) karena kedzaliman itu merupakan kegelapan pada hari kebangkitan dan takutlah kamu sekalian pada kekikiran karena kekikiran itu telah membinasakan umat sebelum kalian, dan hal itulah yang mendorong mereka untuk mengadakan pertumpahan darah serta menghalalkan apa apa yang diharamkan bagi mereka “. (H.R. Muslim)                                      
Begtu berat resiko dzalim, sehingga kelak pada hari kebangkiatan berupa kegelapan. Diantara penyebab kedzaliman adalah sifat bakhil, dengan sifat ini akan membuahkan sifat ego (keakuan) yang tinggi, mau enak sendiri tak perduli melihat kesukaran dan kesusahan yang dialami, akibat ulahnya mau menang sendiri, yang penting bagaimana caranya agar mendapat hasil banyak sekali.     

HARAM MASUK SYURGA    
Dari Abu Umamah Iyas bin sa’labah Al Haritsy r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa merampas hak seorang muslim dengan menggunakan sumpah, maka Allah benar benar mewajibkan kepadanya untuk masuk neraka dan Allah mengharamkan syurga baginya“. Ada seorang sahabat bertanya : “Walau yang dirampas itu sesuatu yang sangat sedikit wahai Rasulullah ?“, beliau menjawab : “Walau hanya sepotong kayu arak“. (H.R. Muslim)                                                                                                     
DO’A ORANG TERANIAYA
Begitu sakit dan menderitanya orang yang didzalimi, sehingga Allah meng
hargai do’a nya dan menjunjung tinggi, sampai terus diangkat kelangit tanpa ada yang menghalangi, sehingga terus naik kehadlirat Ilahi, Yang Maha Menentukan Keputusan dikemudian hari, yang sangat berbahaya sekali bagi pelaku yang jadi sasaran do’a hamba yang didzalimi !.

TIDAK ADA PENGHALANG BAGI DO’A ORANG DIDZALIMI
Dari Mu ‘adz r.a. berkata : “….Takutlah kamu terhadap do’a  orang yang teraniaya karena sesungguhnya  tidak  ada  tirai antara do’a itu dengan Allah“. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Begitu tinggi dan berharganya nilai kepemilikan yang haq, sehingga bila dia didzalimi do’anya sangat dihargai (maqbul) karena antara do’anya dan Allah tidak ada tirai (hijab / pembatas).  Semoga Allah melindungi kita dari sikap dzalim, Amiin.                                                                               


DIKIRA MATI SYAHID
Karena komplek dan sempurnanya ajaran agama, sehingga tidak hanya  memberi tuntunan cara beribadah kepada Allah (hablumminallah) saja, tetapi diaturnya pula tata cara berhubungan dengan manusia (hablumminannas), termasuk tata cara kepemilikan harta.
Betapa penting dan tingginya nilai memiliki harta dengan cara yang haq, sehingga kepemilikan dengan cara bathil berakibat menghuni neraka !.
Betapa tinggi agama mengatur tata kehidupan, karena kepemilikan merupakan merupakan haq yang harus dilindungi, bahkan sampai beresiko sampai ke akherat, bagi yang mendzaliminya !.
Karena pentingnya kepemilikan secara haq (benar), sehingga seorang yang dikira mati syahid ternyata justru masuk neraka, gara gara hanya mengambil harta rampasan (mantel). Dari Umar Ibnu Khaththab r.a. berkata : “Ketika selesai perang khaibar beberapa sahabat Nabi s.a.w. pulang dan mereka menyebut nyebut bahwa si fulan mati Syahid, si fulan mati syahid sehingga mereka bertemu seseorang di tengah jalan, mereka mengatakan : “Si fulan mati syahid“. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda : “Tidak sesungguhnya saya melihat si fulan berada dalam neraka karena ia menyembunyikan kain mantel hasil rampasan perang yang belum dibagi “.(H.R. Muslim)                                                    Begitu tinggi penghargaan agama terhadap orang yang mati dalam membela agama, sehingga para sahabat sama mengira mati syahid karenanya, namun karena mencuri sebuah kain mantel yang tak seberapa nilainya, berakibat masuk neraka..     
Mengambil yang bukan hak sangat dilarang dalam agama, walau hanya sedikit, karena sifat bakhillah yang membuat tidak mengindahkan sikap saling tolong, saling membantu, saling memberi, saling mencintai, sehingga timbul sikap rakus untuk memperkaya diri sendiri. Jalan apapun ditempuhnya yang penting menghasilkan, tak perduli halal haram, sifat inilah yang menimbulkan kedzaliman.      
Padahal bila tahu bahaya bebuat dzalim betapa besar resikonya di akherat kelak. Dari ‘Aisyah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa  mengambil hak orang lain walaupun hanya sejengkal tanah, maka nanti (pada hari kiamat) akan dikalungkan 7 lapis bumi “. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Begitu beratnya resiko mengambil hak walau hanya sejengkal tanah, begitu tinggi agama menghargai hak seseorang. sehingga yang menyerobotnya kelak akan dikalungi 7 lapis bumi !.               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar