Minggu, 03 Juli 2016


PANGLIMA KHOLID BIN WALID
        
“ Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan “. ( Q.S. Ali Imran 157 )

Khalid ibn al Walid ( Khalid bin Walid (584-642) dikenal sebagai panglima perang termahsyur, bergelar Saifullah Al Maslul ( pedang Allah yang terhunus).
    
NASAB DAN KELAHIRAN
Khalid bin Walid dilahirkan 17 tahun sebelum masa pemerintahan Islam, dari suku Banu Makhzum, bagian suku Quraisy. Ayahnya Walid bin Mughirah seorang hartawan, pemimpin Quraisy. Dua tahun sekali menyediakan penutup Ka'bah, ketika ibadah Haji menjamu makan gratis bagi yang datang di Mina. Maimunah ( istri Nabi ) adalah bibi Khalid.

PERANG UHUD
Kekalahan kaum Quraisy di perang Badar membuat Khalid bin Walid (belum memeluk islam) ingin membalaskan dendam sukunya dalam perang Uhud. Kemudian Khalid dengan pasukannya bergerak ke bukit Uhud.

PASUKAN PEMANAH
Kaum Muslimin dalam pertempuran Uhud mengambil posisi membelakangi bukit Uhud. Dibukit Uhud Nabi menempatkan 50 pemanah terbaik, dan memerintahkan agar tetap bertahan. Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy dengan jumlah empat kali lebih besar dari pasukan Muslimin. Berkat kekompakan pasukan Muslim, kekuatan pasukan Quraisy terpecah belah lari cerai berai.

LUPA PESAN NABI
Melihat pasukan Quraisy cerai berai, para pemanah Muslim lupa  pesan Nabi, mereka menuruni bukit mengambil harta harta pampasan perang yang berserakan.

KHALID MENYERANG
Melihat situasai ini Khalid bin Walid dengan sigap menyerbunya. Beberapa pemanah yang tertinggal dikeroyok, kemudian medan peperangan dikuasai pasukan Khalid.

MENGEJEK
Waktu perang Uhud banyak  pasukan Muslim terbunuh ditangan Khalid bin Walid. Dengan  suara lantang Khalid bin Walid mengejek : ” Hai Muhammad kami menang, kamu kalah dalam perang ini….lihat pamanmu Hamzah tewas tercabik cabik tubuhnya dan pasukanmu porak poranda ”.   Rasulullah s.a.w. menjawab : “ Tidak aku yang menang engkau yang kalah …mereka yang gugur adalah syahid , sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid, mereka hidup disisi Allah penuh kemuliaan dan kenikmatan, mereka pindah dari alam dunia menuju akherat, menuju syurga Allah karena membela Agama Allah, gugur sebagai syuhada, tetapi tentaramu, matinya sebagai kafir dan dimasukkan ke neraka jahannam ! “.

MENGIRIM MATA MATA
Sejak itu Khalid termenung terngiang kata kata  Nabi Muhammad s.a.w. Kemudian Khalid mengutus mata mata memantau aktivitas Nabi Muhammad s.a.w. Setelah cukup lama memata matai Rasulullah s.a.w. akhirnya utusan  melaporkan hasil pengamatannya sambil berkata : ” Aku mendengar semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para pasukannya, Muhammad  berkata : ” Aku heran kepada seorang panglima Khalid bin Walid yang gagah perkasa dan cerdas, tapi mengapa dia tidak faham dengan agama Allah yang  kubawa, sekiranya Khalid bin Walid tahu dan faham dengan agama yang kubawa, dia akan berjuang bersamaku, Khalid akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku “.

MENYAMAR MENEMUI NABI
Mendengar laporan Intelnya, Khalid memutuskan bertemu Nabi Muhammad s.a.w. dengan menyamar memakai topeng. Khalid berangkat sambil mengenakan baju kebesaran berhias emas dan mahkota bertahta berlian. Di tengah perjalanan bertemu Bilal sedang berdakwah kepada para petani.

MENDENGARKAN DA’WAH BILAL
Khalid mendengarkan da’wah Bilal sedang membacakan surat Al Hujurat ayat 13 :  Hai manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang orang yang paling bertaqwa, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal ”.

TERPESONA
Khalid terpesona bagaimana mungkin Bilal budak hitam dan buta huruf bisa berbicara sehebat itu,  tentu benar benar  firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin walid di ketahui Ali bin Abi Thalib , dengan lantang Ali berkata : ” Hai penunggang kuda bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku layani dengan baik, bila buruk aku akan layani pula dengan buruk ”.

MENEMUI NABI
Setelah dibuka tampaklah wajah Khalid, kemudian berkata : ” Aku kemari
berniat bertemu Muhammad dan menyatakan diriku memeluk Islam ”. Wajah Ali yang tegang berubah berseri seri kemudian berkata : ” Tunggulah di sini akan kusampaikan berita gembira ini kepada Rasulullah s.a.w. “.

MEMELUK ISLAM
Kemudian Ali menemui Rasulullah s.a.w. menyampaikan maksud kedatangan Khalid. Akhirnya Khalid benar benar menyatakan ke Islamannya dihadapan Rasulullah s.a.w. dengan mengucapkan kalimat syahadat.                      
Begitu hebat kekuatan hidayah Allah kepada hamba Nya, sehingga Khalid yang semula panglima kafir berubah menjadi panglima Muslim yang luar biasa kemampuannya, sehingga banyak bermanfaat bagi perkembangan agama Islam.
Maka betapa pentingnya mengapa tiap rekaat dalam sholat membaca : “Ihdinashshiroothol mustaqiim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus)”.     


                                         KISAH TAULADAN
                                            BERKAH MENJAGA AMANAH

Ibnu Aqil berkisah tentang pengalamannya : “ Aku pernah menunaikan ibadah haji dan menemukan kalung mutiara dengan tali berwarna merah.
Di waktu berikutnya ada seorang laki laki yang mengumumkan kehilangan kalung mutiara dan menyediakan uang sebanyak seratus dinar bagi penemunya.   
Tanpa banyak berpikir, saya kembalikan kalung itu kepadanya, laki laki tersebut berkata kepada saya : “ Amibillah dinar ini ! ”, tetapi saya menolak pemberiannya.
       Setelah itu
saya pergi ke Syam mengunjungi Baitul Maqdis, kemudian ke Baghdad dan Halb (Aleppo sekarang). Saya bermalam di sebuah masjid di Halb, malam itu saya benar benar merasa kedinginan dan kelaparan, itulah awal Ramadhan di Halb.
Tak disangka masyarakat kampung tersebut menunjukku sebagai imam masjid karena imam masjid baru saja meninggal. Mereka memuliakan saya  dengan memberi makanan.
Setelah itu mereka berkata : “ Imam masjid kami memiliki seorang anak perempuan ”. Kemudian mereka menikahkan saya dengan putri sang imam masjid tersebut.
Selama satu tahun saya hidup bersama istri, kemudian dikaruniai anak pertama. Sampai akhirnya tiba saat perpisahan. Setelah melahirkan istriku sakit parah. Saya merawatnya dan memperhatikannya, saya lihat dia mengenakan sebuah kalung yang saya kenal.
Kalung tersebut adalah kalung mutiara yang saya temukan pada musim haji. Saya berkata kepada istriku : “ Kalung ini mempunyai cerita ”. Kuceritakan kepadanya kisah kalung tersebut.
Istriku menitikkan air mata mendengar kisahku dia berkata : “ Jika demikian engkaulah orangnya, ayahku pernah menangis dalam doanya dia berkata : “ Ya Allah jodohkanlah putriku dengan seseorang seperti orang yang menemukan kalung dan mengembalikannya kepadaku “. Rupanya Allah telah mengabulkan permohonan ayahku ”.
Kemudian istriku meninggal, secara otomatis kalung tersebut beralih kepemilikannya kepadaku sebagai pewaris istriku. Sepeninggal istriku, aku pun pulang ke Baghdad.
Demikian mulianya bila amanah dipegang teguh dan dijaga, sehingga Allah menurunkan barokah kepada hamba Nya yang amanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar