KEUTAMAAN ISTIGHFAR
" Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa " ( Q.S. Ali Imran (3)
: 133 )
Memohon ampun dengan segera
merupakan perintah, karena manusia bersifat lupa dan salah. Juga bersegera
menuju syurga, artinya selalu melakukan kebaikan sebanyak banyaknya dan jangan
ditunda menunggu saat tua, karena usia rahasia Yang Maha Kuasa. Maka bersegera
memohon ampun dan berbuat kebaikan sangat tepat kiranya.
MAKNA
DAN HIKMAH
Istighfar maknanya meminta
ampun, istighfar sangat ditekankan dalam agama ,begitu sabar dan santunnya
Allah, yang bersifat Maha Pengampun, Penyayang dan tidak pendendam, selalu
memberi peluang dan kesempatan pada hamba Nya yang akan meminta permohonan
ampun terhadap kesalahan yang dilakukan.
Musa mendoa : "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah
aku". Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Qoshosh (28) : 16)
Dengan memahami bahwa Allah
bersifat Maha Pengampun, akan
menghilangkan rasa salah yang selalu menghantui, yang akan membuat rasa
pesimis dan rendah diri, yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi perkembangan
jiwa. Bahkan diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepadaNya
mengapa ?. Karena usia kita tidak tahu jatahnya, kematian bisa datang tiba
tiba, tanpa pandang waktu dan usia, tanpa pandang sakit dan sehat, bisa tua bisa muda, ini rahasianya
mengapa diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya.
KISAH
NYATA
Salah seorang psykiater ibu
Prof. Dr. Zakiyah Darojat, salah seorang wanita
pertama Indonesia yang lulus dari universitas Al Azhar Cairo, merawat
salah seorang pasiennya yang menderita gangguan jiwa. Beliau menulis dalam
bukunya : Islam dan kesehatan mental.
" Seorang laki laki berumur
30 tahun cukup tampan dan baik rupanya terkenal dengan orang yang berlebih
lebihan dalam beribadah, kadang kadang sampai kebatas yang sangat mencolok.
Misalnya setiap kali melaksanakan shalat wajib, selalu disertainya dengan
sholat sunnat dan bacaan doa yang memakan waktu berjam jam sehingga istrinya selalu
mengeluh karenanya. Disamping itu pada malam hari ia sangat sedikit tidur,
karena shalat tahajjud dan berdoa kepada Tuhan. Pembawaannya selalu sedih,
kurang senang bergaul. Dalam perawatan jiwa, dia sering kali menanyakan masalah masalah agama, setelah
mengalami perawatan jiwa beberapa waktu diketahuilah bahwa dalam hidupnya
sebagai pemuda dulu, ia pernah bersalah (berlangkah serong dengan seorang
wanita yang selalu membujuk dan menarik nariknya
untuk itu). Kemudian ia sadar dan memohon ampun kepada Tuhan. Akan tetapi ia
merasa bahwa dosanya belum terampuni juga, sehingga ia kelihatan murung dan
sedih. Setelah penulis menegaskan kepadanya bahwa Tuhan Maha Pengampun dan
Penyanyang, serta penulis sendiri ikut mintakan ampun baginya, ia menjadi lega
dan tampaknya puas dengan penjelasan itu, lalu dalam perawatan berikutnya ia
dengan cepat menunjukkan kemajuan ".
SISTIMATIKA
ISTIGHFAR
Masalah lupa Allah sangat murah dalam
memberikan dispensasi, karena lupa merupakan kelemahan manusia. Tetapi masalah
salah, ini harus benar benar disadari dengan mengakui, dan segera ingat sang
Ilahi, kemudian diiringi dengan memohon ampun dan tak akan mengulang kesalahan
lagi.
" Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui ". (Q.S. Ali Imran (3)
: 135)
NABI AKTIF
BERISTIGHFAR
Walau Nabi s.a.w. seorang
utusan, yang dijamin dosanya dihapus baik yang lalu dan yang akan datang, namun istighfar senantiasa beliau lak
sanakan,
bahkan dalam satu hari sampai mencapai 100 kali.
Dari Al Agharr Al Muzanny r.a. bahwasannya
Rasulullah s.a.w. bersabda : " Bahwasannya kadang kadang timbul perasaan
yang kurang baik dalam hatiku, dan sesungguhnya aku membaca istighfar (mohon
ampun) kepada Allah seratus kali dalam satu hari ". ( H.R. Muslim )
KALIMAT ISTIGHFAR
Kalimat
istighfar banyak macamnya, diantaranya yang dibaca Rasulullah s.a.w. adalah :
Astaghfirulloh (Aku memohon ampun kepada Allah)
Ditanyakan kepada Al Auza'i dimana ia adalah salah
seorang perawi hadits : " Bagaimana istighfar itu ? " Ia menjawab :
" Yaitu membaca : Astaghfirulloh astaghfirulloh (Saya mohon ampun kepada
Allah, saya mohon ampun kepada Allah)". ( H.R. Muslim )
Dari Ibnu Umar r.a. berkata : " Kami
menghitung Rasulullah s.a.w. membaca :
Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat Tawwaabur Rahiim (Wahai Tuhan
ampunilah saya dan terimalah taubat saya sesungguhnya Engkau adalah Dzat
penerima taubat lagi Maha Penyanyang) seratus kali dalam satu majlis ( satu
kali duduk )". ( H.R. Abu Daud dan At Turmudzy ) Mari selalu membiasakan
istighfar disela sela waktu kegiatan, agar ketenangan selalu datang, disela sela kesibukan dunia
yang meresahkan.
KEUTAMAAN
ISTIGHFAR
Begitu tinggi nilai istighfar,
sehingga memiliki keistimewaan : 1. Dilapangkan dari segala kesempitan, 2.
Dimudahkan dari kesulitan, 3.Diberi rizki tanpa diduga duga.
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : "
Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar maka Allah akan melapangkan
segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya dan memberinya rizki yang
tanpa diduga duga ". (H.R.
Abu Dawud)
Tuntunan Nabi pasti benar adanya, kesempitan pasti akan dilapangkan. Kesulitan pasti akan dimudahkan. Dan pintu rizki akan dibukakan oleh yang memberikan tuntunan, yakni Allah Yang Maha Rahman. Ini perlu diyakini dan dilaksanakan, bukan sekedar teori yang hanya dibaca dan dihafalkan, apalagi didiskusikan, yang penting diamalkan !..
Tuntunan Nabi pasti benar adanya, kesempitan pasti akan dilapangkan. Kesulitan pasti akan dimudahkan. Dan pintu rizki akan dibukakan oleh yang memberikan tuntunan, yakni Allah Yang Maha Rahman. Ini perlu diyakini dan dilaksanakan, bukan sekedar teori yang hanya dibaca dan dihafalkan, apalagi didiskusikan, yang penting diamalkan !..
Semoga Allah selalu memberikan
hidayah dan kemudahan, agar kita
dibimbing
dan diberi jalan, agar tergerak melaksanakan, apa yang telah dijelaskan dan
diamalkan sang utusan, Amin.
MUTIARA HADITS
DEMIKIAN LUAR BIASA HIKMAH WUDLU
Seorang
milyarder Saudi Arabia keturunan Yaman sakit menunjukkan gajala stroke, pusing
terus menerus. Dokter Saudi angkat tangan, disarankan agar berobat ke Swiss.
Setelah diperiksa dokter Swiss
dia berkata sambil tersenyum : “ Anda kan orang Arab tentu beragama Islam,
obatnya ada dalam kitab suci anda “. Si pasien bingung, sambil memandang dokter
penuh heran, sambil menunggu penjelasan apa yang akan disampaikan.
Sang Profesor Doctor kemudian
melanjutkan penjelasannya yang cukup mengejutkan : “ Hirup air ke hidung (istintsak)
setiap berwudlu sampai terasa di ubun ubun ! “. Dalam benak pasien : “ Bukankah
ini tuntunan berwudlu dalam bab bersuci “, sambil si pasien tertunduk malu. “
Betapa fahamnya dia tentang ajaran agama Islam ?”.
Akhirnya setelah sang pasien
menyempurnakan dan melakukan wudlu dengan sebaik baiknya, maka sembuhlah
penyakitnya tanpa obat, Allaahu Akbar.
Berkat kesembuhan dengan melakukan
wudlu secara sempurna, kemudian dia menyebarkan pengalamannya : “ Jangan
tinggalkan menghirup air 3 x ke hidung ketika berwudlu !“.
Bukankhah
14 abad silam Rasulullah s.a.w. sudah memberikan tuntunan tentang menghirup air
ke hidung ketika wudlu ?!. Namun sayang akibat kurang memahami ilmunya,
sehingga wudlu pada umumnya hanya dilakukan asal asalan. Padahal dalam berwudlu
Nabi s.a.w. memberikan tuntunan sebagaimana dicontohkan sahabat Utsman bin Affan
sbb :
Dari Humran (budak Utsman bin
affan) bahwasanya Utsman meminta air wudlu, kemudian beliau mencuci dua telapak
dua tangannya sebanyak tiga kali, berkumur, menghirup air ke hidung (intintsa’}
dan menghembuskannya (istintsar)………Kemudian dia berkata : “Aku pernah melihat
Rasulullah s.a.w. berwudlu seperti wudluku ini ! “. (H.R. Bukhari Muslim)
Ironisnya dr Swiss yang jelas
non Muslim justru lebih faham tentang hikmah wudlu, Subhaanallah. Oleh karena
itu mari kembali ke tuntunan agama dalam beribadah, agar selamat dan sehat di
dunia dan akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar