Senin, 23 Januari 2017




    KEUTAMAAN ISTIGHFAR

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa " ( Q.S. Ali Imran (3) : 133 )
                 
Memohon ampun dengan segera merupakan perintah, karena manusia bersifat lupa dan salah. Juga bersegera menuju syurga, artinya selalu melakukan kebaikan sebanyak banyaknya dan jangan ditunda menunggu saat tua, karena usia rahasia Yang Maha Kuasa. Maka bersegera memohon ampun dan berbuat kebaikan sangat tepat kiranya.

MAKNA DAN HIKMAH
Istighfar maknanya meminta ampun, istighfar sangat ditekankan dalam agama ,begitu sabar dan santunnya Allah, yang bersifat Maha Pengampun, Penyayang dan tidak pendendam, selalu memberi peluang dan kesempatan pada hamba Nya yang akan meminta permohonan ampun terhadap kesalahan yang dilakukan.
Musa mendoa : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Qoshosh (28) : 16)
Dengan memahami bahwa Allah bersifat Maha Pengampun, akan  menghilangkan rasa salah yang selalu menghantui, yang akan membuat rasa pesimis dan rendah diri, yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi perkembangan jiwa. Bahkan diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepadaNya mengapa ?. Karena usia kita tidak tahu jatahnya, kematian bisa datang tiba tiba, tanpa pandang waktu dan usia, tanpa pandang sakit  dan sehat, bisa tua bisa muda, ini rahasianya mengapa diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya.

KISAH NYATA
Salah seorang psykiater ibu Prof. Dr. Zakiyah Darojat, salah seorang wanita  pertama Indonesia yang lulus dari universitas Al Azhar Cairo, merawat salah seorang pasiennya yang menderita gangguan jiwa. Beliau menulis dalam bukunya : Islam dan kesehatan mental.
" Seorang laki laki berumur 30 tahun cukup tampan dan baik rupanya terkenal dengan orang yang berlebih lebihan dalam beribadah, kadang kadang sampai kebatas yang sangat mencolok. Misalnya setiap kali melaksanakan shalat wajib, selalu disertainya dengan sholat sunnat dan bacaan doa yang memakan waktu berjam jam sehingga istrinya selalu mengeluh karenanya. Disamping itu pada malam hari ia sangat sedikit tidur, karena shalat tahajjud dan berdoa kepada Tuhan. Pembawaannya selalu sedih, kurang senang bergaul. Dalam perawatan jiwa, dia sering kali menanyakan masalah masalah agama, setelah mengalami perawatan jiwa beberapa waktu diketahuilah bahwa dalam hidupnya sebagai pemuda dulu, ia pernah bersalah (berlangkah serong dengan seorang wanita yang selalu membujuk dan menarik nariknya untuk itu). Kemudian ia sadar dan memohon ampun kepada Tuhan. Akan tetapi ia merasa bahwa dosanya belum terampuni juga, sehingga ia kelihatan murung dan sedih. Setelah penulis menegaskan kepadanya bahwa Tuhan Maha Pengampun dan Penyanyang, serta penulis sendiri ikut mintakan ampun baginya, ia menjadi lega dan tampaknya puas dengan penjelasan itu, lalu dalam perawatan berikutnya ia dengan cepat menunjukkan kemajuan ".

SISTIMATIKA ISTIGHFAR
Masalah lupa Allah sangat murah dalam memberikan dispensasi, karena lupa merupakan kelemahan manusia. Tetapi masalah salah, ini harus benar benar disadari dengan mengakui, dan segera ingat sang Ilahi, kemudian diiringi dengan memohon ampun dan tak akan mengulang kesalahan lagi. 
" Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui ".  (Q.S. Ali Imran (3) : 135)                                                                                                                   
NABI AKTIF BERISTIGHFAR
Walau Nabi s.a.w. seorang utusan, yang dijamin dosanya dihapus baik yang lalu dan yang akan datang, namun istighfar senantiasa beliau lak
sanakan, bahkan dalam satu hari sampai mencapai 100 kali.
Dari Al Agharr Al Muzanny r.a. bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda : " Bahwasannya kadang kadang timbul perasaan yang kurang baik dalam hatiku, dan sesungguhnya aku membaca istighfar (mohon ampun) kepada Allah seratus kali dalam satu hari ". ( H.R. Muslim )                                                                                
KALIMAT ISTIGHFAR
Kalimat istighfar banyak macamnya, diantaranya yang dibaca Rasulullah s.a.w. adalah : Astaghfirulloh (Aku memohon ampun kepada Allah)
Ditanyakan kepada Al Auza'i dimana ia adalah salah seorang perawi hadits : " Bagaimana istighfar itu ? " Ia menjawab : " Yaitu membaca : Astaghfirulloh astaghfirulloh (Saya mohon ampun kepada Allah, saya mohon ampun kepada Allah)". ( H.R. Muslim ) 
Dari Ibnu Umar r.a. berkata : " Kami menghitung Rasulullah s.a.w. membaca : Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat Tawwaabur Rahiim (Wahai Tuhan ampunilah saya dan terimalah taubat saya sesungguhnya Engkau adalah Dzat penerima taubat lagi Maha Penyanyang) seratus kali dalam satu majlis ( satu kali duduk )". ( H.R. Abu Daud dan At Turmudzy ) Mari selalu membiasakan istighfar disela sela waktu kegiatan, agar ketenangan  selalu datang, disela sela kesibukan dunia yang meresahkan. 

KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Begitu tinggi nilai istighfar, sehingga memiliki keistimewaan : 1. Dilapangkan dari segala kesempitan, 2. Dimudahkan dari kesulitan, 3.Diberi rizki tanpa diduga duga. 
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : " Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar maka Allah akan melapangkan segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya dan memberinya rizki yang tanpa diduga duga ". (H.R. Abu Dawud)                                       

Tuntunan Nabi pasti benar adanya, kesempitan pasti akan dilapangkan. Kesulitan pasti akan dimudahkan. Dan pintu rizki akan dibukakan oleh yang memberikan tuntunan, yakni Allah Yang Maha Rahman. Ini perlu diyakini dan dilaksanakan, bukan sekedar teori yang hanya dibaca dan dihafalkan, apalagi didiskusikan, yang penting diamalkan !..                      
Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan kemudahan, agar kita

dibimbing dan diberi jalan, agar tergerak melaksanakan, apa yang telah dijelaskan dan diamalkan sang utusan, Amin.

 MUTIARA HADITS
DEMIKIAN LUAR BIASA HIKMAH WUDLU

Seorang milyarder Saudi Arabia keturunan Yaman sakit menunjukkan gajala stroke, pusing terus menerus. Dokter Saudi angkat tangan, disarankan agar berobat ke Swiss.
Setelah diperiksa dokter Swiss dia berkata sambil tersenyum : “ Anda kan orang Arab tentu beragama Islam, obatnya ada dalam kitab suci anda “. Si pasien bingung, sambil memandang dokter penuh heran, sambil menunggu penjelasan apa yang akan disampaikan.
Sang Profesor Doctor kemudian melanjutkan penjelasannya yang cukup mengejutkan : “ Hirup air ke hidung (istintsak) setiap berwudlu sampai terasa di ubun ubun ! “. Dalam benak pasien : “ Bukankah ini tuntunan berwudlu dalam bab bersuci “, sambil si pasien tertunduk malu. “ Betapa fahamnya dia tentang ajaran agama Islam ?”.
Akhirnya setelah sang pasien menyempurnakan dan melakukan wudlu dengan sebaik baiknya, maka sembuhlah penyakitnya tanpa obat, Allaahu Akbar.
Berkat kesembuhan dengan melakukan wudlu secara sempurna, kemudian dia menyebarkan pengalamannya : “ Jangan tinggalkan menghirup air 3 x ke hidung ketika berwudlu !“.
Bukankhah 14 abad silam Rasulullah s.a.w. sudah memberikan tuntunan tentang menghirup air ke hidung ketika wudlu ?!. Namun sayang akibat kurang memahami ilmunya, sehingga wudlu pada umumnya hanya dilakukan asal asalan. Padahal dalam berwudlu Nabi s.a.w. memberikan tuntunan sebagaimana dicontohkan sahabat Utsman bin Affan sbb :
Dari Humran (budak Utsman bin affan) bahwasanya Utsman meminta air wudlu, kemudian beliau mencuci dua telapak dua tangannya sebanyak tiga kali, berkumur, menghirup air ke hidung (intintsa’} dan menghembuskannya (istintsar)………Kemudian dia berkata : “Aku pernah melihat Rasulullah s.a.w. berwudlu seperti wudluku ini ! “. (H.R. Bukhari Muslim)   
Ironisnya dr Swiss yang jelas non Muslim justru lebih faham tentang hikmah wudlu, Subhaanallah. Oleh karena itu mari kembali ke tuntunan agama dalam beribadah, agar selamat dan sehat di dunia dan akherat.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar