Senin, 25 September 2017



MENCARI HARTA LEWAT PESUGIHAN ?

“Itulah orang orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 86)
                
Karena terlampau cintanya kepada harta agar cepat kaya, sehingga ada yang mengejarnya dengan cara aneh (ghaib), dengan cara diluar tuntunan, bahkan bertentangan dengan agama. Karena baginya : “yang penting cepat kaya !”. Sehingga walau melakukan dosa besar dan ke syirikan dia nekad melakukannya. Begini akibat bila mengutamakan nafsu, sehingga mengesampingkan keimanan. Sehingga mudah terjerumus kedalam tipuan setan !, dengan mencari kekayaan lewat pesugihan.
Berikut kami sajikan bermacam pesugihan dari berbagai sumber, sebagai penambah pengetahuan dan perbandingan, guna menambah mantabnya keimanan, agar tidak terperosok ke dalam tipuan  setan !!!.

1.PESUGIHAN BUTO IJO            
TABLOIDBINTANG.COM Seorang sopir menceritakan pengalaman mengantar tamu membawa koper berisi uang ke Pengging Boyolali untuk melipat gandakan uang. Sepulang dari Pengging, bercerita kini hidup mapan, usaha maju, penghasilan berlimpah, karena Pesugihan Buto Ijo.
Karena penasaran sopir ke tempat tersebut. sopir bertanya : Jika ingin memiiliki 1 miliar untuk jangka waktu 10 tahun bagaimana ?”. Dukun menjawab : “Itu terlalu lama,  mendatangkan Buto Ijo itu berat, jika 1 miliar hanya untuk 5 tahun. Bila 2 milyar, syaratnya 2 kepala anaknya jadi tumbal”. Tumbal ialah jiwa anaknya dijadikan budak, artinya si anak tetap hidup, yang tersisa hanya fisik dan Ruhnya, sedang  jiwanya terbelenggu  (idiot).

2.SEMAR MESEM
Liputan6.com, Jambi- Pasangan suami istri asal Jambi ditangkap karena memperkosa gadis 15 tahun tetangganyai. Kepada polisi, Januri  mengaku berhubungan badan dengan puluhan gadis di hadapan istrinya. Hal ini sebagai syarat ilmu hitam yang dituntutnya agar hartanya berlimpah.
Kasat Reskrim Polres Bungo AKP Afrito M menuturkan, Jainuri mengaku harus meniduri 32 gadis perawan agar 2 ilmu hitam yang dituntutnya (ilmu Mego Nondho dan Semar Mesem) sempurna, ungkap Afrito di Muarabungo, ibu kota Kabupaten Bungo, Jambi, Rabu 18 Januari 2017. Ilmu hitam yang didalami diyakini bisa mendatangkan harta berlimpah. Bahkan dia mengaku sudah meniduri 17 gadis perawan.

3.PESUGIHAN BABI NGEPET
Saat akan beraksi, mengenakan jubah hitam, kemudian secara ghaib berubah menjadi babi ngepet. Orang yang satu lagi menjaga nyala lilin agar tidak goyang apinya. Apabila api goyang, berarti yang menjadi babi dalam bahaya, maka api harus dimatikan agar babi berubah kembali menjadi manusia. Babi ngepet mengambil uang dengan menggesekkan tubuhnya di pintu, almari, dinding, dsb. (https://id.wikipedia.org/wiki/Babi ngepet)

4.PESUGIHAN TOYOL
Berujud anak kecil berkepala botak, berbulu, berlendir, bergigi runcing, suka bermain.  suka menyusu di pagi hari pada  istri pemilik tuyul. Dipelihara manusia tak beriman agar cepat kaya tanpa bekerja, dengan jalan haram. Bisa dibeli di pasar tuyul (atau secara online). Namun pembeli harus memenuhi beberapa syarat yang kental kemusyrikan

CIRI PEMILIK TOYOL
Beberapa ciri pemilik tuyul : 1. Jika makan malam disisakan, tidak mencuci tangan setelah makan, karena tuyul akan menjilatinya ketika pemilik tidur. 2. Berjalan dengan kedua tangan di belakang seperti menggendong. 3. Rumahnya bercat warna warni. 4. Di kamarnya banyak kembang dan sajen. (sumber DREAM.CO.ID muslim lifestyle)

KEMURAHAN ALLAH                                                                                                                 Karena sifat Rahman (Murah) Nya Allah maka keinginan manusia kabulkan : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Hud (11) : 15-16). Jadi bagi yang menginginkan kehidupan dunia saja, akan diberikan dengan sempurna keinginannya oleh Allah (tetapi tidak memperoleh kebahagiaan / pahala di akhirat, kecuali neraka), sekalipun dengan cara bathil, karena segala sesuatu yang terjadi pasti berkat izin Nya.       Bahkan ilmu sihir yang jelas jelas jahat dan bathilpun diizinkan Nya pula : “......Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan idzin Allah….”. (Q.S. Al   Baqarah (2) : 102).                                                                                          

Tetapi ingat bahwa setiap yang diizinkan tidak musti diridloi Nya.

MENGAPA YANG BATHIL DIIZINKAN ?
Agar setan bisa leluasa menggoda manusia, maka izin diberikan Nya pula, diantaranya lewat ilmu pesugian. Bukankah Allah berfirman  : “Iblis berkata : "Ya Tuhanku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”. (Q.S. Al Hijr (15) : 39).
Berkat izin Nya sehingga dukun (rekanan setan) bisa menggandakan uang (tentunya dengan bantuan setan jin mencuri di tempat lain). Ujud manusia bisa jadi babi ngepet. Toyol bisa mencuri tanpa merusak pintu. Dan kemampuan aneh lainnya yang mengagumkan, sehingga banyak manusia tertipu dengan melakukan ritual penuh dosa dan kemusyrikan.
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki laki di antara jin, Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. (Q.S. Jin (72) : 6). Fenomena ini persis sebagaimana sumpah Iblis : “…Pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya !.                

KEUNTUNGAN AKHERAT
Beda keadaannya dengan yang berpegang pada tuntunan agama, sehingga dalam mencari rizki dengan cara halal, tanpa dicampuri dosa dan kesyirikan (pakai perewangan dsb). “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al Baqarah (2) : 168).
Dengan berpegang pada agama, harta akan barokah, karena tidak mendzalimi manusia, bahkan diiringi do’a para relasinya. Apalagi Allah menyertainya berkat kesabarannya karena tidak mengikuti langkah setan !.


 KIASAH TAULADAN

TERBEBAS DARI TUMBAL PESUGIHAN

  • August 15, 2013 Mediametafisika.com – Madin seorang warga Bogor 55 tahun, mengaku selama 15 tahun hidup tersiksa di alam Siluman Babi karena ditumbalkan kedua orang tuanya demi meraih kekayaan.                  
  • Maka terkuaklah aib kedua orang tuanya yang selama ini tak di ketahui. Kepulangannya menjadi gempar, bahkan hingga saat ini masih banyak yang takut bila berdekatan dengannya, alasannya dia pernah mati. 
  • Ketika berusia 15 tahun, Madin sehari mengembalakan 4 ekor kambing di tepi hutan karet berbatasan dengan sungai Cisadane, tak jauh dari kampungnya. Ketika matahari di barat, Madin dikejutkan deheman orang yang mengenalkan diri bernama Saman, berpakaian pendekar sambil  berpesan agar Madin ikut ke rumahnya atas perintah bapaknya.
  • Kemudian Madin tiba tiba sudah berada di alam lain, Madin bingung. dan curiga dia bertanya pada orang orang yang bekerja di rumah yang jumlahnya banyak, tapi tak ada jawaban, sebab semuanya membisu.  Menginjak seminggu dikejutkan suara : “Kamu di sini disuruh bekerja oleh bapakmu bukan duduk santai dan melamun terus !. Madin melihat di ruangan lain banyak anak kecil menangis, mereka bekerja mengepel lantai, bahkan anak anak dibiarkan saling mencakar sampai berdarah darah.              
  • Hilangnya Madin yang misterius menggemparkan warga desa, kemudian disepakati pemuka desa dan para pemuda mencari Madin.                       
  • Keesokan harinya seorang penderes karet menemukan mayat Madin di semak semak tengah hutan penuh luka, bekas serudukan binatang dan beberapa helai bulu babi hutan menempel di kaosnya.
  • Saat itu juga jenazah Madin dikuburkan. Namun 15 tahun setelah kematian Madin, saat ayahnya wafat, tiba tiba muncul  orang mengaku bernama Madin. Sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa 15  tahun silam percaya karena melihat kaos yang dikenakan ketika hilang dulu, walau sudah hampir hancur dan kesempitan.
  • Kepulangan Madin karena ditemukan Haji Sapri, warga desa jauh yang dimintai tolong keluarga bocah perempuan yang hilang misterius. Haji Sapri adalah seorang yang diberi kemuliaan, cetus Madin.
  • (http://www.mediametafisika.com/2013/08/kisah mistis) Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM 




RAJA  HABASYAH MELINDUNGI MUHAJIRIN

 “ .........Maka orang orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku hapuskan kesalahan kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah ......”.  (Q.S. Ali Imran (3) : 195)

Ketika tekanan kaum kafir quraisy makin meningkat, maka Rasulullah s.a.w.bersabda kepada mereka: “Sesungguhnya di Negeri Habasyah terdapat seorang raja. Orang di sekitarnya tidak ada yang berbuat dzalim. Pergilah kalian ke negerinya sampai Allah Azza wa Jalla memberikan jalan keluar dan solusi bagi kesulitan yang kalian alami”. Mendengar sabda Rasulullah s.a.w., mereka pergi secara bergelombang.

HIJRAH GELOMBANG PERTAMA
Hijrah ke Habasyah ini merupakan hijrah pertama,  terjadi di bulan Rajab, tahun ke 5 Rasulullah s.a.w. menerima wahyu. Kaum Muslimin meninggalkan Mekkah secara sembunyi sembunyi. Mereka menuju Habasyah  menyewa perahu dagang, berjumlah sekitar 11 laki laki dan 4 wanita. Ada yang mengatakan 12 laki laki dan 4 wanita, ada juga yang mengatakan 12 laki laki dan 5 wanita.

KAUM QURAISY MENGIRIM UTUSAN
Ketika kaum Quraisy mengetahui rencana tersebut mereka mengirim dua juru runding ke raja Najasyi yakni Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah. Keduanya membawa hadiah dari negeri Hijaz untuk raja Najasyi dan pendetanya.
Mereka dipesan agar memberikan hadiah kepada semua pendeta, sebe
lum mereka berbicara dengan raja Najasyi mengenai kaum muslimin.

MEMBAGI HADIAH PADA PARA PENDETA
Sesampainya di Habasyah keduanya langsung membagikan hadiah kepada para pendeta dan berpesan : “ Ada beberapa orang kaumku yang bodoh tinggal di negeri raja. Mereka keluar dari agama nenek moyangnya dan memecah belah persatuan negeri kami. Jika nanti kami merundingkan masalah ini dengan raja, maka bantulah kami mendesaknya agar menyerahkan kaum kami tanpa bertanya tentang agama mereka. Karena tokoh mereka lebih mengetahui agama mereka dan lebih mengetahui keyakinan mereka ”, para pendeta menjetujuinya.

UTUSAN MENGHADAP RAJA
Kemudian kedua utusan menghadap raja Najasyi dan memberikan hadiah. Raja sangat senang dan kagum. Kemudian kedua utusan berkata : “ Wahai Raja, ada beberapa orang jahat dari kaum kami  berlindung ke negerimu. Mereka membawa agama yang tidak kami kenal dan kalianpun tidak mengenalnya. Mereka meninggalkan agama kami dan tidak masuk ke dalam agamamu. Kami diutus agar engkau mengembalikan mereka pada kami, mereka adalah manusia yang paling pandai melakukan fitnah “. Para pendeta berkata : “ Keduanya benar, tokoh mereka lebih mengetahui tentang mereka, kembalikan orang tersebut ke negerinya, biarkan pemuka mereka mengambil tindakan”.

RAJA MURKA
Raja marah dengan perkataan pendetanya sambil berkata : “Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan mereka sebelum aku memanggilnya. Aku akan bertanya tentang yang kalian sampaikan. Jika mereka seperti yang dikatakan kedua utusan, aku akan menyerahkan mereka. Tetapi jika tidak aku tetap melindunginya dan berbuat baik dengannya  jika mereka mau tinggal disini ”.

MENGHADAP RAJA TANPA SUJUD
Dengan didampingi para pendeta, raja memanggil rombongan Ja’far, kemudian rombongan Ja’far menghadap raja sambil mengucapkan salam tanpa bersujud, pengawal raja bertanya : “Mengapa kalian tidak sujud ?“. Ja’far menjawab : “Sesungguhnya kami tidak sujud kepada siapun kecuali hanya kepada Allah“.Kemudian Raja Najasyi bertanya : “Apa agama yang kalian sering bincangkan hingga kalian berpisah dengan kaum kalian. Kalian juga tidak memeluk agamaku dan juga tidak memeluk agama manapun”.

JA’FAR BIN ABI THALIB TAMPIL
Ja’far bin Abi Thalib berkata :  “Wahai raja dulu kami adalah kaum jahiliyah
(bodoh). Kami menyembah berhala dan makan bangkai, kami melakukan perbuatan keji dan memutuskan tali persudaraan dan berbuat jahat dengan tetangga. Orang orang yang kuat di antara kami menindas yang lemah. Kami terus menerus dalam kondisi seperti itu hingga Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan kami. Kami mengetahui nasabnya, kejujurannya, amanatnya, dan kehati hatiannya dalam menjaga diri. Rasul tersebut menyeru kami menyembah Allah saja dan tidak menyekutukan dengan siapapun. Dia juga memerintahkan kami meninggalkan sesembahan yang dulu kami sembah selain Dia baik itu berupa patung maupun berhala dari batu”.

MEMAPARKAN DENGAN GAMBLANG
“Rasulullah memerintahkan kami berkata jujur, menunaikan amanat, menyambung silaturrahim dan bertetangga dengan baik, menyuruh menghindari hal hal haram dan pertumpahan darah, juga melarang dari perbuatan keji, dusta, memakan harta anak yatim dan menuduh wanita baik baik berzina, Rasulullah memerintah kami untuk meng Esakan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, dan berpuasa di bulan Ramadlan. Kami membenarkan dan beriman dengannya. Kami mengikuti semua yang turun dari Allah. Kami menghalalkan yang Allah halalkan dan mengharamkan yang Allah haramkan untuk kami ”.

MINTA PERLINDUNGAN
“Wahai Raja, sedangkan kaum kami memusuhi kami menyiksa kami dengan siksaan yang sangat pedih agar kami keluar dari agama kami agar  kami kembali menyembah patung. Ketika mereka terus mendzalimi, memaksa,   menyudutkan, dan menghalang dari agama kami, akhirnya kami pergi ke negerimu. Kami lebih menyukaimu, kami lebih senang hidup berdampingan denganmu, dengan harapan agar engkau tidak berbuat dzalim pada kami”.

RAJA BERTANYA
Kemudian Raja Najasyi bertanya : “ Apakah engkau membawa sesuatu yang dibawa Nabimu ?”, Ja’far menjawab : “ya“, raja Najasyi berkata : “ Bacakanlah padaku !”. Kemudian Ja’far bin Abi Thalib membaca : “Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad.(yang dibacakan Ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba Nya Zakaria, yaitu tatkala dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut“. (Q.S. Maryam (19) : 1-3). Ja’far membaca hingga selesai.

RAJA DAN PENDETA MENANGIS TERHARU              
Mendengar ayat tersebut raja Najasyi menangis hingga air matanya mem
basahi jenggotnya. Para pendetapun  turut menangis.

MENGANCAM
Karena tidak puas, kedua utusan menghadap raja untuk menfitnah kaum Muslimin agar Raja membenci dan mengusirnya, namun raja tidak begitu saja percaya sehingga memanggil kembali kaum Muslimin.

MENJELASKAN AJARAN ISLAM
Raja bertanya : “Apa yang kalian ketahui tentang Isa bin Maryam ?”, Ja’far

menjawab : “Kami mengatakan sesuai dengan yang dikatakan Nabi kami”. Raja Najasyi bertanya : “Apa yang dikatakan Nabi kalian ?”. Ja’far menjawab : “Nabi kami mengatakan Isa adalah hamba Allah dan Rasul Nya. Isa adalah kalimat Nya yang Dia titipkan dalam janin Maryam, wanita yang suci dan masih gadis”.

RAJA PUAS
Ketika raja mendengar jawaban Ja’far, dia memukulkan tangannya ke atas tanah seraya berkata : “Demi Allah, tidaklah Isa bin Maryam keluar seujung rambutpun dari yang kalian sampaikan dari Nabi kalian”. Raja Najasyi mengangkat sebuah tangkai kayu dari atas tanah, lalu ia berseru : “Wahai, orang orang Habasyah, wahai para pendeta, demi Allah, mereka tidak menambahkan perkataan apapun pada keyakinan kita tentang Isa. Kami mengucapkan selamat kepada kalian dan kepada orang yang mengutus kalian. Aku bersaksi bahwa dia adalah Rasulullah. Dialah orang yang kami temukan di dalam kitab Injil. Dialah rasul yang dikabarkan oleh Isa bin Maryam !”.

RAJA MENJAMIN DAN MELINDUNGI
Kemudian raja berkata : Tinggallah kalian di manapun yang kalian inginkan! Demi Allah, kalau bukan karena kekuasaan yang ada padaku, maka sungguh aku datangi dia, sehingga aku menjadi orang yang membawakan sandalnya”.Terdengar suara berisik para pendeta sebagai bentuk ketidak setujuannya terhadap perkataan raja Najasyi. Raja Najasyi berkata : “Meskipun kalian tidak setuju”.

UTUSAN DIUSIR RAJA
Kemudian raja Najasyi berkata : “Kembalikan semua hadiah kepada kedua orang ini !, aku tidak membutuhkannya !”. Maka keluarlah Amr bin Ash dan sahabatnya dalam keadaan malu. Sedangkan kaum Muslimin tinggal di Habasyah selama 10 tahun. Pada tahun 7 H meninggalkan Habasyah menuju Madinah.

RAJA MEMELUK ISLAM
Berdasar hadits hadits shahih, Raja Najasyi yang belum pernah berjumpa
dengan Rasulullah s.a.w. telah memeluk Islam, dan meninggal dalam keadaan Muslim. Sehingga ketika Rasululah mendengar kabar Raja Najasyi meninggal, beliau melakukan shalat ghaib. 


                 KASIH SAYANG NABI PADA PARA DHU’AFA

                “Dan sesungguhnya engkau benar benar berbudi pekerti yang agung”. (Q.S. Al Qalam (68) : 4)
                
Sebagai utusan Allah, Rasulullah s.a.w. memiliki ketauladanan yang luhur, kasih sayangnya begitu tinggi terhadap umatnya termasuk terhadap kaum lemah, kaum miskin, para pembantu dan juga mantan budak.
Betapa banyak ketauladanan yang beliau buktikan diantaranya :

RASULULLAH MENUNTUN KELEDAI

Uqbah bin Amir pembantu yang mengurusi keledai Nabi s.a.w. bercerita, ketika dalam sebuah perjalanan, dia sedang menuntun keledai yang dinaiki Nabi s.a.w., mendadak Nabi s.a.w. menyuruhnya berhenti. Setelah Beliau turun dan menyuruh Uqbah menaikinya, kemudian beliau menggantikan Uqbah menuntun keledai tersebut. Begitu luhurnya sikap beliau, sehingga sudi mempersilahkan pembantunya naik keledai sedangkan beliau yang menuntunnya.

MENEGUR  ANAS BIN MALIK DENGAN SANTUN

Suatu saat Nabi s.a.w. menyuruh Anas bin Malik untuk suatu keperluan, sesampainya di pasar Anas ikut bermain dengan para remaja lainnya, kemudian Anas bin Malik berkata : “Tiba tiba Rasulullah s.a.w. memegang bajuku dari belakang, kemudian aku melihat kepadanya, beliau tidak marah bahkan tertawa dan memerintahkanku untuk pergi ke tempat di mana aku disuruhnya”.

MENJAGA PERASAAN PEMBERI LIMAU

Suatu hari seorang nenek miskin membawa hadiah buah limau untuk Rasulullah s.a.w. kemudian beliau menyambutnya dengan penuh hormat dan langsung menikmatinya. Si nenek terlihat bahagia dan senang karena pemberiannya dinikmati oleh orang yang dicintainya.
Namun beda dengan sahabat Nabi s.a.w yang berada didekatnya merasa heran melihat sikap Beliau ini, karena biasanya Beliau s.a.w. selalu membagikan hadiah yang didapat kepada para sahabatnya.
Setelah si nenek pergi, para sahabat menanyakan hal itu, kemudian Nabi s.a.w. menjelaskan : ”Limau yang diberikan ibu tadi itu rasanya masam, aku tak ingin membuatnya sedih, maka kumakan beberapa buah, aku memang sengaja tak memberikannya kepada kalian, karena aku khawatir kalian akan mengejek hingga membuatnya malu atau menyesal“.


MENGANGKAT KEDUDUKAN PARA BUDAK

Nabi s.a.w. juga mengangkat martabat para mantan budak seperti Bilal bin Rabah yang pernah dilecehkan, kemudian Rasulullah s.a.w. memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.   
Padahal ketika itu memegang dan tawaf di Kakbah merupakan hal yang sakral dan terhormat.
Zaid bin Haritsah dipilih menjadi panglima perang Mu’tah, sementara anak buahnya adalah sahabat sahabat ternama.
Bahkan beliau dalam sebuah riwayat mengangkat derajat para janda dan kaum miskin, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang yang mengurus janda dan miskin sama seperti mujahid di jalan Allah atau seperti orang yang shalat malam dan puasa di siang hari”. (H.R. Bukhari Muslim ini redaksi Bukhari).


NABI MENDIDIK PENGEMIS

Pada suatu saat datang seorang dari kalangan anshor yang merupakan pengemis meminta minta kepada Rasulullah s.a.w. Kemudian, Nabi bertanya kepada pengemis : “Apa kamu memiliki sesuatu di rumahmu ?”, pengemis menjawab : “Saya hanya memiliki pakaian yang biasa aku pakai setiap harinya dan sebuah cangkir”, Nabi Muhammad s.a.w. pun bersabda :   “Ambil dan berikan kepada saya !”.
Si pengemis kemudian pulang mengambil harta satu satunya yaitu cangkir dan kembali pada Nabi Muhammad s.a.w.

DITAWARKAN
Kemudian Nabi s.a.w.  menawarkan cangkir tersebut kepada para sahabat sambil berkata : “Adakah di antara kalian yang ingin membeli cangkir ini
 ?”. Salah seorang sahabat menyahut : “Saya beli dengan satu dirham”.

DITAWARKAN LAGI
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. kembali melakukan penawaran untuk kedua kalinya : “Adakah salah satu dari kalian yang ingin membelinya dengan harga lebih tinggi ?”.
Kemudian seorang sahabat yang mampu membelinya dengan harga dua dirham.

UNTUK MODAL USAHA
Kemudian Rasulullah s.a.w. memberikan dua dirham tersebut kepada pengemis untuk membeli makanan bagi keluarganya dan sisanya untuk membeli kapak.
Kemudian Nabi bersabda : “Carilah kayu sebanyak banyaknya dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu”. Nabi s.a.w. juga memberikan uang untuk ongkos pengemis.

MENGHASILKAN 10 DIRHAM
Dua minggu kemudian pengemis datang menemui Rasulullah s.a.w. sambil membawa uang sebanyak sepuluh dirham yang diperolehnya dari penjualan kayu.

BERUSAHA LEBIH MULIA DARI PADA MINTA MINTA
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. menyuruhnya untuk membelanjakan uang tersebut untuk membeli makanan dan pakaian bagi  keluarganya sambil bersabda : “Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta minta hanyalah akan membuat noda pada wajahmu di akhirat kelak. Sangat tidak layak bagi seseorang untuk meminta minta kecuali dalam tiga hal yaitu fakir miskin yang benar benar tidak memiliki sesuatu, utang tidak dapat terbayarkan dan penyakit  yang dapat membuat seseorang tidak mampu berusaha”.

DARI PENGEMIS JADI PENGUSAHA
Begitu bijak Nabi s.a.w. mendidik umatnya, sehingga semula sebagai peminta minta berubah  menjadi pengusaha, walau hanya sebagai penjual kayu.
Walau dalam bentuk kecil kecilan, tetapi sudah tidak menengadahkan tangan, yang menjadikan kehinaan !.

Bukankah Nabi s.a.w. mengajarka : “Tangan diatas lebih mulia dari tangan yang dibawah”. Begitu indah dan mulia bila ajaran agama dilaksankan, sehingga jauh dari ketergantungan dan kehinaan. Subhaanallah.. 

KISAH TAULADAN

KESABARAN RASULULLAH S.A.W.

Karena kesabaran Rasulullah s.a.w. begitu tinggi, setiap kali beliau melintas di depan rumah seorang wanita tua, beliau selalu diludahi, namun beliau tetap tabah tanpa mempedulikannya.
Suatu hari saat beliau melewati rumah wanita tua tersebut beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau bertanya kepada seseorang tentang keberadaannya. Justru yang ditanya merasa heran, mengapa beliau menanyakan kabar tentang wanita tua yang suka berlaku buruk kepadanya.
Kemudian Nabi s.a.w. mendapat jawaban bahwa wanita tua sedang jatuh sakit. Mendengar jawaban tersebut beliau memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua tidak menyangka jika Nabi s.a.w. sudi menjenguknya.
Ketika wanita tua tahu bahwa orang yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahinya setiap kali lewati depan rumahnya, dia menyesal dalam hatinya sambil bergumam : "Duhai betapa luhur budi manusia ini. walau tiap hari kuludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku."    
Dengan menitikkan air mata haru dan bahagia, wanita tua bertanya : "Wahai Muhammad mengapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku selalu meludahimu ?". Nabi s.a.w. menjawab : "Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau telah mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan melakukannya".           
Mendengar jawaban Nabi s.a.w., wanita tua menangis, dadanya pengap,  tenggorokannya terasa sesak. Dengan penuh kesadaran kemudian  berkata : "Wahai Muhammad mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu".  
Kemudian wanita tua mengikrarkan dua kalimat syahadat :  "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah".
Ternyata terbukti bahwa kehalusan dan keluhuran budi menjadi senjata ampuh dan terbaik untuk melawan dan menundukkan kedzaliman. Subhaanallah.
Dengan demikian semakin terbukti dan benar firman Allah :
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan, tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah olah telah menjadi teman yang sangat setia”. (Q.S. Fushilat (41) : 34)