peRjalanan
HIjRAH NABI
“Dan (ingatlah) ketika orang orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu atau mengusirmu, mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan
tipu daya itu dan Allah sebaik baik pembalas tipu daya”. (Q.S. Al Anfal (8) :
30)
Begitu berat
penderitaan yang dialami Rasulullah s.a.w. dan para sahabat diawal menyebarkan
da’wah Islam, tidak hanya dicemooh dan diumpat, bahkan ketika sedang sujud dalam shalat,
Abu Jahal membawa batu besar ditimpakan kepada Nabi. Namun ketika mengangkat
batu tubuhnya gemetar ketakutan, karena di hadapannya ada seekor unta besar yang
siap menyerangnya, sehingga batu yang dipegangnya terjatuh dan menimpa dirinya.
Di hari lain
Utbah bin Muit datang membawa kotoran busuk, kemudian dilemparkan kepada Nabi
Muhammad yang sedang shalat, kemudian datanglah Abu Bakar menolong dengan
memukulnya sehingga Utbah terjatuh.
DIBOIKOT
Tekanan kaum kafir Quraisy tidak hanya disini saja, bahkan sampai memboikot umat Islam : Tidak boleh
melakukan jual beli, mengadakan pernikahan, dilarang berbicara, mengunjungi orang
sakit dari keluarga Bani Hasyim, Bani Muthalib dan umat Islam. kecuali Muhammad diserahkan atau
menyerahkan diri. Tempat tinggal umat Islam dikucilkan di utara Makkah, sehingga tidak
dapat berhubungan dengan masyarakat Makkah.
Pemboikotan membuat
umat Islam menderita, timbul kelaparan dan kemisikinan. Sehingga kaum Muslimin memakan
dedaunan yang sebelumnya tidak pernah disentuh manusia dan Nabi Muhammad
mengganjal perutnya dengan batu guna menahan lapar.
HIJRAH
Karena tekanan kafir Quraisy makin
meningkat, Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah secara bertahap, adapun Nabi
hijrah paling akhir, ini membuktikan beliau pimpinan yang mengutamakan keselamatan umatnya
NABI BERANGKAT
Di malam hari Nabi Muhammad s.a.w keluar bergabung dengan
Abu Bakar yang sudah menunggunya.. Disamping berdo’a dan tawakal. Sebelum
berangkat ke Madinah (utara Mekkah) beliau mengecoh dengan menuju kearah berlawanan,
kearah selatan, Gua Tsur (6-7 Km). Ini mengandung hikmah : 1. Sebagai
tempat peristirahatan sementara. 2. Sambil memantau
situasi Mekkah, mengingat jarak Mekkah Madinah cukup jauh (± 400 km)
TEAM
SUKSES
Selama di Gua Tsur (3 hari) diatur para personil
dan tugasnya : 1. Asma’
sebagai pengantar makanan. 2. Amir bin Fuhairah (penggembala
ternak Abu Bakar) bertugas menggembala kambing dan memerah susu untuk Nabi dan
Abu Bakar dan bertugas menghapus jejak. 3 Abdullah bin Abu Bakar memantau
situasi Mekkah. 4 Pemandu perjalanan.
DILINDUNGI
Setelah Nabi masuk ke gua, Allah melindungi
dengan sarang laba laba yang menutup pintu gua, burung hamam mengeram di pintu
masuk gua Tsur.
JANGAN TAKUT
Rupanya ada juga pendekar
quraisy yang sampai ke gua Tsur.
Melihat gelagat ini Abu Bakar sempat keder dan khawatir akan keselamatan Nabi. Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w. dengan tenang bersabda
: ........."Jangan
takut Allah beserta kita !.....”. (Q.S. At Taubah (9) : 40)
TERKECOH
Ketika pendekar melihat pintu gua tertutup sarang laba
laba dan burung hamam mengeram, dia berfikir : “Tidak mungkin Muhammad masuk didalam
gua ini ?”. Ini merupakan bukti kenaran firman Allah Surat Al Anfal 30 tersebut. Andaikan dia menunduk
pasti akan melihat Nabi dan Abu Bakar.
TIBA
DI MADINAH
Akhirnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun
ke 13 kenabian, Nabi Muhammad dan Abu Bakar sampai di Quba (10 km dari
Madinah), singgah selama 4 hari, tinggal dirumah Kultsum bin Hamdan. Tak lama
kemudian datang rombongan keluarga Nabi Muhammad dan Abu Bakar dipimpin Ali bin
Abi Thalib.
MENDIRIKAN MASJID QUBA
Di Quba Nabi
mendirikan Masjid di tanah milik Kultsum bin Hamdan. Nabi sendiri yang
meletakkan batu pertama, kemudian Abu Bakar, Umar dan Usman, yang pertama kali
menemboknya adalah Ammar bin Yasir, selanjutnya pekerjaan dilakukan kaum
Muhajirin dan Anshar. Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Quba. Merupakan
masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad s.a.w.
Setelah mendengar
Nabi Muhammad dalam perjalanan ke Madinah, maka kaum muslimin menunggu
kedatangan dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada jumat 16 Rabiul Awwal
tahun ke 1 Hijriah (2 Juli 622 Masehi), Nabi beserta rombongan disambut meriah
penduduk Madinah.
IBADAH
YANG BERKAITAN DENGAN BULAN MUHARRAM
Dari Ibnu Habbas r.a berkata : “Nabi s.a.w datang ke Madinah, dan
dilihatnya orang orang Yahudi berpuasa pada hari “Asyura” (Kesepuluh). Maka Nabi bertanya : “Ada apa ini? ” mereka menjawab : “Ini hari baik disaat mana
Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga
dipuasakan oleh Nabi Musa”. Maka sabda Nabi s.a.w. : “Saya lebih
berhak terhadap Musa dari pada kamu”. Kemudian beliau berpuasa pada hari itu
dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Abbas r.a : “Tatkala Rasulullah s.a.w
berpuasa pada hari "Asyura” dan beliau memerintahkan berpuasa, mereka (para
sahabat) berkata : “Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang
Yahudi dan Nasrani”. Maka Nabi bersabda : “Jika datang tahun depan, In syaa Allah kita berpuasa
pada hari kesembilan (Tasu’a)”. Kata Ibnu Abbas : Maka belum lagi datang tahun
depan, Rasulullah s.a.w wafat“. (H.R. Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN PUASA ‘ASYURA
Karena ke Murahan Nya bagi yang melaksanakan puasa
‘Asyura akan diampuni dosanya setahun yang lalu. Rasulullah
s.a.w. bersabda : "Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah
agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu". (H.R. Muslim)
Untuk itulah mari melaksanakan puasa Tasu’a dan ‘Asyura, yang bertepatan
dengan tanggal 29 dan 30 Sept 2017, agar
tuntunan Nabi semakin tersyiar. Semoga Allah memudahkan kita dalam melaksanakannya.
BULAN
ISTIMEWA
Pada 10
Muharram ini banyak peristiwa istimewa terjadi : 1. Nabi Ibrahim a.s. keluar
dengan selamat dari tungku pembakaran. 2. Nabi Yunus keluar dari perut ikan
Paus. 3. Nabi Musa dengan selamat menyeberangi laut merah.
IRONIS
Namun anehnya di bulan Muharram ini justru
banyak umat Islam pada ketakutan : Takut punya gawe (mantu), takut pindah rumah
dll. Ini menunjukkan bukti lemahnya iman. Sehingga mudah mempercayai ketakhayyulan
yang merupakan pintu menuju kemusyrikan. Na’udzu billaahi min dzaalik !.
KISAH TAULADAN
SIKSAAN
YANG DIALAMI NABI DAN PARA SAHABAT
- Karena kecemburuan dan kekhawatiran terhadap agama yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. Maka kaum kafir Quraisy melakukan siksaan begitu kejam terhadap kaum Muslimin. Diantara para sahabat yang mengalami siksaan demi mempertahankan keimanannya adalah :
- KELUARGA YASIR R.A. Keluarga Amar bin Yasir di seret menuju al Abthah dipimpin Abu Jahal, sampai ayahnya meninggal. Ibunya Sumayyah r.a. ditusuk dari belakang dengan tombak oleh Abu Jahal, merupakan wanita pertama yang mati syahid. Amar dijemur di terik matahari dadanya ditindih batu, wajahnya ditenggelamkan hingga pingsan. Ketika sadar kaum musyrik menyuruh berbalik kepada agama asalnya. Amar kemudian melakukannya karena terpaksa, ketika menghadap Rasulullah dia menangis, maka turunlah ayat : “Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman dia mendapat kemurkaan dari Allah, kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)….”. (Q.S. An Nahl (16) : 106)
- MUSH’AB BIN UMAIR R.A. Ketika ibunya mengetahui ke Islamannya, dia dibiarkan kelaparan dan diusir, sehingga kulitnya bersisik seperti kulit ular.
- SHUHAIB BIN SINAN AR RUMI R.A. Disiksa hingga hilang ingatan (amnesia) sehingga tidak memahami apa yang dibicarakannya sendiri.
- ABU FAKIHAH R.A. Mukanya dijerembabkan ke tanah panas terik, punggungnya ditimpa batu besar, hingga hilang ingatan. Pernah kakinya diikat, diseret dan dilempar ke padang pasir dan mencekiknya, sehingga mengira Abu Fakihah telah mati. Kemudian Abu Bakar memerdekakannya.
- KHABBAB BIN AL ARTS R.A. Rambutnya dijambak, lehernya ditarik dilemparkan ke api, kemudian tubuhnya dikeluarkan sehingga nampak minyak keluar dari sela pori pori kulit punggungnya yang melepuh.
- ZUNAIRAH R.A. Budak wanita asal Romawi, matanya dipukul hingga buta.
- BILAL BIN RABA R.A. Dijemur di panas terik padang pasir, di dadanya ditindih batu besar, sambil dicambuk, namun dari mulutnya tetap mengucapkan : “Ahad Ahad (Allah Maha Esa)”. Bahkan sempat diseret mengelilingi pergunungan Mekah. Deritanya berakhir ketika Abu Bakar ra menebusnya kepada tuannya yang bernama Umayyah. Demikian berat siksaan yang dialami para sahabat, namun mereka tetap mempertahankan ke imanannya. Subhaanallah.
- Semoga Allah mengampuni dosa para sahabat Nabi, Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar