BERATNYA
RESIKO BERBUAT DZALIM
“Adapun orang
orang yang beriman dan mengerjakan amal amal sholih, maka Allah akan memberikan
kepada mereka dengan sempurna pahala amalan amalan mereka dan Allah sangat
benci kepada orang orang yang dzalim”. (Q.S. Ali Imran (3) : 57)
Pada hakekatnya manusia tidak mau diperlakukan secara dzalim,
karena merupakan tuntutan fithrahnya. Maka prilaku adil adalah sikap yang
menjadi tuntutan jiwa manusia. Oleh karena itu jauhi perbuatan dzalim (aniaya),
karena sangat besar resikonya baik di dunia apalagi di akherat !.
Prilkaku dzalim termasuk dosa, bahkan
akan mendapat siksa yang pedih. ”Sesungguhnya dosa itu atas orang orang yang berbuat dzalim
kepada manusia dan melampaui batas di muka
bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu mendapat adzab yang pedih“. (Q.S. Asy Syura (42) : 42)
BESARNYA RESIKO BERBUAT DZALIM
Begitu besar resiko berbuat dzalim sebagaimana hadits
dibawah ini : Dari Abu Hurairah r.a.
Nabi Saw.bersabda : “Tahukah kamu siapa yang bangkrut itu?“ Mereka berkata :
“Ya Rasulullah, orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya
kesenangan dan uang.” (kemudian) Rasulullah menjawab : “Sesungguhnya orang yang
bangkrut dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala
sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki maki orang, memukul orang,
dan mengambil harta benda orang (hak hak orang), maka kebaikan kebaikan orang
(yang dzalim) itu diambil untuk diberikan kepada orang orang yang terdzalimi.
Maka tatkala kebaikan orang (yang dzalim) itu habis, sedang hutang (kedzalimannya)
belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan kejahatan dari mereka (yang terdzalimi)
untuk di berikan kepadanya (yang mendzalimi), kemudian ia (yang mendzalimi)
dilemparkan kedalam neraka”. (H.R. Muslim)
AMAL SHOLIHNYA HABIS !
Begitu besar bahaya berbuat dzalim sampai
disebut orang bangkrut. Karena sifat Maha Adilnya Allah, maka Allah menghakimi
dengan cara mengambil amal kebaikan
orang yang mendzalimi, kemudian diberikannya kepada yang didzalimi !. Lantaran
banyaknya kedzaliman, sehingga amal kebaikannya habis. Karena masih banyaknya
kedzaliman, maka dosa orang yang didzalimi diambil dan diberikan kepadanya. Sehingga
yang semula banyak amal sholihnya (sholat,
zakat, puasa dan haji), menjadi lenyap akibat kedzalimannya, sehingga Allah
melemparkannya ke dalam neraka !.
SEGERA MEMINTA MAAF
Oleh karena itu
sebelum datangnya hari qiamat, maka Nabi bersabda : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya
kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain lainnya,
hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu
hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka
akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak mempunyai hasanat
(kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk
ditanggungkan kepadanya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
UMAT BINASA KARENA
KEDZALIMANNYA
Demikian buruknya perbuatan dzalim, sampai umat (bangsa)
dibinasakan Allah karena kedzalimannya : “Dan sesungguhnya Kami telah
membinasakan umat umat sebelum kamu, ketika
mereka berbuat kedzaliman…….”. (Q.S. Yunus (10)
:13)
DO’A ORANG
TERANIAYA DIIJABAHI
Begitu sakit dan menderitanya
orang yang didzalimi, sehingga Allah memperhatikan do’anya sampai tak ada tirai
penghalangnya dengan Allah sehingga pasti diijabahi. Dari Mu ‘adz r.a.
berkata : “….Takutlah kamu terhadap
do’a orang yang teraniaya karena
sesungguhnya tidak ada
tirai antara do’a itu dengan Allah“. ( H.R. Bukhari dan Muslim )
DIKALUNGI
7 LAPIS BUMI
Mengambil hak sangat dilarang
dalam agama, walau hanya sedikit nilainya. Dari ‘Aisyah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda : “
Barang siapa mengambil hak orang lain
walaupun hanya sejengkal tanah, maka nanti ( pada hari kiamat ) akan
dikalungkan tujuh lapis bumi “. (H.R. Bukhari dan Muslim). Begitu beratnya
resiko mengambil hak walau hanya sejengkal tanah, begitu tinggi agama
menghargai hak seseorang, sehingga yang menyerobotnya kelak akan dikalungi 7
lapis bumi !.
DIKIRA
MATI SYAHID
Begitu
hinanya perbuatan dzalim, sehingga yang semula dikira mati syahid ternyata
masuk neraka lantaran mencuri (korupsi) !.
Dari Umar Ibnu Khaththab r.a. berkata : “Ketika selesai perang khaibar beberapa sahabat Nabi s.a.w. pulang dan
mereka menyebut nyebut bahwa si fulan mati Syahid, si fulan mati syahid
sehingga mereka bertemu seseorang di tengah jalan, mereka mengatakan : “Si
fulan mati syahid“. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda : “Tidak sesungguhnya saya
melihat si fulan berada dalam neraka karena ia menyembunyikan kain mantel hasil
rampasan perang yang belum dibagi“. (H.R. Muslim)
AKIBAT DI AKHERAT
Lantaran
besarnya akibat perbuatan dzalim, yang membuat orang pada sengsara dan
menderita, sehingga balasannya kelak menghuni neraka. “Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas
mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang orang
yang dzalim”. (Q.S. Al A’raaf (7) : 41)
“Dan penghuni penghuni syurga berseru kepada penghuni
penghuni neraka: “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang
Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan
sebenarnya apa (adzab) yang Tuhan kamu menjanjikannya
(kepadamu) ?”. Mereka (penduduk neraka) menjawab : “Betul”. Kemudian seorang
penyeru (Malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu : “Kutukan
Allah ditimpakan kepada orang orang yang dzalim”. (Q.S. Al A’raaf (7)
: 44)
Oleh karena
itu jangan terlampau bangga dengan ibadah sholat, zakat, puasa dan ibadah haji
saja, apabila kedzaliman tetap saja
diperbuatnya.
Apa gunanya bila ibadah sudah
ditunaikan tetapi perbuatan dzalim tetap dilakukan juga, sehingga adzab neraka
tetap menghadangnya
Semoga kita diberi kekuatan agar
mampu menjauhi sikap dzalim !!!.
KISAH TAULADAN
TANAH TIDAK MAU MENERIMA JASADNYA
Prilaku dzalim sangat
dibenci siapa saja, namun anehnya saat ini banyak yang menyepelehkan dan
melakukannya, lantaran mengutamakan
keakuannya, kepentingannya belaka, sehingga dengan entengnya melakukan
kedzaliman, sehingga berakibat orang lain jadi sengsara dibuatnya.
Jika dulu
penyeberang jalan dengan mudah menyeberang, namun sekarang kesusahan, karena
para pengendara tidak memperdulikan.
Itu salah satu
contoh kedzaliman di jalan, belum lagi yang di kantor, di pengadilan, apalagi
soal harta waris mereka sama berebutan padahal bukan haknya. Padahal bila tahu
resikonya ?, betapa menakutkan akibatnya.
Kadang di dunia saja
akibat perbuat dzalimnya sudah dinampakkan oleh Allah, apalagi kelak ketika
menghadapi kematian (sakaratul maut).
"…….Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang orang
yang dzalim
berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para Malaikat memukul
dengan tangannya (sambil berkata) : "Keluarkanlah
nyawamu !, di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang
tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat
ayat
Nya”. (Q.S.
Al An “am (6) : 93)
Suatu saat jama’ah kami bercerita
tentang kisah mengantarkan jenazah tetangganya di daerah Surabaya, namun dia
heran saat jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, karena …… tiba tiba
saja jenazah tidak bisa masuk ke liang lahat karena kurang panjang galian.
Kemudian kubur digali kembali,
namun anehnya ketika jenazah akan dimasukkan ternyata tidak bisa masuk lagi,
penggalian dilakukan sampai 3 kali. Karena
kepayahan pada akhirnya jenazah di masukkan secara paksa dengan cara ditekan (ditekuk)
sampai terdengar suara : “kreekkk”, terasa ngeri, kasihan dan aneh memang.
Mendengar keanehan ini saya kontan
bertanya kepada jama’ah saya : “Amal apa yang diperbuat almarhum di masa
hidupnya ?. Jama’ah menjawab : “Almarhum
suka menggeser batas tanah dibelakang rumahnya, sehingga tanah tetangga
berkurang dibuatnya”. Betapa merinding bulu roma saya ketika mendengarnya,
betapa tidak ?, bayangkan tanah saja tidak mau menerima jasadnya, apalagi di
akherat kelak !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar