Rabu, 19 Desember 2018



TAHUN BARU MASEHI ?
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang orang musyrikin tidak menyukai. (Q.S. AtTaubah (9) :33)..

Sebentar lagi pergantian tahun akan terjadi, akan banyak yang pada menyongsong dan larut di malam pergantian tahun baru ini : Dengan pesta meriah, bermacam pula ragamnya, yang penting happy, puas  dan bangga.
Namun……sadarkah bahwa apa yang dilakukan sudah benar menurut tuntunan agama ?. Lantaran kurang memahami atau tidak mau mengkaji ajaran agamanya secara kaffah (total), sehingga umat Islam banyak yang pada larut dan ikut ikutan dalam acara yang tidak seharusnya dilakukan.
Karena beragama hanya berbekal semboyan : “yang penting sholat”, dengan hanya bermodal pada pemahaman ini, sehingga hal hal lain yang seharusnya difahami diabaikan begitu saja bahkan ikut latah merayakannya !!!.   

PENTINGNYA MEMAHAMI ILMU
Padahal bila faham dan iman masih melekat akan miris dan malu rasanya. Disini pentingnya mendalami ilmu !, bukankah Nabi s.a.w. bersabda : "Barang siapa menginginkan soal soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah dia memiliki ilmunya dan barang siapa yang mengingin akhirat, wajiblah dia memiliki ilmunya pula dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akherat), wajiblah dia memiliki ilmu keduanya pula". (H.R.Bukhari dan Muslim).
Demikian pula halnya dalam pemakaian Kalender Masehi perlu dikaji pula, agar bisa memahami hakekat sebenarnya.

SYIAR NASRANI
Dari penyebutan kata “masehi” saja jelas merupakan penisbatan kepada Nabi ‘Isa  a.s. Awal perhitungan penanggalan diambil dari tahun lahirnya Nabi ‘Isa a.s.).
Dengan demikian, kalender masehi pada hakikatnya merupakan simbol agama Nasrani. Sebagaimana dikatakan Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah : “…Apalagi kalender masehi adalah simbol dari agama mereka karena dia mengisyaratkan pada pengagungan kelahiran Al Masih a.s. dan berhari raya dengannya di setiap penghujung tahun Ini adalah bid’ah yang diada adakan oleh Nashara”. 

RENUNGAN ???
Sebagai seorang muslim akankah sudi mengiklankan syi’ar agama Nashara, dengan meninggalkan syi’ar Muslim (penanggalan Hijriyyah) ?. Apakah seorang Muslim rela mengatakan : “Biarlah pudar syi’ar Islam dan berkibar syi’ar agama Nashara ?”. Jika bukan kaum Muslimin siapa lagi yang akan mengibarkan syi’ar umat Islam ini (kalender Hijriyyah).
Bila mau menyimak sejarah timbulnya kalender Masehi maka akan kaget dibuatnya ……!!!, betapa tidak ?, disini pentingnya memahami ilmu sejarah !. Kenyataan akan terbukti bila melembari sejarahnya.

PENAMAAN BULAN DARI NAMA BERHALA ROMAWI DAN KAISARNYA
Dari nama bulannya saja kita akan terperanjat kaget dibuatnya !!!.
  1. Januari diambil dari kata Janus (dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi ada yang mengatakan dewa matahari).
  2. Februari dari Februus (dewa kematian dan pemurnian Romawi juga dewa bangsa etruskan. Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi dirayakan tiap 15 bulan ini).
  3. Maret dari Mars (dewa perang romawi) .
  4. April dari Aperire (membuka). Bulan April (aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi venus, dewa cinta dan keindahan. Kata april diambil dari nama venus dalam bahasa yunani    yaitu aphrodite (Aphros).
  5. Mei dari Maia Maiestas (dewi kelahiran).
  6. Juni dari Juno (dewi romawi, istri jupiter (mitologi), dewi bulan).
  7. Juli dari julius caesar (diktator romawi).
  8. Agustus dari Agustus (kaisar romawi pertama).
TASYABBUH
Bila sudah mengetahui status kalender masehi sebagai syi’ar agama Nashara dan romawi, kemudian masih menggunakannya, pada hakikatnya  merupakan bentuk  meniru (tasyabbuh) dengan simbol simbol mereka ?. Rasulullah s.a.w. bersabda : Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari kaum itu. (H.R. Abu Dawud, Syaikh Al Albani menyatakan derajatnya hasan shahih).
Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah ditanya tentang apakah perhitungan dengan kalender masehi termasuk bentuk loyalitas kepada orang kafir ?, beliau menjawab : ”Tidak dianggap sebagai bentuk loyalitas, akan tetapi dianggap sebagai tasyabbuh (dengannya) (Istikhdamut Tarikhil Miladi.     

BERBAGAI TRADISI DAN KEPERCAYAAN 1 JANUARI              
Di Brazil di tengah malam tiap 1 Januari, orang orang pada ke pantai menaburkan bunga, sebagai tanda “penghormatan terhadap sang dewa Lemanja Dewa laut”. Di Brazil, orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci. Pada akhirnya, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas bergambar Janus (dewa pintu dan semua permulaan). Bulan Januari diambil dari nama dewa ini. 
Bagi umat kristen Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (S.M.) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi”..

RENUNGAN
Akankah sebagai umat Islam masih sudi mengikuti jejak kaum non muslim dengantetap memeriahkan malam tahun baru ?”. Termasuk dengan bangganya  : mengucapkan selamat tahun baru ?”. Na’udzu billaahi min dzaalik (kami berlindung kepada Allah dari yang demikian itu).
Untuk itu paling tidak mari memperbanyak istighfar (meminta ampun kepada Allah) atas kesalahan kesalahan yang telah diperbuat. Apa gunanya melakukan yang bukan tuntunan agama ?!. Apalagi jelas jauh dari manfaat :
1.Pesta semalaman sampai melupakan sholat malam. 2. Pesta pora dengan mensyiarkan lambang agama Yahudi (meniup terompet). 3. Membakar mercon (api) yang merupakan ritual agama Majusi. Bukankah ini jelas merupakan penyimpangan dan kemubadzdziran yang didalangi setan !!!.        
“Ya Allah curahkan selalu hidayah Mu, agar kami selalu berada dijalan Mu dan jauhkan kami dari kesesatan, Amin”.


MUTIARA HADITS
PEGANG TEGUH SUNNAH NABI JAUHI YANG BUKAN TUNTUNAN !

Tiap agama memiliki alat dan cara ibadahnya, khususnya untuk memanggil jamahnya dalam beribadah :  Kaum nasrani menggunakan lonceng, Yahudi menggunakan terompet, Majusi menggunakan api.
Nah nanti pada akhir Desember pukul 00.00. (malam tahun baru), sebagian umat Islam akan latah menggunakan ketiganya secara serempak :
Lonceng berdentang, trompet ditiup, kembang api / lilin dinyalakan ?. 
           Maka benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah s.a.w. :
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. dia berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga kalau  mereka masuk kedalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk (mengikuti) kedalamnya. Mereka (para sahabat) bertanya : “Wahai Rasulullah apakah mereka mereka kaum Yahudi dan Nasrani ?. kemudian beliau bersabda : “Siapa lagi kalau bukan mereka”. (H.R. Bukhari dan Musliim).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan : “Tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nasrani dalam sebagian perkara”. (Majmu’ Al Fatawa 27 : 286).
Nah mari merenung, siapakah yang pertama kali merayakan tahun baru ?. Jelas orang orang non muslim. Lantas ……mengapa diikuti ?.
Padahal Rasulullah s.a.w. 14 abad silam telah memberi peringatan kepada orang orang yang menyerupai perbuatan orang kafir.
Dari Ibnu Umar r.a. Nabi s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”. (H.R. Ahmad dan Abu Dawud)
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang yang menyerupai selain kami”. (H.R. Tirmimidzi).

Begitu bahayanya bila tuntunan agama tidak difahami, sehingga dengan mudahnya terjerumus dalam kelatahan sehingga dengan mudahnya mengikuti ibadah umat lain tanpa disadarinya, sehingga dikatakan Nabi s.a.w. : Bukan termasuk golongan kami !”. Na’udzu billaahi min dzaalik !. 





MASALAH NATAL

“Sesungguhnya telah kafirlah orang orang yang berkata : "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam.... “. (Q.S. Al Maidah (5) : 17)

Karena luas dan sempurnanya ajaran Islam, dalam bermasyarakat agama Islam tidak melarang berhubungan dengan kaum non Muslim, bahkan melarang mengganggunya dalam bribadah. Karena agama Islam punya prinsip : “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”. (Q.S. Al Kafirun (109) : 6)               
Dengan demikian ajaran agama Islam cukup bijak dalam bertoleransi, namun sayangnya karena kurangnya memahami makna toleransi, sehingga ada yang kebablasan sampai ikut merayakan natal  !?.   

MAKNA NATAL
Padahal Natal adalah hari raya agama Kristen yang diperingati setiap tanggal 25 Desember oleh pengikutnya di seluruh dunia. Dengan demikian jelas bahwa peringatan natal merupakan ibadah (ritual) bagi mereka.
Makna "Natal" : Penanggalan, hari kelahiran atau ulang tahun. Secara khusus arti Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus Kristus yang dianggap sebagai anak Tuhan.

NABI ISA DALAM AL QURAN
Dengan kalimat tegas, jelas dan indah Alqur'an memposisikan dan memandang Yesus adalah : seorang putra (Maryam) terkemuka yang dicipta dengan kalimat Nya (Bukan anak Allah) :  “(ingatlah) ketika Malaikat berkata : "Hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang orang yang didekatkan (kepada Allah) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang orang yang sholih". (Q.S. Ali Imran ( 3 ) : 45- 46)

BERBICARA DALAM BUAIAN : “SESUNGGUHNYA AKU INI HAMBA  ALLAH”.
Karena  mereka memfitnah Maryam, lantaran Maryam yang gadis kok bisa
melahirkan anak, maka Maryam menunjukak pada bayinya dan si bayipun berbi icara : “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya, kaumnya berkata : "Hai Maryam sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali kali bukanlah seorang pezina". Maka Maryam menunjuk kepada anaknya, mereka berkata : "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan ?". Berkata Isa : "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.  Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup “. (Q.S. Maryam (19) : 27- 31)

ALLAH TIDAK BERANAK
Betapa hinanya mereka karena menganggap (meyakini) Allah Yang Maha Esa (Tunggal) mempunyai anak, sampai Allah berfirman : “Hampir hampir langit pecah karena ucapan itu dan bumi terbelah dan gunung gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak”.
“Dan mereka berkata : "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir hampir langit pecah karena ucapan itu dan bumi terbelah dan gunung gunung runtuh. Karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba “. (Q.S. Maryam (19) : 88- 93)

ALLAH ESA BUKAN TIGA !
Karena keingkarannya kepada Allah, sehingga ahli kitab dengan lancangnya merubah kitabnya sehingga menyatakan bahwa : "(Tuhan itu) tiga", dan Allah mempunyai anak”. Padahal dengan jelas Allah menerangkan agar : “berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu !”.
“Wahai ahli Kitab janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dari Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Rasul Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan Nya, cukuplah Allah menjadi Pemelihara “. (Q.S. An Nisa’ (4) : 171)

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA
       Memperhatikan : 1. Perayaan Natal bersama pada akhir akhir ini disalah artikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad s.a.w. 2. Karena salah pengertian tersebut, ada sebagian orang Islam yang yang ikut dalam perayaan Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal. 3. Perayaan Natal bagi orang orang Kristen adalah merupakan ibadah.
        Menimbang : 1. Umat Islam perlu mendapatkan petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama. 2. Umat Islam agar tidak mencampur-adukkan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah agama lain. 3. Umat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan taqwanya kepada Allah s.w.t.. 4. Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia.
     Kaidah Ushul Fiqih :  "Menolak kerusakan kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan kemaslahatan”.       
     Majlis Ulama Indonesia menfatwakan :
    1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya untuk merayakan dan menghormati Nabi Isa a.s. akan tetapi Natal tidak dapat dipisahkan dari yang diterangkan di atas.
      2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya HARAM.
     3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada subhat dan larangan Allah, dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan kegiatan perayaan Natal.             

        Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H ( 7 Maret 1981 M ), Komisi Fatwa M.U.I. 
                                                    Ketua                                                                     Sekretaris

( K.H.M SYUKRI GHOZALI )                           ( DRS. H. MAS'UDI )

HUKUM MENGUCAPKAN  :  “SELAMAT HARI NATAL“
“Dan janganlah kamu sekali kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendo’akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik“. (Q.S. At Taubah (9)84). Dengan demikian jelas, berdasar firman tersebut bahwa mendo’akan / mengucapkan :  “selamat natal“ hukumnya haram !”.

CATATAN
Dengan demikian dengan mengucapkan : “selamat hari natal” berarti :       
           1.Menyetujui bahwa N. Isa bukan hamba Allah, padahal Allah berfirman :  "Sesungguhnya aku ini hamba Allah”. (Q.S. Maryam (19) : 27- 31)           
      2.Menyetujui bahwa Tuhan mempunyai anak, padahal Allah berfirman : …Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak…“. (Q.S. Maryam (19) : 88- 93)
      3.Mengakui bahwa Allah itu tiga, padahal Allah berfirman :  “…..janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu…”. (Q.S. An Nisa’ (4) : 171)
           Na’udzu billaahi min dzaalik, semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya, agar tidak mudah hanyut dan terperosok kedalam keyakinan agama lain. Amin. 



MENGAPA SAYA MEMILIH ISLAM ?

           Beberapa bulan terakhir, berita memeluk Islamnya pemain sepak bola internasional asal Togo terdengar cukup ramai di dunia maya. Berikut beberapa alasan Adebayor memeluk Islam sebagaimana dirilis  theheraldng.com. Dia pernah bermain di klub klub Eropa : Arsenal, Manchester City, Real Madrid dan kini Tottenham Hotspurs. Dia mengatakan : “Aku punya 13 alasan mengapa seorang muslim sama seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang orang Kristen, diantaran alasannya ialah :
     1. Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Hal itu termaktub dalam Deut 6:4, Mark 12:29. Umat Islam juga meyakini demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surat 4 (An Nisa) ayat 171.
        2. Yesus tidak makan daging babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam dalam Al Quran surat 6 (Al An’am) ayat 145.
        3. Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “assalamu’alaikum”. Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga dengan kaum Muslimin.       
   4. Yesus mencuci wajah, kedua tangan dan kedua kakinya sebelum shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang muslim (wudlu).
    5. Yesus dan Nabi lainnya terdapat dalam Injil : shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:39. Muslim juga melakukan demikian. Sebagaimana dalam Alquran surat 3 (Ali Imran) ayat 43.
     6. Yesus mengikuti syariat tauhid dan mengimani semua Nabi. Lihat Matther 5:17. Demikian juga Alquran surat 3 (Ali Imran) ayat 84 dan 2 (Al Baqarah) 285.
     7. Maryam mengenakan pakaian menutup seluruh tubuhnya dan berhijab. Sebagaimana dalam 1 Timothy 2:9, Genesis 24: 64-65 dan Corinthians 11:6. Wanita muslimah juga sebagaimana dalam surat 33 (Al Ahzab) ayat 59.
    8. Yesus dan Nabi lainnya disebutkan dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34:28, Daniel 10:2-6. 1Kings 19:8 dan Matthew 4:1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan.        
    9. Yesus dikhitan, lihat Injil Luke 2:21. Yesus berusia 8 hari saat dikhitan. Dalam Taurat, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “perjanjian abadi”. Lihat Genesis 17:13. Dengan demikian Tuhannya Yesus juga Tuhannya orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia dan semua makhluk. Nah sekarang siapa pengikut Yesus sebenarnya ?. Tentu jawabnya umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya. Tutup Adebayor.
         Disini makin jelas bahwa N. Muhammad adalah Nabi penutup,  merupakan penerus dan penyempurna ajaran para Nabi Nabi terdahulu (penulis).