Rabu, 19 Desember 2018



MASALAH NATAL

“Sesungguhnya telah kafirlah orang orang yang berkata : "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam.... “. (Q.S. Al Maidah (5) : 17)

Karena luas dan sempurnanya ajaran Islam, dalam bermasyarakat agama Islam tidak melarang berhubungan dengan kaum non Muslim, bahkan melarang mengganggunya dalam bribadah. Karena agama Islam punya prinsip : “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”. (Q.S. Al Kafirun (109) : 6)               
Dengan demikian ajaran agama Islam cukup bijak dalam bertoleransi, namun sayangnya karena kurangnya memahami makna toleransi, sehingga ada yang kebablasan sampai ikut merayakan natal  !?.   

MAKNA NATAL
Padahal Natal adalah hari raya agama Kristen yang diperingati setiap tanggal 25 Desember oleh pengikutnya di seluruh dunia. Dengan demikian jelas bahwa peringatan natal merupakan ibadah (ritual) bagi mereka.
Makna "Natal" : Penanggalan, hari kelahiran atau ulang tahun. Secara khusus arti Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus Kristus yang dianggap sebagai anak Tuhan.

NABI ISA DALAM AL QURAN
Dengan kalimat tegas, jelas dan indah Alqur'an memposisikan dan memandang Yesus adalah : seorang putra (Maryam) terkemuka yang dicipta dengan kalimat Nya (Bukan anak Allah) :  “(ingatlah) ketika Malaikat berkata : "Hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang orang yang didekatkan (kepada Allah) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang orang yang sholih". (Q.S. Ali Imran ( 3 ) : 45- 46)

BERBICARA DALAM BUAIAN : “SESUNGGUHNYA AKU INI HAMBA  ALLAH”.
Karena  mereka memfitnah Maryam, lantaran Maryam yang gadis kok bisa
melahirkan anak, maka Maryam menunjukak pada bayinya dan si bayipun berbi icara : “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya, kaumnya berkata : "Hai Maryam sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali kali bukanlah seorang pezina". Maka Maryam menunjuk kepada anaknya, mereka berkata : "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan ?". Berkata Isa : "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.  Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup “. (Q.S. Maryam (19) : 27- 31)

ALLAH TIDAK BERANAK
Betapa hinanya mereka karena menganggap (meyakini) Allah Yang Maha Esa (Tunggal) mempunyai anak, sampai Allah berfirman : “Hampir hampir langit pecah karena ucapan itu dan bumi terbelah dan gunung gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak”.
“Dan mereka berkata : "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir hampir langit pecah karena ucapan itu dan bumi terbelah dan gunung gunung runtuh. Karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba “. (Q.S. Maryam (19) : 88- 93)

ALLAH ESA BUKAN TIGA !
Karena keingkarannya kepada Allah, sehingga ahli kitab dengan lancangnya merubah kitabnya sehingga menyatakan bahwa : "(Tuhan itu) tiga", dan Allah mempunyai anak”. Padahal dengan jelas Allah menerangkan agar : “berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu !”.
“Wahai ahli Kitab janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dari Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Rasul Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan Nya, cukuplah Allah menjadi Pemelihara “. (Q.S. An Nisa’ (4) : 171)

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA
       Memperhatikan : 1. Perayaan Natal bersama pada akhir akhir ini disalah artikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad s.a.w. 2. Karena salah pengertian tersebut, ada sebagian orang Islam yang yang ikut dalam perayaan Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal. 3. Perayaan Natal bagi orang orang Kristen adalah merupakan ibadah.
        Menimbang : 1. Umat Islam perlu mendapatkan petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama. 2. Umat Islam agar tidak mencampur-adukkan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah agama lain. 3. Umat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan taqwanya kepada Allah s.w.t.. 4. Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia.
     Kaidah Ushul Fiqih :  "Menolak kerusakan kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan kemaslahatan”.       
     Majlis Ulama Indonesia menfatwakan :
    1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya untuk merayakan dan menghormati Nabi Isa a.s. akan tetapi Natal tidak dapat dipisahkan dari yang diterangkan di atas.
      2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya HARAM.
     3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada subhat dan larangan Allah, dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan kegiatan perayaan Natal.             

        Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H ( 7 Maret 1981 M ), Komisi Fatwa M.U.I. 
                                                    Ketua                                                                     Sekretaris

( K.H.M SYUKRI GHOZALI )                           ( DRS. H. MAS'UDI )

HUKUM MENGUCAPKAN  :  “SELAMAT HARI NATAL“
“Dan janganlah kamu sekali kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendo’akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik“. (Q.S. At Taubah (9)84). Dengan demikian jelas, berdasar firman tersebut bahwa mendo’akan / mengucapkan :  “selamat natal“ hukumnya haram !”.

CATATAN
Dengan demikian dengan mengucapkan : “selamat hari natal” berarti :       
           1.Menyetujui bahwa N. Isa bukan hamba Allah, padahal Allah berfirman :  "Sesungguhnya aku ini hamba Allah”. (Q.S. Maryam (19) : 27- 31)           
      2.Menyetujui bahwa Tuhan mempunyai anak, padahal Allah berfirman : …Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak…“. (Q.S. Maryam (19) : 88- 93)
      3.Mengakui bahwa Allah itu tiga, padahal Allah berfirman :  “…..janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu), (Itu) lebih baik bagimu…”. (Q.S. An Nisa’ (4) : 171)
           Na’udzu billaahi min dzaalik, semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya, agar tidak mudah hanyut dan terperosok kedalam keyakinan agama lain. Amin. 



MENGAPA SAYA MEMILIH ISLAM ?

           Beberapa bulan terakhir, berita memeluk Islamnya pemain sepak bola internasional asal Togo terdengar cukup ramai di dunia maya. Berikut beberapa alasan Adebayor memeluk Islam sebagaimana dirilis  theheraldng.com. Dia pernah bermain di klub klub Eropa : Arsenal, Manchester City, Real Madrid dan kini Tottenham Hotspurs. Dia mengatakan : “Aku punya 13 alasan mengapa seorang muslim sama seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang orang Kristen, diantaran alasannya ialah :
     1. Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Hal itu termaktub dalam Deut 6:4, Mark 12:29. Umat Islam juga meyakini demikian. Sebagaimana diajarkan Alquran dalam surat 4 (An Nisa) ayat 171.
        2. Yesus tidak makan daging babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam dalam Al Quran surat 6 (Al An’am) ayat 145.
        3. Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “assalamu’alaikum”. Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga dengan kaum Muslimin.       
   4. Yesus mencuci wajah, kedua tangan dan kedua kakinya sebelum shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang muslim (wudlu).
    5. Yesus dan Nabi lainnya terdapat dalam Injil : shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:39. Muslim juga melakukan demikian. Sebagaimana dalam Alquran surat 3 (Ali Imran) ayat 43.
     6. Yesus mengikuti syariat tauhid dan mengimani semua Nabi. Lihat Matther 5:17. Demikian juga Alquran surat 3 (Ali Imran) ayat 84 dan 2 (Al Baqarah) 285.
     7. Maryam mengenakan pakaian menutup seluruh tubuhnya dan berhijab. Sebagaimana dalam 1 Timothy 2:9, Genesis 24: 64-65 dan Corinthians 11:6. Wanita muslimah juga sebagaimana dalam surat 33 (Al Ahzab) ayat 59.
    8. Yesus dan Nabi lainnya disebutkan dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34:28, Daniel 10:2-6. 1Kings 19:8 dan Matthew 4:1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan.        
    9. Yesus dikhitan, lihat Injil Luke 2:21. Yesus berusia 8 hari saat dikhitan. Dalam Taurat, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “perjanjian abadi”. Lihat Genesis 17:13. Dengan demikian Tuhannya Yesus juga Tuhannya orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia dan semua makhluk. Nah sekarang siapa pengikut Yesus sebenarnya ?. Tentu jawabnya umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya. Tutup Adebayor.
         Disini makin jelas bahwa N. Muhammad adalah Nabi penutup,  merupakan penerus dan penyempurna ajaran para Nabi Nabi terdahulu (penulis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar