Senin, 15 Januari 2018



APAKAH NABI KHIDHR MASIH HIDUP ?

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. Musa berkata kepada Khidhr : "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu ilmu yang telah diajarkan kepadamu ?".
Dia menjawab : "Sesungguhnya kamu sekali kali tidak akan sanggup sabar bersama aku”. (Q.S. AL Kahfi (18) : 65-67)

Menurut ahli tafsir kata hamba dalam ayat tersebut adalah Nabi Khidhr dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian, sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang hal hal ghaib.          
Nabi Khidhr adalah seorang hamba Allah yang memiliki kelebihan dalam hal ghoib atas karunia Allah.
Beliau hidup di zaman Nabi Musa, karena kekhilafan Nabi Musa, maka Allah memperingatkannya agar menemui Nabi Khidhr  

BERBAGAI PENDAPAT TENTANG NABI KHIDR
Karena kelebihan ilmu ghaib yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Khidr, sehingga timbul berbagai pendapat, satu sisi berpendapat bahwa Nabi Khidr masih hidup, yang lain berpendapat  sebaliknya.    
Berikut kutipan keterangan Dr. Umar Sulaiman Al Asyqar dalam buku beliau Ar Rusulu war Risalat. Sebagian ulama berpendapat bahwa Khidir masih hidup, ada juga yang berpendapat sebaliknya.

MEMBUKA PELUANG PINTU KHURAFAT
Adanya pendapat tentang belum wafatnya Nabi Khidir, membuka peluamg timbulnya berbagai khurafat dan kedustaan. Banyak orang yang menyalahgunakan pendapat ini dan mengaku pernah bertemu Nabi Khidir, beliau memberikan beberapa nasihat serta menyampaikan berbagai perintah. Kemudian mereka meriwayatkan berbagai cerita aneh tentang Nabi Khidir dan berbagai berita yang bertentangan dengan logika yang sehat.

RIWAYAT LEMAH   
Banyak ulama besar muhadditsin (ahli hadis) berpendapat lemahnya riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup.
Di antara ulama hadis yang melemahkan riwayat ini adalah Imam Bukhari, Ibnu Dihyah, Al Hafidz Ibnu Katsir dan Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani. Alasan terkuat yang disampaikan untuk membantah pendapat masih hidupnya Nabi Khidir : Pertama tidak ada satu pun hadis yang shahih yang menyatakan Nabi Khidir masih hidup.

ANDAI MASIH HIDUP
Kedua andaikan beliau masih hidup, tentu diwajibkan bagi beliau mendatangi Nabi Muhammad s.a.w., mengikuti dakwah beliau, dan membantu dakwah beliau. Karena Allah telah mengambil janji dari para Nabi sebelumnya untuk beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w., membantu beliau, jika mereka berjumpa dengan zaman Nabi s.a.w. Allah berfirman : “Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para Nabi : "Sungguh apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman : "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian Ku terhadap yang demikian itu?", mereka menjawab : "Kami mengakui". Allah berfirman : "Kalau begitu saksikanlah (hai Para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". (Q.S. Ali Imran (3) : 81).
Maksud ayat tersebut para Nabi berjanji kepada Allah s.w.t. bahwa bilamana datang seorang Rasul bernama Muhammad mereka akan iman kepadanya dan menolongnya, perjanjian para Nabi ini mengikat pula Para ummatnya.
Nabi s.a.w. juga mengabarkan, bahwa andaikan Musa masih hidup, tentu beliau akan mengikuti Nabi Muhammad s.a.w.. Beliau bersabda           
“Sesungguhnya andaikan Musa masih hidup di tengah tengah kalian, tidak halal bagi beliau selain harus mengikutiku”. (H.R. Ahmad)

PENDAPAT IMAM AHMAD 
Ibrahim Al Harbi pernah bertanya kepada Imam Ahmad : “Apakah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas masih hidup, keduanya masih ada dan melihat kita serta kita bisa mendapatkan riwayat dari mereka berdua. Kemudian Imam Ahmad menjawab : “Siapa yang menekuni masalah ghaib (klenik), dia tidak akan bisa bersikap proporsional dalam masalah ini, tidak ada yang membisikkan berita ini kecuali setan”.

PENDAPAT IMAM BUKHARI
Imam Bukhari juga pernah ditanya, apakah Nabi Khidir dan Ilyas masih hidup ?, beliau menjawab : “Bagaimana mungkin itu bisa terjadi, padahal Nabi s.a.w. telah bersabda : “Tidak akan tersisa seorang pun di muka bumi ini pada seratus tahun yang akan datang”. (Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam, 4:337)             

NABI KHIDR TELAH WAFAT
Sebagian ulama ahli tahqiq memberikan keterangan panjang lebar untuk membantah alasan pendukung khurafat terkait masih hidupnya Nabi Khidir.
Di antaranya adalah Al Hafidz Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah (1:326), Muhammad Amin As Syinqithi dalam tafsir beliau Adwaul Bayan (4:184). Bahkan Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani membuat satu risalah khusus berjudul : Az Zahr An Nadhr fi Nabai Al Khidr, yang dicetak dalam kumpulan risalah mimbariyah (2:195).

KESIMPULAN
1.Berdasar penjelasan Surat Ali Imran 81, hadits hadits dan penjelasan para ulama yang kokoh pada sunnah Rasul, jelas bahwa Nabi Khidhr telah wafat.            
2.Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad s.a.w. maka seharusnya hanya kepada beliaulah mengambil suri tauladan !. Sehingga tidak perlu lagi harus repot repot mencari yang aneh aneh, agar tidak terjerat kepada jebakan setan (takhayyul dan khurafat) yang menyesatkan.
Dengan demikian jelas bahwa bagi yang memiliki keimanan yang kokoh dan berfikir rasional, tidak akan menyibukkan diri dengan mencari tuntunan selain apa yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul Nya. Sehingga tidak terjerumus ke hal yang aneh aneh yang akan menjurus kedalam kesyirikan dan jauh dari rahmat Allah.
“Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat”. (Q.S. Ali Imran 132)
Semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya agar kita selalu berada di jalan Nya dan dijauhkan dari ketakhayyulan yang menyesatkan dan membingungkan. Amiin.

           

KISAH TAULADAN
NABI MUSA BERGURU PADA NABI KHIDHR
                Khidhr adalah seorang hamba Allah yang sholih dan memiliki kelebihan pengetahuan ghoib atas izin Nya. Lantaran kesholihan dan kelebihannya inilah sampai ada yang berpendapat bahwa beliau adalah seorang Nabi.
               Suatu saat karena kekhilafan Nabi Musa, maka Allah memerintahkan Nabi Musa agar menemui Khidhr. Dia (Khidhr) berkata : "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".
                Namun dalam perjalanan mengikuti Khidhr, N. Musa melihat keganjilan prilaku Khidr. Pertama ketika menaiki perahu Khidhr melobanginya. Musa berkata : "Mengapa kamu melobanginya yang berakibat bisa menenggelamkan penumpangnya ?. Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar”. Khidhr berkata : "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali kali tidak akan sabar bersama denganku".
              Keganjilan kedua ketika berjumpa seorang anak,  Khidhr membunuhnya. Sampai N. Musa berkata : "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu kemungkaran". Khidhr berkata : "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan  sabar bersamaku".
              Keganjilan ketiga ketika sampai di suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk tidak mau menjamunya, kemudian keduanya mendapati dinding rumah hampir roboh, Khidhr menegakkannya. Musa berkata : "Jika kamu mau, niscaya bisa mengambil upah untuk itu".
              Kemudian di akhir perpisahan N. Khidhr membuka rahasia perbuatannya sebagaimana tercantum dalam Al Quran ayat 79 - 82  : 1. Bahwa kapal yang dirusaknya adalah millik orang miskin, agar selamat karena di hadapannya ada raja yang akan merampas tiap tiap bahtera. 2. Adapun anak muda yang dibunuh karena kedua orang tuanya  mukmin, Khidhr khawatir jika anak itu akan membuat kedua orang tuanya jadi kafir. 3. Adapun dinding rumah yang diperbaiki adalah milik dua anak yatim, di bawahnya terdapat harta  simpanan bagi mereka, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". 

ABU QILABAH
PANDAI  BERSYUKUR DAN TABAH WALAU BUNTUNG DAN BUTA

"Salamun 'alaikum bima shabartum, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Q.S. Ar Ra’d (13) : 24)

Abu Qilabah adalah seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik, merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.
Nama aslinya ‘Abdullah bin Zaid al Jarmi, berasal dari al Bashroh. wafat di Negeri Syam pada 104 Hijriah, pada masa kekuasaan Yazid bin ‘Abdil Malik.

PATROLI
Abdullah bin Muhammad berkata :Aku keluar menuju tepi pantai untuk memantau (dari kedatangan musuh). Ketika sampai di tepi pantai, kudapati sebuah kemah, di dalamnya terdapat seseorang buntung kedua tangan dan kedua kakinya, pendengarannya lemah, matanya rabun.

SELALU BERSYUKUR
Dia berkata : “Ya Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, Engkau sungguh telah melebihkan aku atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan”.
Kemudian ‘Abdullah bin Muhammad mendekati dan berkata kepadanya : “Aku mendengar engkau berkata ya Allah tunjukilah aku agar aku bisa memuji Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan. Nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau memuji Allah atas nikmat tersebut ?. Kelebihan apakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau mensyukurinya ?”.

JAWABAN MENGEJUTKAN
Orang itu menjawab :Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku ?, demi Allah seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada Nya.

BERSYUKUR DIKARUNIAI LIDAH
Karena Dia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku ini, wahai hamba Allah engkau telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku, aku tidak mampu membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku tidak bisa berbuat apa apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku, saat tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku, jika aku lapar dia menyuapiku, jika haus, dia yang memberi aku minum.

MINTA TOLONG
Namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga Allah merahmati engkau”.
Aku berkata : ”Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dia akan memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, apalagi menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau”. Maka akupun berjalan mencari anaknya, tidak jauh dari tempat itu, aku sampai di suatu gudukan pasir. Tiba tiba aku mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas.
Tatkala aku kembali, dia bertanya : ”Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku ?”, Aku menjawab : ”Benar”. Dia bertanya : ”Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku ?”,

DIALOG TENTANG NABI AYUB
Aku menjawab : ”Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub a.s. ?”, dia menjawab : ”Tentu Nabi Ayyub a.s.. Aku bertanya,”Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub ?. Bukankah Allah telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya ?”. Orang itu menjawab : ”Tentu aku tahu”. Aku bertanya : ”Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut ?”. Dia menjawab : ”Nabi Ayyub sabar, bersyukur dan memuji Allah”.
Aku berkata : ”Tidak hanya itu, bahkan dia dijauhi karib kerabat dan sahabat sahabatnya”. Dia menimpali : ”Benar”. Aku bertanya :”Bagaimanakah sikapnya ?”. Dia menjawab : Dia bersabar, bersyukur dan memuji Allah”.
Aku berkata : ”Tidak hanya itu, Allah menjadikan dia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang orang yang lewat di jalan, tahukah engkau tentang hal itu ?”. Dia menjawab : Ya”. Aku bertanya : ”Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub ?”. Dia menjawab : Dia bersabar, bersyukur dan memuji Allah. Kemudian saja jelaskan : ”Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau”.

WAFAT
Orang itu berkata : ”Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada Nya”, kemudian dia berkata : ”Innaa lillaah wa innaa ilaihi rooji’uun”, kemudian dia menarik nafas panjang, dan meninggal dunia. Kemudian aku menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya, dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis.
Tiba tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku : “Wahai ‘Abdullah, ada apa denganmu apa yang telah terjadi ?”, akupun menceritakan yang telah aku alami. Kemudian mereka berkata : ”Buka wajahnya, siapa tahu kami mengenalnya”. Akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, kemudian mereka berkata : “Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal hal yang diharamkan Allah. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang orang dalam keadaan tidur”. Aku bertanya kepada mereka : “Siapakah orang ini, semoga Allah merahmati kalian ?”. Mereka menjawab : ”Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu ‘Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah dan Nabi s.a.w.”. Kemudian kami memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati dan menguburkannya.



     MUIARA FIRMAN
KEUNIKAN LABA LABA

        “Perumpamaan orang orang yang mengambil pelindung pelindung selain Allah adalah seperti laba laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba laba kalau mereka mengetahui”. (Q.S. Al Ankabut 41)
          
Laba laba memiliki konstruksi unik, tubuhnya terdiri dari dua bagian, kepala dan dada menyatu (cephalothorax), serta perut. Kepala dan dada memiliki delapan mata, delapan kaki, dua taring bisa dan dua peraba. Pada ujung perut yang lembut dan elastik terdapat cerat pemintal dan lubang lubang untuk sistem pernafasan. Cephalothorax dan perut dihubungkan batang kecil yang disebut "pedicel". Tidak ada mahluk lain yang pinggangnya seramping laba laba. Melalui batang yang ukurannya kurang dari 1 mm ini dilewatkan alat pencernaan.
Bagi laba laba membangun sebuah jaring seperti di samping ini haruslah mempunyai sisir yang berfungsi seperti pabrik pemintalan, laboratorium yang memproduksi bahan kimia. Laba laba  memiliki semua ini, menunjukkan betapa penciptaan yang sempurna oleh Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa.
Laba laba memiliki 4 pasang kaki yang membuatnya mampu berjalan dan memanjat pada kondisi paling sulit sekalipun. Tiap tiap kaki terdiri dari tujuh bagian, masing masing ujung terdapat rambut rambut yang disebut "scopula". Berkat inilah dapat berjalan pada dinding atau dalam keadaan terbalik. Meski matanya tidak melihat dengan baik, karena konstruksi kakinyalah ia dapat bergerak dengan nyaman di malam hari.    Laba laba sangat peka terhadap getaran pada jaring mereka. Laba laba Black Widow betina mampu menentukan apakah sumber getaran pada jaringnya adalah serangga yang tertangkap atau pejantan yang datang untuk mencari pasangan.  Subhaanallah.betapa canggih Sang Penciptanya. (sumber : Harun Yahya)

Rabu, 03 Januari 2018



PENTINGNYA URUSAN KEMANUSIAAN

“Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu ?. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan. Atau memberi makan pada hari kelaparan (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang orang yang kafir kepada ayat ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (Q.S. Al Balad (90) : 12-20)

Begitu pentingnya urusan kemanusiaan, sehingga Allah memerinci  dalam firman Nya tentang membantu kesulitannya : Melepaskan perbudakan, memberi makan pada anak yatim atau fakir miskin.  
Disamping itu ditanamkan pula untuk saling berpesan tentang kesabaran dan saling berkasih sayang. Begitu besar nilai kebaikan tersebut sampai Allah menghargai sebagai golongan kanan.
Demikian pula sebaliknya bagi orang yang kafir kepada ayat ayat Nya, adalah golongan kiri dan berada dalam neraka yang ditutup rapat

RAMAH DAN BERMANFAAT
Dari Jabir berkata : ”Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia ”. (H.R. Thabrani dan Daraquthni).
Dari hadits tersebut jelas bahwa ciri orang yang beriman adalah bersikap ramah, bahkan ditekankan “tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah !!!”. 
Dengan demikian jelas bahwa sikap ramah sangat ditekankan bagi yang mengaku beriman, karena dengan keramahan akan membuahkan sikap simpati sehingga akan membuat hubungan jadi akrab, sejuk dan nyaman.
Tidak hanya itu bahkan di akhir sabda beliau menekankan : Sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.     

PENTINGNYA URUSAN KEMANUSIAAN
Dari Ibnu Umar bahwa seorang laki mendatangi Rasulullah s.a.w. dan berkata : ” Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah s.w.t. ? ”, Rasulullah s.a.w. menjawab : ” Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan.
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk (menunaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini yaitu Masjid Madinah selama satu bulan.
Dan barangsiapa menghentikan amarahnya, maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki kaki (hari perhitungan) ”. (H.R. Thabrani)  

1.MENGHILANGKAN KESULITANNYA
Begitu beratnya seseorang yang mendapat kesulitan : Belum punya pekerjaan, ingin punya isteri tapi tidak tahu caranya, sakit tidak ujung sembuh dll. Nah betapa tepatnya bila Nabi s.a.w. bersabda : Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk (menunaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini yaitu Masjid Madinah selama satu bulan”.
Tenyata dalam agama hubungan kemanusiaan sangat diutamakan, artinya bahwa setelah beribadah kepada Allah, harus ada bukti (ujud) keperduliaan kepada sesama. Jadi hanya berpegang pada prinsip : “Yang penting saya sholat, saya aktif dzikir, aktif berdo’a, aktif membaca Al Quran dll, itu pemahaman sangat lemah dan salah !!!”.     

2.MELUNASI HUTANGNYA
Demikian pula pula halnya dengan yang punya beban hutang, sehingga anaknya tidak bisa sekolah lantaran tidak mampu melunasi s.p.p.nya Lantaran tidak bisa melunasi hutang pada toko langganannya, sehingga tidak bisa makan. Lantaran tidak bisa membayar uang kontrakan, sehingga diusir sang pemilik rumah, kasihan kan para pemilik hutang. Nah betapa mulia bagi yang bisa membantu meringankannya, mungkin membantu melunasi dengan uang zakat dsb.       

3.MENGHILANGKAN KELAPARAN
Di daerah Benjeng (Gersik) ada satu desa hampir mayoritas penduduknya murtad, pindah memeluk agama Kristen. Alhamdulillah ada sekelompok pemuda (organisasi radio Gersik) yang tanggap, kemudian membawa sejumlah makanan dan muballigh, akhirnya para warga sadar dan kembali kepada agamanya semula (Islam). Ternyata mereka pada kelaparan.       


4.MEMBAHAGIAKAN ORANG MUSLIM

Nah dengan menghilangkan kesulitan, melunasi hutang dan, menghilangkan kelaparan (memberi makan), merupakan bentuk membahagiakan orang muslim !!!. merupakan bentuk pelaksanaan tuntunan agama secara kaffah (total) ?!, bukan sekedar berhablumminallah saja.


MANFAAT BAGI MANUSIA

Maka jangan begitu bangga dengan ibadah sholat, dzikir, berdo’a, membaca Al Quran saja, namun……sudahkah “ibadahnya membekas dan bermanfaat bagi manusia”. Sudahkah bersikap ramah, senyum, santun akrab, tegur sapa, menjenguk orang sakit (‘iyadah), perduli dengan kesulitan manusia ?. Semoga Allah membuka hati kita agar ibadah kita bisa membuahkan manfaat bagi manusia”. Amiin.

KISAH TAULADAN

 QARUN SANG MATERIALIS

Qarun adalah sosok manusia materialis, sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar bin Qahit / Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Awal kehidupan Qarun sangat miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada suatu saat dia meminta Nabi Musa untuk mendoakannya, kekayaannya melimpah dan permintaannya dikabulkan oleh Allah.

Karena begitu kayanya Qarun, sehingga kunci kunci harus dipikul beberapa orang yang kuat.
Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya : "Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang terlalu membanggakan diri". (Q.S. Al Qashash (28) : 76)
Para tetangga dan orang sekelilingnya ingin sekali memiliki apa yang dimiliki Qarun. Namun Qarun sangat mengingkari nikmat Allah yang diberikan kepadanya, akhirnya dia dibenamkan beserta harta bendanya kedalam tanah dalam waktu semalam. Tempat Qarun dibenamkan bersama harta dan pengikutnya telah menjadi danau yang dikenal sebagai Danau Qarun atau dalam bahasa Arab Bahirah Qarun. Yang tersisa hanya puing puing istana Qarun yang teletak di daerah Al Fayyum, Mesir. Dari kisah Qarun inilah kemudian menjadi umum bahwa harta yang terpendam disebut harta Qarun.

Di Al Qur’an nama Qarun disebut sebanyak 4 kali : di surat Al Ghâfir (40) : 24, surat Al Qashash (28) : 76, 79. Dan surat Al Ankabut (29) : 39. Dia disebut dalam Al Quran bukan karena kebaikannya, justru kedurhakaannya.