Rabu, 03 Januari 2018



PENTINGNYA URUSAN KEMANUSIAAN

“Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu ?. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan. Atau memberi makan pada hari kelaparan (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang orang yang kafir kepada ayat ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (Q.S. Al Balad (90) : 12-20)

Begitu pentingnya urusan kemanusiaan, sehingga Allah memerinci  dalam firman Nya tentang membantu kesulitannya : Melepaskan perbudakan, memberi makan pada anak yatim atau fakir miskin.  
Disamping itu ditanamkan pula untuk saling berpesan tentang kesabaran dan saling berkasih sayang. Begitu besar nilai kebaikan tersebut sampai Allah menghargai sebagai golongan kanan.
Demikian pula sebaliknya bagi orang yang kafir kepada ayat ayat Nya, adalah golongan kiri dan berada dalam neraka yang ditutup rapat

RAMAH DAN BERMANFAAT
Dari Jabir berkata : ”Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia ”. (H.R. Thabrani dan Daraquthni).
Dari hadits tersebut jelas bahwa ciri orang yang beriman adalah bersikap ramah, bahkan ditekankan “tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah !!!”. 
Dengan demikian jelas bahwa sikap ramah sangat ditekankan bagi yang mengaku beriman, karena dengan keramahan akan membuahkan sikap simpati sehingga akan membuat hubungan jadi akrab, sejuk dan nyaman.
Tidak hanya itu bahkan di akhir sabda beliau menekankan : Sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.     

PENTINGNYA URUSAN KEMANUSIAAN
Dari Ibnu Umar bahwa seorang laki mendatangi Rasulullah s.a.w. dan berkata : ” Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah s.w.t. ? ”, Rasulullah s.a.w. menjawab : ” Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan.
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk (menunaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini yaitu Masjid Madinah selama satu bulan.
Dan barangsiapa menghentikan amarahnya, maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki kaki (hari perhitungan) ”. (H.R. Thabrani)  

1.MENGHILANGKAN KESULITANNYA
Begitu beratnya seseorang yang mendapat kesulitan : Belum punya pekerjaan, ingin punya isteri tapi tidak tahu caranya, sakit tidak ujung sembuh dll. Nah betapa tepatnya bila Nabi s.a.w. bersabda : Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk (menunaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini yaitu Masjid Madinah selama satu bulan”.
Tenyata dalam agama hubungan kemanusiaan sangat diutamakan, artinya bahwa setelah beribadah kepada Allah, harus ada bukti (ujud) keperduliaan kepada sesama. Jadi hanya berpegang pada prinsip : “Yang penting saya sholat, saya aktif dzikir, aktif berdo’a, aktif membaca Al Quran dll, itu pemahaman sangat lemah dan salah !!!”.     

2.MELUNASI HUTANGNYA
Demikian pula pula halnya dengan yang punya beban hutang, sehingga anaknya tidak bisa sekolah lantaran tidak mampu melunasi s.p.p.nya Lantaran tidak bisa melunasi hutang pada toko langganannya, sehingga tidak bisa makan. Lantaran tidak bisa membayar uang kontrakan, sehingga diusir sang pemilik rumah, kasihan kan para pemilik hutang. Nah betapa mulia bagi yang bisa membantu meringankannya, mungkin membantu melunasi dengan uang zakat dsb.       

3.MENGHILANGKAN KELAPARAN
Di daerah Benjeng (Gersik) ada satu desa hampir mayoritas penduduknya murtad, pindah memeluk agama Kristen. Alhamdulillah ada sekelompok pemuda (organisasi radio Gersik) yang tanggap, kemudian membawa sejumlah makanan dan muballigh, akhirnya para warga sadar dan kembali kepada agamanya semula (Islam). Ternyata mereka pada kelaparan.       


4.MEMBAHAGIAKAN ORANG MUSLIM

Nah dengan menghilangkan kesulitan, melunasi hutang dan, menghilangkan kelaparan (memberi makan), merupakan bentuk membahagiakan orang muslim !!!. merupakan bentuk pelaksanaan tuntunan agama secara kaffah (total) ?!, bukan sekedar berhablumminallah saja.


MANFAAT BAGI MANUSIA

Maka jangan begitu bangga dengan ibadah sholat, dzikir, berdo’a, membaca Al Quran saja, namun……sudahkah “ibadahnya membekas dan bermanfaat bagi manusia”. Sudahkah bersikap ramah, senyum, santun akrab, tegur sapa, menjenguk orang sakit (‘iyadah), perduli dengan kesulitan manusia ?. Semoga Allah membuka hati kita agar ibadah kita bisa membuahkan manfaat bagi manusia”. Amiin.

KISAH TAULADAN

 QARUN SANG MATERIALIS

Qarun adalah sosok manusia materialis, sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar bin Qahit / Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Awal kehidupan Qarun sangat miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada suatu saat dia meminta Nabi Musa untuk mendoakannya, kekayaannya melimpah dan permintaannya dikabulkan oleh Allah.

Karena begitu kayanya Qarun, sehingga kunci kunci harus dipikul beberapa orang yang kuat.
Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya : "Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang terlalu membanggakan diri". (Q.S. Al Qashash (28) : 76)
Para tetangga dan orang sekelilingnya ingin sekali memiliki apa yang dimiliki Qarun. Namun Qarun sangat mengingkari nikmat Allah yang diberikan kepadanya, akhirnya dia dibenamkan beserta harta bendanya kedalam tanah dalam waktu semalam. Tempat Qarun dibenamkan bersama harta dan pengikutnya telah menjadi danau yang dikenal sebagai Danau Qarun atau dalam bahasa Arab Bahirah Qarun. Yang tersisa hanya puing puing istana Qarun yang teletak di daerah Al Fayyum, Mesir. Dari kisah Qarun inilah kemudian menjadi umum bahwa harta yang terpendam disebut harta Qarun.

Di Al Qur’an nama Qarun disebut sebanyak 4 kali : di surat Al Ghâfir (40) : 24, surat Al Qashash (28) : 76, 79. Dan surat Al Ankabut (29) : 39. Dia disebut dalam Al Quran bukan karena kebaikannya, justru kedurhakaannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar