Minggu, 10 Maret 2019


NABI ISA AKAN TURUN ! 


“Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih Isa putra Maryam Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar benar dalam keragu raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada Nya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. An Nisa’ (4) : 157-158)

Tiap utusan Allah memiliki keistimewaan khusus baik syariat, maupun mukjizatnya. Ini karena para Nabi diutus pada kaum dan zaman yang berbeda.  Diantaranya Nabi Isa a.s yang mengalami perjalanan atau peristiwa unik di akhir perjalanan misi dakwahnya.

PEMBUNUHAN DAN PENYALIBAN
Sebagaimana sunnatullah (ketetapan Allah) yang berlaku pada setiap utusan Nya, bahwa setiap Nabi pasti dimusuhi. Demikian pula halnya dengan Nabi Isa a.s.  Beliau dibunuh dan disalib, namun pernyataan mereka dibantah dengan turunnya surat An Nisa’ 157-158 : 1. Bahwa Nabi Isa a.s. tidak terbunuh dan tidak disalib. 2. Yang dibunuh orang yang diserupakan Nabi Isa. 3. Mereka ragu tentang siapa yang dibunuhnya. 4. Allah telah mengangkat Isa kepada Nya.                                       

PENANGKAPAN DAN PENGANGKATAN NABI ISA
Tentang proses pengejaran Nabi Isa Ibnu ‘Abbas r.a. berkata : “Ketika Allah ingin mengangkat Isa a.s. ke langit, beliau keluar menemui para sahabatnya, ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menemui mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa berkata : Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.   
Kemudian Isa berkata lagi : Ada diantara kalian yang akan diserupakan denganku, dia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku”. 
Kemudian diantara sahabat beliau yang muda berdiri, kemudian Isa berkata : Duduklah engkau !. Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi berdiri kembali. Isa pun berkata : Duduklah engkau !”. Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia berkata : Aku wahai Isa.

DISERUPAKAN NABI ISA
Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku ?, ujar Nabi Isa, kemudian pemuda tadi diserupakan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit.

DIBUNUH DAN DISALIB  
Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi membawa pemuda yang diserupakan Nabi Isa. Mereka membunuh dan menyalibnya……”.

PECAH 3 KELOMPOK
Kemudian mereka terpecah menjadi 3 :
Kelompok pertama (Ya’qubiyah) : “Allah berada di tengah tengah kita sesuai kehendak Nya kemudian ia naik ke langit.
Kelompok kedua (Nasthuriyah) : Di tengah tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak Nya kemudian ia naik ke langit”.
Kelompok ketiga (kaum muslimin) : Di tengah tengah kita ada hamba Allah dan Rasul Nya sesuai kehendak Nya kemudian ia naik ke langit. Ibnu Katsir berkata  bahwa hadits ini sanadnya shahih sampai Ibnu  ‘Abbas. An Nasai meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah serta semisalnya.

AYAT TENTANG TURUNNYA NABI ISA
Dan sesungguhnya Isa itu benar benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat……. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 61)
Ibnu ‘Abbas berkata : “Bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa a.s., mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yakni tanda datangnya hari kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat. Qotadah mengatakan maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan tanda hari kiamat.  
Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (Q.S. An Nisa’ (4) : 159)

HADITS TENTANG TURUNNYA NABI ISA
Tentang turunnya Nabi Isa ada riwayat dari Abu Hurairah, Beliau bersabda : “Demi jiwaku yang berada di tangan Nya, sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima harta itu lagi (sebagai sedekah) dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia dan seisinya”.
Abu Hurairah lalu berkata : “Bacalah jika kalian suka :  Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka (Q.S. An Nisa’(4) : 159)”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

TIDAK MAU MENGIMAMI
Dari Jabir bin ‘Abdillah Nabi s.a.w. bersabda : ……. Nabi s.a.w. bersabda : “Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi, lalu pemimpin mereka berkata pada Isa : “Jadilah imam shalat bersama kami”. “Tidak sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul betul telah memuliakan umat ini (umat Muhammad), jawab Isa”. (H.R. Muslim)

ULAMA SEPAKAT
Di samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan bahwa
Nabi Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman, turunnya beliau ke bumi juga didasari pada ijma’ (kesepakatan) ulama.
                 
     KISAH TAULADAN     

UMAR MEMELUK ISLAM

Suatu hari Umar bin Khattab dengan pedang terhunus, menuju Darul Arqom, tempat Rasulullah s.a.w. berkumpul dengan para sahabat. Dalam perjalanan bertemu Nuaim bin Abdullah : "Ya Umar mau kemana ?". "Mau membunuh Muhammad !", tegas Umar. "Umar apa tak salah ?, kamu mau membunuh Muhammad, sedangkan adikmu Fatimah sudah memeluk Islam", Mendengar ucapan Nuaim, Umar berbelok ke rumah adiknya. Fatimah sedang berkumpul dengan suaminya Said bin Zaid dan  sahabat Habab Ibnul Arots membaca Alquran dalam lembar suhuf. 
Mendengar kedatangan Umar Habab langsung kabur, suhuf Alquran disembunyikan Fatimah di belakang bajunya. "Fatimah benar kau telah memeluk Islam dan jadi pengikut Muhammad ?", tanya Umar geram. "ya !" kata Fatimah. Tamparan pun mendarat di wajah Fatimah. Melihat istrinya disakiti, Said mencoba melawan Umar, namun, Umar langsung membantingnya. Fatimah membentak : "Umar apakah engkau memukul orang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah ?. Apakah engkau menganiaya seseorang yang terpanggil mengikuti kebenaran, manusia macam apa engkau Umar ?!". 
Umar melihat suhuf yang disembunyikan Fatimah. "Apa yang kau sembunyikan dibalik bajumu ?", Tanya Umar. "Suhuf Al quran", "Sini saya mau lihat ?", kemudian Umar membaca ayat pertama surah Thaha : "Bismillahir rahmaanir rahim. Thaha. Tidaklah Aku turunkan Al quran ini untuk bikin sukar manusia. Melainkan merupakan pengingat bagi orang orang yang takut kepada Allah". (Surah Thaha (20) : 1-2).. Usai membaca Umar berkata : Fatimah beritahu aku dimana Muhammad ?". "Saya tidak akan memberitahu jika kamu menyakiti Rasulullah !", kata Fatimah. "Sama sekali saya tidak akan mencelakai”, akhirnya Fatimah memberitahu lokasinya.  
Kemudian Umar bergegas ke Darul Arqom, kedatangan Umar dikhawatirka para sahabat. Tapi Nabi Muhammad s.a.w. bersabda : "Tenang mudah mudahan ada hikmahnya". Hamzah bin Abdul Mutalib saat akan membukakan pintu berkata : "jika niatnya baik kita terima jika tidak baik, saya paling depan". Setelah pintu dibuka Umar langsung masuk dan merangkul Rasulullah s.a.w. kemudian……. bersyahadat. Subhaanallaah.     

 










NAUNGAN DI HARI KEBANGKITAN

  "Allah berfirman : "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan". 
(Q.S. Al A'raaf (7) : 25)    

Sebagai tempat hunian, bumi dirancang sangat nyaman sesuai dengan kehidupan manusia sampai ajalnya. Namun ketika manusia dibangkitkan kembali, keadaan bumi sangat jauh berbeda dengan keadaan asalnya. Bumi dijadikan hamparan padang nan sangat luas, yang akan menampung segenap manusia yang pernah hidup sejak nabi Adam a.s. hingga manusia ahir zaman.      
Bahkan keadaannya sangat panas terik dan menyengat, karena sudah tidak ada lagi tempat berlindung, baik berupa tanaman, tenda, gedung, air, bahkan tiada awan mendung yang menaungi . .

HARI QIAMAT (KEBANGKITAN)
Pada hari itu, semua manusia dibangkitkan dalam keadaan bertelanjang bulat !, bahkan tanpa alas kaki. Orang tidak sempat melihat aurat lawan jenisnya karena beratnya kesengsaraan, penderitaan dan kedahsyatannya, masing masing  sama sibuk berkonsentrasi menghadapi urusan amalnya !.
Dari Aisyah r.a. ia berkata : Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : "Akan dikumpulkan dipadang mahsyar sekalian manusia dalam keadaan telanjang bulat dan tak beralas kaki lagi pula berkulup (kelaminnya seperti belum khitan)". Berkata Aisyiyah r.a., kemudian aku bertanya : "Adakah laki laki dan perempuan itu kesemuanya pandang memandang ?". Nabi s.a.w. menjawab : "Situasi di saat itu sangat dahsyat, sehingga orang takkan menghiraukan lagi kepada lawan jenisnya". (H.R. Bukhari dan Muslim)                                                                             

TERINGAT AMALNYA, DINAMPAKKAN NERAKA
"Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang, pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat". (Q.S. An Naziaat (79) : 34–36)

SAMA KETAKUTAN, TIADA TEMPAT BERLINDUNG          

Sangat dahsyat keadaan hari kiamat, manusia sama terbelalak ketakutan, ditambah cuaca panas terik tiada teduhan, masing masing dinampakkan amal perbuatannya, sehingga rasa penyesalan selalu menghinggapinya.  “Dia bertanya : “Bilakah hari qiamat itu ?". Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata : "Kemana tempat berlari ?". Sekali kali tidak! tidak ada tempat berlindung, hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya".  (Q.S. Al Qiyamah (75) : 6–13)

NAUNGAN PADA 7 GOLONGAN
Walau pada hari qiamat keadaan sangat panas terik mencekam karena tiada teduhan, namun karena Kebesaran dan Kemurahan Allah, masih ada beberapa golongan yang diberi perlindungan oleh Allah : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi s.a.w. bersabda : "Allah s.w.t. akan memberikan naungan kepada tujuh golongan pada hari kiamat, dimana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah : "1. Pemimpin yang adil. 2. Pemuda yang tekun beribadah kepada Tuhannya. 3. Seorang yang hatinya tergantung dimasjid. 4. Dua orang saling mengasihi karena Allah, mereka berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah. 5. Seorang laki laki yang dirayu berbuat mesum wanita bangsawan cantik, kemudian menolak dengan berkata : "Aku takut kepada Allah". 6. Seorang yang bersedekah dengan sembunyi sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan tangan kanannya. 7. Seorang yang mengingat Allah ketika sunyi, kemudian meneteskan air matanya". (H.R. Bukhari)                                                                      

1. PEMIMPIN YANG ADIL
    Begitu mulianya pemimpin yang adil, sehingga mendapat naungan dihari kebangkitan, mengapa ?. Karena disaat memegang tampuk kepemimpinan yang mestinya dapat menumpuk harta dengan mudahnya, namun demi menjaga amanat yang dipikulnya, sehingga mampu menahan sikap tamaknya, demi mengutamakan kepentingan rakyat yang dipimpinnya.

2. PEMUDA TEKUN BERIBADAH
Masa muda adalah masa bergejolak, masa puber, masih mencari jati diri, hidup semaunya, berhura hura, namun tak semuanya. Ada yang masih dapat mengendalikan diri, dengan tekun beribadah. Dengan tekun beribadah pertanda sebagai pemuda yang punya kepribadian mulya disi Nya. Maka sangat pantas bila kelak mendapat naungan Allah dihari kebangkitan.

3. HATINYA TERGANTUNG DI MASJID
Kesibukan dunia membuat manusia terlena dan lupa pada Tuhan Nya, na
 mun masih ada hamba yang kokoh dalam beribadah, sehingga selalu aktif sholat berjamaah di masjid Nya. Lantaran keterpautan hatinya ke majid inilah pastas jika Allah memberikan naungan dan perlindungan dihari kebangkitan.

4. SALING MENGASIHI
Saling kasih mengasihi karena Allah sangat tinggi nilainya, sehingga membuahkan sikap bertemu dan berpisahnya karena Allah semata.              Bermacam latar belakang orang dalam bersahabat, ada yang karena harta, pangkat, derajat dsb., persahabatan demikian tak akan kekal.
Beda dengan yang didasari karena Allah, sehingga bertemu, bersahabat, semata mata karena Allah, dan berpisahpun karena Allah jua. Pantas bila rasa kasih sayangnya dihargai Allah dengan naungan dihari kebangkitan kelak.

5. MENOLAK RAYUAN WANITA
Sangat beruntung yang memiliki iman, sehingga tegar menghadapi ujian dan godaan. Sehingga kuat menghadapi rayuan wanita berharta dan rupawan pula, godaan ditolaknya dengan kata kata : "Aku takut kepada Allah !", bukan dengan : "Ndak enak ahh, bila nanti ketahuan anak dan istri !". Karena kuat dan kokohnya imannya, pantas bila kelak mendapat naungan dihari kebangkitan.     

6. SEDEKAH SECARA RAHASIA
Jiwa yang ikhlas beda dengan yang ria (pamer), jiwa yang ikhlas hanya mengharap ridlo Allah semata, bukan mengharap pujian manusia. Maka sangat tinggi nilainya disisi Allah, bersedekah dengan rahasia sangat disukainya, yang penting sedekahnya Lillahi Ta’ala, hatinya puas dan lega karena dapat membantu sesamanya. Hatinya bersih, karena amalnya dalam rangka menunaikan ibadah karena Allah semata !. Pantas bila kelak mendapat naungan dihari kebangkitan.        

7. MENETESKAN AIR MATA DIKALA SUNYI
Adalagi seorang hamba yang punya nilai istimewa, sehingga pantas  mendapat perlindungan Tuhannya, dimana tidak ada perlindungan atau naungan selain naungan Nya, karena memiliki ketajaman jiwa, sehingga senantiasa menelaah perbuatan yang telah diperbuatnya termasuk dosa masa lalunya. Dikala sunyi suka merenung dan menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya, bahkan sampai berlinang air matanya !, karena takut adzab yang bakal diterimanya.
Bayangkan hanya sendiri tanpa ada yang mengetahui, ini sebagai bukti  kejernihan, kemurnian, kebersihan dan kekhlasan hati. Maka sangat pantas bila kelak mendapat naungan kelak di hari kebangkitan yang memberatkan.   

KISAH TAULADAN
SEDEKAH RAHASIA

Suatu kisah indah benar terjadi di kota Situbondo, dimana hidup seorang hamba Allah etnis Arab yang mulia akhlaknya.
Namun karena salah duga banyak yang pada suudzon kepadanya, karena dianggap pelit kehidupannya.
Sehingga banyak masyarakat pada sinis kepadanya, sehingga pada tidak menyapa bahkan ada pula yang meludahinya ketika berpapasan dengannya karena bencinya.
Namun si hamba yang sederhana ini tiada memperdulikan dan tetap saja berlaku seperti biasa dengan kesederhanaannya.
Suatu saat si hamba berpulang ke rahmatullah, tiada orang yang perduli saking bencinya, sedikit orang yang bertakziyah kerumahnya, karena untuk apa perduli dengan orang yang bakhil fikirnya.
Yang aneh sejak kewafatannya, banyak kaum dhu’afa pada heran, karena kiriman jatah beras bulanannya tidak diterima.
Karena terdorong rasa penasaran mereka menanyakan pada pemilik toko yang biasa membagikan beras, dikira pemilik yang memberikan jatah berasnya, eee….. ternyata diluar dugaan pemilik toko berkata : “Jatah beras sudah tiada karena yang sedekah sudah tiada, karena dia berpesan agar tidak menyebut siapa yang memberi sedekah berasnya”.
Bagai disambar petir kaum dhu’afa pada terperangah, betapa tidak karena mereka menyangka bahwa yang semula mereka kira orang pelit ternyata suka bersedekah tanpa bersuara, tanpa rame, tanpa pamer adanya.
Akhirnya mereka pada berdatangan ke rumah almarhum meminta maaf atas kesalah fahamannya.
Betapa mulianya bersedekah karena mengharap ridlo Allah semata (Lillaahi Ta’ala), tanpa mengharap pujian manusia, sehingga kelak akan dinaungi di hari qiamat (hari kebangkitan).
Betapa nikmat bila sesuatu hanya berdasar mengharap ridlo Allah, bukan pamrih, bukan mengharap pujian manusia.
Bukankah Allah berfirman : “Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.  (Q.S. Al Bayyinah (98) : 5)  



KEMULIAAN MATI SYAHID
 “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya. (Q.S. Al Baqarah (2) : 154)

Kematian merupakan ketentuan dan kepastian Allah yang pasti terjadi kepada tiap makhluk ciptaan Nya. Kematian terjadi karena ruh dicabut  dari jasadnya. Sehingga secara dhohir jasad tidak bergerak, dan …..semakin lama jasad akan mengalami pembusukan dan rusak.

TETAP HIDUP
Namun berbeda dengan jasad para pejuang yang wafat karena menegakkan kalimat tauhid : “Laa ilaaha illallaah”. Jasadnya masih dilindungi bahkan mereka masih hidup, tetapi manusia tak memahami cara hidupnya lantaran keterbatasan manusia : “…….bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”.

UTUH
Bahkan secara kasat mata Allah pernah menunjukkan bukti ke Benaran firman Nya dimana ketika akan diadakan pemakaman kembali terhadap jasad para syuhada’ perang uhud karena makamnya terendam, disitu dijumpai jasad Hamzah r.a.

DIBANGKITAN PENUH LUKA 
Begitu mulianya yang wafat dalam syahid, sehingga kelak Allah memperlihatkannya di hari qiamat dengan cucuran darahnya yang masih dan tetap mengucur, bahkan baunya menjadi harum. Abu Hurairah ra.. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “Setiap luka yang diderita muslim di jalan Allah akan dibiarkan seperti semula pada hari Kiamat. Luka tusukan nanti tetap mengucurkan darah yang warnanya seperti darah (dunia) namun baunya seperti Kasturi". (H.R. Bukhari)

KE SYURGA           
Rasulullah s.a.w. : “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercucuran. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu syurga. Ditanyakan : “Siapakah mereka ?”, dijawab : “Mereka adalah para syuhada Allah berjihad di jalan Nya, mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki”. (H.R. Thabrani)

DIBEBASKAN DARI ADZAB KUBUR
Karena tinggi dan mulianya berjihad di jalan Allah, sampai dibebaskan dari  fitnah kubur. “Rasyid bin Sa’d r.a. meriwayatkan dari seseorang laki laki sahabat Rasulullah s.a.w. bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah mengapa orang orang mukmin mendapatkan fitnah di kubur kecuali orang yang mati syahid ?. Rasulullah s.a.w. menjawab : “Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya menjadi fitnah (pelindung) baginya”. (H.R. An Nasai)

100 TINGKATAN DALAM SYURGA
Rasulullah s.a.w. : “Sesungguhnya di syurga itu terdapat seratus kelas yang disediakan Allah untuk para pejuang di jalan Nya, jarak masing masing tingkatan adalah sejauh langit dan bumi. Ditengah tengahnya terdapat syurga Firdaus yang berada ditengah Arasy Allah dari sanalah air sungai sungai surga memancar (H.R. Bukhari).
Abu Said bertanya : “Siapakah hamba itu wahai Rasulullah s.a.w. ? Beliau menjawab : “Yaitu orang yang berjihad di jalan Allah”. (H.R. Muslim)

DIIZINKAN MEMBERI SYAFAAT
Begitu besar penghargaan yang mati syahid, sehingga memiliki keutamaan dapat memberi syafaat kepada keluarganya
Utsman bin Affan r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ” Yang diberi izin memberi syafaat pada hari kiamat tiga golongan : para Nabi, para ulama, kemudian para syuhada”. (H.R. Ibnu Majah)
 “Namran bin Utbah Adz Dzmari berkata : “Kami menemui Ummu Darda saat kami masih anak yatim, maka ia mengelus ngelus kepala kami seraya berkata : “Bergembiralah wahai anakku, aku berharap semoga engkau mendapat syafaat dari ayahmu, karena aku mendengar Abu Darda berkata : “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang yang mati syahid (mendapat izin dari Allah) memberi syafaat kepada tujuh puluh anggota keluarganya”. (H.R. Ibnu Hibban)

TIDAK MERASA SAKIT
Karena ke Murahannya, orang yang berjuang dalam menegakkan kalimat tauhid ketika merasakan sakitnya kematian, hanya bagai mendapat sengatan. “Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ”Orang yang mati syahid tidak merasakan sakitnya kematian, kecuali seperti seorang dari kalian yang mendapat satu sengatan”. (H.R. Turmidzi)

ALLAH GEMBIRA, MASUK SYURGA TANPA HISAB
Na’im bin Hammar menceritakan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. : “Syahid manakah yang paling istimewa ?”, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang orang yang bergabung dengan barisan mujahidin, mereka tidak pernah berpaling hingga gugur terbunuh, mereka itulah orang yang akan langsung berangkat menuju kamar kamar yang tempatnya sangat tinggi dalam syurga dan Allah tertawa (gembira) dengan mereka. Apabila Allah telah tertawa kepada seorang hamba di dunia, diakhirat nanti dia tidak akan menghadapi perhitungan amal lagi. (H.R. Ahmad)

DIKARUNIAI 7 PERKARA
“Rasulullah s.a.w. bersabda “Seorang yang mati syahid akan mendapatkan tujuh perkara dari Allah, pertama dosanya diampuni pada tetesan pertama dari darahnya. Kedua tempat untuknya diperlihatkan dalam syurga. Ketiga dia dihiasai dengan perhiasan iman. Keempat diselamatkan dari adzab kubur. Kelima diselamatkan dari bencana dahsyat. Keenam mahkota keagungan dipakaikan di kepadanya, mahkota itu terbuat dari yaqut yang lebih baik daripada dunia beserta segala isinya. Dia juga dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari syurga. Ketujuh dia juga bisa memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang dari kerabat kerabatnya”. (H.R. Ahmad & ThabranI)   

WANITA PERTAMA MATI SYAHID
Yasir mengikat perjanjian dengan Abu Hudzaifah bil Al Mughirah Al Makhzumi. Tokoh terkemuka Makkah ini sangat menyukai Yasir karena sifatnya yang baik. Kemudian Abu Hudzaifah menikahkan dengan budak perempuannya Sumayyah binti Khabath r.a. Pernikahannya dengan Sumayyah dikaruniai seorang putra bernama ‘Ammar bin Yasir.
Suatu saat ‘Ammar pulang dan membacakan ayat Al Qur’an, sehingga saat keduanya mengucapkan syahadat. Berita keislaman keluarga Yasir sampai ke telingan bani Makhzum. Mereka marah langsung mendatangi keluarga Yasir dan menyiksanya. Ketika terik matahari memuncak, mereka menyeret keluarga Yasir ke tengah padang pasir. Sumayyah r.a., tetap tegar menerima siksaan. Saat itulah Sumayyah r.a., mengorbankan darahnya,  menjadi orang pertama yang meraih syahaadah (mati syahid), ketika Abu Jahal menyiksanya dengan menghujamkan tombak pendek pada tempat kehormatannya hingga wafat. Peristiwa pembunuhan Sumayyah r.a. ini terjadi pada tahun 7 Hijriah. Sumayyah merupakan Muslimah pertama yang mati syahid  karena kesabaran, dan ketabahan dalam memegang keyakinannya. Semoga Allah meridhai dan menjadikan syurga Firdaus sebagai tempat persinggahan terakhirnya. Amiin.

KISAH TAULADAN
JASAD UTUH PARA SYUHADA PERANG UHUD
Syaikh Mahmud Ash Shawaf menyampaikan kepada Dr Thariq As Suwaidan bahwa dia salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud. Karena kuburan diterjang banjir, sebagian jasad muncul ke permukaan. 
Para ulama diundang untuk mengubur ulang jasad para sahabat tersebut. Beliau berkata : ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah, badannya besar kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya diatas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya masih mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat sahabat lainnya. ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah”.
              Bagaimana dengan jasad Rasulullah s.a.w. apakah masih utuh ?. Pernah terjadi di zaman Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, ketika perang Salib, orang Kristen mengirim 2 orang berwajah Arab ke Madinah, tinggal dan bergaul dengan orang Madinah.
              Pada suatu hari sang penguasa Madinah mimpi bahwa telah datang Rasulullah kepadanya dan memintanya menyelamatkan jasad beliau dan 2 orang yang ditunjukkan wajahnya. Setelah mimpi berkali kali, akhirnya beliau memanggil seluruh warga Madinah berkumpul dan bersalaman satu persatu.              Akhirnya setelah ditemukan kedua orang tersebut, ternyata telah membuat terowongan yang mengarah ke makam Nabi Muhammad s.a.w. dan berencana mencuri jasad beliau, karena mereka berkeyakinan bahwa jasad Nabi tidak hancur. Kemudian setelah jasad dicuri, maka pasukan Islam akan menyerah. Setelah diketahui, maka kedua orang Kristen itu akhirnya dihukum pancung. Raja Mesir waktu itu menyuruh pemerintah Madinah untuk membuat batasan berupa
campuran beton dan perunggu jauh kedalam tanah untuk melindungi jasad Nabi dan keempat sahabatnya dari pencurian.