Minggu, 10 Maret 2019



KEMULIAAN MATI SYAHID
 “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya. (Q.S. Al Baqarah (2) : 154)

Kematian merupakan ketentuan dan kepastian Allah yang pasti terjadi kepada tiap makhluk ciptaan Nya. Kematian terjadi karena ruh dicabut  dari jasadnya. Sehingga secara dhohir jasad tidak bergerak, dan …..semakin lama jasad akan mengalami pembusukan dan rusak.

TETAP HIDUP
Namun berbeda dengan jasad para pejuang yang wafat karena menegakkan kalimat tauhid : “Laa ilaaha illallaah”. Jasadnya masih dilindungi bahkan mereka masih hidup, tetapi manusia tak memahami cara hidupnya lantaran keterbatasan manusia : “…….bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”.

UTUH
Bahkan secara kasat mata Allah pernah menunjukkan bukti ke Benaran firman Nya dimana ketika akan diadakan pemakaman kembali terhadap jasad para syuhada’ perang uhud karena makamnya terendam, disitu dijumpai jasad Hamzah r.a.

DIBANGKITAN PENUH LUKA 
Begitu mulianya yang wafat dalam syahid, sehingga kelak Allah memperlihatkannya di hari qiamat dengan cucuran darahnya yang masih dan tetap mengucur, bahkan baunya menjadi harum. Abu Hurairah ra.. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “Setiap luka yang diderita muslim di jalan Allah akan dibiarkan seperti semula pada hari Kiamat. Luka tusukan nanti tetap mengucurkan darah yang warnanya seperti darah (dunia) namun baunya seperti Kasturi". (H.R. Bukhari)

KE SYURGA           
Rasulullah s.a.w. : “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercucuran. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu syurga. Ditanyakan : “Siapakah mereka ?”, dijawab : “Mereka adalah para syuhada Allah berjihad di jalan Nya, mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki”. (H.R. Thabrani)

DIBEBASKAN DARI ADZAB KUBUR
Karena tinggi dan mulianya berjihad di jalan Allah, sampai dibebaskan dari  fitnah kubur. “Rasyid bin Sa’d r.a. meriwayatkan dari seseorang laki laki sahabat Rasulullah s.a.w. bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah mengapa orang orang mukmin mendapatkan fitnah di kubur kecuali orang yang mati syahid ?. Rasulullah s.a.w. menjawab : “Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya menjadi fitnah (pelindung) baginya”. (H.R. An Nasai)

100 TINGKATAN DALAM SYURGA
Rasulullah s.a.w. : “Sesungguhnya di syurga itu terdapat seratus kelas yang disediakan Allah untuk para pejuang di jalan Nya, jarak masing masing tingkatan adalah sejauh langit dan bumi. Ditengah tengahnya terdapat syurga Firdaus yang berada ditengah Arasy Allah dari sanalah air sungai sungai surga memancar (H.R. Bukhari).
Abu Said bertanya : “Siapakah hamba itu wahai Rasulullah s.a.w. ? Beliau menjawab : “Yaitu orang yang berjihad di jalan Allah”. (H.R. Muslim)

DIIZINKAN MEMBERI SYAFAAT
Begitu besar penghargaan yang mati syahid, sehingga memiliki keutamaan dapat memberi syafaat kepada keluarganya
Utsman bin Affan r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ” Yang diberi izin memberi syafaat pada hari kiamat tiga golongan : para Nabi, para ulama, kemudian para syuhada”. (H.R. Ibnu Majah)
 “Namran bin Utbah Adz Dzmari berkata : “Kami menemui Ummu Darda saat kami masih anak yatim, maka ia mengelus ngelus kepala kami seraya berkata : “Bergembiralah wahai anakku, aku berharap semoga engkau mendapat syafaat dari ayahmu, karena aku mendengar Abu Darda berkata : “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang yang mati syahid (mendapat izin dari Allah) memberi syafaat kepada tujuh puluh anggota keluarganya”. (H.R. Ibnu Hibban)

TIDAK MERASA SAKIT
Karena ke Murahannya, orang yang berjuang dalam menegakkan kalimat tauhid ketika merasakan sakitnya kematian, hanya bagai mendapat sengatan. “Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : ”Orang yang mati syahid tidak merasakan sakitnya kematian, kecuali seperti seorang dari kalian yang mendapat satu sengatan”. (H.R. Turmidzi)

ALLAH GEMBIRA, MASUK SYURGA TANPA HISAB
Na’im bin Hammar menceritakan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. : “Syahid manakah yang paling istimewa ?”, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang orang yang bergabung dengan barisan mujahidin, mereka tidak pernah berpaling hingga gugur terbunuh, mereka itulah orang yang akan langsung berangkat menuju kamar kamar yang tempatnya sangat tinggi dalam syurga dan Allah tertawa (gembira) dengan mereka. Apabila Allah telah tertawa kepada seorang hamba di dunia, diakhirat nanti dia tidak akan menghadapi perhitungan amal lagi. (H.R. Ahmad)

DIKARUNIAI 7 PERKARA
“Rasulullah s.a.w. bersabda “Seorang yang mati syahid akan mendapatkan tujuh perkara dari Allah, pertama dosanya diampuni pada tetesan pertama dari darahnya. Kedua tempat untuknya diperlihatkan dalam syurga. Ketiga dia dihiasai dengan perhiasan iman. Keempat diselamatkan dari adzab kubur. Kelima diselamatkan dari bencana dahsyat. Keenam mahkota keagungan dipakaikan di kepadanya, mahkota itu terbuat dari yaqut yang lebih baik daripada dunia beserta segala isinya. Dia juga dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari syurga. Ketujuh dia juga bisa memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang dari kerabat kerabatnya”. (H.R. Ahmad & ThabranI)   

WANITA PERTAMA MATI SYAHID
Yasir mengikat perjanjian dengan Abu Hudzaifah bil Al Mughirah Al Makhzumi. Tokoh terkemuka Makkah ini sangat menyukai Yasir karena sifatnya yang baik. Kemudian Abu Hudzaifah menikahkan dengan budak perempuannya Sumayyah binti Khabath r.a. Pernikahannya dengan Sumayyah dikaruniai seorang putra bernama ‘Ammar bin Yasir.
Suatu saat ‘Ammar pulang dan membacakan ayat Al Qur’an, sehingga saat keduanya mengucapkan syahadat. Berita keislaman keluarga Yasir sampai ke telingan bani Makhzum. Mereka marah langsung mendatangi keluarga Yasir dan menyiksanya. Ketika terik matahari memuncak, mereka menyeret keluarga Yasir ke tengah padang pasir. Sumayyah r.a., tetap tegar menerima siksaan. Saat itulah Sumayyah r.a., mengorbankan darahnya,  menjadi orang pertama yang meraih syahaadah (mati syahid), ketika Abu Jahal menyiksanya dengan menghujamkan tombak pendek pada tempat kehormatannya hingga wafat. Peristiwa pembunuhan Sumayyah r.a. ini terjadi pada tahun 7 Hijriah. Sumayyah merupakan Muslimah pertama yang mati syahid  karena kesabaran, dan ketabahan dalam memegang keyakinannya. Semoga Allah meridhai dan menjadikan syurga Firdaus sebagai tempat persinggahan terakhirnya. Amiin.

KISAH TAULADAN
JASAD UTUH PARA SYUHADA PERANG UHUD
Syaikh Mahmud Ash Shawaf menyampaikan kepada Dr Thariq As Suwaidan bahwa dia salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud. Karena kuburan diterjang banjir, sebagian jasad muncul ke permukaan. 
Para ulama diundang untuk mengubur ulang jasad para sahabat tersebut. Beliau berkata : ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah, badannya besar kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya diatas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya masih mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat sahabat lainnya. ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah”.
              Bagaimana dengan jasad Rasulullah s.a.w. apakah masih utuh ?. Pernah terjadi di zaman Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, ketika perang Salib, orang Kristen mengirim 2 orang berwajah Arab ke Madinah, tinggal dan bergaul dengan orang Madinah.
              Pada suatu hari sang penguasa Madinah mimpi bahwa telah datang Rasulullah kepadanya dan memintanya menyelamatkan jasad beliau dan 2 orang yang ditunjukkan wajahnya. Setelah mimpi berkali kali, akhirnya beliau memanggil seluruh warga Madinah berkumpul dan bersalaman satu persatu.              Akhirnya setelah ditemukan kedua orang tersebut, ternyata telah membuat terowongan yang mengarah ke makam Nabi Muhammad s.a.w. dan berencana mencuri jasad beliau, karena mereka berkeyakinan bahwa jasad Nabi tidak hancur. Kemudian setelah jasad dicuri, maka pasukan Islam akan menyerah. Setelah diketahui, maka kedua orang Kristen itu akhirnya dihukum pancung. Raja Mesir waktu itu menyuruh pemerintah Madinah untuk membuat batasan berupa
campuran beton dan perunggu jauh kedalam tanah untuk melindungi jasad Nabi dan keempat sahabatnya dari pencurian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar