BEGITU DEKATNYA ALLAH
"
Dan apabila hamba hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah)
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah) Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran ". ( Q.S. Al Baqarah 186 )
" Aku
dekat Engkau dekat, aku jauh Engkau jauh ", itulah secuil syair lagu berjudul Tuhan, lagunya dicipta dan
dilantunkan group Bimbo, seniman muslim asal kota Kembang. Syairnya ditulis
Taufik ismail sastrawan kenamaan, putera Ustadz Abdul Ghofar Ismail muballigh
kondang asal kota Pekalongan.
Syair tadi jelas, terinspirasi
dari hadits Nabi dan firman Allah diatas, merupakan manifestasi cetusan jiwa
seorang seniman muslim nan lugas, sehingga membuahkan karya yang tegas dan tandas,
karya yang tak akan lepas, dari nilai nilai tauhid yang ihlas. Yang menerangkan
posisi Allah terhadap hambaNya secara jelas.
Pada ayat pembuka, dengan jelas
Allah meyakinkan akan kedekatan pada hambaNya ?, bahkan akan mengabulkan pula
do'anya, asalkan syarat syarat dipenuhinya : Memohon langsung padaNya, memenuhi
perintahNya, beriman kepadaNya dan selalu dalam kebenaran.
JANGAN RAGUKAN KEDEKATANNYA !
Akankah masih ragu dan kurang pas dengan
posisi Allah yang demikian dekat ?, akankah lebih pas dan puas dengan memakai
perantara atau washilah untuk berdo'a kepadaNya, dengan mendatangi dan berdo'a
dimakam atau kuburan keramat, yang menjadikan prilaku syirk yang sangat dibenci
olehNya, bahkan digolongkan dosa besar yang berakibat tidak akan dihapus dosa
dosanya, bahkan bisa melenyapkan amalannya.
BAHAYA SYIRIK
" Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar ". (
Q.S. AnNisaa' 48 )
" Dan Sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi ". ( Q.S. AzZumar 65 )
Keyakinan berdo'a dimakam terasa
lebih pas, disebabkan merasa kurang dekat dengan Tuhannya, sehingga masih
memerlukan perantara dengan para keramat, yang dianggapnya lebih dekat. Lebih
lebih dibayangi perasaan, bahwa dirinya masih banyak melakukan dosa dan
kesalahan ?!. Ini pemahaman yang perlu dibenahi, perasaan ini harus dihilangkan,
karena akan merusak keimanan !.
Ziarah kubur tidak dilarang,
bahkan diperintah Nabi s.a.w. : " Ziarahlah kamu kekubur karena
sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan kamu akan kematian ",
agar prilakunya hati hati. Bukan untuk meminta
pada ahli kubur, atau sebagai perantara dalam berdo'a. Ini sangat
dilarang dalam agama !.
POSISI ALLAH SANGAT DEKAT
" Dan Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya ". ( Q.S. Qaaf 16 )
Begitu dekatnya posisi Allah
pada hamba Nya, sehingga tidak hanya Mencipta, melainkan tahu juga bisikan hatinya
karena begitu dekatnya. Bahkan Allah memperjelas dan menegaskan posisiNya,
dengan kalimat : Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Mengapa
urat leher ?, bukankah leher seolah
menentukan hidup matinya mahluk hidup, bukankah ketika melaksanakan
penyembelihan qurban, pisau diarahkan keleher tempat urat arteri, vena dan kerongkongan,
agar hewan qurban segera mati dengan tidak terlampau lama merasakan penderitaan.
SELALU MENYERTAI MAHA MENGETAHUI
Ayat senjutnya
semakin jelas menerangkan posisi Allah, tidak ada rahasia lagi bagiNya, karena
tiap apa yang diperbuat manusia pasti diketahuiNya, selalu dipantau dan diawasiNya, yang kelak
akan dibuka segala rahasia, terhadap apa yang telah dilakukannya selama hidup
didunia.
" Tidakkah kamu
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di
bumi ?, tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatNya.
dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamNya. dan
tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak,
melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ". ( Q.S. Mujadilah 7 )
SANGKA ALLAH TERGANTUNG HAMBANYA
Kalimat ini wajar
bagi yang faham, namun bagi yang belum akan heran, karena seolah Allah
tergantung pada hambaNya.
Agar mudah menggambarkan,
seorang pimpinan akan senang dan dekat kepada bawahannya, bila sang bawahan
sangat memperhatikan dan melaksanakan peraturan perusahaan, wajar kan !.
Demikian pula sikap dan sangka
seorang hamba, akan sangat menentukan posisi Allah terhadapnya, bila ia merasa
dekat, Allah akan mendekat, namun bila sebaliknya, Allah akan menjauh darinya. Logis
kan !. Perasaan menyangka jauh dengan Allah bisa ditebus dengan sering aktif melaksanakan
istighfar ( minta ampun ), Insya Allah dosa akan diampuni olehNya, karena Allah
Dzat yang Maha Pengampun, yang selalu setia menunggu hambaNya yang memohon
ampun, masih ragukah dengan sifat Allah yang Maha Pengampun ini ?.
Lebih jelas lagi posisi
Kedekatan Allah disampaikan oleh hadits qudsi (
Hadits yang memuat firman Allah ) dibawah ini.
" Dari Abu Hurairah
r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Allah 'Azza wajalla berfirman :
" Aku mengikuti sangka hambaKu kepadaKu, dan Aku menyertaiNya dimana saja
ia ingat kepadaKu ". Demi Allah, Allah itu lebih ridlo terhadap taubat
hambaNya, lebih daripada kepuasan salah seorang dari kamu yang mendapatkan
kembali akan hartanya yang hilang dipadang belantara. Barang siapa mendekat
kepadaKu sejengkal, niscaya Aku mendekat
kepadanya sehasta, dan barang siapa mendekat kepadaKu sehasta, niscaya Aku akan mendekat kepadanya
sedepa, dan apabila hambaKu berjalan menuju kepadaKu, maka Aku lari menuju
kepadanya ". ( H.R. Bukhari Muslim )
Buang perasaan jauh
dengan Allah, yakinilah bahwa Allah sangat dekat, jangan ragu dan bimbang !.
Apa masih kurang mantap akan penjelasan firman Allah dan sabda Nabi yang cukup gamblang
?. Jauhi ajakan setan yang senantiasa mengajak dan membisikkan, lewat jalan
kemusyrikan !, bukan setan bila tidak pandai menjerumuskan, sampai ia mendapat
banyak teman guna mendekam bersamanya dineraka jahannam.
KISAH TAULADAN
SYETAN TAKUT PADA
UMAR
Suatu ketika
Rasulullah s.a.w. sedang dalam perjalanan pulang dari satu peperangan yang
dimenangkan oleh pihak muslim, maka menghadaplah seorang budak wanita berkulit
hitam. Di hadapan Rasulullah s.a.w. ia berkata : " Wahai Rasulullah ! Aku
telah bernadzar jika engkau kembali dengan selamat dari pertempuran ini, maka
aku akan menyambutmu dengan aneka rebana dan nyanyi-nyanyian ".
Mendengar hal itu
Rasulullah s.a.w. lalu berkata : " Jika kamu mau bernadzar, maka
lakukanlah nadzar itu, dan jika tidak, maka jangan lakukan (rebana dan nyanyian)
itu ".
Mendengar jawaban
Rasulullah seperti itu, budak itu langsung memulai nadzarnya itu dengan menabuh
rebana. Pertama tama sambil menabuh rebana ia menghampiri Abu Bakar r.a. yang
baru datang, kemudian Ali r.a. lalu Ustman r.a.. Ketika ia menghampiri Umar dengan
menabuh rebana, sebagaimana yang ia lakukan kepada ketiga sahabat sebelumnya,
tiba tiba rebananya jatuh ke tanah. Karena ketakutan dan gemetaran, ia kemudian
berlutut di hadapan Umar.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sesungguhnya syetan takut kepadamu, wahai Umar ".
MUTIARA HADITS
INGIN BERTEMU ALLAH
Dari Aisyah r.a. berkata,
Rasulullah saw, bersabda : Barangsiapa yang suka bertemu Allah maka Allah pun
suka bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka
Allah pun tidak suka bertemu dengannya ), saya bertanya : " Wahai
Rasulullah, apakah berarti takut mati karena kami semua tidak suka mati ".
Beliau bersabda : " Bukan demikian, tapi orang mukmin bila mendengar
berita gembira tentang rahmat, keridloan dan surga Allah maka ia ingin bertemu
dengan Allah, kemudian Allah pun suka bertemu dengannya. Sedangkan orang kafir
bila mendengar berita tentang siksaan dan murka Allah, maka ia tidak suka
bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ". ( H.R.
Muslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar