Sabtu, 11 April 2015





BEGITU DEKATNYA ALLAH

" Dan apabila hamba hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ".  ( Q.S. Al Baqarah 186 )
                   
" Aku dekat Engkau dekat, aku jauh Engkau jauh ", itulah secuil syair  lagu berjudul Tuhan, lagunya dicipta dan dilantunkan group Bimbo, seniman muslim asal kota Kembang. Syairnya ditulis Taufik ismail sastrawan kenamaan, putera Ustadz Abdul Ghofar Ismail muballigh kondang asal kota Pekalongan.
Syair tadi jelas, terinspirasi dari hadits Nabi dan firman Allah diatas, merupakan manifestasi cetusan jiwa seorang seniman muslim nan lugas, sehingga membuahkan karya yang tegas dan tandas, karya yang tak akan lepas, dari nilai nilai tauhid yang ihlas. Yang menerangkan posisi Allah terhadap hambaNya secara jelas. 
Pada ayat pembuka, dengan jelas Allah meyakinkan akan kedekatan pada hambaNya ?, bahkan akan mengabulkan pula do'anya, asalkan syarat syarat dipenuhinya : Memohon langsung padaNya, memenuhi perintahNya, beriman kepadaNya dan selalu dalam kebenaran.  

JANGAN RAGUKAN KEDEKATANNYA !
Akankah masih ragu dan kurang pas dengan posisi Allah yang demikian dekat ?, akankah lebih pas dan puas dengan memakai perantara atau washilah untuk berdo'a kepadaNya, dengan mendatangi dan berdo'a dimakam atau kuburan keramat, yang menjadikan prilaku syirk yang sangat dibenci olehNya, bahkan digolongkan dosa besar yang berakibat tidak akan dihapus dosa dosanya, bahkan bisa melenyapkan amalannya.

BAHAYA  SYIRIK
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar ". ( Q.S. AnNisaa' 48 )
" Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi ". ( Q.S. AzZumar 65 )
Keyakinan berdo'a dimakam terasa lebih pas, disebabkan merasa kurang dekat dengan Tuhannya, sehingga masih memerlukan perantara dengan para keramat, yang dianggapnya lebih dekat. Lebih lebih dibayangi perasaan, bahwa dirinya masih banyak melakukan dosa dan kesalahan ?!. Ini pemahaman yang perlu dibenahi, perasaan ini harus dihilangkan, karena akan merusak keimanan !.
Ziarah kubur tidak dilarang, bahkan diperintah Nabi s.a.w. : " Ziarahlah kamu kekubur karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan kamu akan kematian ", agar prilakunya hati hati. Bukan untuk meminta  pada ahli kubur, atau sebagai perantara dalam berdo'a. Ini sangat dilarang dalam agama !.       

POSISI ALLAH SANGAT DEKAT                     
" Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya ". ( Q.S. Qaaf 16 )
Begitu dekatnya posisi Allah pada hamba Nya, sehingga tidak hanya Mencipta, melainkan tahu juga bisikan hatinya karena begitu dekatnya. Bahkan Allah memperjelas dan menegaskan posisiNya, dengan kalimat : Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. 
Mengapa urat leher ?, bukankah leher seolah menentukan hidup matinya mahluk hidup, bukankah ketika melaksanakan penyembelihan qurban, pisau diarahkan keleher tempat urat arteri, vena dan kerongkongan, agar hewan qurban segera mati dengan tidak terlampau lama merasakan penderitaan.   

              
SELALU MENYERTAI MAHA MENGETAHUI
Ayat senjutnya semakin jelas menerangkan posisi Allah, tidak ada rahasia lagi bagiNya, karena tiap apa yang diperbuat manusia pasti diketahuiNya,  selalu dipantau dan diawasiNya, yang kelak akan dibuka segala rahasia, terhadap apa yang telah dilakukannya selama hidup didunia.          
" Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi ?, tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatNya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamNya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ". ( Q.S. Mujadilah 7 )

SANGKA ALLAH TERGANTUNG HAMBANYA
Kalimat ini wajar bagi yang faham, namun bagi yang belum akan heran, karena seolah Allah tergantung pada hambaNya.
Agar mudah menggambarkan, seorang pimpinan akan senang dan dekat kepada bawahannya, bila sang bawahan sangat memperhatikan dan melaksanakan peraturan perusahaan, wajar kan !.                       
Demikian pula sikap dan sangka seorang hamba, akan sangat menentukan posisi Allah terhadapnya, bila ia merasa dekat, Allah akan mendekat, namun bila sebaliknya, Allah akan menjauh darinya. Logis kan !. Perasaan menyangka jauh dengan Allah bisa ditebus dengan sering aktif melaksanakan istighfar ( minta ampun ), Insya Allah dosa akan diampuni olehNya, karena Allah Dzat yang Maha Pengampun, yang selalu setia menunggu hambaNya yang memohon ampun, masih ragukah dengan sifat Allah yang Maha Pengampun ini ?.
Lebih jelas lagi posisi Kedekatan Allah disampaikan oleh hadits qudsi (  Hadits yang memuat firman Allah ) dibawah ini. 
" Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Allah 'Azza wajalla berfirman : " Aku mengikuti sangka hambaKu kepadaKu, dan Aku menyertaiNya dimana saja ia ingat kepadaKu ". Demi Allah, Allah itu lebih ridlo terhadap taubat hambaNya, lebih daripada kepuasan salah seorang dari kamu yang mendapatkan kembali akan hartanya yang hilang dipadang belantara. Barang siapa mendekat kepadaKu sejengkal, niscaya Aku mendekat  kepadanya sehasta, dan barang siapa mendekat kepadaKu  sehasta, niscaya Aku akan mendekat kepadanya sedepa, dan apabila hambaKu berjalan menuju kepadaKu, maka Aku lari menuju kepadanya ". ( H.R. Bukhari Muslim )

Buang perasaan jauh dengan Allah, yakinilah bahwa Allah sangat dekat, jangan ragu dan bimbang !. 
Apa masih kurang mantap akan penjelasan firman Allah dan sabda Nabi yang cukup gamblang ?. Jauhi ajakan setan yang senantiasa mengajak dan membisikkan, lewat jalan kemusyrikan !, bukan setan bila tidak pandai menjerumuskan, sampai ia mendapat banyak teman guna mendekam bersamanya dineraka jahannam.   

KISAH TAULADAN
SYETAN TAKUT PADA UMAR

Suatu ketika Rasulullah s.a.w. sedang dalam perjalanan pulang dari satu peperangan yang dimenangkan oleh pihak muslim, maka menghadaplah seorang budak wanita berkulit hitam. Di hadapan Rasulullah s.a.w. ia berkata : " Wahai Rasulullah ! Aku telah bernadzar jika engkau kembali dengan selamat dari pertempuran ini, maka aku akan menyambutmu dengan aneka rebana dan nyanyi-nyanyian ".
Mendengar hal itu Rasulullah s.a.w. lalu berkata : " Jika kamu mau bernadzar, maka lakukanlah nadzar itu, dan jika tidak, maka jangan lakukan (rebana dan nyanyian) itu ".
Mendengar jawaban Rasulullah seperti itu, budak itu langsung memulai nadzarnya itu dengan menabuh rebana. Pertama tama   sambil menabuh rebana ia menghampiri Abu Bakar r.a. yang baru datang, kemudian Ali r.a. lalu Ustman r.a.. Ketika ia menghampiri Umar dengan menabuh rebana, sebagaimana yang ia lakukan kepada ketiga sahabat sebelumnya, tiba tiba rebananya jatuh ke tanah. Karena ketakutan dan gemetaran, ia kemudian berlutut di hadapan Umar.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sesungguhnya syetan takut kepadamu, wahai Umar ".

MUTIARA HADITS
INGIN BERTEMU ALLAH

Dari Aisyah r.a. berkata, Rasulullah saw, bersabda : Barangsiapa yang suka bertemu Allah maka Allah pun suka bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ), saya bertanya : " Wahai Rasulullah, apakah berarti takut mati karena kami semua tidak suka mati ". Beliau bersabda : " Bukan demikian, tapi orang mukmin bila mendengar berita gembira tentang rahmat, keridloan dan surga Allah maka ia ingin bertemu dengan Allah, kemudian Allah pun suka bertemu dengannya. Sedangkan orang kafir bila mendengar berita tentang siksaan dan murka Allah, maka ia tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ". ( H.R. Muslim )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar