DAHSYATNYA KECEPATAN DAN KEKUATAN JIN !
“ Dan sesungguhnya kami telah mencoba
mengetahui (rahasia) langit, maka
kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat
menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang
(mencoba) mendengar dengarkan (seperti itu) tentu
akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) “. ( Q.S. Jin 8-9 )
Berkat Kebesaran
dan Kekuasaan Nya Allah mampu menciptakan makhluk dari berbagai dzat atau
unsur. Manusia dari tanah, jin dari api dan Malaikat dari cahaya. Karena
berbeda bahan dasar berbeda pula karakter dan sifatnya. Allaahu Akbar
MANUSIA
Karena
manusia dibuat dari bahan tanah dia berbentuk tetap, tidak bisa berubah ubah
bentuk. Untuk berpindah secara cepat membutuhkan alat transportasi : sepeda,
motor, mobil, kapal, pesawat terbang dsb.
JIN
Beda dengan jin karena dibuat dari bahan api ( gas ), dia bisa berubah
bentuk sebagaimana bahan dasarnya, bisa menyerupai ular, babi hutan, tokoh
pahlawan, sampai bentuk menyeramkan, kecuali bentuk atau rupa Nabi s.a.w..
KECEPATAN DAN JANGKAUAN JELAJAHNYA
Jin
memiliki kecepatan dan jarak jelajah luar biasa, bahkan sampai mampu ke langit.
“ ....Dan sesungguhnya kami dahulu dapat
menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan ( berita )....”.
BERSINERGI DENGAN JIN
Adanya kelebihan jin ini maka para dukun istilah kerennya
“ para normal atau orang ngerti “ pada memanfaatkannya : " Dan bahwasannya ada beberapa orang laki laki diantara manusia meminta perlindungan kepada
beberapa laki laki diantara jin, maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ”. ( Q.S. Jin 6 )
Tentang pencurian berita ini Nabi s.a.w. menjelaskan :
Dengan bantuan jin para dukun
bisa mendapat informasi ( bila terhindar dari lemparan api Malaikat ) sehingga
bisa meramal hal hal yang akan terjadi di masa depan ( dengan ditambahi ratusan
dusta ! ). Disini banyak manusia pada terjebak dan terkecoh !, dikira dengan
tulusnya jin mau membantu sepenuhnya, kata jin : “ kok enak.....?! “. Ingat
dengan meminta bantuannya justru jin menjebaknya, perhatikan firman Nya : “ Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ! ”.
TIPUANNYA
Iblis ( nenek moyang jin ) berkata : “ Ya Tuhanku oleh karena Engkau (Allah) memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku
akan menyesatkan mereka semua ”. ( Q.S. AL Hijr 39 )
Saking
licinnya tipuannya para jin akan menjerumuskan para dukun dengan ritual
menyesatkan, namun si dukun tidak menyadarinya : Memerawani 7 gadis, pakai jimat tertentu, membongkar makam dan makan
mayat, keris / akik yang dicari dengan cara bertapa, puasa ngluwang / moteh /
pati geni dan sebagainya. Yang jelas jauh menyimpang dari ajaran agama (
melakukan kemusyrikan dan dosa besar ! )
MENCURI BERITA
Dari Aisyah r.a dikatakan bahwasannya Aisyah pernah
mendengar Rasulullah s.a.w bersabda : “ Sesungguhnya malaikat itu turun di ‘anan yaitu sebangsa awan kemudian menceritakan hal hal yang telah diputuskan dilangit (oleh Allah) dan
setan sempat mencuri ikut mendengarkannya, lantas setan itu memberitahu kepada
para dukun kemudian mereka membumbuinya dengan seratus kedustaan dari diri
mereka sendiri ”. ( H.R. Bukhari )
Maka
jangan heran bila ada ramalan yang tepat, tapi ingat bahwa tuntunan agama sangat anti pati terhadap
ramalan, karena besar resikonya !.
BAHAYA MENDATANGI PERAMAL
Dari Watsilah bin Asqo’ r.a, aku mendengar
Rasulullah s.a.w bersabda : “ Barangsiapa mendatangi tukang ramal, kemudian ia bertanya kepadanya
tentang sesuatu, maka ditutuplah baginya pintu taubat (selama) 40 (empat puluh)
malam, jika ia mempercayai kepada apa yang dikatakannya, maka kafirlah dia ”. ( H.R. Thabarani )
KEKUATAN LUAR BIASA
Demikian besar kekuasaan dan keluasan ilmu Allah, sehingga jin diberi kemampuan pula bisa memindah benda berat dalam tempo
singkat !.
Kenyataan
ini terjadi ketika Nabi Sulaiman akan unjuk kemampuannya ( mukjizat ) kepada
ratu Balqis tentang bukti ke Nabiannya
“ Berkata
Sulaiman :
" Hai
pembesar pembesar
siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya ( ratu Bilqis ) kepadaku
sebelum mereka ( Bilqis )
datang kepadaku sebagai orang orang yang berserah
diri ". (
Q.S. An Naml 38 )
Atas pertanyaan
Nabi Sulaiman ini maka Ifrit dari bangsa jin menyanggupinya :
“ Berkata
'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin : " Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu.
Sesungguhnya aku benar benar
kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya ". ( Q.S. An
Naml 39 )
Betapa
kuat dan cepatnya kemampuan jin memindah singgasana ratu yang berat dan besar
dari istananya ( di negeri Saba’, sekarang Yaman ) ke istana Nabi Sulaiman (
Palestina ) dalam tempo sangat singkat sebagaimana kata katanya : “ sebelum
kamu berdiri dari tempat dudukmu “
JAUH BEDA
Jin ifrit mau membantu Nabi Sulaiman karena
Allah memang menundukkan setan untuk Nabi Sulaiman : “ Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia
dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) “. (
Q.S. An Naml 17 )
Beda dengan
para dukun, jin mau membantu para dukun dan tukang ramal justru untuk
memperdayainya ! : “.....Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ”.
MANUSIA PALING MULIA
Walau jin memiliki kekuatan dan kecepatan luar biasa
namun bagaimanapun “ manusia tetap lebih
mulia, maka jangan terpedaya oleh jin ! “
“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak anak Adam. Kami angkut mereka didaratan dan dilautan. Kami beri mereka
rizki dari yang baik baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan ”. ( Q.S. Al Isro’ 70 )
Semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya agar kita tidak mudah terpedaya oleh setan dan antek anteknya ( dukun ). Amiin.
KISAH TAULADAN
JENIUSNYA
SAHABAT ALI R.A.
Zarr Bin
Hobeish meriwayatkan bahwa ada dua orang musafir duduk bersama dalam perjalanan
ke tempat tujuan mereka untuk makan. Salah seorang memiliki lima sisir roti
yang lain tiga sisir.
Ketika
keduanya sedang asyik menikmatinya, ada seorang musafir lewat, oleh keduanya
musafir diajaknya makan bersama. Kedua musafir kemudian memotong masing masing roti
yang dimilikinya dalam tiga bagian yang sama, dengan harapan agar tiap orang mendapat
bagian dengan ukuran yang sama.
Pada saat akan melanjutkan
perjalanan, musafir ketiga memberikan delapan dirham kepada kedua orang kemudian
pergi. Kemudian timbullah pertengkaran di antara keduanya tentang bagaimana
caranya agar dapat membagi uang dengan adil.
Musafir pemilik 5 sisir roti
menganggap bahwa dia pantas mendapat 5 dirham, sedangkan musafir pemilik 3 sisir
roti menuntut agar uang dibagi rata masing masing 4 dirham.
Karena tidak menemukan titik temu,
persengketaan diadukan ke Sahabat Ali r.a. yang saat itu menjabat sebagai khalifah,
untuk meminta fatwa.
Setelah mendengar cerita keduanya,
Khalifah Ali r.a. meminta agar musafir kedua ( pemilik 3 sisir roti ) menerima
1 dirham, dan sisanya ( yang 7 dirham ) diberikan ke musafir pertama ( pemilik
5 sisir roti ).
Tetapi musafir kedua menolak dan
bersikukuh bahwa dia hanya mau 4 dirham.
Pada saat Ali menjelaskan : “ Wahai
fulan ( musafir kedua ) anda seharusnya hanya berhak mendapat 1 dirham dari
uang tersebut. Jumlah roti yang kalian makan adalah ( 5+3 ) x 3 = 24 sisir
roti. 3 roti yang anda miliki dibuat menjadi 9 sisir dan yang anda makan sendiri
adalah 8, sehingga yang anda berikan untuk musafir ketiga hanyalah 1 potong.
Bandingkan dengan teman Anda, dia
mempunyai 5 roti yang dibagi sehingga menjadi 15 buah. Dia makan sendiri 8
sisir dan memberikan 7 potong sisanya untuk musafir ketiga. ( 5×3 ) – 8 = 7.
Dengan demikian Anda tidak berhak
menerima lebih dari 1 dirham dari uang pemberian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar