Kamis, 18 Juni 2015

HIKMAH ISLAM TURUN DI JAZIRAH ARAB ?

“ Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik “. ( Q.S. Ali Imran 110 )                                                                                        
Muhammad terlahir di kota Mekkah dan bakal menjadi Nabi akhir zaman, merupakan skenario Allah Dzat Yang Maha Esa, Yang Kuasa, Yang Maha Bijaksana,  karena Dia Maha tahu segalanya.
Dengan dilahirkannya Muhammad di Mekkah yang termasuk jazirah Arab, sangat besar pengaruh dan hikmahnya, karena jazirah Arab memiliki keistimewan luar biasa dibanding wilayah lainnya, sehingga sangat menunjang bagi perkembangan syiar agama Islam di kemudian hari. Diantara faktor yang sangat menguntungkan adalah :

1.WILAYAH BERSTATUS MERDEKA
Jazirah Arab  merupakan daerah merdeka, tidak ada penguasa yang memiliki kekuasaan politik dan agama secara absolut. Beda dengan wilayah wilayah lain. Ada yang dalam kekuasaan ( dijajah ) Persia, Romawi dan kerajaan lainnya.

2.MEMILIKI KEPERCAYAAN BERAGAM
Keyakinan penduduknya beragam, ada penyembah berhala, Malaikat, bintang bintang. Patung yang disembahpun  beragam, setiap daerah memiliki berhala / patung jenis tertentu. 
Di antara mereka ada juga pemeluk agama Yahudi, Nasrani dan ada  yang masih berpegang kepada ajaran Nabi Ibrahim yang murni.

3.FANATISME KESUKUAN YANG KENTAL
Orang Arab memiliki karakter spesifik dan menonjol dalam kesukuan, memiliki jiwa fanatisme kesukuan (ashabiyah) yang kental. Orang Arab hidup dalam tribalisme, kesukuan. Pemimpin masyarakat adalah kepala kabilah. Mereka menjadikan keluarga sendiri yang memimpin suatu koloni atau kabilah tertentu, dampak positifnya sangat nampak  ketika Nabi s.a.w. memulai dakwahnya.  
Dengan kondisi seperti ini kekuatan bani Hasyim bisa menjaga dan melindungi Nabi Muhammad s.a.w. dalam berdakwah. Apabila orang orang Quraisy menganggu, maka paman beliau Abu Thalib tampil  membelanya. Hal ini juga dirasakan oleh sebagian para pemeluk agama Islam. Berkat rasa kesukuan  yang kental, sangat besar pengaruhnya terhadap keamanan Nabi s.a.w. dalam memulai dakwahnya.
Dengan demikian keluarga bani Hasyim sangat besar andilnya dalam membela dan mengamankan dakwah beliau.

4.JAUH DARI PENGARUH PERADABAN LUAR           
Mereka belum tercampuri faham, pemikiran atau peradaban dari luar, orang orang Arab yang tinggal di Jazirah Arab, khususnya yang  menetap di Mekah, tidak terpengaruh pemikiran luar, jauh dari ideologi dan peradaban majusi Persia dan Nasrani Romawi. Bahkan keyakinan paganis juga dari mereka. Sampai akhirnya Amr bin Luhai al Khuza’I kagum dengan ibadah penduduk Syam. Kemudian dia membawa berhala penduduk Syam ke Jazirah Arab.
Akibat jauhnya dari pengaruh luar, membuat jiwa mereka polos, jujur, dan lebih tepat dan adil menilai kebenaran wahyu.

5.JAZIRAH ARAB SEOLAH DITENGAH DUNIA
Tidak terlalu berlebihan bila pendapat ini dikemukakan, namun kenyataanya memang demikian : Bukankah orang Barat menyebutnya dengan : “ Timur Tengah “. Letak Jazirah Arab dengan mudahnya bisa berhubungan dengan belahan dunia lainnya, sehingga memudahkan penyampaian dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia. Terbukti dalam waktu relatif singkat Islam bisa menyebar ke berbagai penjuru dunia, Eropa, Amerika dan Asia.

6.BAHASA ARAB SATU SATUNYA ALAT KOMUNIKASI
Walau Jazirah Arab cuckup luas, namun uniknya hanya memiliki satu bahasa, yakni bahasa Arab. Bayangkan dengan India yang memiliki 15 bahasa resmi ( As Sirah an Nabawiyah : Abu al Hasan an Nadawi, Cet. Jeddah, Dar asy Syuruq, Hasan an Nadawi, Cet. Jeddah, Dar asy Syuruq ). 
Bayangkan bila Jazirah Arab tidak memiliki bahasa kesatuan yang sama, komunikasi akan terhambat dan dakwah akan terlambat tersebar karena kendala bahasa saja, sehingga bisa memakan waktu yang lama, dakwah Islam mungkin belum tersebar ke belahan dunia lainnya karena hambatan bahasa yang berbeda.

7.BANYAKNYA PENGUNJUNG KE MEKKAH
Mekah menjadi tempat kunjungan sudah sejak lama, bahkan sejak masa Nabi Ibrahim dan Ismail a.s.. Oleh karena itu banyak utusan dari wilayah Arab lainnya berkunjung ke sana. Demikian juga jamaah haji. Pedagang, bahkan para penyair dan sastrawan.
Keadaan ini sangat membantu mempermudah menyebarkan risalah kenabian. Mereka datang ke Mekah kemudian kembali ke kampungnya masing masing dengan membawa berita yang diperolehnya dari Rasulullah s.a.w..

8.FAKTOR PENDUDUK
Ibnu Khaldun membagi bumi menjadi tujuh bagian. Bagian terjauh kutub utara dan selatan. Inilah bagian yang disebut bagian satu dan tujuh. Kemudian bagian dua dan enam, bagian tiga dan lima. Kemudian menunjuk bagian keempat sebagai pusatnya. Dia menunjuk bagian tersebut dengan mengatakan : “ wa sakanaha “.
Secara fisik orang Arab tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Tidak terlalu besar dan tidak kecil. Demikian juga warna kulitnya, serta akhlak dan agamanya. Sehingga kebanyakan para Nabi diutus di wilayah ini. Tidak ada Nabi dan Rasul diutus di wilayah kutub utara atau selatan. Para Nabi dan Rasul secara khusus diutus kepada kaum yang sempurna secara fisik maupun akhlaknya. Kemudian Ibnu Khaldun merujuk sebuah ayat : 
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia…” ( Q.S. Ali Imran 110 ). ( Muqaddimah Ibnu Khaldun, Cet. Bairut, Dar al Kitab al Albani. Hal 141-142 ).

TERBUKTI KEBESARAN DAN KEKUASAANNYA
Dengan kebijakan Allah menurunkan agama Islam di Jazirah Arab benar benar terbukti ke Kuasaan Nya, sehingga Agama Islam pengalami perkembangan begitu pesat. 
Bayangkan bila diturunkan di daerah lain akan jelas berbeda kejadiannya. Allaahu Akbar, betapa hebat rencana Mu, betapa luar biasa ke Kuasaan Mu, apa yang Engkau rencanakan pasti terjadi dengan kehendak Mu.
“ Sesungguhnya keadaan Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah  berkata kepadanya : " Jadilah ! ", maka terjadilah ". ( Q.S. Yasin 82 )

KISAH TAULADAN
UMAR AL FARUQ

Ibn Abbas bertanya kepada Umar Ibn al Khaththab tentang mengapa dia diberi julukan " al Faruq " ( si pemisah ). Maka Umar pun menjelaskan : " Hamzah masuk Islam tiga hari sebelumku, kemudian Allah pun membukakan dadaku untuk menerima Islam pula. Waktu itu aku mengucapkan : " Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Memiliki nama nama yang indah ". Sejak saat itu, tiada pekerti siapa pun yang paling aku cintai selain tindak tanduk Rasulullah saw.
Aku pun bertanya di mana Rasulullah s.a.w. berada. Saudara perempuanku menjawab bahwa beliau berada di rumah al Arqam Ibn al Arqam di ash Shafa.
Aku pun menuju kesana dan aku temui disana Hamzah dan sahabat sahabatnya sedang duduk di dalam rumah.
Rasulullah pun berada dalam rumah itu pula. Aku ketuk pintu rumah itu, dan orang orang itu segera berkumpul. Hamzah bertanya : " Siapa yang datang ini ? ". Mereka menjawab : " Umar ".
Mendengar itu Nabi segera keluar, kemudian membentangkan baju luarnya, sedangkan beliau saat itu mengenakan celana yang sedikit menutup lututnya.
Lalu beliau bertanya kepadaku : " Apa maksud kedatangan anda ini, wahai Umar ? ". Aku segera mengucapkan syahadat : " Saya bersaksi tiada Tuhan selian Allah. Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi Nya, dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad itu hamba dan utusan Nya ".
Mendengar ikrarku, para sahabat mengumandangkan takbir yang gemanya sampai ke masjid ( Bait al Haram ).
Selanjutnya aku bertanya kepada Nabi : " Ya Rasulullah, bukankah kita ini berada dalam kebenaran baik mati maupun hidup dalam membela Islam ini ? ".  " Benar ", jawab Nabi, " Anda sekalian berada dalam kebenaran, hidup atau mati ". " Kalau begitu, mengapa kita mesti sembunyi sembunyi ?. Demi Dzat Yang mengutus tuan kita harus keluar ! ".
Kami kemudian keluar mengiringkan Rasulullah s.a.w. dalam dua barisan : Hamzah berada pada barisan pertama dan aku dalam barisan kedua ibarat pasukan perang, sampai akhirnya kami masuk masjid. Aku pandangi orang orang Quraisy yang ada disitu, lalu kepada Hamzah, aku belum pernah melihat orang Quraisy demikian gentar seperti yang kusaksikan saat itu. Sejak itulah Rasulullah s.a.w. menjulukiku al Faruq ".



                                                                                         

Jumat, 12 Juni 2015

BERKAT ILMUNYA MENGAKUI KEBENARAN AL QURAN

“ ......Niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan . ( Q.S. Al Mujaadilah 11 )
                
Begitu mulianya orang beriman dan berilmu sampai Allah meninggikan derajatnya. Orang beriman tanpa ilmu beda dengan yang beriman tetapi berilmu. Dengan berilmu keimanannya akan lebih tajam, lebih kokoh, lebih mantap.
Bukankah ilmu diperoleh dengan menggali kebenaran, menggali sunnatullah ( ketetapan Allah yang tidak pernah berubah ). Dengan berbekal ilmu  fikirannya semakin tajam, semakin kritis, kebenaran akan mudah diterima dari pada orang yang kurang ilmunya. Maka sangat mulia dan beruntung bagi yang suka mendalami ilmu, bukankah orang yang menuntut ilmu bagai menuju kesyurga. Begitu indah agama menghargai dan menjunjung ilmu.

ILMU BAGAI PINTU MENUJU KEBENARAN
Bukankah dengan ilmu pula, banyak ilmuwan barat pada menemukan kebenaran Al Quran dan......berakhir dengan memeluk agama Islam !. Luar bisa memang, begitu berharga dan istimewanya dengan ilmu, sehingga dengan ilmunya seakan bagai pintu pembuka menuju kebenaran !.

AL QURAAN MENJAWAB MISTERI SUARA LEMBUT
Di majalah sains : “ Journal of Plant Molecular Biologies “ diberitakan sekelompok ilmuwan mengadakan penelitian mendengar suara halus keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar. Para ilmuwan selama 3 tahun meneneliti fenomena ini berhasil menganalisis denyutan suara menjadi isyarat elektrik dengan Oscilloscope. 
Akhirnya ilmuwan bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik berulang lebih dari 1000 kali perdetik. Namun fenomen belum bisa diungkap, padahal profesor William Brown telah menyerahkan hasil penelitiannya kepada universitas universitas dan  pusat kajian di Amerika dan Eropa.

ILMUWAN MUSLIM INDIA MENJELASKAN
Akhirnya fenomena dikaji para pakar Britania, di antaranya ada seorang ilmuwan muslim India. Setelah 5 hari mengadakan penelitian para ilmuwan Inggris menyerah. Maka tampillah sang ilmuwan muslim : “ Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini bahkan sejak 1.400 tahun yang lalu ! ”. Dengan menyitir firman Allah : “ Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun “. (Q.S. Al Isra’ 44)                                        

MEMELUK ISLAM
Akhirnya profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim : “ Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan dua kalimat syahadat “

ALQURAAN MENJAWAB MISTERI MUMI FIR’AUN
Pada tahun 1981 pemerintah Perancis meminta izin pemerintah Mesir meneliti mumi Fir'aun. Raja Mesir yang ditenggelamkan Allah di laut merah ketika mengejar nabi Musa a.s. Izinpun diberikan kemudian mumi Fir'aun diterbangkan.

KETUA TIM
Kemudian mumi dibawa ke pusat barang kuno guna diserahkan ke para ilmuwan dan dokter bedah agar  diteliti, Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim peneliti. Professor Maurice Bucaille sendiri justru menyelidiki rahasia kematian Fir'aun. 
Berkat kejeliannya pada suatu malam dia menemukan pada tubuh mumi terdapat bekas garam menempel, yang mengindikasikan adanya bukti bahwa Fir'aun mati karena tenggelam dan mayatnya sempat diselamatkan, kemudian diawetkan .

SELAMAT DAN UTUH
Dari hasil penelitiannya, timbul pertanyaan yang sulit ditemukan jawabannya : “ Bagaimana mayat Fir'aun dapat diselamatkan, anggauta tubuhnya masih utuh, sedang mayat mayat lainnya setelah diawetkan tidak seperti itu ?. Namun salah seorang temannya berbisik : "Jangan terburu buru seperti itu, karena orang orang Islam telah mengetahui hal ini ! ".

TERPERANJAT KAGUM
Mendengar pernyataan temannya, Professor Maurice Bucaille menolak keras  pernyataan tersebut sambil berkata : " Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih ". Salah seorang temannya yang lain menanggapinya sambil berkata : " Al Quran merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam ". Mendengar penjelasan temannya, Professor Maurice Bucaille  kebingungan dan bertanya tanya bagaimana hal ini bisa terjadi ?, sedangkan mumi baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al Quran mereka sudah ada sejak lebih dari 1400 tahun lalu.....!!!

MENGHADIRI SEMINAR
Kemudian Professor Maurice Bucaille berkunjung ke Saudi Arabia  menghadiri seminar kedokteran yang dihadiri para pakar bedah muslim. 
Dalam pidatonya Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penelitiannya bahwa jasad Fir'aun dapat diselamatkan setelah tenggelam. Kemudian seorang pakar muslim berdiri dan membuka Al Quran : " Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami "( Q.S. Yunus 92 )

TERPESONA DAN MEMELUK ISLAM
Professor Maurice Bucaille heran dan kagum dengan penjelasan yang baru saja didengarnya, kemudian berkata : " Pada hari ini aku menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al Quran ini ! ".
Dia sempat menulis buku tentang kesinambungan Al Quran dan sains.

ALQURAAN MENJAWAB MISTERI SYARAF 
Ketika Profesor Tejasen mempelajari artikel Profesor Keith Moore,  seorang ilmuwan terkemuka dunia dalam bidangnya, dia heran ketika ditanya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahliannya, salah satunya penemuan terbaru dalam hal dermatologi ( sifat kulit sebagai panca salah satu indera ).
Kemudian ditegaskan kepada Profesor Tejasen : " Anda akan tertarik  mengetahui isi kitab Al Quran ini, yang menjelaskan siksa api neraka yang membakar dan merusak kulit bagi orang yang tidak beriman. Kemudian Allah menggantikan lagi dengan kulit yang baru, sehingga mereka merasakan betapa dahsyatnya hukuman dalam neraka. 
Ini sebagai bukti ilmiah yang menunjukkan adanya bagian terakhir urat syaraf dalam kulit.
" Sesungguhnya orang orang yang kafir kepada ayat ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ". ( Q.S.An Nisa ayat 56 )                                                                                           
SEPAKAT
Ketika ditanya : " Apakah anda setuju pernyataan pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf sebagai perasa kulit, seperti dinyatakan Al Quran 1400 tahun yang lalu ? ". Profesor Tejasen menjawab : " Ya saya setuju ".

BERSYAHADAT
Oleh karena itu saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat : " Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah. Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah saya mengucapkan kalimat syahadat dan saya menjadi seorang Muslim “. ( Disarikan dan di edit dari  Al Islam  pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia )

IRONIS
Begitu mulianya para ilmuwan, sehingga dengan ilmunya bisa menemukan kebenaran Al Quran berkat hidayah Allah, bahkan makin penasaran dan mendalaminya. Kisah diatas baru beberapa ilmuwan, masih banyak lagi deretan kisah ilmuwan asing yang menemukan kebenaran Al Quran.
Betapa hinanya yang menjauhi Al Quran, sehingga makin jauh dari kebenaran, sehingga dalam beragama hanya berdasar ikut ikutan, sehingga dalam beribadah jauh menyimpang dari tuntunan, karena terjerat ajakan setan !. Na'udzu billaahi min dzaalik !.
“ Dan apabila dikatakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan Allah ", mereka menjawab : " (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak bapak kami mengerjakannya ". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala (neraka) ? “. ( Q.S. Luqman 21 )

Sabtu, 06 Juni 2015



PUASA PENGGUGAH JIWA

Hai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “. ( Q.S. Al Baqarah 183 )

Ramadlan merupakan bulan istimewa, karena penuh ampunan dan pahala. kaum muslimin pasti akan menyongsongnya dengan gembira. Demikian halnya dengan para sahabat Nabi s.a.w. mereka juga menyambutnya dengan suka ria, dan berubah sedih dikala bulan ramadlan akan meninggalkannya.

PERSIAPAN
Ibarat akan melakukan perjalanan, pasti bekal sudah dipersiapkan. Demikian halnya dengan puasa Ramadlan, sudahkan dipersiapkan ?. 
Dibalik menyambut dengan kegembiraan, sudahkah diimbangi dengan persiapan yang matang ?. Persiapan physic Insyaa Allah kuat dan tahan, karena sudah terlatih untuk tidak minum dan makan, bahkan sudah puluhan tahun dilakukan !. Namun justru kesiapan jiwa yang banyak diabaikan, padahal ini sangat menentukan !. Artinya siap untuk meninggalkan perbuatan tidak terpuji, dan tercela, prilaku mengumbar dan memperturutkan hawa nafsu ajakan setan !.

NIAT
Guna lebih memantapkan dalam berpuasa maka niat dalam hati perlu dicanangkani, agar puasa tidak melenceng dari tujuan.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Barang siapa
 yang berpuasa pada bulan ramadlan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala Allah, maka diampunilah dosanya yang lalu “. ( H.R. Bukhari Muslim )
Disini pentingnya memantapkan niat atas dasar iman dan mengharap pahala dan ampunan, sehingga puasanya bisa terjaga dari prilaku sia sia, dari nafsu yang tak terarah, sehingga menghasilkan jiwa taqwa semata.

SIA SIA               
Jika puasa hanya meninggalkan makan dan minum, artinya puasanya hanya sebatas puasa physic alias badan, sehingga prilakunya tetap tidak ada perbedaan : Emosi tak dikendalikan, marah dibiarkan, berkata kasar, kotor, dusta dan ketidak jujuran tetap dilakukan, ini akibat bila jiwa tidak diikut sertakan.
Menyertakan jiwa ikut berpuasa sangat menentukan nilai puasa, karena bila tidak puasanya tak akan berpahala akan sia sia, bahkan Allah tak membutuhkannya !. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi s.a.w. bersabda : “ Barang siapa yang tidak meninggalkan kata kata dusta dan selalu memperbuatnya, maka Allah tidak memperdulikan puasanya dimana ia telah susah payah meninggalkan makan dan minum “. ( H.R. Bukhari )    

KEISTIMEWAAN PUASA RAMADLAN
Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda : " Allah berfirman : Setiap amal anak Adam adalah untuk anak Adam itu sendiri, melainkan puasa. Sesungguhnya puasa itu bagi Ku, dan Aku membalasi puasanya itu. Puasa itu bagaikan perisai, maka apabila seseorang kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan pula berkata kasar. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan : " Aku ini puasa ". Demi Allah yang diri Muhammad berada dalam genggaman Nya, sesungguhnya bau busuk mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau kesturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang menggembirakannya : " Apabila ia berbuka ia gembira, dan apabila ia menemui Tuhan Nya dia gembira dengan puasanya ".  ( H.R. Bukhari )
Menilik hadits Anas r.a. katanya : " Rasulullah saw. ditanya : " Sedekah manakah yang terutama ? " Jawabnya : " Sedekah bulan Ramadhan ". ( H.R. Tirmidzi )

PINTU NERAKA DITUTUP SETAN DIBELENGGU
Karena sayangnya Allah pada hamba Nya agar dapat melaksanakan puasa dengan sempurna, sampai sampai setanpun dibelenggu agar tak menggangunya.                                                   
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : "  Apabila tiba bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu pintu syurga dan ditutuplah pintu pintu neraka dan dibelenggulah setan setan ".   ( H.R. Bukhari Muslim )
Setan dibelenggu bukan kata kiasan, setan memang benar benar tidak di
beri kesempatan menggoda !, sebagai bukti, bukankah dibulan Ramadlan sholat berjamaah menjadi bersemangat dan terasa mudah, bahkan ketika subuh masjid yang biasanya sepi jadi penuh jama’ah. Shodaqohpun jadi lebih bersemangat dan mudah.

PUASA DAN KESABARAN
Jika setan memang dibelenggu mengapa masih saja ada prilaku tak terpuji :  marah, perkelahian, ketidak jujuran, pencurian, pengkhianatan, penipuan dan sebangsanya ?. Disini membuktikan bahwa “ nafsu belaka yang berperan “.            
Disini pentingnya niat, dengan niat yang kokoh, artinya puasa dilakukan secara total, bukan hanya tidak makan dan minum saja, namun nafsu harus diikutkan puasa juga : menahan marah, menahan emosi, menahan ketidak jujuran, menahan diri dari pengkhianatan, penipuan ( pemalsuan ) dan sebangsanya. Ini baru dinamakan puasa total.
Bukankah ketika puasa kita bisa sabar, tidak makan dan minum, tidak berkumpul istri di siang hari, walau makanan, minuman dan istri halal hukumnya, mengapa bisa sabar ?. Namun sayang bila kesabaran jasmani ini tidak diikuti kesabaran rohani pula ?, sayang kan bila jiwa tidak dipelihara, tidak disehatkan alias diterlantarkan !.  
Jika jiwa diikut sertakan puasa, maka dalam jiwa akan jadi makin peka, makin sabar, makin perduli, suka menolong, tidak suka mendzalimi. Maka sangat tepat bila dalam beribadah puasa dikaitkan dengan memperbanyak ibadah dan memperbanyak sedekah.

PUASA DAN KEDISIPLINAN 
Dalam berpuasa prilaku jadi otomatis berubah, yang biasanya makan sendiri sendiri bisa makan ( berbuka ) bersama, sahur bersama. Yang biasanya sholat di rumah dengan mudahnya berangkat sholat berjama’ah.
Akankah kedisiplinan ini akan berubah lagi setelah bulan Ramadlan, sayangkan, begitu hebat pendidikan di bulan Ramadaln. 
PUASA DAN KEJUJURAN
Suatu saat di acara buka bersama, waktu tinggal beberapa menit untuk berbuka, kami memanggil seorang anak kemudian bertanya : “ Kamu mau berbuka sekarang ?, “ Tidak ! “, jawabnya, “ jika saya beri Rp 50.000. kamu mau berbuka ? “, “ Tidak “, jawabnya tegas, “ Mengapa ? “, “ Berdosa “. Begitu tegas
dan meyakinkan jawabannya, jawaban yang timbul dari jiwa keimanan yang kokoh yang meyakinkan dari seorang anak kecil.
Namun ketika meningakat dewasa dan pada mencari nafkah, mengapa kejujuran bisa luntur, seakan jiwa pendidikan puasa lewat begitu saja, seolah tak berbekas, sayangkan ?.


KISAH TAULADAN

RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS BUTA

Di sudut pasar Madinah Al Munawarah seorang pengemis Yahudi setiap hari apabila ada orang mendekatinya dia selalu berkata : " Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia orang gila, dia pembohong, dia tukang sihir, apabila kalian mendekatinya akan dipengaruhinya  ! ". Padahal setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu mendatanginya dengan membawa makanan, tanpa berkata sepatah kata pun menyuapinya kepada pengemis tersebut sampai beliau wafat.
Setelah Rasulullah s.a.w.  wafat tidak ada lagi yang membawakan makanan kepada pengemis tersebut. Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Beliau bertanya kepada anaknya :  " Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.a. menjawab : "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. “Setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.a. Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar membawa makanan untuknya.
Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapi pengemis marah sambil berteriak : "Siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab : "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta. Apabila dia datang kepadaku tidak perlu tanganku ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya, kemudian dia memberikan padaku dengan mulutnya sendiri ", begitu celotehnya.            

 Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, dia menangis sambil berkata kepada pengemis : “ Aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. dia adalah Muhammad s.a.w. Setelah pengemis  mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis kemudian berkata : “ Benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia”. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a. 

Kamis, 04 Juni 2015





DERITA MUSLIMIN ROHINGYA DI MYANMAR

“ Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya : " Sesungguhnya Aku tidak menyia nyiakan amal orang orang yang beramal di antara kamu, baik laki  laki atau perempuan sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah dan Allah pada sisi Nya pahala yang baik ". ( Q.S. Ali Imran 195 )

Betapa nikmat rasanya hidup dalam kedamaian di negara yang bernafas dan mayoritas Muslim penduduknya, betapa tidak ?, karena agama Islam mengajarkan untuk melindungi keselamatan juga bagi pemeluk agama lain, hak hak mereka juga dihargai.
Mari menengok keadaan saudara kita sesama Muslim di Myanmar, betapa menderita dan merananya mereka, mari merenung dan menghayati nasib saudara kita dengan harapan agar bisa bersyukur dan ikut meringankan penderitaan mereka, baik dengan memberi bantuan, minimal mendo’akan, agar mereka bisa terlepas dari bencana yang menimpanya. 

GEOGRAFIS 
Secara geografis Myanmar berada di Asia Tenggara. Bagian utara berbatasan dengan China dan India, sebelah selatan dengan Teluk Benggala dan Thailand, sebelah timur berbatasan dengan wilayah China, Laos, dan Thailand, sebelah barat dengan Teluk Benggala dan wilayah Bangladesh.
Adapun wilayah Rakhine, penjajah Inggris menyebutnya orang Arakan, terletak di barat daya wilayah Myanmar, berbatasan dengan Teluk Benggala dan wilayah Bangladesh.                                       
Luas Myanmar 261.000 mil2, jumlah penduduk 50 juta orang. 15% Muslim mayoritas orang Arakan. 70% penduduk Arakan adalah muslim, sisanya orang Magh beragama Budha Theravada dan kelompok minoritas lainnya. Suku mayoritas adalah Bamar / Birma, merupakan suku kasta pertama sebagai pemegang pemerintahan. Oleh karena itu wilayah ini disebut Burma kemudian berganti nama Myanmar.

UMAT ISLAM ARAKAN
Umat Islam datang di wilayah Arakan dimasa Daulah Abbasiyah dibawah kepemimpinan Khalifah Harun al Rasyid, kaum muslimin datang lewat jalur perdagangan, dengan cara damai, tidak dengan kekerasan atau peperangan.
Kemudian umat Islam semakin berkembang menjadi sebuah kerajaan Islam berdiri sendiri. Pemerintahan berlangsung selama 3,5 abad, dipimpin  48 raja. Antara tahun 1430–1784 banyak peninggalan umat Islam, masjid masjid dan madrasah. Masjid yang terkenal adalah Masjid Badr di Arakan dan Masjid Sindi Khan yang dibangun tahun pada tahun1430 .

EKSPANSI BUDHA TERHADAP KERAJAAN ISLAM
Pada 1784 Arakan diserang raja Budha Bodawpaya dari suku Birma. Kemudian menggabungkan Arakan ke wilayahnya, agar Islam tidak berkembang di wilayah tersebut. Sejak saat itu bencana umat Islam Arakan dimulai, peninggalan peninggalan umat Islam berupa  masjid dan madrasah dihancurkan, para ulama  dibunuh.
Kaum Budha suku Birma terus menerus mengintimidasi kaum muslimin dan menjarah hak miliknya. Keadaan tersebut  berlangsung selama 40 tahun, kemudian berhenti dengan kedatangan penjajah Inggris.

INGGRIS MENGUASAI BURMA
Pada 1824 Inggris menguasai Burma, kemudian menggabungkan wilayah tersebut dengan persemakmurannya di India. Pada tahun 1937 Inggris memisahkan Burma dan Arakan dari wilayah kekuasaannya di India. Maka Burma menjadi wilayah kerajaan Inggris tersendiri yang bernama Burma Britania.

PEMBANTAIAN TERHADAP KAUM MUSLIMIN
Tahun 1942 bencana besar menimpa kaum muslimin Rohingya. Orang orang Budha Magh membantai kaum muslimin dengan dukungan saudara Budha mereka suku Birma dan suku suku lainnya, lebih dari 100.000 muslim tewas terbunuh.
Pada 1947 Burma mempersiapkan deklarasi kemerdekaan di kota Panglong, semua suku diundang dalam persiapan tersebut, kecuali umat Islam Rohingya.
Pada 4 Januari 1948 Inggris memerdekakan Burma dengan syarat masing masing suku bisa membebaskan diri dari Burma bila menghendakinya. Namun suku Birma mengingkarinya, mereka tetap menguasai wilayah Arakan tidak mendengarkan suara masyarakat muslim Rohingya dan Budha Magh yang ingin merdeka. Mereka juga melanjutkan intimidasi terhadap kaum muslimin.

DUKA MUSLIMIN ARAKAN         
Sejak pemerintahan militer berkuasa di Myanmar melalui kudeta Jendral Ne Win pada 1962, umat Islam Arakan mengalami berbagai bentuk kedzaliman dan intimidasi, mereka dibunuh, diusir, diitekan hak haknya, hak  kewarga negaraan tidak diakui. Mereka disamakan dengan orang orang Bangladesh dalam hal agama, bahasa dan kebebasan.
Bahkan mereka menghancurkan masjid, madrasah dan bangunan bangunan bersejarah lainnya. Kaum muslimin dilarang membangun masjid, madrasah, perkantoran dan perpustakaan, tempat penampungan anak yatim dll, sekolah sekolah Islam tidak mendapat pengakuan pemerintah, dilarang dikembangkan dan tidak diakui lulusannya.
Upaya “ Burmanisasi ” merupaka peleburan ajaran Islam, kemudian umat Islam diusir, tanah dan kebun kebun pertanian dirampas. Orang orang Budha menguasai dan membangunnya dengan harta dari kaum muslimin. Atau membangunnya menjadi barak militer tanpa kompensasi apapun, yang menolak resikonya kematian.

DIUSIR
Pada tahun 1962 M, militer fasis Myanmar mengusir 300.000 orang Arakan ke wilayah Bangladesh. Pada tahun 1978 lebih dari 500.000 kaum muslimin diusir dan mengalami tekanan berat hingga hampir 400.000 tewas. Termasuk orang tua, wanita, dan anak anak. Pada tahun1988, 150.000 kaum muslimin diusir karena orang orang Budha hendak membangun desa mereka sebagai tempat percontohan.
Tahun 1991 hampir 500.0000 kaum Muslimin diusir, hal ini dilakukan karena hukuman atas kemenangan partai oposisi (NLD) dalam pemilu yang mendapatkan suara dari umat Islam, hasil pemilupun dibatalkan.

DISKRIMINASI
Kedzaliman tidak hanya sampai disini, mereka membatalkan pula hak kewarganeraan umat Islam. Melakukan kerja paksa tanpa mendapatkan makanan, minuman dan transportasi. Umat Islam dilarang mendapatkan pendidikan yang layak. Apalagi duduk di bangku kuliah. 
Secara umum tidak boleh menjadi pegawai negeri. Jika ada tidak mendapatkan haknya secara penuh. Dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri, walau beribadah haji.  
Diskrimanis dibidang ekonomi : Dibebani pajak tinggi di segala bidang. Dikenakan banyak denda. Dipersulit melakukan perdagangan, kecuali berniaga dengan militer, Itupun dilakukan dengan harga jauh di bawah standar.

DUNIA BUNGKAM
Demikian berat penderitaan kaum Muslimin Rohingya, namun dunia seolah bungkam enggan berbicara membela mereka. Tidak ada atas nama kemanusiaan. Tidak ada keperdulian, apalagi belas kasihan !. Beginikah yang katanya membela H.A.M. ?.

KEPERDULIAN
Pada tahun 1970 an Raja Faisal bin Abdul Aziz merupakan pemimpin dunia pertama yang membangun puluhan ribu camp pengungsi Rohingya di Arab Saudi. Saat ini sekitar seperempat juta warga Rohingya menetap dengan aman di Arab Saudi. Ya Allah terimalah amal beliau, ampuni dosa dosa nya, Amiin.

KEPERDULIAN NELAYAN ACEH
Alhamdulillah saudara saudara kita sesama Muslim dan pemerintah daerah Aceh telah turut serta perduli menampungnya. Bermula ketika sebuah perahu nelayan penduduk Aceh melihat sebuah kapal kecil terombang ambing kelimpungan ditengan lautan yang sarat penumpang, karena kasihan kemudian berusaha menariknya ke pantai namun tidak kuat , kemudian dipanggilnya teman temannya sebanyak 2 perahu, dengan 3 perahu kecil inilah akhirnya bisa ditarik kepantai. 
Ya Allah berikan kebarokahan kepada para nelayan Aceh tersebut dan ampunilah dosanya, Amiin.
Tahu siapa yang menakhodai kapal kecil tersebut ?, adalah seorang remaja, dengan berbekal ilmu kelautan seadanya bertekad membawa kapal kecil demi kasih sayang dan persaudaraan Muslim yang diimaninya.  Allaahu Akbar. Ketika kami menulis naskah ini sempat menangis sambil berdo’a. Nah bagaimana dengan kita ?, akankah hanya berdiam diri saja terhadap nasib saudara saudara kita ini ?.