Jumat, 12 Juni 2015

BERKAT ILMUNYA MENGAKUI KEBENARAN AL QURAN

“ ......Niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan . ( Q.S. Al Mujaadilah 11 )
                
Begitu mulianya orang beriman dan berilmu sampai Allah meninggikan derajatnya. Orang beriman tanpa ilmu beda dengan yang beriman tetapi berilmu. Dengan berilmu keimanannya akan lebih tajam, lebih kokoh, lebih mantap.
Bukankah ilmu diperoleh dengan menggali kebenaran, menggali sunnatullah ( ketetapan Allah yang tidak pernah berubah ). Dengan berbekal ilmu  fikirannya semakin tajam, semakin kritis, kebenaran akan mudah diterima dari pada orang yang kurang ilmunya. Maka sangat mulia dan beruntung bagi yang suka mendalami ilmu, bukankah orang yang menuntut ilmu bagai menuju kesyurga. Begitu indah agama menghargai dan menjunjung ilmu.

ILMU BAGAI PINTU MENUJU KEBENARAN
Bukankah dengan ilmu pula, banyak ilmuwan barat pada menemukan kebenaran Al Quran dan......berakhir dengan memeluk agama Islam !. Luar bisa memang, begitu berharga dan istimewanya dengan ilmu, sehingga dengan ilmunya seakan bagai pintu pembuka menuju kebenaran !.

AL QURAAN MENJAWAB MISTERI SUARA LEMBUT
Di majalah sains : “ Journal of Plant Molecular Biologies “ diberitakan sekelompok ilmuwan mengadakan penelitian mendengar suara halus keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar. Para ilmuwan selama 3 tahun meneneliti fenomena ini berhasil menganalisis denyutan suara menjadi isyarat elektrik dengan Oscilloscope. 
Akhirnya ilmuwan bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik berulang lebih dari 1000 kali perdetik. Namun fenomen belum bisa diungkap, padahal profesor William Brown telah menyerahkan hasil penelitiannya kepada universitas universitas dan  pusat kajian di Amerika dan Eropa.

ILMUWAN MUSLIM INDIA MENJELASKAN
Akhirnya fenomena dikaji para pakar Britania, di antaranya ada seorang ilmuwan muslim India. Setelah 5 hari mengadakan penelitian para ilmuwan Inggris menyerah. Maka tampillah sang ilmuwan muslim : “ Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini bahkan sejak 1.400 tahun yang lalu ! ”. Dengan menyitir firman Allah : “ Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun “. (Q.S. Al Isra’ 44)                                        

MEMELUK ISLAM
Akhirnya profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim : “ Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan dua kalimat syahadat “

ALQURAAN MENJAWAB MISTERI MUMI FIR’AUN
Pada tahun 1981 pemerintah Perancis meminta izin pemerintah Mesir meneliti mumi Fir'aun. Raja Mesir yang ditenggelamkan Allah di laut merah ketika mengejar nabi Musa a.s. Izinpun diberikan kemudian mumi Fir'aun diterbangkan.

KETUA TIM
Kemudian mumi dibawa ke pusat barang kuno guna diserahkan ke para ilmuwan dan dokter bedah agar  diteliti, Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim peneliti. Professor Maurice Bucaille sendiri justru menyelidiki rahasia kematian Fir'aun. 
Berkat kejeliannya pada suatu malam dia menemukan pada tubuh mumi terdapat bekas garam menempel, yang mengindikasikan adanya bukti bahwa Fir'aun mati karena tenggelam dan mayatnya sempat diselamatkan, kemudian diawetkan .

SELAMAT DAN UTUH
Dari hasil penelitiannya, timbul pertanyaan yang sulit ditemukan jawabannya : “ Bagaimana mayat Fir'aun dapat diselamatkan, anggauta tubuhnya masih utuh, sedang mayat mayat lainnya setelah diawetkan tidak seperti itu ?. Namun salah seorang temannya berbisik : "Jangan terburu buru seperti itu, karena orang orang Islam telah mengetahui hal ini ! ".

TERPERANJAT KAGUM
Mendengar pernyataan temannya, Professor Maurice Bucaille menolak keras  pernyataan tersebut sambil berkata : " Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih ". Salah seorang temannya yang lain menanggapinya sambil berkata : " Al Quran merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam ". Mendengar penjelasan temannya, Professor Maurice Bucaille  kebingungan dan bertanya tanya bagaimana hal ini bisa terjadi ?, sedangkan mumi baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al Quran mereka sudah ada sejak lebih dari 1400 tahun lalu.....!!!

MENGHADIRI SEMINAR
Kemudian Professor Maurice Bucaille berkunjung ke Saudi Arabia  menghadiri seminar kedokteran yang dihadiri para pakar bedah muslim. 
Dalam pidatonya Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penelitiannya bahwa jasad Fir'aun dapat diselamatkan setelah tenggelam. Kemudian seorang pakar muslim berdiri dan membuka Al Quran : " Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami "( Q.S. Yunus 92 )

TERPESONA DAN MEMELUK ISLAM
Professor Maurice Bucaille heran dan kagum dengan penjelasan yang baru saja didengarnya, kemudian berkata : " Pada hari ini aku menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al Quran ini ! ".
Dia sempat menulis buku tentang kesinambungan Al Quran dan sains.

ALQURAAN MENJAWAB MISTERI SYARAF 
Ketika Profesor Tejasen mempelajari artikel Profesor Keith Moore,  seorang ilmuwan terkemuka dunia dalam bidangnya, dia heran ketika ditanya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahliannya, salah satunya penemuan terbaru dalam hal dermatologi ( sifat kulit sebagai panca salah satu indera ).
Kemudian ditegaskan kepada Profesor Tejasen : " Anda akan tertarik  mengetahui isi kitab Al Quran ini, yang menjelaskan siksa api neraka yang membakar dan merusak kulit bagi orang yang tidak beriman. Kemudian Allah menggantikan lagi dengan kulit yang baru, sehingga mereka merasakan betapa dahsyatnya hukuman dalam neraka. 
Ini sebagai bukti ilmiah yang menunjukkan adanya bagian terakhir urat syaraf dalam kulit.
" Sesungguhnya orang orang yang kafir kepada ayat ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ". ( Q.S.An Nisa ayat 56 )                                                                                           
SEPAKAT
Ketika ditanya : " Apakah anda setuju pernyataan pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf sebagai perasa kulit, seperti dinyatakan Al Quran 1400 tahun yang lalu ? ". Profesor Tejasen menjawab : " Ya saya setuju ".

BERSYAHADAT
Oleh karena itu saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat : " Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah. Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah saya mengucapkan kalimat syahadat dan saya menjadi seorang Muslim “. ( Disarikan dan di edit dari  Al Islam  pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia )

IRONIS
Begitu mulianya para ilmuwan, sehingga dengan ilmunya bisa menemukan kebenaran Al Quran berkat hidayah Allah, bahkan makin penasaran dan mendalaminya. Kisah diatas baru beberapa ilmuwan, masih banyak lagi deretan kisah ilmuwan asing yang menemukan kebenaran Al Quran.
Betapa hinanya yang menjauhi Al Quran, sehingga makin jauh dari kebenaran, sehingga dalam beragama hanya berdasar ikut ikutan, sehingga dalam beribadah jauh menyimpang dari tuntunan, karena terjerat ajakan setan !. Na'udzu billaahi min dzaalik !.
“ Dan apabila dikatakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan Allah ", mereka menjawab : " (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak bapak kami mengerjakannya ". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala (neraka) ? “. ( Q.S. Luqman 21 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar