BERKAT ILMUNYA MENGAKUI KEBENARAN AL QURAN
“ ......Niscaya Allah akan
meninggikan orang orang yang beriman di antaramu
dan orang orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan “. ( Q.S. Al Mujaadilah 11 )
Begitu mulianya
orang beriman dan berilmu sampai Allah meninggikan derajatnya. Orang beriman
tanpa ilmu beda dengan yang beriman tetapi berilmu. Dengan berilmu keimanannya
akan lebih tajam, lebih kokoh, lebih mantap.
Bukankah ilmu diperoleh dengan menggali kebenaran, menggali sunnatullah (
ketetapan Allah yang tidak pernah berubah ). Dengan berbekal ilmu fikirannya semakin tajam, semakin kritis,
kebenaran akan mudah diterima dari pada orang yang kurang ilmunya. Maka sangat mulia
dan beruntung bagi yang suka mendalami ilmu, bukankah orang yang menuntut ilmu
bagai menuju kesyurga. Begitu indah agama menghargai dan menjunjung ilmu.
ILMU BAGAI PINTU
MENUJU KEBENARAN
Bukankah dengan ilmu pula, banyak ilmuwan barat pada menemukan kebenaran Al
Quran dan......berakhir dengan memeluk agama Islam !. Luar bisa memang, begitu
berharga dan istimewanya dengan ilmu, sehingga dengan ilmunya seakan bagai
pintu pembuka menuju kebenaran !.
AL QURAAN
MENJAWAB MISTERI SUARA LEMBUT
Di majalah sains : “ Journal of Plant
Molecular Biologies “ diberitakan sekelompok ilmuwan mengadakan penelitian
mendengar suara halus keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar. Para
ilmuwan selama 3 tahun meneneliti fenomena ini berhasil menganalisis denyutan
suara menjadi isyarat elektrik dengan Oscilloscope.
Akhirnya ilmuwan bisa
menyaksikan denyutan cahaya elektrik berulang lebih dari 1000 kali perdetik. Namun
fenomen belum bisa diungkap, padahal profesor William Brown telah menyerahkan
hasil penelitiannya kepada universitas universitas dan pusat kajian di Amerika dan Eropa.
ILMUWAN MUSLIM INDIA MENJELASKAN
Akhirnya fenomena dikaji para pakar Britania, di antaranya ada seorang
ilmuwan muslim India. Setelah 5 hari mengadakan penelitian para ilmuwan Inggris
menyerah. Maka tampillah sang ilmuwan muslim : “ Kami umat Islam tahu tafsir
dan makna dari fenomena ini bahkan sejak 1.400 tahun yang lalu ! ”. Dengan menyitir
firman Allah :
“ Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memuji Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun “. (Q.S. Al Isra’ 44)
MEMELUK ISLAM
Akhirnya profesor William Brown menemui sang
ilmuwan muslim : “ Dalam hidupku, aku belum pernah
menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan
tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang
sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah
ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu satunya tafsir
yang bisa kita temukan adalah dalam al Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan
lain buatku selain mengucapkan dua kalimat syahadat “
ALQURAAN
MENJAWAB MISTERI MUMI FIR’AUN
Pada tahun 1981 pemerintah Perancis meminta izin pemerintah
Mesir meneliti
mumi Fir'aun. Raja Mesir yang ditenggelamkan Allah di laut
merah ketika mengejar
nabi Musa a.s. Izinpun diberikan kemudian mumi Fir'aun diterbangkan.
KETUA TIM
Kemudian mumi dibawa ke pusat barang kuno
guna diserahkan ke para ilmuwan dan
dokter bedah agar diteliti, Professor
Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim peneliti. Professor
Maurice Bucaille sendiri justru menyelidiki rahasia kematian Fir'aun.
Berkat kejeliannya pada
suatu malam dia
menemukan pada tubuh
mumi terdapat
bekas garam menempel, yang mengindikasikan adanya bukti bahwa Fir'aun “ mati karena
tenggelam dan mayatnya sempat
diselamatkan, kemudian diawetkan “.
SELAMAT DAN UTUH
Dari hasil
penelitiannya, timbul pertanyaan yang sulit
ditemukan
jawabannya : “ Bagaimana
mayat Fir'aun dapat diselamatkan, anggauta tubuhnya masih utuh, sedang mayat mayat lainnya
setelah diawetkan tidak seperti itu ? “.
Namun salah seorang temannya berbisik : "Jangan terburu buru seperti itu,
karena orang orang
Islam telah mengetahui hal
ini ! ".
TERPERANJAT KAGUM
Mendengar pernyataan
temannya, Professor Maurice Bucaille menolak keras pernyataan tersebut sambil berkata :
" Penemuan
seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi
canggih ".
Salah seorang temannya yang lain menanggapinya sambil berkata : " Al Quran merekalah yang
telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari
tenggelam ".
Mendengar penjelasan temannya, Professor Maurice Bucaille kebingungan dan bertanya tanya
bagaimana hal ini bisa terjadi ?, sedangkan mumi baru ditemukan
pada tahun 1898 atau kurang lebih dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al Quran
mereka sudah ada sejak lebih dari 1400 tahun lalu.....!!!
MENGHADIRI SEMINAR
Kemudian Professor Maurice
Bucaille berkunjung ke Saudi Arabia
menghadiri seminar kedokteran yang dihadiri
para pakar bedah muslim.
Dalam
pidatonya Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penelitiannya bahwa jasad
Fir'aun dapat diselamatkan setelah tenggelam. Kemudian seorang pakar muslim
berdiri dan membuka Al Quran :
" Pada hari ini kami
selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang orang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami ". ( Q.S. Yunus
92 )
TERPESONA DAN MEMELUK ISLAM
Professor Maurice
Bucaille heran dan kagum dengan penjelasan yang baru saja didengarnya, kemudian berkata : " Pada hari ini aku
menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al Quran ini ! ".
Dia sempat
menulis
buku tentang kesinambungan Al Quran dan
sains.
ALQURAAN
MENJAWAB MISTERI SYARAF
Ketika Profesor Tejasen
mempelajari artikel Profesor Keith Moore, seorang ilmuwan terkemuka
dunia dalam bidangnya, dia heran ketika ditanya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
keahliannya, salah satunya penemuan terbaru dalam hal dermatologi ( sifat kulit sebagai panca salah satu indera ).
Kemudian ditegaskan kepada
Profesor Tejasen : " Anda akan tertarik
mengetahui isi kitab Al Quran ini, yang menjelaskan siksa api neraka yang membakar
dan merusak kulit bagi orang yang tidak beriman. Kemudian Allah menggantikan
lagi dengan kulit yang baru, sehingga mereka merasakan betapa dahsyatnya
hukuman dalam neraka.
Ini sebagai bukti ilmiah yang menunjukkan
adanya bagian terakhir urat syaraf dalam kulit.
" Sesungguhnya orang orang yang kafir kepada
ayat ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit
mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
". ( Q.S.An Nisa ayat 56 )
SEPAKAT
Ketika ditanya : " Apakah
anda setuju pernyataan pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf sebagai
perasa kulit, seperti dinyatakan Al Quran 1400 tahun yang lalu ? ".
Profesor Tejasen menjawab : " Ya saya setuju ".
BERSYAHADAT
Oleh karena itu saya berpikir inilah saatnya saya
mengucapkan kalimat : " Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah “. Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah
selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan
beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal
yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah
saya mengucapkan kalimat syahadat dan saya menjadi seorang Muslim “. ( Disarikan
dan di edit dari Al Islam pusat Informasi dan Komunikasi Islam
Indonesia )
IRONIS
Begitu mulianya para ilmuwan, sehingga
dengan ilmunya bisa menemukan kebenaran Al Quran berkat hidayah Allah, bahkan
makin penasaran dan mendalaminya. Kisah diatas baru beberapa ilmuwan, masih
banyak lagi deretan kisah ilmuwan asing yang menemukan kebenaran Al Quran.
Betapa hinanya yang menjauhi Al
Quran, sehingga makin jauh dari kebenaran, sehingga dalam beragama hanya
berdasar ikut ikutan, sehingga dalam beribadah jauh menyimpang dari tuntunan,
karena terjerat ajakan setan !. Na'udzu billaahi min dzaalik !.
“ Dan apabila dikatakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan Allah ",
mereka menjawab :
" (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang Kami
dapati bapak bapak kami mengerjakannya ". Dan apakah
mereka (akan mengikuti bapak bapak
mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala (neraka) ? “. (
Q.S. Luqman 21 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar