DERITA MUSLIMIN ROHINGYA DI MYANMAR
“ Maka Tuhan mereka
memperkenankan permohonannya : " Sesungguhnya Aku tidak menyia nyiakan
amal orang orang yang beramal di antara kamu, baik laki laki atau perempuan sebagian kamu adalah turunan
dari sebagian yang lain. Maka orang orang yang berhijrah, yang diusir dari
kampung halamannya, yang disakiti pada jalan Ku, yang berperang dan yang
dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan kesalahan mereka dan pastilah Aku
masukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai sungai di bawahnya,
sebagai pahala di sisi Allah dan Allah pada sisi Nya pahala yang baik ". ( Q.S. Ali Imran 195 )
Betapa nikmat rasanya hidup dalam kedamaian di
negara yang bernafas dan mayoritas Muslim penduduknya, betapa tidak ?, karena
agama Islam mengajarkan untuk melindungi keselamatan juga bagi pemeluk agama
lain, hak hak mereka juga dihargai.
Mari menengok
keadaan saudara kita sesama Muslim di Myanmar, betapa menderita dan merananya
mereka, mari merenung dan menghayati
nasib saudara kita dengan harapan agar bisa bersyukur dan ikut meringankan
penderitaan mereka, baik dengan memberi
bantuan, minimal mendo’akan, agar mereka bisa terlepas dari bencana yang
menimpanya.
GEOGRAFIS
Secara geografis Myanmar berada
di Asia Tenggara. Bagian utara berbatasan dengan China dan India, sebelah
selatan dengan Teluk Benggala dan Thailand, sebelah timur berbatasan dengan wilayah
China, Laos, dan Thailand, sebelah barat dengan Teluk Benggala dan wilayah
Bangladesh.
Adapun wilayah Rakhine, penjajah
Inggris menyebutnya orang Arakan, terletak di barat daya wilayah Myanmar,
berbatasan dengan Teluk Benggala dan wilayah Bangladesh.
Luas Myanmar 261.000 mil2,
jumlah penduduk 50 juta orang. 15% Muslim mayoritas orang Arakan. 70% penduduk
Arakan adalah muslim, sisanya orang Magh beragama Budha Theravada dan kelompok
minoritas lainnya. Suku mayoritas adalah Bamar / Birma, merupakan suku kasta
pertama sebagai pemegang pemerintahan. Oleh karena itu wilayah ini disebut Burma
kemudian berganti nama Myanmar.
UMAT ISLAM ARAKAN
Umat Islam datang di wilayah
Arakan dimasa Daulah Abbasiyah dibawah kepemimpinan Khalifah Harun al Rasyid, kaum
muslimin datang lewat jalur perdagangan, dengan cara damai, tidak dengan
kekerasan atau peperangan.
Kemudian umat Islam semakin berkembang
menjadi sebuah kerajaan Islam berdiri sendiri. Pemerintahan berlangsung selama
3,5 abad, dipimpin 48 raja. Antara tahun
1430–1784 banyak peninggalan umat Islam, masjid masjid dan madrasah. Masjid
yang terkenal adalah Masjid Badr di Arakan dan Masjid Sindi Khan yang dibangun
tahun pada tahun1430 .
EKSPANSI BUDHA TERHADAP KERAJAAN ISLAM
Pada 1784 Arakan
diserang raja Budha Bodawpaya dari suku Birma. Kemudian menggabungkan Arakan
ke wilayahnya, agar Islam tidak berkembang di wilayah tersebut. Sejak saat itu
bencana umat Islam Arakan dimulai,
peninggalan peninggalan
umat Islam berupa masjid dan madrasah dihancurkan, para ulama dibunuh.
Kaum Budha suku Birma
terus menerus mengintimidasi kaum muslimin dan menjarah hak miliknya. Keadaan
tersebut berlangsung selama 40 tahun, kemudian berhenti dengan
kedatangan penjajah Inggris.
INGGRIS MENGUASAI BURMA
Pada 1824 Inggris menguasai
Burma, kemudian menggabungkan wilayah tersebut dengan persemakmurannya di
India. Pada tahun 1937 Inggris memisahkan Burma dan Arakan dari wilayah
kekuasaannya di India. Maka Burma menjadi wilayah kerajaan Inggris tersendiri
yang bernama Burma Britania.
PEMBANTAIAN TERHADAP KAUM MUSLIMIN
Tahun 1942 bencana besar menimpa
kaum muslimin Rohingya. Orang orang Budha Magh membantai kaum muslimin dengan
dukungan saudara Budha mereka suku Birma dan suku suku lainnya, lebih dari
100.000 muslim tewas terbunuh.
Pada 1947 Burma mempersiapkan
deklarasi kemerdekaan di kota Panglong, semua suku diundang dalam persiapan
tersebut, kecuali umat Islam Rohingya.
Pada 4 Januari 1948 Inggris
memerdekakan Burma dengan syarat masing masing suku bisa membebaskan diri dari
Burma bila menghendakinya. Namun suku Birma mengingkarinya, mereka tetap
menguasai wilayah Arakan tidak mendengarkan suara masyarakat muslim Rohingya
dan Budha Magh yang ingin merdeka. Mereka juga melanjutkan intimidasi terhadap
kaum muslimin.
DUKA MUSLIMIN ARAKAN
Sejak pemerintahan militer
berkuasa di Myanmar melalui kudeta Jendral Ne Win pada 1962, umat Islam Arakan
mengalami berbagai bentuk kedzaliman dan intimidasi, mereka dibunuh, diusir,
diitekan hak haknya, hak kewarga negaraan
tidak diakui. Mereka disamakan dengan orang orang Bangladesh dalam hal agama,
bahasa dan kebebasan.
Bahkan mereka menghancurkan masjid,
madrasah dan bangunan bangunan bersejarah lainnya. Kaum muslimin dilarang
membangun masjid, madrasah, perkantoran dan perpustakaan, tempat penampungan
anak yatim dll, sekolah sekolah Islam tidak mendapat pengakuan pemerintah,
dilarang dikembangkan dan tidak diakui lulusannya.
Upaya “ Burmanisasi ” merupaka
peleburan ajaran Islam, kemudian umat Islam diusir, tanah dan kebun kebun
pertanian dirampas. Orang orang Budha menguasai dan membangunnya dengan harta
dari kaum muslimin. Atau membangunnya menjadi barak militer tanpa kompensasi
apapun, yang menolak resikonya kematian.
DIUSIR
Pada tahun 1962 M, militer fasis Myanmar mengusir 300.000
orang Arakan ke wilayah Bangladesh. Pada tahun 1978 lebih dari 500.000 kaum
muslimin diusir dan mengalami tekanan berat hingga hampir 400.000 tewas.
Termasuk orang tua, wanita, dan anak anak. Pada tahun1988,
150.000 kaum muslimin diusir karena orang orang Budha hendak membangun desa
mereka sebagai tempat percontohan.
Tahun 1991 hampir 500.0000 kaum
Muslimin diusir, hal ini dilakukan karena hukuman atas kemenangan partai
oposisi (NLD) dalam pemilu yang mendapatkan suara dari umat Islam, hasil
pemilupun dibatalkan.
DISKRIMINASI
Kedzaliman tidak
hanya sampai disini, mereka membatalkan pula hak
kewarganeraan umat Islam. Melakukan kerja paksa tanpa mendapatkan makanan,
minuman dan transportasi. Umat Islam dilarang mendapatkan pendidikan yang
layak. Apalagi duduk di bangku kuliah.
Secara umum tidak boleh menjadi pegawai
negeri. Jika ada tidak mendapatkan haknya secara penuh. Dilarang melakukan
perjalanan ke luar negeri, walau beribadah haji.
Diskrimanis dibidang ekonomi : Dibebani
pajak tinggi di segala bidang. Dikenakan banyak denda. Dipersulit melakukan
perdagangan, kecuali berniaga dengan militer, Itupun dilakukan dengan harga
jauh di bawah standar.
DUNIA BUNGKAM
Demikian berat penderitaan kaum
Muslimin Rohingya, namun dunia seolah bungkam enggan berbicara membela mereka.
Tidak ada atas nama kemanusiaan. Tidak ada keperdulian, apalagi belas kasihan !.
Beginikah yang katanya membela H.A.M. ?.
KEPERDULIAN
Pada tahun 1970 an Raja Faisal
bin Abdul Aziz merupakan pemimpin dunia pertama yang membangun puluhan
ribu camp pengungsi Rohingya di Arab Saudi. Saat ini sekitar seperempat juta
warga Rohingya menetap dengan aman di Arab Saudi. Ya Allah terimalah amal
beliau, ampuni dosa dosa nya, Amiin.
KEPERDULIAN NELAYAN ACEH
Alhamdulillah saudara saudara
kita sesama Muslim dan pemerintah daerah Aceh telah turut serta perduli
menampungnya. Bermula ketika sebuah perahu nelayan penduduk Aceh melihat sebuah
kapal kecil terombang ambing kelimpungan ditengan lautan yang sarat penumpang,
karena kasihan kemudian berusaha menariknya ke pantai namun tidak kuat ,
kemudian dipanggilnya teman temannya sebanyak 2 perahu, dengan 3 perahu kecil
inilah akhirnya bisa ditarik kepantai.
Ya Allah berikan kebarokahan kepada para
nelayan Aceh tersebut dan ampunilah dosanya, Amiin.
Tahu siapa yang menakhodai
kapal kecil tersebut ?, adalah seorang remaja, dengan berbekal ilmu kelautan
seadanya bertekad membawa kapal kecil demi kasih sayang dan persaudaraan Muslim
yang diimaninya. Allaahu Akbar. Ketika
kami menulis naskah ini sempat menangis sambil berdo’a. Nah bagaimana dengan
kita ?, akankah hanya berdiam diri saja terhadap nasib saudara saudara kita ini
?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar