“YA ALLAH PERTEMUKAN AKU DENGAN ROMADLON”
“Jika kamu menjauhi dosa
dosa
besar di antara dosa dosa
yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan
kesalahanmu
(dosa kecil)
dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)”.
(Q.S. An Nisa’ (4) : 31)
Bulan romadhon
makin dekat kehadlirannya
betapa rindu dan senang rasanya
walau akan berlapar lapar dan dahaga
namun terasa nikmat dan bahagia
lantaran
mengharap ampunan dosa
Ya
Allah pertemukan aku dengannya. Amiin.
Atas ke Murahan dan sifat Pemaaf Nya, lantaran
sifat manusia yang tidak bisa lepas dari dosa, maka Allah sebagai Sang
Pencipta, memberikan jalan untuk bisa menghapusnya. Oleh karena itu untuk menjelaskan Surat An Nisa’ 31 tersebut, Rasulullah s.a.w.
menjelaskan : “Sholat lima waktu, sholat jum’ah ke jum’ah yang lain,
puasa ramadlon ke romadlon yang yang lain sebagai penghapus dosa (kecil)
diantaranya, jika dosa besar dijauhi“. (H.R. Muslim)
DOSA
KECIL DIHAPUS
Atas
ke Sabaran dan ke Bijakan Nya, diberikan cara agar sang hamba terhapus dari
dosa kecilnya :
Dosa harian : Dihapus dengan menegakkan sholat
5 waktu. Dosa mingguan : Dihapus dengan menghadiri sholat
jum’ah.
Dosa tahunan : Dihapus dengan melaksanakan puasa
romadlon.
Dengan melaksanakan sholat, menghadiri sholat jum’ah dan puasa romadlon
dosa kecil akan terhapus, dengan syarat bila dosa besar dijauhinya !.
SHOLAT 5 WAKTU
Dengan
demikian bila sholat 5 waktu ditegakkan, maka dosa kecil yang dilakukan antara
sholat ‘isyak dan shubuh akan terhapus.dengan melaksankan sholat shubuh.
Demikian seterusnya, sehingga dalam sehari dosa kecil akan terhapus.
Namun
akankah dosa kecil bisa terhapus semuanya ?, jelas tidak !, lantaran ketidak
sempurnaan dalam melaksanakannya, mungkin takbirnya, ruku’nya, sujudnya, khusyu’nya
dan sebagainya. Dengan demikian masih ada sisa sisa dosa kecil yang masih
tertinggal, sehingga terkumpul dalam sepekan.
Namun karena Allah bersifat Sabar
dan Maha Pemaaf, maka masih diberi kesempatan untuk menghapusnya dengan cara
menghadliri sholat jumat.
SHOLAT JUMAT
Dari Abu Ayub r.a. berkata : “Bahwa aku
mendengar Nabi s.a.w bersabda” : ”Barang
siapa mandi pada hari jum’at dan mengenakan wangi wangian bila ada dan
mengenakan pakaian yang terbaik, kemudian keluar dengan tenang sehingga sampai
ke masjid. Kemudian shalat (dua rekaat, dua rekaat) seberapa
menurut kehendaknya dan tidak mengganggu seseorang, kemudian berdiam diri
sambil memperhatikan pada khutbah imam, sejak ia datang hingga berdiri shalat,
maka adalah perbuatannya yang demikian itu menjadi pembebas dosanya selama
antara jum’ah hari itu dengan hari jum’ah berikutnya “. (H.R. Ahmad)
Namun
karena tidak memahami ilmunya, sehingga dalam melaksanakan ibadah jum’ah tidak
sempurna, berakibat dosa kecilnya tidak
terhapus secarara sempurna pula. Karena dosa mingguan tidak terhapus
dengan sempurna, maka terkumpul menjadi setahun.
PUASA ROMADLON
Atas ke Sabaran ke Murahan dan
sifat Pemaafnya, maka dosa hamba Nya yang terkumpul setahun ini diberikan jalan
pual untuk menghapusnya, dengan cara melaksanakan ibadah puasa di bulan Romadlon.
Alhamdulillah.
Abu
Hurairah r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang
berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka
dosanya di masa (setahun) lalu pasti
diampuni". (H.R. Bukhari dan Muslim). Demikian
Pemaafnya Allah terhadap hamba Nya, sehingga diberikan berbagai cara ibadah
untuk menghapus dosa kecilnya, dengan syarat dosa besar harus dijauhi.
DOSA BESAR
Rasulullah
s.a.w. bersabda : “Tinggalkan 7 dosa besar yang membinasakan, 1. Syirik, 2.
Berbuat sihir, 3. Membunuh jiwa yang diharomkan Allah, 4. Makan harta riba, 5.
Makan harta anak yatim, 6. Lari dari jihad perang, 7. Menuduh wanita mukminat
sebagai penzinah”. (H.R. Bukhari Muslim)
SYIRIK
Syirik
biasa diletakkan Nabi s.a.w. pada urutan pertama dalam kelompok dosa besar,
begitu fatalnya perbuatan syirik sehingga bisa menghapus amal Ibadahnya. “Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu : "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang orang yang merugi”. (Q.S. Az Zumar
(39) : 65)”.
Diantara perbuatan syirik Nabi s.a.w. bersabda :
“Sesungguhnya mantra, jimat dan tiwalah (pelet) adalah syirik”.
MANTRA
Mantra
adalah kalimat sakral dalam rangka agar selamat dari gangguan setan misalnya : ”Kol
kutuk, kadal kesit, bawang abang nyimpang, bawang poteh nyengkre, sluman slumun
slamet, mbah amit mbah !”. Oleh Nabi s.a.w. mantra dihukumi syirik dan
diganti dengan do’a.
Mantra dikharamkan karena jelas meminta selamat dengan menyebut nama
nama makhluk, beda dengan Do’a karena langsung meminta pada Allah, biasanya
diawali dengan kalimat : Allaahumma (Ya Allah), Rabbi (Tuhanku). Mungkin dulu
ada yang pernah melakukan, segeralah bertaubat kepada Allah, dengan
memperbanyak membaca kalimat istighfar (astaghfirullah) sambil menyesali dosa
yang telah diperbuatnya dan tidak mengulangi lagi..
JIMAT
Biasanya jimat
berupa benda kecil dibungkus kain putih, berisi tulisan arab (Al Quran) atau jawa,
disimpan dalam dompet atau sabuk dengan keyakinan bisa menolak bahaya, memberi
selamat dan sebagainya. Maka bagi yang masih memiliki dan menyimpannya,
silahkan segera dibuang !. Tidak usah takut dan khawatir !, karena bila tidak
amal ibadahnya akan terhapus, sayang kan.
PELET
Pelet adalah satu ritual dimana seorang wanita mencintai lelaki
dengan cara memasukkan sesuatu kedalam minumannya dengan dibacakan mantra agar
silelaki jatuh cinta padanya. Itulah diantara perbuatan syirik yang kurang
dimengerti sehingga masih banyak yang masih melakukannya, padahal mengaku Islam, berpuasa, sholat sayang kan ?!. Na’udzu
billaahi min dzaalik.
Semoga Allah selalu mencurahkan hidayah Nya, agar puasa kita
bisa terlaksana dengan sempurna dan terampuni dosa dosanya, Amiin.
KISAH TAULADAN
MENYAMAR SEBAGAI LAKI LAKI DEMI MENGHIDUPI ANAK PEREMPUANNYA
Sisa Abu Daooh adalah wanita Mesir 65 tahun, kisah pilunya sampai terdengar Presiden
Mesir, sehingga Sang Presiden menganugerahi
penghargaan sebagai “Pengorbanan Ibu yang terbaik”.
Sisa selama 43
tahun dikenal sebagai tukang batu dan penyemir
sepatu. Penyamarannya dilakukan demi menghidupi seorang anak perempuannya.
Bahkan dalam penyamaran dia rela menggunduli rambutnya dan berpakaian layaknya laki laki.
Sisa ditinggal mati
suaminya saat usia kandungannya 6 bulan, setelah melahirkan anak perempuannya, dia
mulai melakukan penyamaran, karena di Mesir sulit bagi perempuan untuk mendapatkan pekerjaan.
Keluarga Sisa
marah dan terkejut saat Sisa menyamar sebagai laki laki demi untuk mencari
nafkah agar tidak bergantung pada orang lain. “Saya tidak bisa membaca,
tidak pernah sekolah, hanya ini satu satunya
cara untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya”. Begitu mulia
sikapnya karena tak mau meminta minta, walau disisi lain agama melarangnya.
Semoga Allah mengampuninya