Senin, 28 Oktober 2019



KECERDASAN MILITER KHALID BIN AL WALID

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah orang orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang orang yang sabar”. (Q.S. Ali Imran (3) : 142)

Di antara tokoh militer yang paling cemerlang adalah panglima Islam Khalid bin Walid. Dia mampu menggetarkan benteng Persia dan Romawi dalam waktu relatif singkat. Berkat kepemimpinan militernya Islam tersebar di Jazirah Arab, Iraq dan Syam.

ABU BAKAR MEMUJI
Begitu hebatnya strategi Khalid dalam berperang, sampai Abu Bakar memujinya : “Demi Allah, orang orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al Walid”. Abu Bakar r.a. juga berkata : “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”.

GELARNYA
Kaum muslimin mengenalnya dengan gelar Saifullah (pedang Allah). Sebutan bermula saat Rasulullah s.a.w. menyebutnya di hari keislamannya :  “Engkau adalah pedang di antara pedang pedang Allah yang dia hunuskan kepada orang orang musyrik”.

STRATEGI PERANG MUNDUR TERATUR
Di Perang Mu’tah tahun 8 H, 3000 pasukan Islam dikepung 100.000 pasukan Romawi. Saat itu tiga panglima muslimin gugur: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah r.a. Kemudian orang orang mengangkat Khalid bin Walid menjadi panglima.
Karena kekuatan tidak seimbang, Khalid membuat taktik mundur dengan rapi. Gerakan mundur demikian rupa membuat musuh takut mengejarnya, sehingga mereka tidak berani mengejarnya  sehingga kaum muslimin pulang dengan selamat.

STRATEGI PERANG YARMUK
Sebelum tiba di Yarmuk, pasukan Khalid bertemu pasukan Yazid bin Abi
Sufyan, Abu Ubaidah bin al Jarrah, Amr bin Ash dan Syurahbil bin Hasnah di Ajnadayn.

46.000. PRAJURIT MUSLIM MELAWAN 240.000. PASUKAN KAFIR 
Kemudian para panglima berkumpul dan berdiskusi. Khalid berkata : “Jumlah pasukan musuh sekitar 240.000 orang. Sedangkan total pasukan kita 46.000 orang, namun Alquran  berkata : “Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang orang yang sabar”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 249).
Setelah memahami pasukan Romawi bersatu di bawah komando Theodoric, Khalid membagi pasukan menjadi 46 bataliyon.

SETIAP BATALYON 1000 PRAJURIT
Setiap bataliyon terdiri dari 1000 pasukan  dipimpin seorang yang tangguh. Kemudian dia mengelompokkan pasukan pasukan di jantung pasukan, sayap kanan dan kiri. Khalid memerintahkan pasukannya menunggu Romawi terlebih dahulu memulai serangan. Ketika kuda kuda sudah menyerang garis depan pasukan Islam, Khalid instruksikan agar pasukan tetap membiarkan mereka leluasa hingga masuk jauh ke dalam sampai garis belakang pasukan.                
Di belakang, mereka akan disergap pasukan kavaleri (pasukan berkuda). Dengan demikian situasi ini akan memecah pasukan infanteri Romawi dan kavalerinya. Kaum muslimin pun bisa dengan mudah menyerang infanteri Romawi.

STRATEGI DIFENSIF
Khalid memilih taktik difensif karena di belakang ada Kota Madinah yang harus dilindungi. Ketika pasukan Romawi sampai, kaum muslimin menyeberangi sungai hingga berada di sisi kanannya. Pasukan Romawi dikepung bukit sementara di hadapannya pasukan muslimin.
Saat fajar hari, tanggal 28 Jumadil Ula 13 H, kaum muslmimin memprovokasi Romawi. pasukan berkuda Romawi memasuki garis depan pasukan Islam. Khalid menyiapkan pasukan berkuda menghadapinya. Keadaan berjalan sesuai rencana, tentara Romawi diterkam singa singa Islam. Mereka lari kocar kacir. Ada yang menuju sungai, ada yang masuk jurang. Mereka kian terpojok dan banyak yang tewas terbunuh.
Sedang pasukan infanteri Romawi berada dalam keadaan terikat. Karena takut lari dari perang, pemimpin mereka merantai pasukan pejalan kaki, satu rantai
10 orang. Rantai membuatnya sulit bergerak. Perang berlangsung selama satu hari. Theodoric kabur akhirnya tewas terjerembab ke dalam jurang.
Kerugian kaum muslimin sekitar 3000 pasukan terluka, kerugian Romawi tak terhitung. Seorang pasukan Khalid menyatakan bahwa kerugian yang diderita Romawi 8000 orang Romawi tewas terjerembab di parit di antaranya Theodoric saudara Heraclius. Khalid berkata : “Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba hamba Nya yang beriman”.

MERAHASIAKAN KEMATIAN KHALIFAH
Sebelum perang berkecamuk, datang utusan dari Madinah mengabarkan bahwa Khalifah Abu Bakar ash Shiddiq wafat. Kaum muslimin sepakat membaiat Umar bin al Khattab  sebagai penggantinya. Utusan juga mengabarkan, Khalifah Umar mengganti Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah bin al Jarrah sebagai panglima utama pasukan. Namun Khalid sengaja merahasiakan kabar ini, khawatir konsentrasi pasukan terpecah dan mengganggu moral pasukan.

MELIMPAHKAN JABATAN DENGAN SPORTIF
Setelah perang usai Khalid meletakkan jabatan dan memberikannya kepada Abu Ubaidah bin al Jarrah, sambil berkata : “Sekarang, engkaulah panglima besar pasukan. Aku adalah prajuritmu yang bisa dipercaya. Perintahkan aku, aku akan mentaati !, kata Khalid.

KHALID WAFAT
Setelah kemenangan di Yarmuk, Khalid memperingatkan Raja Persia, Kisra yang juga ingin memerangi Islam. Khalid berkata : “Masuk Islamlah pasti kau selamat, jika tidak sungguh aku akan datang menemui kalian bersama orang orang yang mendambakan kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan !”.
Saat membaca surat Kisra merasa ciut. Ia mengirim utusan ke Kaisar China untuk meminta bantuan. Kaisar China menanggapi sambil berkata : “Wahai Kisra, tidak ada daya bagiku menghadapi kaum yang seandainya mereka ingin mencongkel gunung, niscaya mereka bisa melakukannya. Orang orang yang hanya takut kepada Allah, maka Allah membuat segala sesuatu takut kepada mereka !”.

MENYESAL  WAFAT DIATAS RANJANG
Walau mantan panglima yang banyak jasanya, namun di akhir hayatnya Khalid bin Walid hanya memiliki harta berupa pedang dan kuda yang dipakai untuk berjihad. Saat itu ia menangis : “Inilah keadaanku akan wafat di atas kasurku. Padahal tidak satu jengkal pun di tubuhku kecuali terdapat bekas sabetan pedang, atau tusukan tombak atau luka bekas anak panah yang menancap di jalan Allah. Aku mati seperti seekor hewan. Padahal aku berharap mati syahid di jalan Allah, karena itu jangan tidur mata mata yang penakut”.
Ya Allah betapa hebat pengorbanan Khalid demi tegaknya agama Islam, dengan mengorbankan jiwa dan raganya. Ya Allah ampuni dan rakhmati Khalid bin Walid. Amiin 

iSTRI SHOLIHAH

Syuraih adalah seorang hakim di zaman khalifah Umar bin Khattab.
Setelah menikah dengan wanita bani Tamim, dia berkata kepada Sya’bi (seorang tabi’in) : “Wahai Sya’bi menikahlah dengan wanita bani Tamim karena mereka wanita yang baik”.
Begitu sampai di rumah aku menyesal : “Aku telah menikah dengan keluarga Arab yang keras dan kasar”. Aku ingat kepada wanita bani Tamim dan mereka keras hatinya. Aku berniat menceraikannya, kemudian aku berubah pikiran. Jangan ditalak dulu, jika baik. Jika tidak, barulah ditalak. Berapa hari setelah itu para wanita Tamim datang mengantarkannya kepadaku. Ketika dia didudukkan di rumah, aku berkata : “Istriku termasuk sunnah jika laki laki bersatu dengan istrinya untuk shalat dua rakaat dan dia pun demikian”.
Aku beridiri shalat, kemudian aku menengok ke belakang, ternyata dia juga shalat. Selesai shalat para pelayannya menyiapkan pakaianku dan memakaikan jubah yang telah dicelup dengan minyak za’faran.
Manakala rumah telah sepi, aku mendekatinya. Aku menjulurkan tangan ke arahnya, dia berkata : “Tetaplah di tempatmu”.
Aku berkata kepada diriku : “Sebuah musibah telah menimpaku”.
Dia berkata : “Aku wanita Arab. Demi Allah, aku tidak melangkah kecuali untuk perkara yang diridhai Allah. Dan kamu adalah laki laki asing, aku tidak mengenal akhlak kepribadianmu. Katakan apa yang kamu sukai, sehingga aku bisa melakukannya. Katakan apa yang kamu benci, sehingga aku bisa menjauhinya”.
Aku berkata : “Aku suka ini dan ini (aku menyebut ucapan, perbuatan, dan makanan yang aku sukai) dan juga membenci ini dan ini.”
Dia bertanya : “Jelaskan kepadaku tentang kerabatmu. Apakah kamu ingin mereka mengunjungimu ?”. Aku menjawab : “Aku seorang hakim. Aku tidak mau mereka membuatku jenuh”. Aku lalui malam yang penuh kenikmatan, aku tinggal bersamanya tiga hari. Kemudian aku pergi ke pengadilan bekerja kembali. Tidak ada hari yang aku lalui tanpa kebaikan darinya.
Setahun kemudian tatkala aku pulang ke rumah, aku melihat seorang wanita tua yang memerintah dan melarang, ternyata itu adalah ibu mertuaku. Ibu mertua bertanya : “Bagaimana istrimu ?”, aku menjawab : “Wanita terbaik dan teman yang menyenangkan. Ibu telah mendidiknya dengan baik dan mengajarkan budi pekerti dengan baik pula kepadanya”Dua puluh tahun aku bersamanya, Aku tidak pernah mencelanya atau marah kepadanya.


Selasa, 15 Oktober 2019


BAHAYA MERAMPAS DAN MERUBAH BATAS TANAH

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa padahal kamu mengetahui“. (Q.S. Al Baqarah (2) : 188)

Lantaran cintanya kepada harta sampai ada yang dengan nekat  dan sembrononya merampas (mengubah batas) tanah milik orang lain.
Bahkan saking beraninya demi mengejar harta sampai ada yang nekat menggandakan (memalsu) surat tanah !. Betapa menderitanya yang didzalimi, karena kepemilikannya musnah dengan cara bathil.
Padahal perbuatan ini jelas menyakiti dan mendzalimi, oleh karena itu perbuatan ini sampai digolongkan dosa besar  dan dilaknat Allah. Sangat besar resikonya di akherat kelak !.

DIKALUNGI 7 LAPIS BUMI          
Betapa berat resiko memanipulasi tanah sehingga kelak dikalungi 7 lapis bumi, tekhnologi akherat yang luar biasa !. 
Dari Sa’id bin Zaid r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang mengambil sejengkal tanah secara dzalim maka dia akan dikalungi (dengan tanah) dari tujuh lapis bumi”. (H.R. Bukhari Muslim)
   Dari Ya’la bin Murrah r.a. dia berkata bersabda Rasulullah s..a.w. : “Siapa saja orang yang mendzalimi (dengan) mengambil sejengkal tanah (orang lain), niscaya Allah akan membebaninya hingga hari kiamat dari tujuh lapis bumi, lalu Allah akan mengalungkannya (di lehernya) pada hari kiamat sampai seluruh manusia diadili”. (H.R. Ibnu Hibban, Ahmad)
    
     DITENGGELAMKAN KEDASAR 7 LAPIS BUMI
 Begitu tinggi agama menghargai kepemilikan tanah walau hanya sejengkal,sehingga bagi yang mengambilnya akan ditenggelamkan ke dasar tujuh lapis bumi !.      
  Dari Abdullah bin Umar r.a. dia berkata bersabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang mengambil tanah (meskipun) sedikit tanpa haknya maka dia akan ditenggelamkan dengan tanahnya pada hari kiamat sampai ke dasar tujuh lapis bumi”. (H.R. Bukhari)
    
     KEPEMILIKAN MELIPUTI BAGIAN ATAS DAN BAWAH
    Syaikh Utsaimin rohimallohu menjelaskan : “Di dalam Hadits ini (hadits ‘Aisyah) menunjukkan dalil bahwa orang memiliki tanah maka dia memiliki juga (tanah) bagian bawahnya sampai tujuh lapis bumi, tidaklah boleh seseorang melubangi kecuali dengan izinnya…..”
Syaikh ‘Utsaimun menyebutkan bahwa para ulama berkata : “Seandainya tetanggamu memiliki pohon, kemudian dahannya memanjang ke tanahmu dan ranting rantingnya menjadi menutupi tanahmu, maka sesungguhnya tetanggamu harus membenggokkan (dahan tersebut) dari tanahmu, jika tidak memungkinkan untuk dibengkokkan maka (dahan tersebut) harus dipotong, kecuali kamu mengizinkan keberadaannya, karena ruang udara (di atas tanahmu) adalah milikmu, mengikuti (kepemilikkan) apa yang tetap (tanah)”.
Berkata Al-Qurthubi : “Dari hadits ini memungkinkan merampas tanah termasuk dosa besar.”, dan Sesungguhnya orang yang memiliki permukaan tanah dia juga memiliki bagian bawahnya maka tidak boleh seseorang melubangi dari bawah atau membuat lubang atau sumur atau selainnya (ditanah orang lain)”.

DILAKNAT ALLAH
Begitu besar Islam menghargai hak kepemilikan tanah, sampai merubah batas tanah, begitu besar resikonya bahkan sampai Allah melaknatnya !.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata : ”Rasulullah memberitahukan kepadaku empat kalimat : “Allah melaknat orang yang menyembelih bagi selain Allah, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang memberi perlidungan orang yang mengada adakan sesuatu yang baru (bid’ah) dan Allah melaknat orang yang merubah tanda batas tanah”. (H.R. Muslim).
Kesimpulannya bahwa mengubah tanda batas tanah termasuk dosa besar, sehingga Nabi s.a.w. menyejajarkan dengan syirik, durhaka kepada
kedua orang tua dan perbuatan bid’ah. Ini menunjukkan betapa besar resiko dosanya !.

RESIKO MEMANIPULASI TANAH
Begitu besar resiko memanipulasi tanah baik di dunia apalagi di akherat kelak, sebagaimana hadits yang disampaikan Rasulullah s.a.w.             
“Dari Hisyam ibnu ‘Urwah r.a. dari bapaknya katanya : “ Bahwasanya ‘Arwa binti Uwais menuduh Sa’id bin Zaid bahwa Sa’id mengambil sebagian tanahnya. Kemudian diadukan kepada Marwan bin Hakam (penguasa). Kata Sa’id : “Mungkinkah aku mengambil tanahnya sesudah kudengar Rasulullah s.a.w. bersabda“.

DIKALUNGI 7  LAPIS BUMI
Marwan bertanya : “Apa yang kau dengar dari Rasulullah ?“. Sa’id menjawab : “Aku mendengar beliau bersabda : “Siapa mengambil tanah orang lain dengan cara paksa (dzalim) walaupun hanya sejengkal, kelak di hari qiamat dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi“. Marwan berkata : “Aku tidak minta keterangan darimu selain ini“.

BERDO’A AGAR BUTA DAN DIMATIKAN
Kemudian Sa’id berdo’a : “Alloohumma in kaanat kadzibatan fa ‘ammi bashoroha waqtulha fi ardliha (Ya Allah jika sekiranya wanita itu dusta dalam dakwaannya maka butakan matanya dan matikannya dia di tanah itu)“. 

BUTA DAN MENINGGAL DI TANAHNYA
Kata Sa’id : “Memang tidak berapa lama kemudian, wanita itu buta. Setelah itu ketika dia sedang berjalan di pekarangannya, dia terjatuh ke dalam sebuah lubang kemudian dia mati disitu“. (H.R. Muslim)  
Begitu tinggi agama dalam melindungi kepemilikan (haq) tanah seseorang, sehingga adzab besar bagi yang merampasnya !. Bahkan sampai do’anya makbul !. Maka dalam menapaki kehidupan, agar berhati hati jangan sampai lupa diri, sehingga sampai mengambil hak lain.

DIJAUHKAN DARI KESALAHAN DAN DIAMPUNI
Oleh karena itu sikap taqwa (hati hati) harus tetap dipegang teguh, sehingga Allah akan menjauhkan dari kesalahan dan mengampuni dosa dosa kita !.  “Hai orang orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan (pembeda yang haq dan bathil) dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan kesalahanmu dan mengampuni (dosa dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (Q.S. Al Anfal (8) : 29).  Semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya agar kita bisa lebih berhati hati dalam urusan tanah !!!.. Amiin.

 

PENGGEMBALA YANG JUJUR

Abdullah bin Masud adalah seorang penggembala kambing. Dia menggembala kambing milik seorang petinggi Quraisy Uqbah bin Abi Muaith.
Pada suatu hari saat menjaga ternaknya, ada dua orang laki laki paruh baya menghampirinya. Kedua laki laki itu nampak haus dan kelelahan. Mereka kemudian memberi salam kepada Abdullah bin Masud dan memintanya untuk memerahkan susu kambing tersebut.
Tetapi Abdullah bin Masud menolak memberikan susu karena bukan miliknya. "Kambing kambing ini bukan milik saya. Saya hanya memeliharanya". katanya jujur.
Mendengar jawaban itu, dua laki laki tersebut tak memberikan bantahan. Walau pun sangat kehausan, mereka sangat senang dengan jawaban jujur si penggembala. Kegembiraan ini sangat jelas di wajah mereka.
Ternyata kedua orang itu adalah Rasulullah s.a.w. dan sahabatnya Abu Bakar Ash Shiddiq. Hari itu keduanya pergi ke pegunungan Makkah untuk menghindari perlakuan kejam kaum Quraisy.
"Apakah kau mempunyai kambing betina yang belum dikawinkan ?", tanya Rasulullah. "Ada", jawab Abdullah.
Kemudian Abdullah mengajak Rasulullah dan sahabatnya melihat seekor kambing betina yang masih muda. Kemudian kaki kambing itu diikat. Rasulullah menyuapkan tangannya ke tubuh kambing tersebut sambil berdoa kepada Allah.
Saat itulah turun rizki dari Allah. Tiba tiba saja susu kambing itu mengalir sangat banyak. Abu Bakar segera mengambil sebuah batu cekung yang digunakan untuk menampung air susu hasil perahan.
Ketiganya pun meminumnya bersama sama. Setalah itu Rasulullah berkata "kempislah". Seketika susu kambing menjadi kempis dan tidak mengeluarkan susu lagi.
Abullah pun takjub dan terkejut menyaksikan hal tersebut. Sebab kambing tersebut sebelumnya belum pernah mengeluarkan air susu. Tapi di depan matanya saat itu kambing malah mengeluarkan air susu yang banyak dan dinikmati bersama.
Itu adalah karunia Allah. Muncul kekaguman Abdullah kepada tamunya. Tak lama usai peristiwa itu, Abdullah memeluk agama Islam dan kelak menjadi salah satu penghafal Alquran terbaik.


Rabu, 02 Oktober 2019


QARUN YANG TAMAK DAN CONGKAK

Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat kuat… ". (Q.S. al Qashash (28) : 76). uys!! Sea
Qarun adalah sepupu Nabi Musa a.s. Nabi Musa maupun Qarun adalah keturunan Nabi Ya’kub, karena keduanya merupakan cucu Laway, Laway adalah putra Nabi Ya’kub, saudara Nabi Yusuf a.s. hanya beda ibu.
Qarun merupakan leluhur Bani Israil, semasa hidupnya banyak memeras dan hidup dari keringat Bani Israil. Karena itu sebagian besar Bani Israil membencinya.

SHOLIH DAN MISKIN
Awalnya Qarun seorang yang sholih dan pengikut Nabi Musa, namun sangat miskin. Suatu hari ia menghadap Nabi Musa agar dido’akan menjadi orang kaya, agar ibadahnya bisa lebih rajin dan dapat membantu saudara saudaranya Bani Israil.

DIDO’AKAN NABI MUSA
Kemudian Nabi Musa mendo’akannya, akhirnya dengan izin Allah Qarun menjadi kaya raya, bahkan tidak hanya sukses dalam beternak, tetapi juga diangkat menjadi salah satu menteri oleh Ramses II.

KAYA RAYA
Saking kayanya sampai kunci kunci gudangnya tidak dapat dipikul oleh orang orang yang kuat, bahkan sampai  dibantu 60 ekor unta.
“……..Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya : "Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang terlalu membanggakan diri". (Q.S. al Qashash (28) : 76).

PAMER KEKAYAAN
Karena kayanya sampai Qarun bersikap sombong dan memamerkan kekayaannya; keluar dengan berpakaian mewah, didampingi 600 pelayan; 300 laki laki dan 300 pelayan wanita,  dikawal 4000 pengawal, serta diiringi 4000 binatang ternak, 60 ekor unta yang membawa kunci kunci kekayaannya.

PADA KAGUM TEREKSIMA
Orang orang yang melihat  banyak yang terkesima karena kagum. Bahkan sampai ada yang berkata : “Sungguh sangat ingin sekali seandainya bisa seperti Qarun”. (Q.S. Al Qashash (28) : 79).          
      
      LUPA DIRI DAN  MENGINGKARI
Lantaran kayanya sampai Qarun lupa diri, sehingga bukannya mensyukuri namun justru membuat lupa diri, bahkan sampai berani mengingkari firman Ilahi.  
”Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Fir’aun, Haman dan Qarun  maka mereka berkata : “(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta”. (Q.S. Al Mu’min / Al Ghofir (40) : 23-24)

MENOLAK MEMBAYAR ZAKAT
Suatu hari Nabi Musa a.s. mengutus seseorang mengambil zakat dari Qarun. Begitu sampai Qarun langsung marah dan tidak mau memberikan zakat  kekayaannya. Karena menurutnya kekayaannya adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri. Qarun berkata dengan congkakya : “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. (Q.S. Al Qashash (28) : 78)

MEMFITNAH NABI MUSA
Lantaran kayanya sampai Qarun lupa kepada N. Musa, bahkan sempat memfitnahnya, dengan mengupah seorang wanita agar mengaku berbuat serong dengan N. Musa. Ketika seluruh Bani Israil berkumpul Qarun berkata : “Wahai Bani Israil ketahuilah Musa yang kalian anggap Nabi, sebenarnya dia telah menghamili wanita ini”, sambil menunjuk kepada wanita dimaksud.

NABI MUSA BERDO’A
Nabi Musa merasa sedih, kemudian langsung shalat dan berdo’a, agar Allah menampakkan kebenaran sesungguhnya. Selesai berdo’a wanita tersebut  berkata : “Musa tidak berbuat apa apa dengan saya, dia orang baik, saya diupah Qarun untuk mengatakan bahwa saya dihamili Musa”.

DO’A NABI MUSA DIKABULKAN
Mendengar itu Nabi Musa sujud sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah. Kisah ini menjadi sebab turunnya firman Allah : Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang orang yang menyakiti Musa. Maka Allah membersihkannya dari tuduhan tuduhan yang mereka katakan dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah”. (Q.S. Al Ahzab (33) : 69)

MENANTANG NABI MUSA
Lantaran kayanya sampai Qarun berani menantang Nabi Musa berdo’a bersama. Siapa doanya yang dikabulkan, dialah yang benar dan harus diikuti. Qarun lalu berdoa : “Wahai dewa penguasa jagat raya, matikan Musa saat ini juga”. Namun Nabi Musa tidak meninggal, beliau tetap hidup.

NABI MUSA BERDO’A
Kemudian giliran Nabi Musa berdo’a : “Wahai bumi telan Qarun dan seluruh kekayaannya saat ini juga !”. Tidak lama kemudian, bumi berguncang dan terbelah sehingga Qarun dan kekayaannya habis ditelan bumi.

DITENGGELAMKAN
Allah berfirman : “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang orang (yang dapat) membela (dirinya)”. (Q.S. Al Qashash (28) : 81).
Tempat Qarun dan kekayaannya dibenamkan ke dalam bumi berada di sebuah tempat bernama Danau Qarun (Bahirah Qarun). Tidak ada satupun kekayaannya tersisa, selain puing puing yang saat ini masih berdiri kokoh.
   
     DANAU QARUN SEBAGI BUKTI SEJARAH
Danau Qorun tidak jauh dari Istana Qarun, di tepi jalan menuju Kairo, nampak sebuah danau, danau Qarun (Bahirah Qarun). Di danau inilah Qarun dan seluruh kekayaannya ditenggelamkan ke dalam bumi
Danau Qarun panjangnya 30 KM, lebar 10 KM,  kedalam 30-40 meter.  
Menurut DR. Rusydi al Badrawy dalam bukunya Qashashaul Anbiya wat Tarikh, danau ini sebelum Qarun merupakan danau kecil yang disebut Munkhafadh al Laahun.
  
   PENELITI GEOLOGI MEMBENARKAN
Menurut catatan DR. Rusydi al Badrawy, seorang ahli Geologi dari Eropa Barat meneliti danau Qarun, dahulu memang pernah terjadi gempa atau bumi terbelah sebagaimana dikisahkan al Qur’an.
Setelah diteliti mereka menyimpulkan bahwa di danau tersebut, pernah  terjadi gempa sangat besar, terutama di bagian selatan danau. Ini membuktikan, kisah Qarun memang pernah terjadi di danau tersebut.
Allaahu Akbar !