Senin, 14 Januari 2019




DAHSYATNYA HARI QIAMAT

              Betapa dahsyatnya bila hari qiamat (kebangkitan) terjadi, karena  bumi berguncang dengan dahsyatnya, bahkan juga mengeluarkan beban berat yang dikandung)nya.                                                                                                       

BUMI BERGONCANG

Betapa dahsyatnya goncangan bumi ketika itu !, padahal ketika terjadi gempa di Lombok pada 5 Agustus yang berkekuatan 7 skala reichter saja pada banyak bangunan yang roboh. Sehingga menelan korban sampai 92 orang dan 200 lebih menderita luka dan patah tulang. Padahal gempa ini hanya berupa guncangan saja. Bayangkan betapa dahsyatnya bila bumi sampai mengeluarkan beban beban berat (yang dikandung) nya ???.

Bahkan begitu dahsyatnya kejadian waktu itu sampai Allah berfirman :
“Hai manusia bertakwalah kepada Rabbmu sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)”. (Q.S. Al Hajj (22) : 1).


BUMI MENGGELUARKAN ISI

Betapa dahsyatnya guncangan ketika itu karena bumi juga menghamburkan isinya yang berat : “Dan bumi telah mengeluarkan beban beban berat (yang dikandung)nya”. (Q.S. Al Zalzalah (99) : 2) 
Bukankah bumi mengandung bermacam batuan, mineral dan magma yang menyala !. Bahkan bumi juga memuntahkan triliunan mayat yang telah dikandungnya sejak dulu pula ?. Saking dahsyatnya guncangan sampai bumi menjadi rata dan isinya sampai menjadi kosong !!!.
“Dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong”. (Q.S. Al Insyiqaq (84) : 3-4).

PADA KEHERANAN DAN BERTANYA
Bagi yang tidak beriman (tidak memahami terjadinya hari qiamat) pasti akan panik dan keheranan sehingga bertanya : “Dan manusia bertanya : “Mengapa bumi (menjadi begini) ?”. Betapa ruginya yang tidak memahami keimanan sehingga menjadi heran !.


BUMI BERBICARA

Karena ke Kekuasaan Nya bumi dibuat sampai mampu dan bisa berbicara “Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya”. (Q.S. Al Zalzalah (99) : 4-5)

 Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan : “Bumi menjadi saksi bagi setiap orang yang beramal dahulu di atasnya. Bumi menjadi saksi amalan setiap manusia. Dan Allah memerintahkan untuk memberitahukan amalan amalan manusia.


MANUSIA KELUAR DARI KUBURNYA

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka”. (Q.S. Al Zalzalah (99) : 6)   

Pada hari kiamat manusia dikeluarkan dari bumi dalam keadaan bermacam macam, kemudian dinampakkan kebaikan dan kejelekan amal yang pernah mereka lakukan, kemudian mereka akan melihat balasannya.


DIBALAS SESUAI AMALNYA

Begitu teliti dan adilnya Allah membalas tiap amal hamba Nya, sehingga tidak ada yang tertinggal catatan maupun balasannya.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”. (Q.S. Al Zalzalah (99) : 7-8)                                                                                  
“Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 49). 

MENYESAL
Karena telitinya catatan dan dinampakkan pula dihadapannya, sehingga ada yang menyesal dan mengaharap agar jauh dari keadaan waktu itu.
“Pada hari ketika tiap tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya, ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh”. (Q.S. Ali Imran (3) : 30).
Begitu menyesalnya orang kafir yang tidak memahami terjadinya hari qiamat, sehingga tidak punya persiapan amal untuk menghadap kepada Allah. Bahkan heran dan ketakutan ketika melihat kitab catatan yang begitu lengkap dan telitinya !.  

TEREKAM LENGKAP
Karena Allah Maha Teliti maka catatanpun terekam secara lengkap dan teliti pula, sehingga ketika menerima buku catatan amalnya mereka keheranan !.
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya dan mereka berkata : "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar melainkan ia mencatat semuanya dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis) dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (Q.S. Al Kahfi (18) : 49)

BERUNTUNG YANG BERAMAL SHOLIH                
Sangat  beda dengan yang beriman, karena memiliki bekal persiapan amal sholih sehingga menghadap kepada Allah dan menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan dan mengalami pemeriksaan dengan mudah dan dibalas kebaikan amalnya sehingga mengalami kegembiraan. 
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama sama beriman) dengan gembira”. (Q.S. Al Insyiqaq (84) : 7-9)
“Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal sholih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 277)
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, sehingga kita tetap dalam keimanan, suka beramal sholih, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, agar kelak di hari qiamat mendapat kemudahan dalam penghisaban.  Amin.



KISAH TAULADAN

KEJUJURAN SEORANG JANDA MISKIN

Suatu saat imam Imam Ahmad bin Hanbal dikunjungi seorang wanita sambil bertanya : “Imam saya seorang janda miskin, saya membesarkan anak anak dengan memintal benang di malam hari, siangnya saya pergunakan mengurus anaka anak dan bekerja sebagai buruh kasar. Karena saya tidak mampu membeli lampu, maka untuk mengerjakan pemintalan benang saya kerjakan ketika bulan purnama yang terang”.

Imam Ahmad mendengarkan dengan serius aduannya, kemudian si janda melanjutkan ceritanya : “Pada suatu hari ada rombongan kerajaan berkemah didepan rumah, mereka menyalakan lampu dalam jumlah banyak, sehingga sinarnya saya manfaatkan untuk memintal benang tanpa seizin mereka. Saya bimbang apakah hasil saya meminang uangnya halal atau haram ?.      

Imam Ahmad tertegun atas kemuliaan, kejujuran dan kehati hatian janda tersebut dalam mencari nafkah. Kemudian Imam Ahmad bertanya : “Ibu siapa ?”, “Saya adalah adik Basyar Al Hafi”, jawabnya. Imam Ahmad terkejut karena Basyar Al Hafi adalah seorang gubernur yang dikenal adil dan dihormati.rakyatnya, sehingga adiknya sendiri hidup dalam keadaan miskin.

Kemudian Imam Ahmad berkata penuh haru : “Di masa ini ketika orang orang pada sibuk mengumpulkan harta dengan berbagai cara, bahkan ada yang menyalah gunakan uang negara sehingga membebani rakyat. Ternyata masih ada wanita terhormat seperti anda, sungguh sehelai rambutmu yang terburai dan celahan jilbabmu itu jauh lebih mulia bila dibanding dengan berlapis serban yang kupakai dan berlembar jubah yang dikenakan para ulama”.

Kemudian Imam Ahmad melanjutkan : “Subhaanallah sungguh mulianya engkau hasil sulaman itu sampai engkau haramkan ?, padahal bagi kami itu tidak apa apa sebab yang kau lakukan itu tidak merugikan uang negara”.

Imam Ahmad begitu terharu sambil berkata : “Ibu izinkan aku memberi hormat untukmu. Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan semua hartaku untuk wanita semulia engkau.

 Rupanya ibu ini ingat pesan Nabi : Dari Abu Bakr Ash Shiddiq Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak akan masuk syurga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram”. (H.R. Ath Thabrani dan Al baihaqi)


1 komentar: