Senin, 14 Januari 2019



KEPEMIMPINAN KHOLIFAH UMAR
                                                
“Dan janganlah kamu sekali kali menyolati (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (Q.S. At Taubah (9) : 84)
Ayat tersebut berkenaan dengan peristiwa ketika Rasulullah s.a.w. bersikukuh menyolati jenazah Abdullah bin Ubay bin salul (tokoh munafik) karena usulan anaknya yang telah memeluk Islam, atas sikap Rasulullah s.a.w. ini Umar ibnul Khathab dengan keras mengingatkannya, maka turunlah ayat tersebut.
Begitu tinggi dan mulianya ketaqwaan Umar, sehingga pendiriannya searah dengan  firman yang akan turun. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar“. (H.R. At Tirmidzi)

NAMA
Nama lengkap Umar bin Al Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza Al Qurasyi, biasa dipanggil Abu Hafsh, bergelar Al Faruk (pemisah yang hak dan batil).

POSTUR TUBUH
Berwajah tampan, tangan dan kakinya berotot, berjenggot lebat, suka menyemir rambut dengan bahan pewarna, kepala bagian depan botak, postur tubuhnya tinggi besar dan tegap, warna kulitnya coklat kemerahan.      

SIFAT
Tergolong cerdas, pandai membaca dan menulis, di zaman jahiliyah sering menjadi utusan, menjadi duta besar, wataknya keras, suaranya lantang, jika berbicara pasti diperhatikan, jalannya cepat, jika memukul menyakitkan, ibadahnya tekun.

MEMELUK ISLAM
Sebelum memeluk Islam kebenciannya luar biasa terhadap umat Islam, masuk Islam pada ke enam pasca kenabian, berada pada urutan ke 40 dari orang yang mula mula memeluk Islam. Memeluk Islam berkat do’a Nabi s.a.w. : “Yaa Allah kuatkanlah Islam dengan salah satu diantara kedua orang yang paling Engkau cintai, dengan Abu Jahal atau Umar bin Al Khathab“. (H.R. Tirmidzi).

KEUTAMAANNYA
Satu satunya sahabat yang hijrah ke Madinah secara terang terangan, bahkan dengan menantang kepada kaum Quraisy : “Sesungguhnya aku berniat hijrah, siapa yang ingin ibunya celaka, atau anaknya menjadi yatim, maka besok temuilah aku di belakang lembah ini !“. Namun tak seorangpun berani menghadangnya.
Selalu aktif mengikuti peperangan bersama Rasulullah s.a.w.
Orang pertama yang menetapkan tahun Hijriyah sebagai penanggalan Islam, dan orang pertama yang dijuluki Amirul mukminin.
Sahabat yang mula mula mengadakan jama’ah sholat tarowih.
Putrinya (Hafshah) adalah isteri Rasulullah s.a.w.
Orang pertama yang membai’at Abu Bakar menjadi khalifah dan mengusulkan pengumpulan ayat ayat Al Quran kepada Khalifah Abu Bakar.

MENJADI KHALIFAH
Umar diangkat menjadi khalifah atas pencalonan Abu bakar. Setelah diangkat menjadi khalifah membebaskan para tawanan perang Ar Riddah (perang menumpas orang murtad).

MEMPERLUAS WILAYAH
Dimasa pemerintahan wilayahnya meliputi : “Syam, Irak, Persia, Mesir, Burqah (daerah Libia), Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Nahawand dan jarjan berhasil dibebaskan. Pada masa pemerintahannya juga memperluas sampai kota Bashrah Kufah dan Fusthath (Kairo sekarang) berhasil dibangun.

BIDANG EKONOMI
Mendirikan kas negara (baitul mal) untuk kaum Muslimin. Mencetak mata uang dirham dengan cap Alhamdulillah pada satu sisi, laa ilaaha illallaah pada sisi yang lain. Memberikan biaya kepada anak pungut dari baitul mal. Mengaudit kekayaan para pejabat dan pegawai negara. Membebaskan pajak bagi orang miskin.

BIDANG HUKUM
Umar sosok pemimpin yang mencintai rakyatnya dan tegas terhadap para pembantunya. Guna menegakkan disiplin para pembantunya, dia menyusun sebuah undang undang yang berbunyi : “Min aina haadla ?“, (dari mana kamu peroleh harta ini ?). Ketika akan menugaskan pejabatnya diadakan pengecekan terhadap hartanya, seusai tugas diperiksa kembali dan ditelti, agar tidak terjadi kecurangan. Kebijakan Umar ini sekarang ditiru di Negara kita.
Menetapkan hukum bunuh bagi yang berprofesi sebagai dukun. Orang pertama yang mencambuk orang yang memalsukan stempel negara.

BIDANG MILITER
Mendirikan pangkalan militer, membuka kantor administrasi militer, menginstruksikan wajib militer, pengkhususan tenaga tenaga medis, hakim dan juru dakwah bagi para prajurit.

JANJI
Karena sifat konsekwennya dia berjanji : “Aku telah berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan memakan samin (semacam mentega dari bahan sari susu) dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakan keduanya“.

INSPEKSI
Sering melakukan kontrol secara mendadak dan rahasia (incognito) ke pasar pasar, kerumah penduduk miskin sendirian tanpa pengawal.
Ia pernah berkata : “Seandainya ada seekor bighal tersandung di Irak, maka aku akan menanyakan keadaannya : “Mengapa anda tidak membuka jalan untuknya wahai Umar ?“.     

MASA PEMERINTAHAN
Menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun, 6 bulan, 4 hari. Sebelum wafat pernah bermimpi seolah seekor ayam jago mematuknya satu atau dua kali, patokan pertama sebagai tanda datang ajalnya.

KOMENTAR DELEGASI ROMAWI
Karena kepemimpinannya yang luar biasa hebat, sampai suatu ketika seorang delegasi raja Romawi menyelidiki keadaan Umar, saat itu dia melihat Umar sedang tertidur di bawah sebuah pohon tanpa pengawal seorangpun, kemudian dia berkata : “Anda telah memerintah dengan adil, maka anda merasa aman dan dapat tidur dengan nyenyak wahai Umar“.

WAFAT
Wafat pada tahun 23 H, ditikam dari belakang oleh Abu Lu’lu Fairus Al Farisi Al Majusi, pembantu Mughirah bin Syu’bah saat menunaikan sholat shubuh, tiga hari setelah penikaman beliu wafat.
Sebelum wafat menunjuk 6 orang (formateur) guna memilih salah satu diantara mereka menjadi khalifah, mereka ahirnya memilih Utsman.
Usianya 63 tahun sama dengan usia Nabi s.a.w. dan Abu Bakar. Jazadnya disemayamkan disamping makam Rasulullah s.a.w. dan Abu Bakar As Shiddiq di kamar ‘Aisyah r.a.

HADITS
Meriwayatkan sebanyak 527 hadits diantaranya : Nabi s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya, ...........”. (H.R. Bukhari)

SEMULA KERAS, JADI LEMBUT KARENA AGAMA
Walau semula Umar dikenal keras wataknya, namun karena  sesungguhannya dalam melaksanakan tuntunan agama akhirnya jiwanya jadi lembut, sehingga adil dan jujur dalam memimpin Negara, saking berhati hati dan takutnya Umar, sampai pernah berucap : “Hisablah dirimu sebelum dihisab (di hari qiamat) !”.


KISAH TAULADAN
KHALIFAH UMAR DAN JANDA MISKIN
Sebagaimana biasa khalifah Umar sebagai pemimpin rakyat suka berkeliling kampong, pada suatu malam dia berkeliling guna memantau keadaan rakyatnya.
Karena mendengar tangisan, kemudian beliau berhenti di suatu rumah, dengan seksama didengarnya tangisan dengan penuh penasaran.
Maka terdengarlah percakapan memilukan : “Bu perutku kelaparan”, keluh suara seorang anak, kemudian si ibu menjawab : “Sebentar ya nak, masih di masak”.
Khalifah Umar r.a. makin penasaran, telinganya makin didekatkan ke dinding rumah agar jelas mendengar percakapan, didengarnaya lagi suara : “Bu perutku lapar”, kemudian si ibu menjawab : “Sebentar ya nak masih di masak”.
Kata kata ibu ini diulang beberapa kali, sehingga membuat Khalifah makin penasaran. Terdorong rasa penasarannya Khalifah Umarpun mengetuk pintu agar diizinkan masuk, setelah dizinkan masuk, Khalifah Umar bertanya : “Bu apa yang dimasak ?”. Dengan suara perlahan si ibu menjawab : “Batu, batu”.
Khalifah Umar bertanya penuh heran : “Lha kapan matangnya ?”.
Jawab si ibu : “Ya ndak matang matang, itu kan hanya siasat saya agar dia dapat keslimur dan tertidur, karena saya ketiadaan bahan makanan”.
Betapa terasa hancur perasaan hati Khalifah Umar demi mendengar jawaban si ibu yang terlanda kemiskinan.
Kemudian si ibu berkata sambil merendah dan penuh emosi : “Enak aja Khalifah Umar sebagai pemimpin tidak mengetahui penderitaan rakyatnya yang dilanda kemiskinan”. Dia tidak menyadari bahwa yang didepanya justru sang Khalifah Umar.
Walau dihujat sang ibu, namun Khalfah Umar tidak emosi, justru menyalahkan dirinya yang kurang teliti dalam mengetahui keadaan rakyatnya yang dilanda  kemiskinan.
Akhirnya dengan segera Umar minta izin meninggalkan tempat dan segera menuju ke baitul mal (kas Negara) guna mengambil bahan makanan.
Dengan tersedu sedu penuh sesal, Umar meminta penjaga baitul mal untuk segera mengambil bahan makanan. Kemudian dengan serta merta Umar minta agar karung diangkat ke atas kepalanya, si penjaga berkata penuh heran : “Ya Khalifah saya saja yang memikul diatas kepala saya”, Umar menjawab dengan tegas : “Tidak, Umar yang salah Umar yang memikulnya !”.
Akhirnya sesampai di rumah janda miskin, Khalifah Umar langsung memasaknya, ketika sudah masak disuapinya pula si anak sampai kenyang, begitu peka dan santunnya sang Khalifah Umar, sehingga kekhilafannya diimbangi dengan kesantunan terhadap rakyatnya, sehingga sudi turun tangan menyelesaikan masalah kemiskinan rakyatnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar