IDUL QURBAN
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak)
yang termasuk orang orang yang shalih. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan
seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama sama Ibrahim, Ibrahim berkata : "Hai anakku sesungguhnya
aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkan apa pendapatmu !",
dia menjawab : "Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu in
syaa Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang orang yang sabar". (Q.S.
As Saffat (37) : 100-102)
Demikian tabah Nabi Ibrahim, walau beliau mendambakan
keturunan dengan selalu berdo’a bertahun tahun kemudian dikabulkan, namun
ketika putranya menginjak dewasa, justru beliau diperintah menyembelihnya, tetapi
dengan tabah beliau dan putranya (Ismail) sama mentaatinya dengan sabar.
MELAKSANAKAN
PERINTAH PENYEMBELIHAN
Kemudian
N. Ibrahim dan Ismail dengan taat dan tabah melaksanakan perintah Tuhan Nya. “Tatkala
keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)”. (Q.S. As Saffat (37) : 103)
DITAHAN
Namun ketika keduanya sedang melaksanakan
perintah penyembelihan, Allah memberhentikannya : “Dan Kami panggillah dia :
"Hai Ibrahim !”. (Q.S. As Saffat (37) : 104)
DIBERI
BALASAN
Kemudian
ketaatan N. Ibrahaim dan Ismail diakui dan diberi balasan oleh Allah. “Sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang orang yang berbuat ba
ik”.
(Q.S. As Saffat (37) : 105)
HANYA
UJIAN
Ternyata perintah penyembelihan hanya merupakan
ujian guna menguji ketaatan dan kesabaran N. Ibrahim dan Ismail. “Sesungguhnya
ini benar benar suatu ujian yang nyata”. (Q.S. As Saffat (37) : 106)
DIGANTI
SEMBELIHAN
Karena keduanya telah melakanakan perintah Allah
dengan sabar, maka Allah membalas ketaatannya dengan mengganti berupa
sembelihan domba yang besar. “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar”. (Q.S. As Saffat (37) : 107).
DIABADIKAN
Kemudian peristiwa ketaatan keduanya (N. Ibrahim
dan Ismail) diabadikan untuk umat
kemudian. “Kami abadikan untuk
Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang orang yang datang kemudian. Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ibrahim". (Q.S. As Saffat (37) : 108-109).
PERINTAH
QURBAN
Bahkan perintah berqurban diberlakukan juga bagi umat
Nabi Muhammad.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah“. (Q.S. Al Kautsar 1-2).
Begitu banyak kenikmatan Allah
diberikan kepada hamba Nya, maka sebagai seorang hamba seharusnya pandai mensyukurinya
dengan melaksanakan shalat karena Allah dan melaksanakan qurban setiap tahun
PUASA ARAFAH
Dalam rangkaian hari raya Qurban, ada
tuntunan yang mengiringinya yakni puasa arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah
(10 agustus 2019). "Dari Abi Qatadah, ia memberitakan bahwa Rasulullah
s.a.w. ditanya tentang puasa hari arafah, maka beliau menjawab itu melebur dosa
dosa (setahun) yang telah lalu dan (setahun) yang akan datang". (H.R.
Muslim)
TUNTUNAN BAGI YANG QURBAN :
1.TIDAK MENCUKUR
RAMBUT DAN KUKU
Bagi yang berqurban, mulai 1
dzulhijjah hendaknya tidak memotong kuku dan mencukur rambut sampai pelaksanan
qurbannya selesai. Dari Ummu Salamah
r.a. katanya : “ Nabi s.a.w. bersabda : “Apabila kamu melihat bulan dzulhijjah
(tanggal 1) telah terbit dan kamu bermaksud hendak me
nyembelih qurban,
maka jangan kamu mencukur rambut dan jangan me
motong kuku (hingga
selelesai penyembelihan qurban)“. (H.R. Muslim)
2.SEEKOR KAMBING UNTUK
SEKELUARGA
"Pada zaman Rasulullah s.a.w. orang
berqurban dengan seekor domba untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya.
Mereka memakan dan mereka berikan orang lain sampai manusia merasa senang (lega),
sehingga mereka menjadi seperti yang kau lihat“. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Jadi Qurban
secara urunan yang dilaksanakan disekolahan pada hakekatnya bukan Qurban
sebenarnya, namun dalam rangka pendidikan.
3.SEEKOR SAPI 7 ORANG
Bagi yang menginginkan qurban sapi dapat dilakukan dengan cara urunan 7 orang. Diriwayatkan
oleh Jabir, berkata : "Kami
menyembelih qurban bersama dengan Nabi di Hudaibiah, seekor unta untuk tujuh
orang, begitu juga sapi". (H.R. Muslim, Abu Daud dan At Tirmidzi)
4.MEMAKAN,
MENYIMPAN DAN MEMBAGIKAN DAGING QURBAN
Disyariatkan bagi yang berqurban memakan daging
qurbannya, menyimpan dan membagikan
kepada yang berhak. "Makanlah
dan berilah makan (bagikan) dan simpanlah !". (H.R. Bukhari
dan Muslim)
5. SEMUA
DIBAGIKAN
Tidak hanya dagingnya dibagikan
kepada yang berhak, bahkan kulit dan
hiasan (acecoris) hewan qurban harus dibagikan juga. Dari
Ali bin Abu Thalib r.a. katanya Rasulullah s.a.w. pernah memerintah aku agar
mengurus unta qurban, membagikan dagingnya, kulitnya dan barang barang yang
merupakan pakaian unta itu kepada para orang miskin dan saya tidak memberikan
ongkos sembelihan dari binatang qurban itu“. Karena membagi kulit
sangat sulit, untuk praktisnya
kulit dijual. selanjutnya dirupakan bahan makanan, kemudian dibagikan kepada
kaum fakir miskin.
6.DISYARIATKAN
TIAP TAHUN
Ada yang berpendapat
bahwa qurban cukup
dilaksanakan satu
kali selama
hidup. Ini pemahaman perlu diluruskan, justru qurban disyariatkan tiap tahun (bagi
yang mampu), karena qurban merupakan
rangkaian ibadah
Idul Adha. Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat, maka sesungguhnya ia
menyembelih untuk dirinya. Dan siapa yang menyembelih setelah sholat dan dua
khutbah, sungguh ibadahnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah kaum
muslimin". (H.R.
Bukhori dan Muslim)
7.ONGKOS PENYEMBELIH
Untuk ongkos penyembelih
(jagal) dipungut dari yang berqurban, bukan
di
ambil
dari hewan qurban (kulit misalnya), karena dilarang. Dari Ali r.a. katanya : “Aku diperintah Rasulullah mengurus
penyembelihan hewan qurban, menyedekahkan daging dan kulitnya dan mengurus
segala sesuatu yang berhubungan dengan kesempurnaannya, tetapi dilarang
beliau mengambilkan upah untuk tukang potong dari hewan qurban itu. Kata
Ali r.a. untuk upahnya kami ambilkan dari uang kami sendiri“.(H.R. Muslim)
8.DO'A
MENYEMBELIH : بسم الله والله اكبر
“Bismillaahi walloohu akbar (Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar)”.
Dari Anas r.a. katanya Rasulullah s.a.w.
menyembelih qurban dua ekor kambing kibas putih yang bertanduk. Beliau
menyembelih keduanya dengan tangan beliau sambil membaca Basmallah dan
Takbir dan dengan menginjakkan kaki beliau di pangkal leher biri biri itu”. (H.R. Muslim)
KEUTAMAAN 10 HARI
PERTAMA BULAN DZULHIJJAH
HARI PALING AGUNG DAN
DICINTAI ALLAH
“Dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa Nabi s.a.w.
bersabda : “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah
daripada hari hari ini yaitu 10 hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya :
“Ya Rasulullah tidak juga jihad fi sabilillah ?”. Beliau menjawab : “Tidak juga
jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan
hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu
apapun (mati syahid)“. (H.R. Bukhari)
“Dari Umar r.a.
bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “Tidak ada hari yang paling agung dan
amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya
dari pada 10 (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid“. (H.R. Ahmad)
1.MEMPERBANYAK
TAHLIL, TAKBIR DAN TAHMID
Ibnu ‘Abbas r.a. berkata : “Hari hari yang telah ditentukan
adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah”. Rasulullaah s.a.w. bersabda : “Maka perbanyaklah di hari hari tersebut dengan tahlil, takbir
dan tahmid”. (H.R. Ahmad).
“Ibnu Umar dan Abu Hurairah senantiasa keluar
ke pasar pasar pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Mereka bertakbir dan orang orang pun ikut bertakbir karena
mendengar takbir dari mereka berdua”. (H.R. Bukhari)
2.PUASA ‘AROFAH (9 DZULHIJJAH)
Dari Abi Qotadah r.a Rasulullah s.a.w. bersabda : "Saya mengharap kepada Allah agar puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa
tahun sebelumnya dan tahun yang sesudahnya". (H.R. Muslim, Tirmizdi dan
Ibnu Majah)
3.SHOLAT IDUL ADHA
DAN BERQURBAN
Rasulullaah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa yang shalat seperti
kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah
mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya
sebelum shalat ‘Idul Adha, maka kurbannya tidak sah”. (H.R. Al Bukhari)
Dari Anas r.a. berkata : “Nabi saw
berkurban dengan dua kambing yang mulus dan bertanduk yang
disembelihnya dengan tangannya sendiri sambil mengucapkan takbir, beliau
meletakkan kakinya di leher kambingnya”. (H.R. Muttafaq Alaihi)