PARA SAHABAT YANG DIJAMIN SYURGA
“Orang
orang
yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridlo
kepada mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka syurga
syurga yang mengalir
sungai sungai
di dalamnya selama lamanya.
Mereka
kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”.
(Q.S.
At Taubah (9) : 100)
Karena kataatan, kesabaran dan
kesungguhan membantu Rasulullah s.a.w. dalam membela agama Islam, sehingga
beberapa sahabat dijamain masuk syurga.
Begitu besar cintanya para sahabat
kepada Rasulullah dan agama, sehingga
mereka rela mengorbankan tenaga, harta bahkan jiwanya !.
Atas kebesaran jiwa dan keimanannya
inilah, sehingga mereka dijamin masuk syurga.
Berdasar keterangan Abdurrahman bisa diketahui
nama nama para sahabat yang dijamin masuk syurga.
Abdurrahman bin ‘Auf berkata :
“Rasulullah s.a.w. bersabda : “Abu Bakar masuk syurga, Umar masuk syurga,
Utsman masuk syurga, Ali masuk syurga,
Thalhah masuk syurga, Zubair masuk syurga, Abdurrahman bin ‘Auf masuk
syurga, Sa’ad masuk syurga, Sa’id masuk syurga dan Abu Mush’ab dengan bacaan
dari Abdul Aziz bin Muhammad dari Abdurrahman bin Humaid dari ayahnya dari Nabi
s.a.w. sepert di atas, namun dia tidak menyebutkan di dalamnya dari Abdurrahman
bin Humaid dari ayahnya dari Sa’id bin Zaid dari Nabi s.a.w. seperti hadits di
atas dan hadits ini lebih shahih dari hadits yang pertama”. (Tirmidzi, Kitab :
Budi pekerti yang terpuji).
1.ABU BAKAR
Nama Asli Abu Bakar Abdullah bin
Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin
Lu’ay Al Qurasyi At Taimi, lahir tahun 572 Masehi di Makkah, wafat pada 634
Masehi di Madinah.
Abu Bakar (ayah si gadis) mempunyai
jasa begitu besar, diantaranya : Merupakan orang pertama yang memeluk islam,
menemani hijrahnya Nabi Muhammad s.a.w., membebaskan 70 budak muslim yang disiksa
karena keimanannya. Merupakan khalifah pertama juga memerangi orang orang
murtad.
2.UMAR BIN KHATHTHAB
Lebih dikenal dengan nama Umar bin Al
Khattab, kelahiran Makkah, 40 tahun sebelum Nabi hijrah ke Makkah dan Wafat 644
Masehi di Madinah.
Banyak berjasa terhadap Rasulullah s.a.w.
maupun agama islam, diantara jasanya ketika menjadi Khalifah kedua : Memperluas
wilayah kekuasaan islam, Membentuk struktur pemerintahan, menetapkan tahun
hijriah sebagai tahun umat Islam dan membangun masjid masjid.
3.USMAN BIN
AFFAN
Lahir pada 574 Masehi, Wafat pada bulan
dzulhijah 35 Hijriah, Utsman dibunuh saat membaca Al Qur’an.
Diantara jasanya ketika menjadi
khalifah : Memperindah Masjid Nabawi di Madinah, membukukan Ayat ayat Al Qur’an,
saat itu ada 5 mushaf, Membentuk tentara angkatan laut, memperluas wilayah
kekuasaan islam ke banyak wilayah dan negara.
4.ALI BIN ABI
THALIB
Merupakan keponakan dan menantu Nabi
Muhammad s.a.w., lahir pada 559 M.
di Makkah , wafat
tahun 40 H..
Ikut dalam mengembangkan ajaran Islam
dan melewati masa masa sulit bersama Rasulullah, jasanya yang besar saat
menjadi khalifan diantaranya : Mengganti
beberapa gubernur yang dilantik saat zaman Khalifah Utsman karena kekerabatan.
Menarik tanah dan harta baitulmal milik negara dari para gubernur dan membangun
kota Kuffah.
5.THALHAH BIN UBAIDILLAH
Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman
bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad al Quraisyi at Taimi, wafat pada tahun 656 Masehi saat
mengikuti perang uhud terjadi, ketika melindungi Rasulullah s.a.w. yang
terdesak, terdapat 70 luka sabetan pedang, tusukan tombak dan anak panah, pergelangan
tangannya terpotong akhirnya wafat sebagai Syahid.
6.ZUBAIR BIN
AWWAM
Termasuk yang pertama memeluk islam (Assabiqunal
awalun) di saat
remaja berusia 15 tahun, lahir pada 594 Masehi wafat 656 Masehi di Iraq.
Rasulullah menyatakan kebanggaannya
terhadap Zubair :
“Setiap Nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam”.
Jubair juga mendapat sebutan orang pertama yang menghunus pedang di jalan
Allah.
7.ABDURRAHMAN
BIN AUF
lahir diperkirakan 10 tahun
setelah tahun gajah,
wafat pada di usia 72 tahun di Yordania. Memiliki keahlian dalam
berbisnis sehingga berjuang dengan harta dan jiwanya.
9.SA’AD BIN ABI WAQQAS
lahir pada 595 Masehi di Makkah,
wafat 674 Masehi di Madinah atau di Guangzhou, menyatakan keislamannya di usia
baru 17 tahun.
Turut dalam menegakkan ajaran
Tauhid dengan berbagai cara, salah satunya mengikuti berbagai pertempuran
dengan kaum Kafir Quraisy, juga pernah menjadi panglima perang melawan persia,
Sa’ad wafat di usia 82 tahun.
10.SAID BIN ZAID
Sa’id bin Zaid bin Amru bin
Nufail Al Adawi, lahir 22 tahun sebelum Hijrah di Makkah, wafat di usia 70
tahun, dimakamkan di Madinah. Mengikuti
seluruh peperangan kecuali Perang Badar,
karena ditugaskan Nabi Muhammad untuk suatu tugas yang penting.
11.ABU UBAIDILLAH BIN JARRAH
Nama lengkap Amir bin Abdullah bin
Jarrah Al Fihry Al Quraiys, kepercayaan
umat islam, saat mengikuti perang badar, ada seorang Kafiir Quraisy menunggang
kuda dengan beringas ingin membunuh Abu Ubaidillah, Abu Ubaidillah pun mencari
momen yang tepat untuk membunuhnya hingga akhirnya lawannya tebunuh dengan
kepala terhempas pedang.
Dia adalah ayah Abu Ubaidillah bin
Jarrah, ia tidak membunuh ayah kandungnya melainkan membunuh kemusyrikan yang
ada pada diri ayahnya.
Begitu tinggi penghargaan Allah
terhadap yang berjuang dijalan Nya, sehingga Allah berfirman :
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang
tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'udzur dengan orang orang yang
berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang
orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang orang yang duduk satu
derajat. kepada masing masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik
(syurga) dan Allah melebihkan orang orang yang berjihad atas orang yang duduk
dengan pahala yang besar”. (Q.S. An Nisa’ (4) : 95)
MEMELUK ISLAM SETELAH KOTORANNYA
DICUCI NABI
Pada suatu hari di masjid, Rasul
kedatangan serombongan orang kafir
bertamu. Mereka berkata : “Kami datang dari jauh ingin bertamu kepada
Engkau Ya Rasulullah”.
Kemudian Rasul membawa para tamu kepada para sahabatnya.
Salah seorang kafir bertubuh besar tertinggal di
masjid, karena tidak ada yang mau menemaninya. Mungkin para sahabat takut menjamu dia, karena membayangkan
harus menyediakan makanan begitu banyak.
Kemudian Rasul membawa dan menempatkan di sebuah rumah.
Dia diberi susu dengan mendatangkan 3 kambing, seluruh susu habis diminumnya, juga melahap makanan
untuk belasan orang, sampai
yang ditugaskan melayani merasa jengkel.
Akhirnya yang melayani menguncinya di
dalam. Tengah malam orang tersebut sakit perut. Ketika rasa sakit tidak tertahankan,
akhirnya dia membuang kotoran di dalam rumah tersebut. Saat shubuh dia mendengar pintu terbuka, dia lari
keluar. Yang membuka pintu adalah Rasulullah s.a.w. Ketika membuka pintu, Rasul
sengaja sembunyi agar dia tidak merasa malu .Ketika telah jauh, dia teringat
bahwa jimatnya tertinggal di rumah tersebut.
Akhirnya dia kembali ke rumah, sementara
itu seorang sahabat membawa tikar yang dikotori orang kafir itu ke pada Rasul :
“Ya Rasulullah lihat apa yang dilakukan orang kafir itu !”. Rasul berkata : “Ambilkan wadah biar aku bersihkan”.
Para sahabat berkata : “Ya Rasulullah engkau
adalah Sayyidul Anam. Tanpa engkau tidak akan diciptakan seluruh alam semesta ini.
Biarlah kami yang membersihkan kotoran ini. Tidak layak tangan yang mulia
seperti tangan membersihkan kotoran ini“, ”Tidak“, kata Rasul : ”Ini adalah
kehormatan bagiku“.
Para sahabat berkata : ”Wahai Nabi yang namanya dijadikan sumpah
kehormatan oleh Allah, kami ini diciptakan untuk berkhidmat kepadamu, jika engkau
melakukan ini apalah artinya kami ini ?”.
Begitu orang kafir itu datang, dia melihat tangan
Rasulullah s.a.w. sedang
membersihkan kotoran yang ditinggalkannya. Orang kafir tersebut tidak sanggup menahan emosinya. Ia memukul mukul kepalanya sambil berkata : “Hai kepala yang tidak mempunyai pengertian”. Dia memukul mukul dadanya sambil berkata : “Wahai hati yang tidak pernah memperoleh cahaya”. Dia bergetar ketakutan menahan rasa malu yang
luar biasa. Kemudian Rasul menepuk bahunya menenangkan dia. Akhirnya dia memeluk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar