DAHSYATNYA NERAKA
“ Sesungguhnya
orang orang
yang kafir yakni
ahli kitab dan orang orang
yang musyrik ( akan
masuk )
ke neraka Jahannam,
mereka kekal di dalamnya,
mereka itu adalah seburuk buruk
makhluk “.
( Q.S. Al Bayyinah 6 )
Mendengar kata neraka terkesan seolah Allah bersifat,
pendendam, kejam, sadis dan sebangsanya. Padahal Allah Dzat yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Maha Adil, dan Maha pengampun,
tidak mungkin Allah mendzalimi hamba Nya. Nikmat yang diberikan kepada hamba
Nya saja tak terbilang banyaknya.
Bahkan
karena bersifat Maha pemurah dan Maha Pengampun Nya, adzab pun tak segera
dilaksanakan Nya, guna memberi kesempatan taubat kepada hamba Nya. Dan jika
Allah bersifat pendendam dengan menyegerakan siksa karena kedzaliman manusia,
bisa berakibat fatal akibatnya !.
“ Jikalau
Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan Nya di
muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka
sampai waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya ( yang
ditentukan )
bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak ( pula )
mendahulukannya. ( Q.S. An Nahl 61 )
DIBALAS SESUAI AMAL
Karena
Allah bersifat Maha Mengetahui, Maha Teliti dan Maha Adil, maka setiap amal perbuatan
manusia akan dibalas sesuai dengan amalnya.
“ Pada hari itu manusia
ke luar dari kuburnya dalam keadaan
bermacam macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka ( balasan )
pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun ( atom ), niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya, dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya
pula “. ( Q.S. Al Zalzalah 6-8 )
Cara Allah
membalas amal perbuatan sangat adil dan teliti : Yang banyak amal kebaikannya,
dibalas dengan kehidupan yang memuaskan ( Syurga yang penuh kenikmatan ). Yang
ringan amal kebaikannya ditempatkan di neraka Hawiyah.
“ Dan adapun orang orang
yang berat timbangan ( kebaikan ) nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan. Dan
adapun
orang orang
yang ringan timbangan ( kebaikan ) nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah,
tahukah kamu apakah
neraka Hawiyah itu ?, ( yaitu ) api
yang sangat panas “. ( Q.S. Al Qaari’ah 6-11
)
SIKSA
PALING RINGAN
Begitu dahsyat adzab neraka bagi yang tak mengindahkan perintah Allah,
sehingga siksa yang paling ringan saja dapat membuat otak jadi mendidih, begitu
dahsyat tehnologi akherat. Sehebat hebat kebakaran di dunia saja otak manusia
tak terjangkau api !.
Dari Nu’man bin Basyir r.a.
berkata : “ Saya mendengar Rasullulah s.a.w.
bersabda : ” Sesungguhnya seringan ringan siksaan ahli neraka nanti pada hari
kiamat yaitu seseorang yang dibawah kedua tumitnya diletakkan dua bara ( api )
dan dapat mendidihkan otaknya, ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang
lebih berat siksaannya, padahal siksaan itu adalah siksaan yang paling ringan
bagi ahli neraka ”. ( H.R. Bukhari
dan Muslim )
TINGKATAN SIKSA
Siksa teringan dineraka, otak saja bisa mendidih karena bara api yang
diletakkan dibawah kedua tumitnya !.
Apalagi sampai mata kaki, sampai kedua lutut, sampai pusat, sampai bahu,
apalagi sampai tenggelam seluruhnya kedalam api neraka, sulit dibayangkan
!.
Dari Samurah bin Jundub r.a. bahwasanya Nabi
Allah s.a.w. bersabda : ” Diantara ahli neraka itu ada yang disiksa dengan api
hanya sampai pada kedua mata kakinya,diantara mereka ada yang disiksa dengan
api sampai pada kedua lututnya, diantara mereka ada yang sampai pada pusatnya,
dan diantara mereka ada yang disiksa dengan api sampai bahunya ”. ( H.R.Muslim)
BANYAK MENANGIS SEDIKIT TERTAWA
Karena Nabi s.a.w. memiliki mu’jizat sehingga diberi kemampuan dapat
melihat dahsyatnya neraka. “ Rasulullah
s.a.w. mendengar berita tentang sesuatu mengenai sahabat sahabatnya, maka
beliau berkhutbah dimana beliau bersabda : ” Telah diperlihatkan kepadaku syurga
dan neraka, aku belum pernah melihat kebaikan dan kejelekan seperti hari ini. Seandainya kamu sekalian mengetahui apa yang kuketahui niscaya kamu
sekalian akan sedikit sekali tertawa dan pasti akan banyak menangis ”, maka tidak
pernah terjadi bagi sahabat sahabat Rasullulah s.a.w. saat yang sangat
menyedihkan melebihi hari itu dimana mereka menutup kepala mereka sambil
terisak isak ( menangis ) ”. ( H.R Bukhari dan Muslim )
KEDALAMAN NERAKA
Begitu dalam dan luasnya neraka sampai gemuruh batunya yang jatuh memakan waktu
sampai tujuh puluh tahun lamanya untuk mencapai dasar neraka !.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : ” Kami bersama sama Rasullulah s.a.w ”. Tiba
tiba terdengarlah suara gemuruh, kemudian beliau bertanya : ” Apakah kamu
sekalian tahu, bunyi apakah ini ? ”, kami menjawab : ” Allah dan Rasulnya yang
lebih tahu “. Beliau bersabda sejak tujuh puluh tahun batu itu baru sampai ke
dasar neraka, maka kamu sekalian mendengar suara gemuruhnya itu ”. ( H.R. Muslim )
SETIAP HANGUS DIGANTI BARU
Ingat kasus seorang wanita ( Lisa ) yang
disiram asam sulfat oleh suaminya, sehingga wajahnya rusak terbakar dan
dioperasi secara bertahap sampai 7 kali, ditangani oleh puluhan dokter ahli di
rumah sakit dr. Soetomo Surabaya, itupun belum selesai karena dibutuhkan proses
penyembuhan dan penanganan selanjutnya yang cukup lama.
Proses operasi dilakukan cukup rumit,
setelah dioperasi dengan mengganti jaringan kulit yang rusak dengan jaringan
kulit yang baru ( biasanya diambil dari bagian punggung, paha atau pantat ),
masih ada lagi pembenahan yakni tahapan penyempurnaan bentuk agar lebih baik,
lebih cantik. Karena pada proses penggantian jaringan awal, wajah Lisa nampak
seperti kue bakpow, nampak lucu. Betapa sulit dan rumit pengerjaannya, apalagi biaya yang dikeluarkannya.
Beda dengan tehnologi akherat,
orang yang kulitnya hangus terbakar di neraka langsung segera diganti baru,
agar dapat terus menerus merasakan adzab nya !. Allaahu Akbar.
“ Sesungguhnya
orang orang
yang kafir kepada ayat ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus Kami
ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. ( Q.S. An Nisaa’ 56 )
MENYESAL
Saking ngerinya
keadaan neraka, sampai orang kafir pada menyesal “ Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam, dan
pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu
baginya, ia mengatakan : " Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan
( amal sholeh ) untuk hidupku ini ". (
Q.S. Al Fajr 23 – 24 )
Betapa
ruginya orang tak beriman, sehingga baru menyadari ketika sudah berada di
neraka, karena ketika di dunia tidak mau memperhatikan peringatan Nya.
Semoga Allah senantiasa memberikan
hidayah Nya, agar kita selalu berada dijalan Nya dan dihindarkan dari adzab
Neraka. Amiin.
KISAH TAULADAN
ANCAMAN PEMAKAI AZIMAT
Agama Islam ditegakkan atas dasar tauhid ( meng
Esakan Allah ), artinya semua peribadatan hanya ditujukan kepada Dzat yang Maha
Esa ( Allah ), dengan demikian selain Allah bukan sesembahan, melainkan mahluk
ciptaan Nya, sehingga tak pantas diyakini memiliki kekuatan ghoib ( jimat,
tumbal, japa mantra, pelet dan sebangsanya ).
Menurut Ibnu Amir al Jauhari, suatu hari Rasulullah
s.a.w. didatangi sekelompok rombongan, sembilan orang diantaranya menghadap Rasulullah
s.a.w. agar dibaiat sebagai muslim.
Tetapi
salah seorang ditolak Rasulullah s.a.w. sehingga menimbulkan tanda tanya bagi
mereka, “ Wahai Rasulullah, yang sembilan kau baiat, tetapi mengapa yang
seorang ini kau tolak ? “, tanya seorang diantara mereka.
“
Karena dia memakai tamimah “, jawab
Rasullulah s.a.w.
Tamimah
adalah sebuah cincin dari batu mulia dan sejenisnya yang biasa dipakai kaum jahiliyah
sebagai azimat dan penolak bala. Caranya dengan memakainya di jari tangan atau mengalungkannya
di leher.
Dengan
tersipu dan malu orang yang memakai azimat, diam diam melepaskannya. Barulah kemudian
Rasulullah s.a.w. mau membaitnya.
“
Barang siapa mengalungkan azimat, maka sesungguhnya ia telah musyrik “, sabda
Rasulullah s.a.w.
Di
kesempatan lain Rasulullah s.a.w. melihat lagi seorang laki laki mengenakan
cincin yang terbuat dari kuningan ditangannya.
“
Apa ini ? “, tanya Rasulullah s.a.w.
“
Azimat untuk menjaga diri “, jawab pemakai cincin.
“ Buanglah sesungguhnya azimat itu tidak akan
menambah kekuatan, bahkan akan menambah kelemahan. Jika nanti kau meninggal dan
cincin itu masih kau pakai, kau tidak akan selamat buat selama lamanya ! ”.
Maka sangat tidak pantas bila mengaku muslim
tetapi masih memakai azimat, tumbal, mantra, pelet, mempercayai ramalan, mendatangi
para normal dan sebangsanya, karena akan berakibat menghapus ibadahnya, sayang
kan !.
“ Dan sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan dan Nabi Nabi ) yang
sebelummu. " Jika kamu
mempersekutukan ( Tuhan ),
niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang orang yang merugi “. ( Q.S. Az Zumar 65 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar