Rabu, 07 Oktober 2015


HIJRAH DAN KALENDER HIJRIYAH

“ Dan (ingatlah) ketika orang orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu, mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu dan Allah sebaik baik pembalas tipu daya “. ( Q.S. Al Anfal 30 )           
Karena tekanan kaum Quraisy terhadap kaum Muslimin makin hari kian   membahayakan, Nabi s.a.w. memerintah hijrah para sahabatnya ke Ethiopia ( Habasyah ketika itu ), hijrah gelombang pertama ini terjadi pada tahun 615. 
Pada September 622, kaum kafir quraisy bersidang di Dar en Nadwah merencanakan makar terhadap Nabi Muhammad.

STRATEGI HIJRAH NABI
Ketika perintah hijrah datang, dengan ditemani Abu Bakar beliau berangkat  di malam hari meninggalkan Mekkah hijrah ke Yastrib ( 320 kilometer utara Mekkah ). Dalam berhijrah Nabi s.a.w. melakukan strategi cukup cerdas :    
1.Menukar posisi tidur Ali
Pada malam menjelang hijrah, Nabi Muhammad s.a.w. menugaskan Ali bin Abi Talib berbaring di tempat tidur Nabi. Ketika kaum Quraisy mengintai mereka mengira beliau masih tidur, padahal sudah berangkat hijrah.
2. Transit di goa Tsur
Rasullah s.a.w. dan Abu Bakar r.a. tidak langsung ke Madinah namun transit di goa Tsur ( di Gunung Tsur tinggi 458 meter, sebelah selatan Makkah ) selama 3 hari ( Jum’at, Sabtu, dan Ahad ). Dengan transit bisa menjaga stamina karena akan menempuh pejalanan cukup jauh ( 320 km ) dan bisa memantau situasi kaum Quraisy Mekkah.

DILINDUNGI ALLAH
Ketika di goa Tsur beberapa orang Quraisy yang mengejarnya sempat mendekat, namun tidak sampai menundukkan kepala menengok ke dalam goa karena  “ melihat sarang laba laba dan burung hamam ( burung dara liar ) sedang mengeram “. Sehingga logikanya terpatahkan : “ Tidak mungkin bila semalam Muhammad masuk kedalam goa tentu sarang akan rusak, apalagi ada burung sedang mengeram pasti akan terbang ! “.  Demikian canggihnya Allah dalam melindungi hamba Nya
3. Menyiapkan 4 personil dengan tugas khusus : 1. Asma’ binti Abu Bakar : Pemasok makanan ke goa Tsur. 2. Abdullah bin Abu Bakar : Memantau / melaporkan situasi Mekkah. 3. Amar bin Fuhairah penggembala domba : Memberi minum air susu perahan domba. Sebelum fajar menggiring pulang ke Makkah, agar jejak kaki Abdullah dan Asma’ terhapus. 4. Abdullah bin Ariqat Laitsi : Pemandu jalan ( karena tidak lewat jalan umum ), seorang kafir kepercayaan yang digaji Abu Bakar r.a. Kemudian Nabi s.a.w. melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Madinah memakan waktu selama 7 hari.

TIBA DI MADINAH
Berita Hijrah Nabi Muhammad s.a.w., sudah tersiar di Madinah, kaum Muslimin sama rindu, menanti dan menyambut kedatangan beliau dengan meriah. Pada hari Jum’at rombongan tiba di Madinah dan melaksanakan sholat jum’at.

HIKMAH HIJRAH
Dengan Hijrah membawa perubahan total,  terjadi perubahan sosial dari fanatisme kesukuan menjadi kesatuan Umat Islam yang utuh, bebas dari diskriminasi warna kulit, status dsb.

IBADAH YANG BERKAITAN DENGAN BULAN  MUHARRAM
Dalam bulan Muharram ada tuntunan puasa yakni tanggal 9 dan 10.
Dari Ibnu Habbas r.a berkata : “ Nabi s.a.w datang ke Madinah dan dilihatnya orang orang Yahudi berpuasa pada hari “Asyura ( Kesepuluh ) Maka Nabi bertanya : “ Ada apa ini ? ” mereka menjawab : “ Ini hari baik, disaat mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Nabi Musa ”. Maka sabda Nabi s.a.w. : “ Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu ”. Kemudian beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa.  ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Dari Ibnu Abbas r.a : “ Tatkala Rasulullah s.a.w berpuasa pada hari Asyura ( kesepuluh) dan beliau memerintahkan berpuasa, mereka ( para sahabat ) berkata : “ Ya Rasulullah itu adalah hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani ! ”. Maka Nabi bersabda : “ Jika datang tahun depan Insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan ( tasu’a ) ”. Kata Ibnu Abbas : Maka belum lagi datang tahun depan Rasulullah s.a.w wafat( H.R. Bukhari dan Muslim )                                                      
Dengan demikian tuntunan puasa berlaku tgl 9 dan 10 ( ‘Asyura ) Muharram.

KETAKHAYYULAN DI BULAN MUHARRAM
Demikian  istimewa peristiwa yang terjadi di bulan Muharram, namun akibat kurangnya memahami ajaran islam, banyak yang terjebak kedalam ketakhayyulan sehingga pada takut punya hajat, pindah rumah, membuka usaha dan kepercayaan yang jauh menyimpang dari tuntunan agama.

PENANGGALAN HIJRIAH
Kalender hijriyah merupakan acuan dalam beribadah, dengan menjadikan hilal sebagai patokan awal bulan, berdasar firman Allah : Orang orang bertanya kepadamu tentang hilal. Wahai Muhammad katakanlah :  Hilal itu adalah tanda waktu untuk kepentingan manusia dan ibadah haji ”. ( Q.S. Al Baqarah 189 )                     

KESULITAN
Berawal dari surat surat tak bertanggal yang diterima Abu Musa Al Asy‘ari r.a. ( gubernur Basrah ), kemudian Abu Musa berkirim surat kepada Khalifah : “ Telah sampai kepada kami surat surat dari Amirul Mukminin, namun kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat terhadap surat itu. Kami telah membaca salah satu surat yang dikirim di bulan Sya’ban. Kami tidak tahu apakah Sya’ban tahun ini
atau tahun kemarin ? ”. Karena kejadian ini Umar bin Khatab mengajak para sahabat musyawarah menentukan kalender sebagai acuan kaum muslimin.

MUSYAWARAH MENETAPKAN  AWAL TAHUN
Dalam musyawarah ada beberapa pendapat : 1. Penanggalan dimulai dari tahun diutusnya Nabi s.a.w. 2. Penanggalan berdasar kalender Romawi. 3. Dimulai dari hijrahnya Nabi s.a.w., usul ini disampaikan Ali bin Abi Thalib r.a.. Ternyata Umar bin Khatab r.a. menyetujui pendapat Ali sambil berkata : ” Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil, jadikan dia sebagai patokan penanggalan ”. Akhirnya sahabat pada sepakat berdasar firman Allah :  Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya “. ( Q.S. At Taubah 108 )

MENENTUKAN AWAL BULAN
Dalam menentukan awal bulan sahabat Umar bin Khatab dan Ustman bin Affan mengusulkan bulan Muharram. “ Sebaiknya dimulai bulan Muharam, karena pada bulan itu orang usai melakukan ibadah haji ”, para sahabat menyetujui.

BERDASAR PEREDARAN BULAN               
Kalender Hijriyah berpatokan pada peredaran “ bulan “, maka pergantian waktu dimulai saat terbenamnya matahari. Beda dengan kalender masehi, pergantian hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00. dini hari.

NAMA HARI DAN BULAN
Kalender Hijriyah terdiri 7 hari dalam sebulan dengan urutan nama sbb :   
1. Al Ahad (Minggu), 2. Al Itsnayn (Senin). 3. Ats Tsalaatsa' (Selasa). 4. Al Arbaa-a / Ar Raabi' (Rabu). 5. Al Khamsah (Kamis). 6. Al Jumu'ah (Jumat). 7. As Sabt (Sabtu). Dalam setahun terdiri dari 12 bulan dengan nama sebagai berikut : 1.Muharram. 2.Safar. 3.Rabul awal. 4.Rabiul akhir. 5.Jumadil awal. 6.Jumadil akhir. 7. Rajab. 8. Sya’ban. 9. Ramadlan. 10. Syawal. 11. Dzulkaidah. 12. Dzulhijjah.

KALENDER HIJRIYAH DIBERLAKUKAN
Petetapan tahun 1 Hijriah terjadi 6 tahun setelah wafatnya Nabi s.a.w. Pada tahun 638 M (17 H) khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal penanggalan Islam, bertepatan dengan hijrahnya Nabi Muhammad. Tanggal 1 Muharram Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Juli 622, tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi pada September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir tahun 22 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar