KEUTAMAAN SHOLAT SHUBUH BERJAMA’AH
“Dirikanlah shalat dari sesudah
matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh.
Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat). (Q.S.
Al Isra’ (17) : 78)
Diantara sholat 5 waktu yang
diwajibkan, sholat shubuh nampaknya yang paling "berat dilaksanakan” ,
walau jumlah rekaatnya paling sedikit.
Mengapa ?, karena sholat shubuh
dilaksanakan di saat enak enaknya orang sama tidur, kenyataan ini bisa
dibuktikan dengan memantau keadaan sholat berjamaah dimasjid atau musholla.
Bahkan para siswa yang belajar
disekolah Islampun cukup banyak yang tidak melaksanakannya, dengan alasan susah
bangunnya. Kenyataan ini pernah kami buktikan, dengan mengajukan pertanyaan
pada para murid.
Padahal shlolat shubuh memiliki banyak keutamaan diantaranya
:
1.DISAKSIKAN PARA MALAIKAT
Abu Hurairah berkata : “Aku mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Shalat berjama’ah lebih utama dibanding shalatnya salah
seorang dari kalian dengan sendirian dengan dua puluh lima bagian. Dan para Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)”. Abu Hurairah kemudian berkata : “Jika mau silakan baca, “Sesungguhnya bacaan (shalat)
fajar disaksikan (oleh para malaikat). (QS. Al Israa 78)”. (H.R. Bukhari Muslim)
Betapa hebat dan istimewanya shalat shubuh, karena para Malaikat yang bertugas di malam hari dan di siang hari, pada menyaksikannya, karena di saat itulah mereka bergantian, Malakait malam naik ke langit dan Malaikat
siang turun ke bumi.
2.SANGAT
UTAMA
Begitu berartinya sholat isya dan shubuh
sehingga menjadi pertanda bahwa yang berat melaksanakannya disebut munafik.
Bahkan saking pentingnya sholat isya dan shubuh sampai Nabi s.a.w.
menjelaskannya sebagai berikut :
Abu Hurairah berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Shalat yang dirasakan paling
berat bagi orang orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh.
Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya
sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan
untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang
mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar
mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah
rumah mereka ”. (H.R. Bukhari
dan Muslim ). Begitu utamanya nilai sholat
berjama’ah isya’ dan shubuh, sehingga andaikan keadaan seseorang sulit
berjalan, dia akan tetap memaksakan diri walau dengan cara merangkak, agar
tetap bisa mendatangi sholat berjama’ah lantaran tahu keutamaannya.
Begitu hina dan berbahayanya bagi yang tidak berjama’ah sehingga
Rasulullah s.a.w. akan membakar rumahnya. !!!. Namun hal ini tak pernah terjadi lantaran saat itu
semua sahabat pada aktif melaksanakan sholat berjama’ah.
3.BAGAI
SHOLAT SEMALAM SUNTUK
Begitu istimewanya sholat berjama’ah isya
dan shubuh sampai Nabi s.a.w. menjelaskan tentang keutamaannya, bahwa nilai
berjama’ah sholat isya seolah melaksanakan shalat selama separuh malam, dan yang berjama’ah
shalat shubuh seolah olah shalat seluruh malamnya.
Usman bin ‘Affan berkata : “Aku mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah olah dia telah shalat seluruh malamnya”. (H.R. Muslim).
Begitu luar biasa
keutamaan sholat berjama’ah isya dan shubuh, maka betapa rugi bagi yang
mengabaikannya.
4.DALAM
JAMINAN ALLAH
Jundab bin Abdillah Al Qasri
berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam
jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada
kalian dari jaminan Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan Nya, maka Allah pasti akan menemukannya dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam
neraka jahannam”. (H.R.
Muslim)
Begitu tinggi penghargaan Allah bagi
yang melaksanakan sholat shubuh
berjama’ah
sampai Allah sudi menjaminnya !, jaminan yang jelas mutlak keberadaannya,
karena datang dari Yang Maha Kuasa, sehingga
hidup terasa aman, nyaman dan terhindar dari rasa kekhawatiran.
MENGURANGI GANGGUAN JANTUNG
Shalat Shubuh ternyata memiliki
manfaat medis yang menakjubkan. Dr. dr. Barita Sitompul, SpJP dalam tulisannya
mengatakan bahwa shalat Shubuh bermanfaat mengurangi “kecenderungan
terjadinya gangguan jantung (kardiovaskular)”.
HADIAH
NOBEL
Di tahun 1998 Dr. Furchgott,
Dr. Ignarro, dan Dr. Murad mendapat hadiah NOBEL ( penghargaan bagi penemuan spektakuler
untuk kehidupan manusia ) dalam bidang kedokteran.
Zat NO selalu diproduksi oleh
tubuh dalam keadaan tidur pun selalu diproduksi, namun produksinya dapat
ditingkatkan oleh obat ( antara lain obat golongan nitrat, semacam obat untuk
penyakit jantung ), tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak dan olah
raga. Efek Nitrik Oksida ( NO ) yang lain adalah mencegah kecenderungan
membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi atau sifat menempel satu
sama lain dari trombosit pada darah.
HIKMAH LUAR BIASA GERAKAN DIPAGI BUTA
Jadi jika bangun tidur di pagi
buta kemudian bergerak, saat di mana tamu yang tidak diinginkan yaitu hormon
noradrenalin selalu saja datang di saat tersebut, maka hal itu akan memberikan
pengaruh yang baik pada pencegahan gangguan penyakit jantung ( kardiovaskuler
). Naiknya kadar NO dalam darah karena
bergerak ( exercise, olah raga ) antara lain yaitu karena berwudlu, sholat
sunnah dan shalat Subuh, apalagi bila disertai berjalan ke masjid, merupakan
proteksi bagi pencegahan terjadinya kardiovaskuler.
Selain itu patut dicatat bahwa
pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan
tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Demikanlah kekuasaan Allah, ciptaan Nya selalu bekerja dalam berpasang pasangan,
siang dan malam, panas dan dingin, zat NO melawan zat anti NO. Disini letak
hikmah Allah swt menyerukan shalat Subuh.
RAHASIA KALIMAT ASHSHOLAATU KHOIRUMMINANNAUM
Disini rahasia mengapa pada
adzan shubuh terdapat tambahan kalimat : “
Ashsholaatu khoirumminannaum ( sholat lebih baik dari pada tidur ) “.
KISAH TAULADAN
KESEDERHANAAN KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB R.A.
KESEDERHANAAN KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB R.A.
Walau Umar Bin Khaththab r.a. menjabat sebagai khalifah, namun dia
berpenampilan sederhana dalam keseharian, bahkan kemana mana tanpa perlu
pengawalan. Perjalanan seorang diri sering dilakukan dalam rangka melihat
keadaan rakyatnya, karena dia takut tentang pertanggung jawaban yang kelak akan
ditanya di hari qiamat. Dalam perjalanan bila payah sering tidur di segala
tempat yang disukainya.
Kenyataan ini di kisahkan dalam riwayat yang disampaikan Imam
Fakhrur Razi bahwa seorang utusan Kaisar Romawi datang menemui Khalifah Umar
bin Khattab r.a.. Utusan membayangkan
pasti Umar bin Khattab tinggal di Istana megah, dengan penjagaan para pengawal,
karena beliau adalah pemimpin yang ditakuti oleh para musuhnya. Ketika sang
Utusan tiba di Madinah dia bertanya : “Dimana Istana tempat tinggal Umar ?”.
Namun setiap yang ditemuinya menjawab bahwa Umar tidak tinggal di
istana, tetapi tinggal disebuah rumah terbuat dari bahan sederhana. Ini membuat
utusan keheranan, mana mungkin pemimpin yang paling ditakuti musuh tinggal dirumah sederhana.
Kemudian utusan menuju padang pasir karena masyarakat
memberitahukan bahwa Umar biasa berada disana. Sampai ditempat, dia mendapati
Umar bin Khattab tertidur pulas diatas padang pasir tanpa pengawalan seorang
pun. Utusan makin heran dan takjub melihatnya, bukankah Umar seorang pemimpin besar
dan ditakuti namun begitu sederhana keadaannya.
Melihat Umar tanpa pengawal dia berkeinginan membunuh Umar dengan
pedangnya,.agar mendapat penghargaan dari Kaisar Romawi. Namun ketika hendak
membunuh, tiba tiba muncul dua ekor singa besar menuju kearahnya, kontan dia
terbirit birit. Umar pun terbangun mendengar suara utusan, beliau mendapati
utusan dalam ketakutan. Umar menanyakan apa yang terjadi. Utusan tersebut
menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Karena kejadian tersebut sang
utusan menyatakan memeluk Islam dihadapan Umar.
Begitu hebat kesederhanaan dan ketawakkalannya kepada
Allah, sehingga ketika tidur Allah menjaganya, sehingga membuat sang utusan
raja Romawi kagum dan memeluk Islam. Allaahu
Akbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar