LUAR BIASA KEBERADAANNYA
TIDAK ADA YANG MENYAMAINYA
“ Katakanlah : " Dia lah Allah yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
". ( Q.S. Al Ikhlash (112) : 1- 4 )
Allah adalah Tuhan yang sangat beda dengan Tuhan yang diyakini para pemeluk agama selain Islam. Karena Allah bersifat Tunggal adanya, Sendiri keberadaannya. Tidak ada sekutu bagi Nya, artinya keberadaan Nya tidak karena dilahirkan dan tidak pula punya keturunan, karena Dia Mutlak Esa ada Nya.
Allah adalah Tuhan yang sangat beda dengan Tuhan yang diyakini para pemeluk agama selain Islam. Karena Allah bersifat Tunggal adanya, Sendiri keberadaannya. Tidak ada sekutu bagi Nya, artinya keberadaan Nya tidak karena dilahirkan dan tidak pula punya keturunan, karena Dia Mutlak Esa ada Nya.
Dia tidak berawal dan tidak pula
berakhir, Dia adalah Dzat Yang Kekal adanya. Ke Tunggalan Nya tidak bisa
diingkari, karena bisa dibuktikan dengan melihat keteraturan sistim yang ada di
jagat alam raya dan isinya ! yang Dia ciptakan dan Dia pelihara. Semuanya
berjalan secara tetap, seimbang dan teratur. Ini jelas menunjukkan bahwa
segenap jagat raya dan isinya diatur oleh Yang “Maha
Tunggal”
keberadaan Nya !.
TIDAK BERKATA
LANGSUNG
Allah sebagai Sang Pencipta jelas
beda dengan makhluk yang diciptakan Nya, karena Kebesaran Nya Allah dalam
menyampaikan kalam Nya tidak berkata secara langsung namun melalui wahyu atau
dibelakang tabir ( hijab ), atau dengan mengutus seorang utusan ( Malaikat ) kemudian
diwahyukan kepadanya dengan seizin Nya apa yang Dia kehendaki.
“ Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah
berkata kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir
atau dengan mengutus seorang utusan ( Malaikat ) kemudian diwahyukan kepadanya
dengan seizin Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi
Maha Bijaksana “. (Q.S. Asysyura (42)
: 51)
TIGA PERKARA
Guna
lebih jelas memahami ayat tersebut sebuah hadits dari sahabat Masruq r.a.
meriwayatkan sebagai berikut :
Dari
Masruq r.a katanya : “ Pada suatu waktu ketika aku duduk dekat ‘Aisyah r.a. dia
berkata kepadaku : “ Hai abu ‘Aisyah ( panggilan Masruq ) ada tiga perkara,
barang siapa mengatakan salah satu diantaranya maka berarti orang itu
mengatakan suatu kebohongan besar terhadap Allah. “ Aku bertanya apakah itu ?
“.
TIDAK MELIHAT TUHAN
Jawabnya : “ Siapa yang
mengatakan bahwa Muhammad s.a.w. pernah melihat Tuhannya, maka dia itu
sesungguhnya telah mengadakan kebohongan besar terhadap Allah “. Kata Masruq :
“ Ketika itu aku sedang bersandar, kemudian aku duduk sambil berkata : “ Ya
Ummul mukminin ( ‘Aisyah ) tunggu sebentar dan jangan tergesa gesa, bukanlah
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman : “Dan sesungguhnya Muhammad itu melihatnya
di ufuk yang terang “ (Q.S. At Takwir (81) : 23). “Dan
sesungguhnya
dia telah melihatnya di waktu yang lain “ (Q.S. An Najm (53)
: 13). Jawab
‘Aisyah : “ Akulah orang yang pertama tama dari umat ini yang menanyakan
masalah itu kepada Rasulullah s.a.w. “. Rasulullah bersabda : “ Sesungguhnya
yang terlihat itu ialah Jibril, aku belum pernah melihatnya ( Jibril ) dalam
bentuknya yang asli selain dua kali itu, Ketika dia turun dari langit sebagian
tubuhnya tertutup antara langit dan bumi “, kata ‘Aisyah selanjutnya : "Firman
Allah yang mengatakan :
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia
dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. Al An’am ( 6 ) : 103)
TIDAK BERKATA
LANGSUNG
“ Dan
tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata kata dengan dia
kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus
seorang utusan ( Malaikat ) kemudian diwahyukan kepadanya dengan seizin Nya apa
yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana “. (Q.S. Asysyura (42) : 51)
RASULLLAH TIDAK
MENYEMBUNYIKAN
Kata
‘Aisyah selanjutnya : “ Orang yang mengatakan bahwa Rasu
lullah s.a.w. menyembunyikan sesuatu ayat dari dari kitab
Allah ( tidak disampaikan ) maka orang itu sesungguhnya telah berbuat
kebohongan besar terhadap Allah. Firman Allah : “ Hai Rasul sampaikanlah apa
yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu dan Tuhanmu !. Apabila itu tidak engkau
lakukan berarti engkau tidak menyampaikan risalah Nya ( tidak menjalankan tugas
dari pada Nya )…… “. (Q.S. Al Maidah ( 5 ) : 67).
NABI BUKAN
PERAMAL
Orang
yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. tahu apa yang akan terjadi besok, orang
itu sungguh sungguh telah mengadakan suatu kebohongan besar terhadap Allah.
Firman Allah : “Katakan tidak seorangpun dilangit dan di bumi yang mengetahui apa
yang tersembunyi melainkan Allah……“.(Q.S. An Naml ( 27 ) : 65). ( H.R. Muslim )
Dari
hadits tersebut ada 4 hal yang disampaikan ‘Aisyah r.a. : 1. Nabi tidak pernah
melihat Allah ( hanya melihat Jibril ). 2. Allah tidak berkata langsung melainkan
dengan perantaraan wahyu yang disampaikan kepada Malikat. 3. Nabi tidak pernah
menyembunyikan ayat dari Allah. 4. Bohong bila Nabi tahu apa yang terjadi
besok, kecuali jika
diberi tahu dengan Izin Nya.
Dengan demikian jelas bahwa Allah
adalah Dzat yang luar biasa keberadaan Nya. Sangat beda dengan makhluk Nya. Dzat Yang Maha Melihat dan Maha Tahu segalanya
dan tiada satupun makhluk yang sanggup melihat Nya
DIIZINKAN BISA MELIHAT
Namun beda
dengan ketika sudah menjadi penduduk
Syurga, dia diberi kenikmatan extra dan luar biasa sehingga bisa melihat Allah
dengan leluasa, karena tabir yang menghalanginya sudah dibuka dengan izin Nya.
Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : “
Ada dua Syurga yang bejana dan isinya dari perak. Dan ada dua Syurga yang
bejana dan isinya dari emas. Tidak ada yang menghalangi antara orang orang
dengan pandangannya kepada Rabb (Tuhan) mereka kecuali selendang Al Kibr (kebesaran)
di wajah Nya di syurga Adn “. (H.R. Bukhari )
Dari Hadits
tersebut jelas bahwa para penghuni Syurga Adn kelak dapat melihat Allah dengan
jelas, betapa puas, nikmat dan bahagianya bisa melihat Tuhan yang sehari hari diibadahi
tanpa bisa dilihatnya.
Maka berhati hatilah dengan orang
yang mengaku sudah ma’rifat dan mampu
melihat bahkan menyatu dengan Allah, ini jelas kedustaan dan kebohongan besar !. Apalagi
dengan dalih ini pula dia sudah tidak perlu lagi melaksanakan sholat ????. Na’uudzu billaahi min dzaalik
Betapa sembrononya dia !, Nabi
saja sebagai seorang Rasul selama hidup tidak pernah meninggalkan sholat !!!.._
KISAH TAULADAN
AL BIRUNI ILMUAN MUSLIM LUAR BIASA
AL BIRUNI ILMUAN MUSLIM LUAR BIASA
Lahir pada 973 di provinsi Khurasan, timur laut Persia. Mempelajari bahasa Arab dan Persia, ilmu
agama dan ilmu alam. Awalnya berminat pada kajian matematika
dan astronomi. Kemudian secara khusus mendalami
dua bidang ilmu ini,
sehingga menjadi astronom terkemuka. Kemudian Al Biruni ke Ghazni, wilayah kekuasaan Sultan Mahmud, sekarang wilayah Afghanistan.
Sultan Mahmud memulai ekspedisi militernya ke India,
dengan maksud melindungi pengaruhnya di sana,
dalam ekspedisinya mengajak al Biruni. Dalam ekspedisi yang dilakukan sangat membantunya melihat dan
mengenal variasi geografis dari sumber aslinya.
Dengan menganalisis berbagai jenis partikel tanah di Sungai Gangga
dari sumbernya hingga ke Teluk Benggala, al Biruni merumuskan teori tentang erosi dan proses terjadinya
pembentukan tanah.
Al Biruni juga memelopori bidang geologi, karena berhasil mengumpulkan, menganalisis dan menyusun ratusan
logam dan permata. Bukunya tentang permata menjadi standar selama ratusan
tahun.
Juga aktif melakukan
penelitian bagaimana bumi berputar pada porosnya. Mencatat garis lintang dan bujur dari ribuan kota sehingga
memungkinkan menentukan arah kiblat setiap kota. Meneliti sifat optik dari bayangan untuk menghitung waktu shalat.
Selama
75 tahun merevolusi banyak tradisi keilmuan. Wafat tahun 1048, menulis lebih
100 buku, sayang saat ini banyak yang punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar