KEAGUNGAN AKHLAK RASULULLAH
“ Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam
“. (Q.S. Al Anbiyaa (21) : 107)
Manusia merpakan makhluk paling
sempurna dibanding makhluk lainnya, kesempurnaannya karena dilengkapi akal dan
perasaannya, berkat kelengkapannya inilah dia akan menjadi mulia dan berharga
bila fithrahnya dijaga, dijaga dengan selalu kembali kepada tuntunan agama. Untuk
itulah Allah mengutus seorang utusan sebagai panutan, seorang Nabi dari jenis
manusia yang membawa ajaran tauhid :
MANUSIA BIASA
“ Katakanlah : “Sesungguhnya
aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku : " Bahwa
Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa......". (Q.S. Al Kahfi (18)
: 110)
Sebagai manusia biasa Nabi memiliki tubuh sangat
ideal, tinggi tubuhnya sedang, berdada lapang, perutnya tipis, berkulit halus putih
kemerahan, rambut tak tarlampau keriting atau lurus, panjangnya sebatas
bahu, berwajah ngganteng. Juga akrab
bergaul dengn siapa saja.
NASAB
Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muthalib bin Hasyim. Abdul Mutholib merupakan pemimpin kaum Quraisy sekaligus
pemegang kunci ka’bah.
Dilahirkan di Mekkah 12 Rabiul
Awal tahun gajah ( 570 M )
CARA BERBICARA
Bila berbicara jelas kata
katanya, tenang dan jelas mudah difaham,
senyum senantiasa menghiasi bibirnya, tegur sapa jadi kebiasaannya.
CARA BERJALAN
Tegap, cepat, suka berjalan
berdampingan dengan para sahabat, tidak suka dikawal, suka membawa barang
bawaannya sendiri.
DALAM KESEHARIAN
Sangat
akrab bergaul dan bergurau dengan para sahabat, dengan anak anak, bahkan sempat
sholat sambil menggendong cucunya.Menyapu rumah, menambal / menjahit sendiri
gamisnya yang robek, suka membantu tugas istri dalam pekerjaan rumah tangga. juga
memerah susu kambing untuk keperluan keluarga atau dijual
MENGHORMATI ISTRI
Dalam keseharaian biasa memanggil
istrinya dengan sapaan : “ Yaa khumaira “ ( wahai yang kemerah merahan ). Suatu
pagi saat akan makan ketiadaan makanan, beliau tidak marah justru langsung berpuasa.
NABI DAN TUKANG BATU
Suatu hari Rasulullah
s.a.w. berjumpa seorang tukang batu, kemudian bertanya : “ Mengapa tanganmu
kasar ? ", tukang batu menjawab : " Ya Rasulullah, pekerjaan saya membelah
batu setiap hari, kemudian saya jual ke pasar, kemudian hasilnya saya gunakan memberi
nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar ". Kemudian Rasulullah
s.a.w. menggenggam tangan dan menciumnya sambil bersabda : " Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka selama
lamanya “. Rasulullah s.a.w. tidak pernah mencium tangan seseorang kecuali tangan
Fatimah Az Zahra dan tukang batu tersebut.
NABI DAN YAHUDI BUTA
Suatu saat Abu Bakar ingin
meniru Rasulullah s.a.w. dalam memberi makan kepada orang yahudi buta ( yang
suka memprovokasi ) di tembok pasar
Madinah, namun si buta ngedumel dan mengumpat : “ Hai caramu menyuapi tidak
seperti orang yang kemarin, halus lembut sehingga tidak menyusahkan saya
menelannya “. Abu Bakarr menjawab : “ Orangnya sudah wafat “, “ Siapa dia ? “,
tanya si buta, jawab Abu Bakar : “ Muhammad Rasulllah “.
Begitu mendengar nama Muhammad,
dia sontak tertegun keheranan. Betapa tidak ?, orang yang tiap hari dicemoohnya,
justru dengan sabar dan santunnya tetap saja menyuapinya dengan lemah lembut, maklum orang buta
sehingga tidak melihat yang didepannya. Akhirnya dia tersadar dan memeluk
Islam.
NABI DAN TABIB YAHUDI
Suatu hari
seorang tabib Yahudi dari Yaman minta izin praktek kepada Nabi s.a.w., kemudian beliau mengizinkannya.
Namun sebulan kemudian minta izin pulang, ketika ditanya Nabi tentang
kepulangannya : “Apakah sikap orang orang kurang menyenangkan, kurang ramah ?”.
“Tidak, mereka
ramah dan baik, saya terpaksa pulang lantaran
tidak ada pasien”.
Karena
penasaran tabib menyelidiki kepada
penduduk Madinah, tentang rahasia kesehatannya, ternyata mereka rata rata
sangat disiplin dalam pola makannya, merelka tidak makan kecuali lapar, bila
makanpun tidak terlampau kekenyangan.
PEMAAF
Dalam suatu peperangan Nabi kelelahan
duduk di bawah sebatang pohon
tanpa sebilah senjata pun. Seorang pendekar musyirikin muncul di hadapannya sambil mengacungkan
pedang : “Hai Muhammad siapa sekarang yang menyelamatkanmu dari ancaman pedangku
?”. Nabi tersentak menjawab dengan tenangnya : “Sebagai
manusia, aku tidak punya daya, tiada lagi yang akan melindungi diriku kecuali
Allah ?”. Da’tsur menggigil mendengarnya pedangpun terjatuh, dengan sigap Nabi s.a.w.
mengambilnya, kemudian mengacungkannya kepada Da’tsur. “Nah kini siapa yang
menyelamatkanmu dari pedangku ?”. Dengan bibir bergetar Da’tsur menjawab : “Hanya engkau Muhammad yang dapat menyelamatkanku,
sungguh hanya engkau belaka”. Namun Nabi segera menyerahkan pedangnya kembali
pada Da’tsur. Akhirnya Da’tsur memeluk Islam dan menjadi pahlawan pembela agama.
PENGANIAYAAN DIBALAS DENGAN DO’A
Nabi s.a.w. pernah dianiaya penduduk Thaif
yang begitu kejam dan ganas, sehingga beliau berdarah. Bahkan Malaikat Jibril sempat menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka
melalui Malaikat penjaga bukit, namun beliau menolaknya sambil bersabda : ”Bahkan saya
berharap semoga Allah melahirkan
dari keturunan mereka itu orang yang menyembah Nya dan tidak menyekutu kan sesuatu pun dengan Nya”.
Selanjutnya beliau berdo’a : ” Ya allah berilah hidayah kepada
kaumku karena mereka tidak mengetahui ”.
INSAN TAULADAN
Maka sangat
tepat kiranya bila Allah berfirman : “ Dan
sesungguhnya kamu benar benar berbudi pekerti yang agung “. (Q.S. Al Qalam (68)
: 4). Karena berkat kehalusan dan ketinggian akhlak
beliau, sehingga banyak orang kafir tersentuh dan memeluk Islam. Berkat ketinggaian akhlak
beliau, sangat patut dan tepat beliau menjadi panutan bagi umatnya : “
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah “.
(Q.S. Al Ahzab (33) : 21).
MISI
Karena akhlak sangat menentukan nilai seorang,
maka sangat tepat bila misi beliau pada nilai kesempurnaan akhlak : ” Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia “.
KISAH TAULADAN
KAROMAH UMAR BIN KHATHTHAB R.A.
Sebelum memeluk Islam Umar bin Khattab pernah berkeinginan
membunuh Nabi Muhammad s.a.w. Berkat ke Islamannya, Islam makin kuat. Berkat kesungguhannya
dalam beragama Allah mengaruniai kemuliaan (karomah), diantaranya :
1. Sariyah bin Zanin Al Khulaji mengisahkan ketika Umar bin
Khattab r.a. menjadi Kholifah, dia mengutus pasukan yang ditugaskan ke
Nawahunda menghadapi pasukan Persia, yang jumlahnya cukup besar, sehingga pasukan
Muslimin hampir terkalahkan. Saat itu Umar sedang khutbah di Masjid Nabawi
Madinah. ditengah khutbah berteriak lantang : “Hai Pasukan Muslimin naiklah
keatas gunung”. Seruannya didengar pasukan Islam, mendengar seruan Umar, pasukan
Muslimin naik keatas gunung sambil berkata : “Itu tadi suara Amirul Mukminin,
Umar bin Khattab” Akhirnya, kaum muslimin dapat bertahan dan selamat sehingga mendapat
kemenangan, padahal jarak Madinah dan tempat pasukan sangat jauh.
2. Imam Haramain meriwayatkan di
masa Umar bin Khattab r.a. pernah terjadi gempa. Umar bin Khattab r.a.
bertakbir dan bertahmid. Setelah bertakbir dan bertahmid Umar memukulkan cemeti
ketanah sambil berkata : “Hai bumi tenanglah kamu Atas Izin Allah”. Seketika
bumi pun berhenti bergetar.
3. Ketika Pasukan Islam dibawah kepemimpinan
Amar bin Ash berhasil menaklukkan Mesir, mereka mendapatI sungai Nil kering, rakyat
Mesir memberitahu bahwa Sungai Nil bisa mengalir kembali bila dilakukan
persembahan seorang putri sebagai tumbal bagi dewa. Kemudian Amar bin Ash
melaporkan kejadian tersebut kepada Khalifah Umar bin Khattab r.a. Kemudian Umar menulis surat kepada Amr bin Ash isinya memerintah Amar agar
melemparkan surat tersebut ke sungai Nil. Ketika Amar membuka surat tersebut,
didalamya tertulis : “Dari Umar bin Khattab kepada Sungai Nil Mesir. Amma ba’du,
jika kamu mengalir dengan kehendakmu, janganlah kamu mengalir. Namun jika kamu
mengalir dengan Kehendak Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa, kami memohon
kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk mengalirkanmu !“. Amar kemudian
melempar surat tersebut kedalam sungat Nil, atas Izin Allah di malam hari
Sungai Nil kembali mengalirkan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar