Rabu, 07 Desember 2016



KEUTAMAAN SALING MENYAYANGI KARENA ALLAH

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…..”. (Q.S. Al Fath 29)

Berbagai macam persaudaraan, persatuan, kumpulan terjadi di dunia ini, karena adanya kesamaan. Bisa karena kesamaan hobby, sehingga muncul perkumpulan “Harley Davidson” (penggemar moge / motor gede). Karena cintanya pada sepak bola sehingga muncul : Bonek, Jek Mania, Bajul Ijo. Lantaran cintanya pada lagu tempo dulu, sehingga muncul club : Grup Tempo dulu dan sebagainya.  
Itulah salah satu tabiat manusia, mereka berkumpul dan menyatu karena kesamaannya. Ada pula yang menyatu, akrab dan bersahabat lantaran kekayaannya belaka, sehingga persahabatan ini jelas takkan abadi. bagai pepatah “Ada gula ada semut”. Semut datang karena ada gula dan takkan datang karena gulanya tiada.
Sangat beda dengan persahabatan dan saling menyangi yang didasarkan karena Allah, karena akan bersifat langgeng dan nikmat adanya. 

IMAN TERKUAT
Beda dengan saling menyayangi dan mencintai yang didasarkan pada ke imanan, sehingga kencintaannya hanya karena Allah belaka. Rasulullah s.a.w.  bersabda : “Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah”. (H.R At Tirmidzi).             
Dengan mencintai dan membenci karena Allah akan terasa jiwa makin mantap dan tenang lantaran hanya disandarkan kepada Allah. Dengan dasar inilah rasa cintanya akan menjadikan persahabatan yang langgeng, indah, nikmat, menyenangkan dan mengasyikkan.

BUKTI KESEMPURNAAN IMAN
Iman tidak hanya sekedar pengakuan di bibir saja, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan, dengan perbuatan mencintai atau membenci sesuatu karena Allah. Dengan sikap ini iman menjadi sempurna. Nabi s.a.w. bersabda : “Siapa saja yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya”.  (H.R Abu Dawud dan At Tirmidzi)
                                                                                              
MEMBERI HADIAH
Diantara cara agar tercipta rasa saling mencintai Nabi s.a.w. mengajarkan agar saling memberi hadiah. Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”(H.R. Bukhari dan Baihaqi)                                                                                                                 

BERKUNJUNG
Guna menanamkan rasa kasih dan sayang Nabi s.a.w. juga mengajarkan agar suka berkunjung (ziarah), bukankah dengan berkunjung akan  membuat yang dikunjungi merasa dihargai dan diperhatikan, sehingga membuahkan rasa kasih sayang makin meningkat. Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Wahai Abu Hurairah berkunjunglah engkau dengan baik, tidak terlalu sering dan terlalu jarang, niscaya akan bertambah sayang”. (H.RThabrani dan Baihaqi)                                                             
MENYEBARKAN SALAM
Begitu indah Nabi s.a.w. memberi tuntunan sehingga iman dikaitkan dengan saling mencintai, bahkan saling mencintai bisa dipupuk dengan menyebarkan luaskan salam diantara sesama muslim.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidaklah kalian masuk syurga sehingga kalian beriman. Tidakkah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kalian lakukan kalian akan saling mencintai ?. Sebarkanlah salam di antara kalian”. (H.R. Muslim)

MEMILIKI JIWA PERSAUDARAAN YANG ERAT
Bahkan Rasulullah s.a.w. menanamkan betapa pentingnya memiliki empati, berbagi rasa, sehingga ada rasa keperdulian terhadap musibah yang dialami. Dengan empati ini makin mempererat tali kasih sayang. Karena kesusahan kawannya juga merupakan kesusahannya, dengan keperdulian ini akan membangkitkan rasa kasih sayang makin terbentuk dengan sempurna, karena kesusahannya seakan berkurang karena berbagi rasa dengan saudaranya, sehingga bebannya terasa agak berkurang dibuatnya. Rasulullah s.a.w. bersabda : Orang orang Mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur”. (H.R. Muslim).

MENDAPAT NAUNGAN DI HARI QIAMAT
Begitu pentingnya saling mencintai karena Allah, sehingga kelak akan dinaungi Allah, dimana tidak ada naungan selain naungan Allah.
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : Allah berfirman pada Hari Kiamat : “Di manakah orang orang yang saling mencintai karena keagungan Ku pada hari ini ?. Aku akan menaungi mereka dalam naungan Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Ku”. (H.R. Muslim).

BERADA DALAM MIMBAR CAHAYA
Tidak hanya naungan saja Karunia Nya, bahkan sampai kelak disediakan pula mimbar dari cahaya di syurga.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Allah berfirman : “Cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling mencintai karena Ku, cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling tolong menolong karena Ku, cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling berkunjung karena Ku”. Orang orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan Nya. (H.R. Ahmad).

KISAH NYATA
Sebuah kisah benar benar terjadi di suatu daerah, dimana seorang kaya raya hartanya ludes gara gara sikap karyawan yang tak amanah, sehingga harta perusahaan habis semuanya, bahkan rumahnyapun ikut terjual pula. Akhirnya sang pengusaha memutuskan hijrah ke luar daerah.
Sang anak pertama dengan tekun dan sabarnya berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dengan berjualan di pinggir terotoar, juga membuat kue berbahan singkong. Dalam keseharian mantan putra orang kaya ini hidup bersama dengan anak desa yang berjualan mainan di depan sekolah.
Si anak desa kagum dengan pribadinya : “Kok bisa ya hidup di desa dengan tidur dilantai seadanya ?”. Itulah buah persahabatan yang dilandasi karena Allah semata, sehingga sekarang si anak sukses diluar daerah dan….persahabatan tetap terjalin dengan akrabnya, begitu indah terasa bila persahabatan dilandasi karena Allah semata. Bahkan sampai sekarang walau dia sukses, persahabataan tetap terjalin dengan akrabnya. Subhaanallaah.      

KISAH TAULADAN

NIKMATNYA SALING MENCINTAI KARENA ALLAH

Betapa nikmat terasa bila tuntunan agama dilaksanakan secara kaffah (total), termasuk saling mencintai karena Allah semata.
Bahkan saling mencintai ini sampai dibawa ketika ajal menjemputnya nanti. Artinya ketika ajal terjadi mereka siap memandikan jasadnya bagi yang mendahuluinya sebagaimana kisah dibawah ini
Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya sambil berkata : " Inilah janji kami sebagai suami isteri, jika abang pergi lebih dulu akulah yang memandikan jenazahmu, andai aku yang pergi dulu abanglah yang memandikan jenazahku".
Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa : "Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang padamu, wahai suamiku, semoga Allah mengampuni dosa dosamu dan menyatukan kita di akherat nanti".
Saat membasuh tangan jenazah suaminya dia berdo’a pula : "Tangan inilah yang mencari rizki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami, semoga Allah memberi pahala untukmu wahai suamiku".     
Saat membasuh tubuhnya dia berkata dan berdo’a : "Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak anakku, semoga Allah memberi pahala berlipat untukmu wahai suamiku".   
Saat membasuh kakinya dia berkata dan berdo’a : "Dengan kaki inilah engkau keluar rumah mencari nafkah untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku, semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala berlipat ganda". Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri berkata pula : "Terima kasih suamiku karena aku bahagia menjadi isterimu dan terima kasih karena telah meninggalkanku bersama permata hatimu yang persis dirimu dan aku sebagai seorang istri ridla akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu". Subhanallah betapa Indahnya saling mencintai karena Allah, meskipun terpisah sementara di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah akan mempersatukan kembali di akhirat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar