Senin, 03 April 2017



HIDUP HANYA SEBENTAR !

“(Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang orang yang berdosa dengan muka yang biru muram. Mereka berbisik bisik di antara mereka : "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah 10 (hari)". Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka : "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja". (Q.S. Tha Ha (20) : 102-104)
             
Kelak ketika manusia dibangkitkan dari kubur dengan tipupan sangkakala (Malaikat Israfil), mereka saling bertanya tentang berapa lamanya mereka hidup di dunia. Ada yang merasa hidup di dunia hanya 10 hari, namun dibantah oleh yang benar (sholih) jalannya bahwa hidup di dunia “hanya sehari !”.

BERBAGAI USIA
Berbagai macam usia manusia ketika hidup di dunia, ada yang meninggal ketika dalam kandungan, ada yang meninggal sebagai bayi, sebagai remaja, dewasa, sampai tua, bahkan sampai pikun.
“………Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya”. (Q.S. Al Hajj (22) : 5)
Itulah kenyataan hidup dengan ukuran yang telah ditetapkan Allah Dzat Yang Maha Menentukan dan Maha Kuasa. Manusia hanya kuasa menjalani Ketetapan Nya saja !.

BERMACAM KEHIDUPAN
Hidup di dunia jelas dalam kisaran sehari sekitar 24 jam, berbagai aktifitas dilakukan, ada yang bermanfaat ada yang tidak, ada yang sukses ada yang sebaliknya, ada yang bahagia ada yang kecewa. Itulah irama hidup.
Dengan tidak terasa perjalanan waktu dan hidup terus bergerak, berjalan dan berlangsung, dan ……..semuanya pasti akan berakhir, karena kehidupan dunia bersifat tidak kekal, tidak abadi !.

TERNYATA SINGKAT !
Ternyata perjalanan hidup yang dijalani dengan waktu yang seakan lama, justru kelak ketika dibangkitkan semuanya akan merasa singkat !”.       
Ternyata waktu seakan menipu, tidak pasti, ya itulah kenyataannya dan ….kelak akan terbukti, maka beruntunglah yang memiliki keimanan, sehingga bisa bersiap siap dengan memperbanyak amal sholih.   

WAKTU YANG RELATIV
Berkat mukjizat  Al Quran yang ilmiah dan mutlak kebenarannya, sudah menyampaikan informasi tentang relativitas waktu sejak 14 abad silam.
Banyak firman Allah yang menjelaskan tentang ukuran waktu yang berbeda beda, disini jelas betapa lemahnya manusia dalam memahami waktu      

DIWAFATKAN 100 TAHUN
Berbagai cara Allah dalam mendidik hamba Nya tentang ke Kuasaan Nya, diantaranya Allah memperagakan dengan mematikan seorang hamba selama 100 tahun, namun ketika dihidupkan kembali dia hanya merasa seakan hanya tinggal selama sehari atau setengah hari !?.    
" …… Maka Allah mematikan orang itu 100 tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya : " Berapa lamanya kamu tinggal di sini ? ", dia menjawab: " Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari ". Allah berfirman : " Sebenarnya kamu telah tinggal disini 100 tahun lamanya …….”. (Q.S. Al Baqoroh (2) : 259)                                                                                 
DITIDURKAN 309 TAHUN
Bahkan yang lebih extrem lagi, Allah memperagakan dan membuktikan ke Kuasaan Nya dengan menidurkan pemuda ash habul Kahfi selama 309 tahun dalam goa !, namun ketika bangun mereka merasa seakan tidur ”hanya sehari atau setengah hari ?!” 
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri, berkatalah salah seorang di antara mereka : “Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)", mereka menjawab : "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi) : "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini)……”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 19)  
Kemudian Allah menjelaskan secara tegas dalam firman Nya :  
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 25)

SEHARI ATAU SETENGAH HARI
Ternyata waktu tidak mutlak sehari 24 jam, namun atas ke Besaran Nya ada yang bernilai 1000 tahun menurut hitungan manusia. Allaahu Akbar

KISAH TAULADAN

SAAD BIN ABI WAQQASH PEMANAH ULUNG

              Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Waqqash adalah Malik bin Wahaib  disebut juga Uhaib bin Abdu Manaf bin Zuhra bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay, Al Qurasyi Az Zuhri Al Makki Al Madani. Nasabnya bertemu dengan nasab Nabi s.a.w. pada Kilab bin Murrah, merupakan kakek kelima Nabi s.a.w.
              Rasulullah s.a.w. sering membanggakan hubungan paman dan keponakan ini, dengan berkata : “Inilah pamanku, siapa yang akan memperlihatkan pamannya kepadaku!”
              Sa’ad digelari pahlawan Islam. postur tubuhnya kokoh, dengan otot otot keras, cengkeramannya kuat, matanya tajam dan pemberani.
             Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad jayyid dari Abu Ishaq As Sabi’ berkata : “Shahabat Rasulullah s.a.w. yang paling keras ada empat : Umar, Ali, Zubair dan Sa’ad”.
             Dalam hal kekuatan tubuh, kekokohannya, kesempurnaan sosok dan kekuatannya, serta keunggulan dalam berperang dan tabiatnya yang keras, menyerupai Umar, Ali dan Zubair. Dan cukup dikenal tentang kekuatan, ketegaran, ketegasan, juga keberanian, berwibawa, serta keagungan yang dimiliki.
             Abu Ya’la meriwayatkan dalam Musnadnya dari Amir bin Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata : “Saad termasuk orang yang paling tajam pandangannyaa, suatu hari dia melihat sesuatu, dia bertanya kepada orang yang bersamanya : “Apakah kalian melihat sesuatu ?”, mereka berkata : “Kami melihat sesuatu seperti burung.”, Sa’ad berkata : “Aku melihat seseorang mengendarai unta”. Tidak lama kemudian datanglah Umar bin Sa’ad dengan mengendarai seekor unta betina, dia berkata : “Ya Allah, kami berlindung kepadamu dari kejahatan yang akan datang bersamanya”.
              Ketajamannya penghlihatannya telah menolongnya dalam banyak peperangan dimana dia bisa mengarahkan anak panahnya ke leher leher musuhnya dan tidak pernah meleset.
              Hal ini berkat doa Rasulullah s.a.w. dimana beliau berdoa agar tembakan panahnya selalu tepat dan terbukti kekuatan doa Nabi s.a.w. Subhaanallah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar