PERSAHABATAN HAQIQI
“Kecelakaan besarlah bagiku,
kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab. Sesungguhnya dia
telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku
dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia”. (Q.S. Al Furqan (25) :
28-29)
Memiliki sahabat sangat penting dalam kehidupan, agar tidak
kesepian, agar ada tempat untuk bertukar fikiran dan bermusyawarah. Namun bila
salah dalam memilihnya, betapa menyesalnya kelak di hari kebangkitan
(qiamat), karena hidupnya tersesat jauh dari kebenaran (Al Quran).
BERBAGAI MACAM
PERSAHABATAN
Persahabatan
terjadi karena bermacam motif : 1. Karena kesamaan nasib. 2. Kesamaan
profesi. 3. Kesamaan hobi. 4. Sahabat semu (seolah sahabat padahal musuh).
: “jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika
kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya….. “. (Q.S. Ali Imran (3) :
120). 5. Karena Allah semata. Dari kelima
motif, yang terakhir merupakan persahabatan hakiki, persahabatan yang nikmat,
persahabatn yang kekal dan abadi.
BISA JADI MUSUH
Oleh karena itu jangan sampai salah
dalam memilih sahabat, karena kekeliruan dalam memilih sangat fatal resikonya,
tidak hanya di dunia saja bahkan sampai di akherat kelak : “Teman teman akrab pada hari
itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang orang yang
bertakwa”. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 67)
TERKENA DAMPAK
Karena eratnya
hubungan persahabatan, pasti akan mempengaruhi
pola hidupnya, fenomena ini disampaikan Rasulullah s.a.w. dengan
perumpamaan yang jelas : “Perumpamakan teman yang sholeh dan yang jahat bagai
(berkawan) dengan penjual minyak wangi
dan pandai (tukang) besi. Penjual minyak wangi tidak akan menyia nyiakanmu, baik
kamu membeli atau hanya mendapat bau harumnya. Namun tukang besi menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar,
atau mendapat bau busuk (sangit)”. (H.R. Bukhari)
SELEKTIP
MEMILIH TEMAN
Oleh karena pentingnya dalam memilih sahabat, sampai Nabi s.a.w.
memberikan tuntunan, agar keyakinannya tidak sampai terpengaruh kedalam
keyakinan sahabatnya : “Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh
itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya”. (H.R. Abu
Daud).
Dengan demikian dalam memilih sahabat hendaklah berhati hati dan
selektip.
CIRI
SAHABAT YANG BAIK :
1.ORANG
YANG BENAR
Figur sahabat yang ideal ialah yang bertabiat benar
(jujur), karena dengan tabiat ini sikapnya selalu terkontrol, selektip dalam
bertindak, akan terhindar dan jauh dari kesalahan dan kecurangan. “Wahai
orang yang beriman, bertakwalah dan hendaklah kamu bersama sama orang yang
bersifat benar / jujur”. (Q.S. At Taubah (9) : 119)
2.BERSIKAP BAIK
Dengan tabiat benar (jujur),
jelas akan selalu cenderung dan suka kepada kebaikan, betapa nikmat memiliki
sahabat yang bersikap baik.
“Sebaik
baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan
sebaik baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap
tetangganya”. (H.R. Al Hakim)
3.SALING MENCINTAI DAN MENYAYANGI
Sifat saling cinta kasih dan sayang merupakan fthrah manusia
yang harus dipelihara, karena dengan sifat inilah akan jauh dari kebringasan
dan kekejaman, dengan demikian akan membuahkan kekokohan persahabatan dan menimbulkan ketenangan jiwa yang menjadi dambaan setiap insan.
Dari Nu’man bin Basyir r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan
kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota
tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur”.
(H.R. Muslim)
4.MENJAGA KEHORMATANNYA
Sahabat yang baik memiliki ciri
: Tidak mendzalimi, tidak merendahkan, tidak menghina dan selalu melindungi. “Seorang
Muslim adalah saudara muslim lainnya, dia tidak mendzaliminya, merendahkannya,
menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinanya.” (H.R. Muslim)
5.SALING MENASEHATI
Karena manusia bersifat suka lupa dan salah,
maka sahabat yang baik selalu suka mengingatkan berdasar kebenaran (agama) dan
dilakukan dengan kesabaran (bukan dengan
emosi). “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian. Kecuali
orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al ‘Ashr (103) : 1-3)
KEBANGKITAN YANG
DAHSAT Begitu panas dan dahsyatnya
keadaan pada hari qiamat, karena tiada naungan, bahkan semuanya
dibangkitkan dalam keadaan elanjang. Dari Aisyah r.a. ia berkata : Aku mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda : "Akan dikumpulkan dipadang mahsyar sekalian
manusia dalam keadaan telanjang bulat dan tak beralas kaki lagi pula berkulup
(kelaminnya seperti belum khitan)". Kemudian aku bertanya : " Adakah
laki laki dan perempuan itu kesemuanya pandang memandang ? ". Nabi s.a.w.
menjawab : " Situasi di saat itu sangat dahsyat, sehingga orang takkan
menghiraukan lagi kepada lawan jenisnya ". ( HR. Bukhari dan Muslim
).
Situasi saat itu sangat
dahsyat, panas tiada lindungan, masing masing tak saling perduli, karena
disibukkan dengan urusan amal masing masing.
MENDAPAT PERLINDUNGAN ALLAH
Namun bagi bagi yang
melaksanakan “persahabatan karena Allah,
begitu tinggi dan
istimewanya karena mendapat perlindungan / naungan khusus dari Allah. “Sesungguhnya Allah pada hari Kiamat berseru : “Di mana orang orang yang saling mencintai karena keagungan Ku ?. Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan Ku”. (H.R. Muslim). Begitu istimewanya perhatian Allah terhadap hamba Nya yang telah melaksanakan “persahabatan karena Allah semata”.
Semoga Allah selalu mempertemukan dengan sahabat yang didasari persahabatan karena Allah semata, Amiin.
KISAH
TAULADAN
PERSAUDARAAN
INDAH DAN MULIA
Diriwayatkan
oleh imam Ahmad dari Anas bahwa
Abdurrahman bin ‘Auf telah tiba di Madinah, kemudian
Rasulullah s.a.w. mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Arrabi’ Al Anshari r.a.
Saking
sayangnya Sa’ad bin Rabi’, sampai Sa’ad berkata kepadanya : “Wahai saudaraku,
aku adalah orang yang
paling banyak harta di
Madinah, maka
pilihlah olehmu separuh
hartaku dan ambillah !. Aku Juga memiliki dua istri, lihat siapa diantara
mereka berdua yang engkau sukai, aku akan menceraikannya dan menikahkan
denganmu !”. Abdurrahman menjawab : “Semoga Allah memberkahimu dalam harta dan
keluargamu, tolong tunjukkan kepadaku jalan menuju pasar !”. Kemudian Sa’ad menunjukkan
jalan ke pasar, maka
Abdurrahman segera
melakukan kegiatan bisnisnya sehingga mendapat keuntungan. Kemudian kembali
dengan membawa sedikit keju dan minyak samin..
Suatu saat Abdurrahman datang
mengenakan pakaian berbau harum dari minyak za’faran, Rasulullah s.a.w.
bertanya : “Mengapa baumu harum ?”. Abdurrahman menjawab : “Wahai Rasulullah
aku telah menikahi seorang wanita”. Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya : “Apa
yang kau berikan sebagai mahar untuknya ?”. Jawab Abdurrahman : “Emas seberat
biji kurma”. Sabda Nabi s.a.w. : “Adakan walimah walaupun dengan menyembelih
seekor kambing saja !”.
Demikian akrab, indah dan mulianya kisah
persahabatan antara Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad
bin Arrabi’ Al Anshari r.a., betapa tidak walau Sa’ad bin Arrabi’ Al Anshari
r.a. menawarkan memberi separuh hartanya, bahkan juga disuruh memilih salah
satu Istrinya, namun Abdurrahman tidak
memanfaatkan aji mumpung, namun tetap saja menjaga kehormatan dirinya dengan
berkata : “Semoga Allah memberkahimu dalam harta dan keluargamu, tolong
tunjukkan kepadaku jalan menuju pasar !”.
DO’A AGAR DIKARUNIAI HIKMAH DAN DIGOLONGKAN
SHOLIH
ROBBI HABLII HUKMAN WA ALHIQNII BISHSHOOLIHIN
(Ibrahim berdo’a) : "Ya
Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang
orang yang saleh”.
(Q.S. Asysyuara (26) : 83)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar