Senin, 03 April 2017



PERSAHABATAN HAQIQI

“Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia”. (Q.S. Al Furqan (25) : 28-29)

Memiliki sahabat sangat penting dalam kehidupan, agar tidak kesepian, agar ada tempat untuk bertukar fikiran dan bermusyawarah. Namun bila salah dalam memilihnya, betapa menyesalnya kelak di hari kebangkitan (qiamat), karena hidupnya tersesat jauh dari kebenaran (Al Quran).

BERBAGAI MACAM PERSAHABATAN
Persahabatan terjadi karena bermacam motif : 1. Karena kesamaan nasib. 2. Kesamaan profesi. 3. Kesamaan hobi. 4. Sahabat semu (seolah sahabat padahal musuh). : “jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya….. “. (Q.S. Ali Imran (3) : 120). 5. Karena Allah semata.  Dari kelima motif, yang terakhir merupakan persahabatan hakiki, persahabatan yang nikmat, persahabatn yang kekal dan abadi.

BISA JADI MUSUH
Oleh karena itu jangan sampai salah dalam memilih sahabat, karena kekeliruan dalam memilih sangat fatal resikonya, tidak hanya di dunia saja bahkan sampai di akherat kelak : “Teman teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang orang yang bertakwa”. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 67)

TERKENA DAMPAK
Karena eratnya hubungan persahabatan, pasti akan mempengaruhi
pola hidupnya, fenomena ini disampaikan Rasulullah s.a.w. dengan perumpamaan yang jelas : “Perumpamakan teman yang sholeh dan yang jahat bagai  (berkawan) dengan penjual minyak wangi dan pandai (tukang) besi. Penjual minyak wangi tidak akan menyia nyiakanmu, baik kamu membeli atau hanya mendapat bau harumnya. Namun tukang besi  menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar, atau mendapat bau busuk (sangit)”. (H.R. Bukhari)

SELEKTIP MEMILIH TEMAN
Oleh karena pentingnya dalam memilih sahabat, sampai Nabi s.a.w. memberikan tuntunan, agar keyakinannya tidak sampai terpengaruh kedalam keyakinan sahabatnya : “Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya”. (H.R. Abu Daud).
Dengan demikian dalam memilih sahabat hendaklah berhati hati dan selektip.      

CIRI SAHABAT YANG BAIK :
1.ORANG YANG BENAR
Figur sahabat yang ideal ialah yang bertabiat benar (jujur), karena dengan tabiat ini sikapnya selalu terkontrol, selektip dalam bertindak, akan terhindar dan jauh dari kesalahan dan kecurangan. “Wahai orang yang beriman, bertakwalah dan hendaklah kamu bersama sama orang yang bersifat benar / jujur”. (Q.S. At Taubah (9) : 119)

2.BERSIKAP BAIK
Dengan tabiat benar (jujur), jelas akan selalu cenderung dan suka kepada kebaikan, betapa nikmat memiliki sahabat yang bersikap baik.
“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya”.  (H.R. Al Hakim)

3.SALING MENCINTAI DAN MENYAYANGI
Sifat saling cinta kasih dan sayang merupakan fthrah manusia yang harus dipelihara, karena dengan sifat inilah akan jauh dari kebringasan dan kekejaman, dengan demikian akan membuahkan kekokohan persahabatan dan menimbulkan  ketenangan jiwa yang menjadi dambaan setiap insan. Dari Nu’man bin Basyir r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda  : “Perumpamaan  persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur”.  (H.R. Muslim)

4.MENJAGA KEHORMATANNYA
Sahabat yang baik memiliki ciri : Tidak mendzalimi, tidak merendahkan, tidak menghina dan selalu melindungi. “Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, dia tidak mendzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinanya.” (H.R. Muslim)

5.SALING MENASEHATI                
Karena manusia bersifat suka lupa dan salah, maka sahabat yang baik selalu suka mengingatkan berdasar kebenaran (agama) dan dilakukan  dengan kesabaran (bukan dengan emosi). “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati       kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al ‘Ashr (103) : 1-3)                                                                                                      
KEBANGKITAN YANG DAHSAT                                                                                                     Begitu panas dan dahsyatnya keadaan pada hari qiamat, karena  tiada  naungan, bahkan semuanya dibangkitkan dalam keadaan elanjang. Dari Aisyah r.a. ia berkata : Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : "Akan dikumpulkan dipadang mahsyar sekalian manusia dalam keadaan telanjang bulat dan tak beralas kaki lagi pula berkulup (kelaminnya seperti belum khitan)". Kemudian aku bertanya : " Adakah laki laki dan perempuan itu kesemuanya pandang memandang ? ". Nabi s.a.w. menjawab : " Situasi di saat itu sangat dahsyat, sehingga orang takkan menghiraukan lagi kepada lawan jenisnya ". ( HR. Bukhari dan Muslim ).                           
Situasi saat itu sangat dahsyat, panas tiada lindungan, masing masing tak saling perduli, karena disibukkan dengan urusan amal masing masing.

MENDAPAT PERLINDUNGAN  ALLAH
Namun bagi bagi yang melaksanakan “persahabatan karena Allah,
begitu tinggi dan istimewanya karena mendapat perlindungan / naungan khusus dari Allah. “Sesungguhnya Allah pada hari Kiamat berseru  : “Di mana orang orang yang saling mencintai karena keagungan Ku ?. Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan Ku”. (H.R. Muslim). Begitu istimewanya perhatian Allah terhadap hamba Nya yang telah melaksanakan “persahabatan karena Allah semata”.
Semoga Allah selalu mempertemukan dengan sahabat yang didasari persahabatan karena Allah semata, Amiin.


                                                                   KISAH TAULADAN

PERSAUDARAAN INDAH DAN MULIA

Diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Anas bahwa Abdurrahman bin ‘Auf telah tiba di Madinah, kemudian Rasulullah s.a.w. mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Arrabi’ Al Anshari r.a.
Saking sayangnya Sa’ad bin Rabi’, sampai Sa’ad berkata kepadanya : “Wahai saudaraku, aku adalah orang yang paling banyak harta di Madinah, maka pilihlah olehmu separuh hartaku dan ambillah !. Aku Juga memiliki dua istri, lihat siapa diantara mereka berdua yang engkau sukai, aku akan menceraikannya dan menikahkan denganmu !”. Abdurrahman menjawab : “Semoga Allah memberkahimu dalam harta dan keluargamu, tolong tunjukkan kepadaku jalan menuju pasar !”. Kemudian Sa’ad menunjukkan jalan ke pasar, maka Abdurrahman segera melakukan kegiatan bisnisnya sehingga mendapat keuntungan. Kemudian kembali dengan membawa sedikit keju dan minyak samin..   
Suatu saat Abdurrahman datang mengenakan pakaian berbau harum dari minyak za’faran, Rasulullah s.a.w. bertanya : “Mengapa baumu harum ?”. Abdurrahman menjawab : “Wahai Rasulullah aku telah menikahi seorang wanita”. Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya : “Apa yang kau berikan sebagai mahar untuknya ?”. Jawab Abdurrahman : “Emas seberat biji kurma”. Sabda Nabi s.a.w. : “Adakan walimah walaupun dengan menyembelih seekor kambing saja !”.
Demikian akrab, indah dan mulianya kisah persahabatan antara Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Arrabi’ Al Anshari r.a., betapa tidak walau Sa’ad bin Arrabi’ Al Anshari r.a. menawarkan memberi separuh hartanya, bahkan juga disuruh memilih salah satu  Istrinya, namun Abdurrahman tidak memanfaatkan aji mumpung, namun tetap saja menjaga kehormatan dirinya dengan berkata : “Semoga Allah memberkahimu dalam harta dan keluargamu, tolong tunjukkan kepadaku jalan menuju pasar !”.
              
DO’A AGAR DIKARUNIAI HIKMAH DAN DIGOLONGKAN SHOLIH
ROBBI  HABLII HUKMAN WA ALHIQNII BISHSHOOLIHIN
(Ibrahim berdo’a) : "Ya Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang orang yang saleh”.

(Q.S. Asysyuara (26) : 83)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar