BERBAGAI TAMPILAN
DI HARI KEBANGKITAN
“Pada hari ketika mereka
dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan Nya kepada mereka apa
yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (Q.S. Al
Mujadilah (58) : 6)
Betapa dahsyat dan luar
biasa keadaan ketika manusia pada dibangkitkan di hari qiamat, ketika itu
berbagai tampilan aneh terjadi sesuai dengan amal yang dilakukan ketika di
dunia.
Maka beruntung bagi yang mengimani adanya hari qiamat (kebangkitan)
sehingga siap dengan bekal amal sholihnya. Dan…. betapa ruginya bagi yang mengingkarinya
sehingga bangkit dalam keadaan memalukan !., karena tidak punya bekal menghadap
Tuhan Nya.
Oleh karena itu kelak di hari qiamat akan terjadi keanehan keanehan
tampilan rupa diantaranya :
1.BERWAJAH MURAM
Karena
tidak memiliki bekal amal sholih di dunia, maka ketika
bangkit wajahnya tertutup debu (suram) : “Dan pada hari itu ada wajah wajah yang tertutup debu (suram),
tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan)”. (Q.S.Abasa
(80) : 40-41)
2.WAJAH TANPA DAGING (TENGKORAK)
Lantaran hina
dan rendahnya martabat suka meminta (mengemis), baik dipinggir jalan, kampong,
toko maupun di kantor kantor, sehingga kelak akan dibangkitkan dalam keadaan
wajahnya tanpa daging. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. ia
berkata : “Rasulullah s.a.w.” bersabda : "Seseorang senantiasa meminta minta kepada
orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari qiamat dalam
keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya”. (H.R. Muttafaq
‘Alaih).
Wajah tanpa
daging ini sangat tepat ditampilkan Allah, sebagai balasan karena di dunia
tanpa malu suka meminta minta, sehingga wajahnya tampil jelek.
Orang jawa
biasa menyebut dengan istilah “rai gedek”, sebutan untuk orang yang tidak punya
rasa malu.
Suatu saat
penulis berjumpa seorang jamaah, dia berkata : “Saya sekarang bertugas di
kelurahan ustadz, saya tidak pernah meminta, diberi ya saya terima tanpa narget”,
spontan saya menjawab : “Dik uang tersebut jangan diterima haram hukumnya dik, kasihan rakyat !, bukankah rakyat harus dilayani para
petugas yang sudah digaji untuk melaksanakan tugasnya”. Mendengar jawaban saya dia rupanya ragu dan kebingungan, mungkin
dianggapnya nasehat saya aneh karena sudah menjadi kebiasaan menerima pemberian
?!..
3.KEPALA KELEDAI
Lantaran kurang
memahami ilmunya sehingga ada jama’ah yang mengangkat kepalanya mendahului
imam, sehingga kelak dibangkitkan di hari qiamat berkepala khimar.
Abu Hurairah ia
berkata : "Rasulullah s.a.w. bersabda : "Tidak takutkah orang yang
mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan merubah kepalanya menjadi kepala
himar". (H.R. Muslim)
4.BERSERI SERI
Sangat beruntung bagi yang mengimani hari qiamat, sehingga telah
siap dan memiliki bekal menghadap Tuhannya dengan wajah berseri, karena akan
menerima kenikmatan yang tiada terhingga.
“Wajah wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri seri memandang Tuhan Nya”. (Q.S.
Al Qiyamah (75) : 22-23)
5.BERLEHER
PANJANG
Karena mulianya seorang Muadzdzin yang bertugas sebagai pengumandang
panggilan sholat berjama’ah, maka kelak akan dibangkitkan di hari qiamat dengan
tampilan leher paling panjang.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya muadzin adalah orang
yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti.” (H.R. Muslim, Ibnu
Majah dan Ath Thabrani)
Ada yang
berpendapat bahwa leher panjang maknanya pemimpin, karena orang Arab biasa
menyebut pemimpin sebagai orang yang paling panjang lehernya.
Fudhail bin
Iyadh menjelaskan bahwa para muadzin adalah orang yang dahulu memasuki syurga. Ada pula yang berpendapat bahwa berleher panjang artinya memang benar benar berleher panjang, karena bagusnya.
DIAMPUNI DOSANYA
Begitu khasnya penampilan
muadzdzin karena mulianya, sehingga akan diampuni
dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan
memintakan ampunan baginya. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “Bagi muadzin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan
suaranya dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering“. (H.R.. Ibnu Majah dan Abu Daud)
DILIPATKAN KEBAIKANNYA
Begitu tinggi
penghargaan Allah terhadap para muadzdzin, sampai diwajibkan masuk syurga,
dicatat baginya setiap hari 60 kebaikan dan setiap iqamah yang dilakukan
mendapat 30 kebaikan :
Nabi s.a.w.
bersabda : “Barang siapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun maka
wajib baginya mendapatkan syurga dan dengan adzannya itu dicatat baginya setiap
hari 60 kebaikan dan setiap iqamah yang dia lakukan dia mendapatkan 30
kebaikan”. (H.R. Ibnu Majah, Al Baihaqi, Ath Thabarani).
6.PENUH LUKA BERDARAH
Karena
mulianya berjuang di jalan Allah, demi menegakkan kalimat tauhid, sehingga rela
mengorbankan jiwa raganya, bahkan sampai meninggal
di medan perang bergelimang darah. Maka kelak dibangkitkan
dalam keadaan berlumuran darah segar berbau harum.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Ketika para hamba Allah
bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang
mereka di leher dengan
darah bercururan.
Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu syurga.
Kemudian ditanya : “Siapa mereka ?”. Dijawab :
“Mereka adalah para syuhada Allah, berjihad di jalan Nya, mereka hidup di sisi
Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki”.
(H.R. Thabrani)
Rasulullah
s.a.w. bersabda : “Barangsiapa terluka karena jihad di jalan Allah, maka
luka itu akan datang pada hari kiamat, baunya laksana minyak kasturi, warnanya
laksana za’faran.
Pada dirinya tertulis syahadah (kematian sebagai seorang syahid).
Barangsiapa meminta mati syahid dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan
memberikan pahala syahid kepadanya
kendati dia mati di atas ranjangnya”. (H.R. Ibnu Hibban dan hakim)
Begitu
Kuasa Nya Allah menampilkan berbagai tampilan sesuai dengan amal yang dilakukan
sang hamba.
Semoga kita mampu menyiapkan amal sholih sebelum ajal tiba, sehingga kelak
tampil dengan wajah berseri sebagaimana firman Nya : “Wajah wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri seri memandang Tuhan Nya”. (Q.S. Al Qiyamah (75) : 22-23).
KISAH TAULADAN
JASADNYA MENGUMANDANGKAN ADZAN
Atas Kebesaran dan
ke Kuasaan Nya terkadang amal istimewa seseorang dinampakkan oleh Allah ketika
masih di dunia, apalagi kelak pada hari kebangkitan (Qiamat).
Diantaranya kisah
yang disampaikan Dr. Khalid bin
Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP dalam tulisannya tentang kisah seorang muadzdzin
yang sehari hari bertugas sebagai muadzdzin di sebuah masjid.
Dr. Khalid
bin Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP adalah seorang dokter specialis jantung
di Rumah sakit angkatan darat Riyad di Arab Saudi, juga seorang penulis dan
muballigh.
Dalam bukunya berjudul “Kesaksian Seorang Dokter” mengisahkan : “Dokter Jasim al
Haditsy seorang penasehat jantung anak di ‘Amir Sulthan Center Untuk Penyakit
Jantung Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh..
Beliau berkisah
kepadaku : “Salah seorang rekanku yang bisa dipercaya bercerita bahwa suatu
malam saat ia sedang bertugas di rumah sakit, ada seorang pasien yang meninggal
dunia, maka ia segera memastikan akan kematian pasien tersebut, kemudian meletakkan stetoskop di dadanya hingga dia mendengar suara : “Allahu akbar, Allahu akbar, Asyhadu alla
ilaha illallah…”.
Dia berkata : “Saya kira adzan
subuh, kemudian saya bertanya kepada perawat : “Jam berapa sekarang ?”, perawat menjawab : ”Jam satu malam”.
Saya tahu bahwa
saat ini belum tiba saatnya adzan subuh, kemudian saya kembali meletakkan
stetoskop di dadanya dan saya kembali mendengarkan suara adzan tersebut selengkapnya.
Kemudian saya
bertanya kepada keluarganya tentang keadaan di masa hidupnya, mereka
menjelaskan : “Dia bekerja sebagai muadzin di sebuah masjid, biasanya datang ke
masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi. Dia selalu mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga
hari dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan”.
Subhaanallah betapa aneh dan
luar biasa karomahnya, sehingga kemuliaan sang muadzdzin ditunjukkan Yang Maha
Kuasa, sehingga kalimat adzan yang biasa dikumandangkannya telah
merasuk dan menyatu di dalam jasadnya, sampai terdeteksi stetoskope sang dokter
yang memeriksanya.
Betapa agung dan mulianya
mengumandangkan kalimat adzan, guna mengundang kaum muslimin menunaikan sholat menghadap
Tuhan Nya.
Subhaanallah betapa mulianya sang
muadzdzin dihadapan Tuhan Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar