Rabu, 08 Agustus 2018




BERBAGAI TAMPILAN DI HARI KEBANGKITAN

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. (Q.S. Al Mujadilah (58) : 6)

Betapa dahsyat dan luar biasa keadaan ketika manusia pada dibangkitkan di hari qiamat, ketika itu berbagai tampilan aneh terjadi sesuai dengan amal yang dilakukan ketika di dunia.
Maka beruntung bagi yang mengimani adanya hari qiamat (kebangkitan) sehingga siap dengan bekal amal sholihnya. Dan…. betapa ruginya bagi yang mengingkarinya sehingga bangkit dalam keadaan memalukan !., karena tidak punya bekal menghadap Tuhan Nya.   
Oleh karena itu kelak di hari qiamat akan terjadi keanehan keanehan tampilan rupa diantaranya :     

1.BERWAJAH MURAM
Karena tidak memiliki bekal amal sholih di dunia, maka ketika bangkit wajahnya tertutup debu (suram) : “Dan pada hari itu ada wajah wajah yang tertutup debu (suram), tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan)”. (Q.S.Abasa (80) : 40-41)

2.WAJAH TANPA DAGING (TENGKORAK)
Lantaran hina dan rendahnya martabat suka meminta (mengemis), baik dipinggir jalan, kampong, toko maupun di kantor kantor, sehingga kelak akan dibangkitkan dalam keadaan wajahnya tanpa daging. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. ia berkata : “Rasulullah s.a.w.” bersabda : "Seseorang senantiasa meminta minta kepada orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari qiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya. (H.R. Muttafaq ‘Alaih).
Wajah tanpa daging ini sangat tepat ditampilkan Allah, sebagai balasan karena di dunia tanpa malu suka meminta minta, sehingga wajahnya tampil jelek.
Orang jawa biasa menyebut dengan istilah “rai gedek”, sebutan untuk orang yang tidak punya rasa malu.
Suatu saat penulis berjumpa seorang jamaah, dia berkata : “Saya sekarang bertugas di kelurahan ustadz, saya tidak pernah meminta, diberi ya saya terima tanpa narget”, spontan saya menjawab : “Dik uang tersebut jangan diterima haram hukumnya dik, kasihan rakyat !, bukankah rakyat harus dilayani para petugas yang sudah digaji untuk melaksanakan tugasnya”. Mendengar jawaban saya dia rupanya ragu dan kebingungan, mungkin dianggapnya nasehat saya aneh karena sudah menjadi kebiasaan menerima pemberian ?!..

3.KEPALA KELEDAI             
Lantaran kurang memahami ilmunya sehingga ada jama’ah yang mengangkat kepalanya mendahului imam, sehingga kelak dibangkitkan di hari qiamat berkepala khimar. 
Abu Hurairah ia berkata : "Rasulullah s.a.w. bersabda : "Tidak takutkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan merubah kepalanya menjadi kepala himar". (H.R. Muslim)

4.BERSERI SERI
Sangat beruntung bagi yang mengimani hari qiamat, sehingga telah siap dan memiliki bekal menghadap Tuhannya dengan wajah berseri, karena akan menerima kenikmatan yang tiada terhingga.
“Wajah wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri seri memandang Tuhan Nya”. (Q.S. Al Qiyamah (75) : 22-23)

5.BERLEHER PANJANG
Karena mulianya seorang Muadzdzin yang bertugas sebagai pengumandang panggilan sholat berjama’ah, maka kelak akan dibangkitkan di hari qiamat dengan tampilan leher paling panjang.  
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti.” (H.R. Muslim, Ibnu Majah dan Ath Thabrani)
Ada yang berpendapat bahwa leher panjang maknanya pemimpin, karena orang Arab biasa menyebut pemimpin sebagai orang yang paling panjang lehernya.
Fudhail bin Iyadh menjelaskan bahwa  para muadzin adalah orang yang dahulu memasuki syurga. Ada pula yang berpendapat bahwa berleher panjang artinya memang benar benar berleher panjang, karena bagusnya.

DIAMPUNI DOSANYA
Begitu khasnya penampilan muadzdzin karena mulianya, sehingga akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan memintakan ampunan baginya. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi s.a.w. bersabda : “Bagi muadzin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan suaranya dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering“. (H.R.. Ibnu Majah dan Abu Daud)

DILIPATKAN KEBAIKANNYA
Begitu tinggi penghargaan Allah terhadap para muadzdzin, sampai diwajibkan masuk syurga, dicatat baginya setiap hari 60 kebaikan dan setiap iqamah yang dilakukan mendapat 30 kebaikan : 
Nabi s.a.w. bersabda : “Barang siapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun maka wajib baginya mendapatkan syurga dan dengan adzannya itu dicatat baginya setiap hari 60 kebaikan dan setiap iqamah yang dia lakukan dia mendapatkan 30 kebaikan”. (H.R. Ibnu Majah, Al Baihaqi, Ath Thabarani).

6.PENUH LUKA BERDARAH
Karena mulianya berjuang di jalan Allah, demi menegakkan kalimat tauhid, sehingga rela mengorbankan jiwa raganya, bahkan  sampai meninggal di medan perang bergelimang darah. Maka kelak dibangkitkan dalam keadaan berlumuran darah segar berbau harum.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercururan. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu syurga. Kemudian ditanya : “Siapa mereka ?”. Dijawab : “Mereka adalah para syuhada Allah, berjihad di jalan Nya, mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki”. (H.R. Thabrani)
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa terluka karena jihad di jalan Allah, maka luka itu akan datang pada hari kiamat, baunya laksana minyak kasturi, warnanya laksana za’faran. Pada dirinya tertulis syahadah (kematian sebagai seorang syahid). Barangsiapa meminta mati syahid dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan memberikan pahala syahid kepadanya kendati dia mati di atas ranjangnya”. (H.R. Ibnu Hibban dan hakim)
Begitu Kuasa Nya Allah menampilkan berbagai tampilan sesuai dengan amal yang dilakukan sang hamba. Semoga kita mampu menyiapkan amal sholih sebelum ajal tiba, sehingga kelak tampil dengan wajah berseri sebagaimana firman Nya : “Wajah wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri seri memandang Tuhan Nya”. (Q.S. Al Qiyamah (75) : 22-23).



KISAH TAULADAN
JASADNYA MENGUMANDANGKAN ADZAN

Atas Kebesaran dan ke Kuasaan Nya terkadang amal istimewa seseorang dinampakkan oleh Allah ketika masih di dunia, apalagi kelak pada hari kebangkitan (Qiamat).
Diantaranya kisah yang disampaikan  Dr. Khalid bin Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP dalam tulisannya tentang kisah seorang muadzdzin yang sehari hari bertugas sebagai muadzdzin di sebuah masjid.
Dr. Khalid bin Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP adalah seorang dokter specialis jantung di Rumah sakit angkatan darat Riyad di Arab Saudi, juga seorang penulis dan muballigh. 
Dalam bukunya berjudul “Kesaksian Seorang Dokter mengisahkan : “Dokter Jasim al Haditsy seorang penasehat jantung anak di ‘Amir Sulthan Center Untuk Penyakit Jantung Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh..
Beliau berkisah kepadaku : “Salah seorang rekanku yang bisa dipercaya bercerita bahwa suatu malam saat ia sedang bertugas di rumah sakit, ada seorang pasien yang meninggal dunia, maka ia segera memastikan akan kematian pasien tersebut, kemudian meletakkan stetoskop di dadanya hingga dia mendengar suara : “Allahu akbar, Allahu akbar, Asyhadu alla ilaha illallah…”.
Dia berkata : “Saya kira adzan subuh, kemudian saya bertanya kepada perawat : “Jam berapa sekarang ?”, perawat menjawab : ”Jam satu malam”.
Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan subuh, kemudian saya kembali meletakkan stetoskop di dadanya dan saya kembali mendengarkan suara adzan tersebut selengkapnya.
Kemudian saya bertanya kepada keluarganya tentang keadaan di masa hidupnya, mereka menjelaskan : “Dia bekerja sebagai muadzin di sebuah masjid, biasanya datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi.  Dia selalu mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga hari dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan”.
Subhaanallah betapa aneh dan luar biasa karomahnya, sehingga kemuliaan sang muadzdzin ditunjukkan Yang Maha Kuasa, sehingga kalimat adzan yang biasa dikumandangkannya telah merasuk dan menyatu di dalam jasadnya, sampai terdeteksi stetoskope sang dokter yang memeriksanya.
Betapa agung dan mulianya mengumandangkan kalimat adzan, guna mengundang kaum muslimin menunaikan sholat menghadap Tuhan Nya. 
Subhaanallah betapa mulianya sang muadzdzin dihadapan Tuhan Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar