Senin, 27 Agustus 2018


HARUN AL RASYID KHALIFAH TERBAIK DINASTI ABBASIYAH


“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al An’am (6) : 165).

Salah satu tokoh besar yang berhasil membuat Romawi menundukkan kepala karena wibawanya adalah Khalifah Harun al Rasyid, yang dikaburkan sejarahnya dan dibunuh karakternya oleh orang orang yang membenci Islam. Dia digambarkan sebagai pemabuk, laki laki hidung belang dengan banyak selir, pemimpin kejam dan dzalim.
Padahal dia adalah khalifah terbaik di Daulah Abbasiyah, seorang mujahid, pemimpin yang perhatian terhadap ilmu dan ulama. Ibnu Khalkan berkata : “Harun al Rasyid termasuk khalifah paling mulia dan raja yang suka  melayani. Ia berhaji, berjihad, berperang, pemberani dan cerdas”.

NASAB DAN KELAHIRAN
Panggilannya Abu Ja’far. Nasabnya adalah Harun bin al Mahdi Muhammad bin al Manshur Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas al Qurasyi al Hasyimi al Abbasi. Adalah seorang Quraisy satu kabilah dengan Nabi Muhammad . keturunan paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib r.a..
Dilahirkan pada 148 H di Kota Ray. Ayahnya pemimpin wilayah Ray dan Khurasan. Ibunya adalah al Khayziran. Sejak kecil memiliki sifat pemberani dan kuat. Sifat ini menjadikannya sangat layak sebagai penerus ayahnya saat ia berusia 20 tahun.

MENJABAT KHALIFAH
Harun al Rasyid menjabat khalifah Daulah Abbasiyah menggantikan ayahnya, pengangkatannya pada 16 Rabiul Awal 170 H. hingga Jumadil Akhir 194 H. Saat menjabat khalifah umurnya baru 25 tahun.

KHALIFAH SHOLIH
Sebagian sahabat Harun bercerita bahwa dia tekun melaksanakan shalat. Suka bersedekah dengan mendermakan 1000 dirham setiap hari. Apabila  menunaikan haji, turut serta bersamanya 100 ahli fikih (ulama) dan anak anak mereka. Jika tidak berhaji dia menghajikan 300 orang dengan bekal baju besi, kiswah dan lainnya”.

MENCINTAI SUNNAH DAN ULAMA
Al Rasyid seorang pemimpin yang mencintai para ulama,  mengagungkan dan memuliakan agama. Membenci debat dan banyak bicara. Al Qadhi al Fadhil dalam sebagian suratnya berkata : “Aku tidak tahu ada seorang Raja yang tidak pernah beristirahat menuntut ilmu, kecuali al Rasyid. Dia pergi bersama dua orang putranya al Amin dan al Makmun, untuk mendengar al Muwatha yang dibacakan oleh Imam Malik rahimahullah.

MENGHADAPI PEMALSUAN HADITS
Dalam menghadapi pemalsuan hadits Harun al Rasyid sangat tegas. Diriwayatkan Imam Ibnu Asakir dari Ibnu Aliyah dia berkata : “Harun al Rasyid menangkap seorang zindiq (rusak akidahnya). Dia memerintah agar si zindiq dipenggal. Si zindiq berkata kepada Harun : “Engkau tidak akan memenggal kepalaku”, “Aku akan membuat orang orang terhenti dari ulah burukmu”, jawab Harun.
Si Zindiq berkata : “Apa yang bisa kau lakukan terhadap 1000 hadits yang telah kupalsukan atas nama Rasulullah s.a.w. Semua hurufnya telah terucapkan”, dia menakuti Harun. Kemudian ada yang berkata : Jika dia mati siapa yang akan menunjukkan hadits hadits palsu yang telah beredar, karena dia yang membuat, dia pulalah yang tahu mana ucapan ucapannya.
Dengan percaya diri Harun menjawab : “Apakah kau tidak tahu wahai musuh Allah tentang keahlian Abu Ishaq al Fazari dan Abdullah bin al Mubarak ?, mereka akan menelitinya dan menilainya huruf per huruf”.

HARUN AL RASYID DAN KAISAR ROMAWI
Pada tahun 187 H, Harun al Rasyid menerima surat Kaisar Romawi Nikephoros I. Surat berisi pembatalan perjanjian damai antara Romawi dan Abbasiyah yang telah disepakati Kiasar Romawi sebelumnya.

SURAT NIKEPHOROS
Dari Nikephoros, Kaisar Romawi, kepada Harun Raja Arab. Amma ba’du Sesungguhnya kaisar sebelumku memberimu posisi benteng. Dan dia memposisikan diri sebagai pion, dia bawakan kepadamu harta hartanya. Sebenarnya aku bisa memberikan jumlah berkali lipat darinya. Tapi itu karena kelemahan dan kebodohannya sebagai seorang wanita. Jika engkau membaca suratku ini, kembalikan apa yang telah engkau dapatkan sebelumku, jika tidak maka pedang (yang berbicara) antara aku dan dirimu !.

MARAH
Ketika al Rasyid membaca surat, dia marah kemudian Al Rasyid menulis surat balasan : Bismillahirrahmanirrahim. Dari Harun Amirul Mukminin kepada Nikephoros anjing Romawi. Aku telah membaca suratmu wahai anak perempuan kafir. Jawabannya adalah sesuatu yang akan engkau lihat sebelum kau dengar. Hari itu juga Harun al Rasyid memimpin sendiri pasukannya ke Romawi.

MENAKLUKKAN KOTA HERCULES
Akhirnya al Rasyid berhasil menaklukkan Kota Hercules (kota dekat Konstantinopel), Nikephoros ketakutan, dia kembali meminta perjanjian damai dan bersedia membayar upeti.

MIMPI
Harun al Rasyid pernah bermimpi tentang kematiannya. Dalam mimpinya ia melihat dirinya menggenggam tanah berwarna merah. Di tempat itulah ia wafat, mimpinya menjadi kenyataan. Saat al Rasyid menempuh perjalanan menuju Khurasan, setibanya di Kota Thous dia jatuh sakit. Al Rasyid memerintahkan pembantunya : Bawalah padaku sewadah tanah dari tempat ini !.

TAHU TEMPAT KEMATIANNYA
Kemudian diberikan padanya tanah merah di gengagamannya. Ketika melihatnya Dia berkata : “Demi Allah inilah telapak tangan yang aku lihat itu.

WAFAT
Dia memerintahkan penggalian makamnya saat ia masih hidup, kemudian
 minta dibacakan Alquran seutuhnya. Setelah itu dia minta dibawa ke makamnya. “Menuju tempat inilah perjalanan (hidup ini) wahai anak Adam”, kata al Rasyid diapun menangis, tiga hari kemudian beliau wafat. Subhaanallah demikian tinggi karomahnya (kemuliaannya) berkat amal sholih yang telah diperbuatnya.


KISAH TAULADAN
SEBAIK BAIK MANUSIA

Diriwayatkan dari Jabir berkata : ”Rasulullah s.a.w. bersabda : “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia”. (H.R. Thabrani dan Daraquthni) Hadits ini dishahihkan oleh Syeikh al Albani didalam “ash Shahihah” nya.
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Rasulullah s.a.w. dan berkata : ”Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling diicintai Allah dan amal apakah yang paling dicintai Allah s.w.t. ?”, Rasulullah s.a.w.  menjawab : ”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan.
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beri’tikaf di masjid ini yaitu Masjid Madinah selama satu bulan.
Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki kaki (hari perhitungan).” (H.R. Thabrani) Hadits ini dihasankan Syeikh al Albani.
Demikian pentingnya urusan kemanusiaan sampai Rasulullah s.a.w. menjelaskan secara rinci, maka bagi yang sudah melaksanakan badah secara tekun kepada Allah (sholat, puasa, membaca al Quran, dzikir, ibadah haji) jangan sampai meyepelehkan urusan kemanusiaan, sehingga sampai ada yang menyindir : “Percuma beribadah tetapi dengan orang sinis, angkuh dan buruk kelakuannya !”.
Pada hakekatnya ibadah khusus (hablumminallah) bila dilakukan dengan benar akan membentuk akhlak menjadi baik, bukan sebaliknya.      
“…….Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar”. (Q.S. Al Ankabut (29) : 45).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar