Minggu, 08 September 2019

HUKUM MANTRA, JIMAT DAN PELET.

“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu, maka mintalah rizki itu di sisi Allah dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada Nya. Hanya kepada Nyalah kamu akan dikembalikan”. (Q.S. Al Ankabut (29) : 17)

Lantaran kurangnya memahami ilmu agama, karena malas menuntut ilmu agama (ngaji), sehingga keimanannya jadi lemah !. Karena lemahnya keimanan sehingga prilakunya jauh dan menyimpang dari tuntunan agama.

HANYA ALLAH YANG BERHAK DIIBADAHI !
Padahal dari firman Allah diatas jelas, agar manusia hanya beribadah hanya kepada Allah saja : “……sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada Nya”. Namun karena kurangnya pemahaman sehingga sampai mengimani selain Allah juga.   

LEMAHNYA TUHAN SELAIN ALLAH !
Lantaran lemahnya keimanan, sampai ada yang mempertuhankan selain Allah, padahal Allah sudah mengingatkan :  …….Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu……..“.
Namun karena hatinya sudah tertutup, sehingga hanya memperturutkan hawa nafsunya belaka, sehingga hidupnya hanya mengejar dan mengutamakan kepentingan dunia belaka !.         

SEGALA CARA DITEMPUHNYA
Karena dangkalnya pengertian, sehingga tidak mau mendalami / memahami tuntunan agama, sehingga segala cara ditempuhnya yang penting Menghasilkan !?. Sehingga walau dengan cara syirikpun dilakukan juga.  

MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU 
Karena lemahnya pemahaman, berakibat nafsu jadi acuan, jika sudah demikian jelas prilakunya jauh menyimpang dari tuntunan !. Sehingga kebenaran dengan mudahnya diabaikan, sehingga mudah terjerumus kedalam prilaku yang jauh menyimpang dari keimanan !. 
Disini jelas akan mebuat peluang setan memasuki kedalam lubuk hatinya !.
“Syaitan itu memberikan janji janji kepada mereka dan membangkitkan angan angan kosong pada mereka. Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”. (Q.S. An Nisaa’ (4) : 120).

KEPERCAYAANNYA RAPUH
Jika sudah demikian jelas keyakinannya jadi rapuh ! : ya beribadah kepada Allah, ya juga mempercayai keyakinan lain, agar hidupnya selamat dan sukses ?. Sehingga dengan mudahnya mempercayai mantra, jimat dan pellet.  

MANTRA
Mantra adalah : “Kalimat ritual, dengan menyebut nama nama makhluk, dengan maksud mengharap keselamatan, kesuksesan, menolak balak dan sebangsanya”.  Sebagai contoh bukankah orang orang dulu pernah mengajarkan : “Le jika melewati tempat anker baca ya : “Kol kutuk kadal kesit, bawang abang nyimpang bawah poteh nyengkreh, sluman slumun slamet”, terus kaki dihentakkan ke tanah sebanyak 3 kali sambil mengucapkan : “amit amit mbah !”. Nanti kamu akan selamat.
Adalagi : “Angin cilik mulio, angin gede tekoo, ombak ombak banyu segoro, slameto slameto” dll.   

BEDA DENGAN DO’A !
Dengan demikian sangat beda dengan do’a, do’a langsung ditujukan kepada Allah, diawali dengan kalimat : “Allaahumaa (Ya Allah)”, “Rabbi (Tuhanku)”, jadi jelas permintaan ditujukan langsung kepada Allah, bukan kepada makhluk !.

JIMAT
Jimat (azimat) merupakan benda yang dianggap keramat, diyakini bisa menolak balak, tidak mempan senjata, bisa membuat selamat, sukses dan sebangsanya.  Biasanya berupa buntalan kecil berwarna putih, hitam, hijau. Didalamnya. terdapat kertas bertuliskan huruf arab atau jawa. Biasanya diletakkan dalam dompet, dikalungkan dileher atau lengan.  

KISAH NYATA        
Suatu saat penulis bertanya kepada seorang tukang yang sedang memperbaiki rumah kami di Mojokerto : “Mas sampean punya jimat ?”. “Punya”, jawabnya, “Coba lihat”. Kemudian dia menyerahkan jimatnya, “Maaf boleh saya buka ?”, “Ya”, kemudian jimat berupa kain putih dikeluarkan dari dompetnya kami buka, didalamnya terdapat kertas bertuliskan huruf Arab.     
Kemudian kami bertanya : “Mas maaf boleh kami sobek ?”, “Boleh”, kemudian sobekan jimat kami buang dengan tangan kiri ke sampah !. Sambil saya menasehati dengan menunjukkan ayat yang ada di H.P. "…..Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi”. (Q.S. Az Zumar (39) : 65)
Kemudian dia berkata : “Di 5 almari kami di rumah, semuanya ada jimatnya. Kemudian dengan spontan saya berkata : “Buang segera mas !, sayang bila nanti amal ibadah sampeyan dihapus Allah !”. Alhamdulillah rupanya hidayah Allah masuk, sehingga dia sadar dan faham menerima nasehat saya.

PELET
Suatu prilaku (ritual) untuk membuat orang bisa jatuh cinta atau terpikat. Biasanya dengan memberikan minuman kepada si korban, dengan dibacakan i mantra mantra terlebih dahulu.

HUKUM MANTRA, JIMAT DAN PELET
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata : “Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya mantra mantra, jimat jimat dan pelet itu syirik”. (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)  

RESIKO SYIRIK,  AMALNYA DIHAPUS !
Betapa ruginya bila beribadah tanpa ilmu, sehingga yang dilakukan ditolak, dihapus karena melakukan kesyirikan : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu : "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi”. (Q.S. Az Zumar (39) : 65)

IBADAHNYA DIHAPUS !
Ternyata begitu besar resikonya melakukan kesyirikan, sehingga ibadah yang dilakukan selama bertahun tahun hilang lenyap begitu saja !.

BERTAUBAT
Karena sifat Pemaafnya Allah, bagi siapa saja yang pernah melakukan kesyirikan masih ada jalan untuk bertaubat, dengan syarat : 1. Menyadari kesalahannya. 2. Memohon ampun atas kesalahannya. 3. Tidak mengulang lagi kesalahan (dosa) nya. Artinya dengan : melepas, membuang jimat atau tumbal yang dipakai atau digantungnya !. 
“Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui”. (Q.S. Ali Imran (3) : 135). 
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita tidak terjebak kedalam kemusyrikan, Amiin.

BAHAYA MEMAKAI DAN MEMPERCAYAI JIMAT !
Allah berfirman : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi ?”, niscaya mereka menjawab : “Allah”. Katakanlah : “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat Nya ?. Katakanlah : “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada Nya lah bertawakkal orang orang yang berserah diri”. (Q.S. Az Zumar : 38)
Ayat tersebut menjelaskan tentang para penyembah berhala yang mempercayai adanya Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi, tetapi mereka masih menyembah berhala juga, karena menganggapnya hanya sebagai perantara !. Demikian pula halnya dengan umat Islam yang masih banyak mempercayai dan memakai jimat, padahal Nabi melarangnya.     
Dari ‘Imron bin Hushain r.a. ia berkata : “Nabi s.a.w. pernah melihat di lengan seorang pria gelang yang dinampakkan padanya. Pria tersebut berkata bahwa gelang itu terbuat dari kuningan. Lalu beliau bersabda : Untuk apa engkau memakainya ?.
Pria tadi menjawab : “(Ini dipasang untuk mencegah dari) wahinah (penyakit yang ada di lengan atas). Nabi s.a.w. kemudian  bersabda : Gelang tadi bahkan akan membuatmu semakin lemah. Buanglah !, seandainya engkau mati dalam keadaan masih mengenakan gelang tersebut, engkau tidak akan beruntung selamanya. (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain disebutkan : “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik. (H.R. Ahmad) Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Walau percaya kepada Allah, tetapi jika masih memiliki keyakinan terhadap jimat, keris sakti, tumbal dll, sama halnya masih melakukan  kesyirikan (mempersekutukan Allah). Sebagaimana firman Nya :
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan sembahan lain).  (Q.S. Yusuf : 106). 
Makna mempersekutukan Allah artinya masih mempercayai jimat dll !.
Dengan demikian sebagai orang yang beriman hendaknya mutlak memasasrahkan diri hanya kepada Allah belaka, bukan kepada jimat, agar amal ibadahnya tidak terhapus !!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar