HUKUM MANTRA, JIMAT
DAN PELET.
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah
itu adalah berhala dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain
Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu, maka mintalah rizki itu di
sisi Allah dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada Nya. Hanya kepada Nyalah
kamu akan dikembalikan”. (Q.S. Al Ankabut (29) : 17)
Lantaran kurangnya
memahami ilmu agama, karena malas menuntut ilmu agama (ngaji), sehingga
keimanannya jadi lemah !. Karena lemahnya keimanan sehingga prilakunya jauh dan
menyimpang dari tuntunan agama.
HANYA ALLAH YANG BERHAK DIIBADAHI !
Padahal dari firman
Allah diatas jelas, agar manusia hanya beribadah hanya kepada Allah saja : “……sembahlah Dia dan bersyukurlah
kepada Nya”. Namun
karena kurangnya pemahaman sehingga sampai mengimani selain Allah juga.
LEMAHNYA TUHAN SELAIN ALLAH !
Lantaran lemahnya
keimanan, sampai ada yang mempertuhankan selain Allah, padahal Allah sudah
mengingatkan : “…….Sesungguhnya yang kamu sembah
selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu……..“.
Namun karena hatinya
sudah tertutup, sehingga hanya memperturutkan hawa nafsunya belaka, sehingga
hidupnya hanya mengejar dan mengutamakan kepentingan dunia belaka !.
SEGALA
CARA DITEMPUHNYA
Karena
dangkalnya pengertian, sehingga tidak mau mendalami / memahami tuntunan agama,
sehingga segala cara ditempuhnya yang penting Menghasilkan
!?. Sehingga walau dengan cara syirikpun dilakukan juga.
MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU
Karena lemahnya pemahaman, berakibat nafsu jadi
acuan, jika sudah demikian jelas prilakunya jauh menyimpang dari tuntunan !.
Sehingga kebenaran dengan mudahnya diabaikan, sehingga mudah terjerumus kedalam
prilaku yang jauh menyimpang dari keimanan !.
Disini
jelas akan mebuat peluang setan memasuki kedalam lubuk hatinya !.
“Syaitan
itu memberikan janji janji kepada mereka dan membangkitkan angan angan kosong
pada mereka. Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari
tipuan belaka”. (Q.S. An Nisaa’ (4) : 120).
KEPERCAYAANNYA
RAPUH
Jika
sudah demikian jelas keyakinannya jadi rapuh ! : ya beribadah kepada Allah, ya
juga mempercayai keyakinan lain, agar hidupnya selamat dan sukses ?. Sehingga
dengan mudahnya mempercayai mantra, jimat dan pellet.
MANTRA
Mantra adalah
: “Kalimat ritual, dengan menyebut nama nama makhluk, dengan maksud mengharap
keselamatan, kesuksesan, menolak balak dan sebangsanya”. Sebagai contoh bukankah orang orang dulu pernah
mengajarkan : “Le jika melewati tempat anker baca ya : “Kol kutuk kadal kesit, bawang
abang nyimpang bawah poteh nyengkreh, sluman slumun slamet”, terus kaki
dihentakkan ke tanah sebanyak 3 kali sambil mengucapkan : “amit amit mbah !”. Nanti kamu akan selamat.
Adalagi : “Angin cilik mulio, angin gede tekoo, ombak ombak banyu
segoro, slameto slameto” dll.
BEDA
DENGAN DO’A !
Dengan
demikian sangat beda dengan do’a, do’a langsung ditujukan kepada Allah, diawali
dengan kalimat : “Allaahumaa (Ya Allah)”, “Rabbi (Tuhanku)”, jadi jelas
permintaan ditujukan langsung kepada Allah, bukan kepada makhluk !.
JIMAT
Jimat (azimat) merupakan benda yang dianggap
keramat, diyakini bisa menolak balak, tidak mempan senjata, bisa membuat
selamat, sukses dan sebangsanya.
Biasanya berupa buntalan kecil berwarna putih, hitam, hijau. Didalamnya.
terdapat kertas bertuliskan huruf arab atau jawa. Biasanya diletakkan dalam
dompet, dikalungkan dileher atau lengan.
KISAH NYATA
Suatu saat penulis bertanya kepada
seorang tukang yang sedang memperbaiki rumah
kami di Mojokerto : “Mas sampean punya jimat ?”. “Punya”, jawabnya, “Coba
lihat”. Kemudian dia menyerahkan jimatnya, “Maaf boleh saya buka ?”, “Ya”,
kemudian jimat berupa kain putih dikeluarkan dari dompetnya kami buka,
didalamnya terdapat kertas bertuliskan huruf Arab.
Kemudian kami bertanya : “Mas maaf
boleh kami sobek ?”, “Boleh”, kemudian sobekan jimat kami buang dengan tangan
kiri ke sampah !. Sambil saya menasehati dengan menunjukkan ayat yang ada di
H.P. "…..Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi”.
(Q.S. Az Zumar (39) : 65)
Kemudian dia berkata : “Di 5 almari
kami di rumah, semuanya ada jimatnya. Kemudian dengan spontan saya berkata :
“Buang segera mas !, sayang bila nanti amal ibadah sampeyan dihapus Allah !”.
Alhamdulillah rupanya hidayah Allah masuk, sehingga dia sadar dan faham
menerima nasehat saya.
PELET
Suatu
prilaku (ritual) untuk membuat orang bisa jatuh cinta atau terpikat. Biasanya
dengan memberikan minuman kepada si korban, dengan dibacakan i mantra mantra
terlebih dahulu.
HUKUM MANTRA,
JIMAT DAN PELET
Dari Abdullah bin
Mas’ud r.a. berkata : “Aku mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya mantra mantra, jimat jimat dan pelet itu syirik”. (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu
Majah)
RESIKO SYIRIK, AMALNYA DIHAPUS !
Betapa ruginya bila beribadah tanpa ilmu,
sehingga yang dilakukan ditolak, dihapus karena melakukan kesyirikan : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu : "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang orang yang merugi”. (Q.S. Az Zumar (39) : 65)
IBADAHNYA DIHAPUS !
Ternyata
begitu besar resikonya melakukan kesyirikan, sehingga ibadah yang dilakukan selama
bertahun tahun hilang lenyap begitu saja !.
BERTAUBAT
Karena sifat Pemaafnya Allah, bagi siapa saja yang pernah melakukan
kesyirikan masih ada jalan untuk bertaubat, dengan syarat : 1. Menyadari
kesalahannya. 2. Memohon ampun atas kesalahannya. 3. Tidak mengulang lagi kesalahan
(dosa) nya. Artinya dengan : melepas, membuang jimat atau
tumbal yang dipakai atau digantungnya !.
“Dan (juga) orang orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu sedang mereka mengetahui”. (Q.S. Ali Imran (3) : 135).
Semoga Allah senantiasa memberikan
hidayah Nya, agar kita tidak terjebak kedalam kemusyrikan, Amiin.
BAHAYA MEMAKAI DAN MEMPERCAYAI JIMAT !
Allah berfirman : “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi ?”,
niscaya mereka menjawab :
“Allah”. Katakanlah : “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan
kemudharatan kepadaku, apakah berhala berhalamu itu dapat menghilangkan
kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka
dapat menahan rahmat Nya ?. Katakanlah :
“Cukuplah Allah bagiku”. Kepada Nya lah
bertawakkal orang orang yang berserah diri”. (Q.S. Az
Zumar : 38)
Ayat tersebut menjelaskan tentang para penyembah berhala yang
mempercayai adanya Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi, tetapi mereka
masih menyembah berhala juga, karena menganggapnya hanya sebagai perantara !. Demikian pula halnya dengan umat Islam yang masih banyak mempercayai dan
memakai jimat, padahal Nabi melarangnya.
Dari ‘Imron bin
Hushain r.a. ia berkata : “Nabi s.a.w. pernah melihat di lengan seorang
pria gelang yang dinampakkan padanya. Pria tersebut berkata bahwa gelang itu
terbuat dari kuningan. Lalu beliau bersabda : “Untuk apa engkau memakainya ?”.
Pria tadi
menjawab : “(Ini dipasang
untuk mencegah dari) wahinah (penyakit yang ada di lengan atas). Nabi s.a.w. kemudian bersabda : “Gelang tadi bahkan akan membuatmu
semakin lemah. Buanglah !, seandainya
engkau mati dalam keadaan masih mengenakan gelang tersebut, engkau tidak akan
beruntung selamanya”. (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain disebutkan : “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah
(jimat), maka ia telah berbuat syirik”. (H.R. Ahmad) Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Walau percaya kepada Allah, tetapi
jika masih memiliki keyakinan terhadap jimat, keris sakti, tumbal dll, sama
halnya masih melakukan kesyirikan
(mempersekutukan Allah). Sebagaimana firman Nya :
“Dan
sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam
keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan sembahan
lain)”. (Q.S. Yusuf : 106).
Makna mempersekutukan Allah artinya masih mempercayai jimat dll !.
Dengan demikian sebagai orang yang beriman hendaknya mutlak memasasrahkan diri hanya kepada Allah belaka, bukan kepada jimat, agar amal ibadahnya tidak terhapus !!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar