Selasa, 17 September 2019



PENTINGNYA URUSAN KEMANUSIAAN

“…….Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa Nya. (Q.S. Al Maidah 2)

Karena luas dan sempurnanya ajaran Islam, sehingga tidak hanya mengajarkan cara berhubungan dengan Allah (hablumminallaah) saja, tetapi  diajarkan pula urusan kemanusiaan (hablumminannaas) juga.
Artinya ketika seorang hamba telah melaksanakan hablumminallah   (sholat, dzikir, berdo’a, ibadah haji / umrah dll), hendaknya bisa membuahkan akhlak mulia !. Sikap yang bermanfaat bagi sesama : bersikap santun, ramah, suka menyapa, senyum, akrab, perduli, tanggap, suka membantu dll.

HUBUNGAN DENGAN ALLAH DAN MANUSIA 
Betapa pentingnya hubungan kepada Allah dan manusia, sehingga dianggap hina bila tidak melaksanakannya !. Sampai berakibat mendapat murkaan Allah  dan kerendahan !.
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan……”. (Q.S. Ali Imran (3) : 112)

MERASA SHOLIH
Betapa keliru pemikirannya lantaran kurangnya pemahaman, sehingga dirinya merasa paling sholih, paling suci, paling benar ?!. Justru ini menunjukkan kelemahan dalam memahami tuntunan agama, sehingga hanya mementingkan hubungan dengan Allah belaka.

KEUTAMAAN MENCINTAI DAN MEMBANTU :
Padahal begitu besar keutamaan dan manfaat membantu urusan kemanusiaan,  diantara keutamaan dan manfaatnya adalah :

1.DIHILANGKAN KESULITANNYA DI HARI QIAMAT              
“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak.
Membantu kesulitan membutuhkan waktu, tenaga, fikiran bahkan mungkin dana, tetapi bila tahu hikmahnya, jelas akan senang dan suka !. Bukankah dengan membantu kesulitan (dengan ikhlas) akan terasa puas dan bahagia ???. Hubungan makin luas karena menebar hubungan kasih sayang (tidak egois). Begini bila sesuatu dilakukan karena Allah semata (ikhlas) dan berdasar ilmu agama.
Apalagi kelak di akherat akan dilepaskan dari kesusahan dan penderitaan yang luar biasa dahsyatnya !. 

2.DIMUDAHKAN URUSANNYA DI BUMI DAN DI AKHERAT
Berkat memahami ilmu agama, sehingga faham tentang betapa besarnya manfaat memudahkan urusan dan membantu kesusahannya, sehingga akan dibantu Allah baik di duni dan akherat !.
“Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan akherat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan akherat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia suka menolong saudaranya”. (H.R. Muslim) 

3.DITOLONG ALLAH
Karena penting dan utamanya suka menolong sesama, sampai Allah juga akan membalas dengan menolongnya pula. “…….Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia suka menolong saudaranya”. (H.R. Muslim) 

4.MENDAPAT MANISNYA IMAN
Demikian pentingnya urusan kemanusian dibidang saling mencintai karena Allah, sampai mendapat karunia manisnya iman. Betapa nikmat rasanya. Dari Anas bin Malik dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman : Menjadikan Allah dan Rasul Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika mencintai seseorang hanya karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka”. (H.R. Bukhari)

5.DICINTAI ALLAH
Diantara hubungan kemanusiaan adalah rasa saling mencintai, saling menolong dan saling mengunjungi karena Allah. Karena begitu utama dan berharganya sampai dicintai Allah, bahkan kelak akan dinaungi dan berada di mimbar cahaya.  
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Allah berfirman : “Cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling mencintai karena Ku, cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling tolong menolong karena Ku, cinta Ku adalah untuk orang orang yang saling berkunjung karena Ku”. Orang orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan Nya“. (H.R. Ahmad)

6.ALLAH SELALU MENYERTAINYA
Demikian tinggi penghargaan Allah terhadap orang dicintai Nya, sampai Allah seolah menjadi pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Bahkan bila berdo’a pasti akan dikabulkan dan Allah selalu melindunginya. 
"Apabila Aku mencintainya, maka Aku merupakan pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengarnya. Aku merupakan penglihatan yang ia pergunakan untuk melihatnya. Aku merupakan tangan yang ia pergunakan untuk menyerangnya. Aku merupakan kaki yang ia pergunakan untuk berjalan. Seandainya ia memohon kepada Ku, pasti Aku akan mengabulkan Nya. Dan seandainya ia berlindung diri kepada Ku pasti Aku akan melindungi Nya “. (H.R. Bukhari)                                                                                                
7.DIUMUMKAN KE SELURUH PENGHUNI LANGIT DAN BUMI
Begitu mulianya hamba yang dicintai Allah, sampai Malaikat Jibril diperintah untuk mencintainya, bahkan penghuni langit mengikutinya pula dan diikuti pula dengan yang berada di bumi.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “Apabila Allah mencintai seseorang maka Allah memanggil Jibril seraya berfirman : “Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai fulan maka cintailah dia !“.  
Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah dia !“. 
Kemudian penghuni langit mencintai orang itu. Sesudah itu kecintaan tersebut diteruskan kepada penghuni bumi“. (H.R. Bukhari Muslim).

PEMANAH JITU DAN MAKBUL DO’ANYA


Sa'ad bin Abi Waqash seorang sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, memeluk Islam  di umur 17 tahun. Suatu hari  didatangi Abu Bakar Ash Shiddiq, kemudian mengajaknya menemui Nabi Muhammad di perbukitan dekat Makkah. Sejak saat itu Sa'ad menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, di era Makkah atau sebelum Hijrah.
Sa'ad bin Abi Waqash merupakan orang Muslim pertama kali melepas anak panah dalam jihad Islam. Dia pula yang mula mula terkena anak panah dalam kancah jihad.
Suatu kali Rasulullah bersabda di tengah Perang Uhud, "Panahlah hai Sa'ad Ibu bapakku menjadi jaminan bagimu !". Ali bin Abi Thalib juga berkata : "Tidak pernah saya dengar Rasulullah mengatakan ibu bapaknya sebagai jaminan seseorang kecuali untuk Sa'ad".
Sa’ad mempunyai dua kekuatan ampuh : panah dan doanya. Jika memanah tepat sasaran. Jika berdoa, akan dikabulkan. Hal ini tak lepas dari doa Rasulullah. Suatu hari Rasulullah menyaksikan sesuatu dari Sa'ad yang menyenangkan hati beliau. Maka Rasulullah bermunajat : "Ya Allah tepatkanlah bidikan panahnya dan kabulkanlah doanya !".
Ketika fitnah terjadi pada zaman kholifah Ali bin Abi Thalib, Sa'ad mendengar seorang laki laki memaki Ali, Thalhah dan Zubair. Orang itu bahkan terus menolak berhenti mencaci maki. Maka Sa'ad berkata : "Kalau begitu akan saya doakan kamu kepada Allah". Laki laki tadi berkata : "Rupanya kamu hendak menakutiku, seolah olah kamu seorang Nabi".
Kemudian Sa'ad wudhu, shalat dan berdoa, tidak lama kemudian muncul seekor unta liar dan menabrak laki laki tadi sehingga meninggal.
Suatu saat ibundanya melakukan mogok makan, karena menentang keislaman anaknya. Semakin hari makin parah. Kemudian Saad berkata : "Demi Allah ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu keluar satu per satu, maka tidak lah anakmu ini akan meninggalkan agama ini (Islam) walau ditebus dengan apa pun". Akhirnya ibundanya luluh, kemudian turun firman Allah surah Luqman ayat 15 : “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada  Ku, kemudian hanya kepada Kulah kembalimu. Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar