Senin, 07 November 2016



AKASYAH MENCAMBUK NABI

 “Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, sekali lagi tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain, dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Q.S. Al Infithor (82) : 17-19)

Berkat didikan dan ketauladanan Rasulullah s.a.w. yang mulia, sehingga menghasilkan berbagai karakter sahabat yang mulia akhlaknya, bahkan memiliki keistimewaan yang khusus pula, diantaranya Akasyah.

RASULULLAH SAKIT
Ketika Rasulullah s.a.w. menderita sakit cukup lama, Rasulullah s.a.w. tidak dapat shalat berjamaah di masjid. Suatu hari Rasulullah s.a.w. meminta beberapa sahabat membawanya ke Masjid. Beliau didudukkan di atas mimbar, kemudian meminta Bilal memanggil  semua sahabat ke masjid. 

RASULULLAH BERTANYA
Rasulullah s.a.w. bersabda : "Wahai sahabat sahabatku, apakah telah ku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah itu adalah Tuhan yang layak disembah ?". Semua sahabat menjawab : " Benar wahai Rasulullah  engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang layak disembah”. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : "Saksikan ya Allah. sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka".

MENJELASKAN DEKATNYA KEWAFATAN
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda lagi, setiap apa yang dIsabdakan selalu dibenarkan para sahabat. Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu. "Sesungguhnya, aku akan pergi bertemu Allah dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia, aku bertanya kepada kalian, adakah aku berhutang dengan kalian?, aku ingin menyelesaikannya. Karena aku tidak mau jika bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia".

AKASYAH TAMPIL
Tiba tiba Akasyah berkata : "Ya Rasulullah, aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta kau selesaikan. Seandainya bukan hutang maka tidak perlulah engkau berbuat apa apa”.

CEMETI MENGENAI DADANYA
Akasyah  bercerita : "Aku ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu kau pukulkan cemeti ke belakang kuda, tetapi cemeti tidak mengenai belakang kuda justru mengenai dadaku, karena aku berdiri di belakang kuda yang kau tunggangi wahai Rasulullah”.

BERSEDIA DIBALAS  
Mendengar itu Rasulullah s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Akasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan menerima hal yang sama".

INGIN MEMBALAS
Dengan suara lantang, Akasyah berkata : "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah". Ketika itu sebagian sahabat berteriak memarahi Akasyah : "Sesungguhnya engkau tidak berperasaan wahai Akasyah. Bukankah Baginda sedang sakit ?". Namun Akasyah tidak menghiraukannya.

SIAP MENERIMA BALASAN
Rasulullah s.a.w. meminta Bilal mengambil cemeti di rumah Fatimah.  Kemudian Akasyah ke hadapan Rasulullah s.a.w. Tiba tiba Abu bakar berdiri menghalangi Akasyah sambil berkata : "Wahai Akasyah kalau kamu hendak memukul, pukullah aku !, aku orang yang pertama beriman dengan Rasulullah s.a.w., sampaikan akulah temannya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku !”. Kemudian dijawab Rasulullah s.a.w. : "Duduklah wahai Abu Bakar ini antara aku dengan Akasyah !".

HASAN DAN HUSEIN TAMPIL 
Akasyah menuju ke hadapan Rasulullah. Tiba tiba bangun kedua cucu kesayangan Rasulullah s.a.w. Hasan dan Husein. Mereka berdua merayu dan meronta : "Wahai paman pukullah kami, kakek kami sedang sakit, pukullah kami wahai paman, sesungguhnya kami adalah cucu kesayangan Rasulullah !".

DIMINTA TURUN
Begitu sampai di tangga mimbar, dengan tegasnya Akasyah berkata : "Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Jika engkau mau ku pukul, turunlah !". Rasulullah s.a.w.  meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah s.a.w. kemudian didudukkan di sebuah kursi.

MINTA MEMBUKA BAJU
Kemudian dengan suara tegas Akasyah berkata lagi : "Dulu waktu engkau memukul, aku tidak memakai baju", dalam keadaan lemah, Rasulullah s.a.w. membuka bajunya, terlihatlah tubuh Rasulullah s.a.w. yang indah, sedang beberapa buah batu terikat di perut Rasulullah pertanda beliau menahan lapar.

MENDEKAT SAMBIL MEMEGANG CEMETI
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : "Wahai Akasyah segera dan jangan kamu berlebih lebihan. Nanti Allah akan murka padamu". Akasyah terus menghampiri Rasulullah s.a.w., dengan tangan memegang cemeti.

MEMELUK TUBUH NABI
Namun ketika dekat dengan Nabi …… tiba tiba dilemparkan cemetinya  sambil memeluk tubuh Rasulullah s.a.w. erat erat, sambil berteriak menangis Akasyah berkata : "Ya Rasulullah ampunkanlah aku, maafkanlah aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah.

MENGAKU
"Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan api neraka, sesungguhnya aku takut dengan api neraka, maafkanlah aku ya Rasulullah".

AHLI SYURGA
Rasulullah s.a.w. dalam keadaan sakit berkata : "Wahai sahabat sahabatku, kalau kalian ingin melihat ahli Syurga lihatlah Akasyah !". Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah s.a.w.


SIASAT CERDIK

Begitu sayang dan cintanya para sahabat kepada Rasulullah s.a.w., sehingga para sahabat heran terhadap sikap Akasyah yang begitu nekad akan memukul dengan cemetinya kepada Rasulullah s.a.w.
Namun ……ternyata itu hanya siasat Akasyah yang cukup cerdik, yang ingin memeluk tubuh Nabi s.a.w., tubuh yang tak akan disentuh api neraka. Siasat cukup cerdik yang dimiliki seorang sahabat yang mencintai Nabinya.
Begitu indah dan mulia sikap para sahabat terhadap Nabi yang dicintainya, sikap yang menunjukkan kebesaran jiwanya. Jiwa hasil didikan pimpinan yang berjiwa besar dan mulia yang didasari ketauladanan pula.
Allaahu Akbar.


MUTIARA HIKMAH

PAUS TERKEJUT MELIHAT INJIL MEMBERITAKAN  KEDATANGAN NABI MUHAMMAD S.A.W.   

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL, Senin, 27 Pebruari 2012.Pemerintah Turki mengkonfimasi sebuah injil kuno berusia 1500 tahun. Dalam Injil  tersebut memprediksi kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi. Bahkan Paus Benediktus XVI mengaku ingin melihat Injil tersebut. Sebagian memprediksi Injil ini adalah Injil Barnabas, yang disembunyikan Turki selama 12 tahun terakhir.

Menurut mailonline,  injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik, bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari hari. Dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Injil ini bersampul kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan tahun 2000 lalu, sekarang disimpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Begitu berharganya Injil ini sampai bernilai $ 22 juta, fotokopi satu halaman naskah kuno ini dihargai 1,5 juta poundsterling. Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay mengatakan, buku tersebut versi asli Injil. Gunay mengatakan fihak Vatikan mengajukan permintaan melihat kitab yang kontroversial menurut keyakinan Kristen ini, karena dianggap bertentangan dengan  Injil Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Injil tersebut menyatakan bahwa Yesus menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad ke Bumi, telah menarik perhatian kalangan Vatikan.
Menteri pariwisata dan budaya Turki Ertugrul Gunay mengatakan kepada surat kabar Inggris : Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil yang ditemukan ini memperlakukan Yesus sebagai manusia, bukan Tuhan. Injil ini menolak ide Tritunggal Kudus dan Penyaliban dan mengungkapkan bahwa Yesus meramalkan kedatangan Nabi Muhammad. Menurut laporan Daily mail : “Dalam satu versi Injil tersebut Yesus berkata kepada para muridnya : Bagaimana Mesias disebut ?, Muhammad adalah namanya yang diberkati.
Semoga kebenaran akan terungkap, karena ada beberapa fihak yang merasa keberatan dan curiga dengan penemuan yang tidak sesuai dengan keyakinannya. (Disunting dan diedit dari http://www.eramuslim.com)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar