Minggu, 13 November 2016


DAHSYATNYA HARI AKHIR DAN KEBANGKITAN

“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan kuburan dibongkar”. (Q.S. Al Infithor (82) : 1-4)

Lantaran kebiasaan menghadapi hidup yang dilingkupi dan dikitari materi, apalagi lupa dengan ajaran agama, akan membuat manusia pada lupa dengan kehidupan masa depan, kehidupan akherat yang penuh kenikmatan atau menyulitkannya !!!. 
Dengan tidak disadari seiring berjalannya waktu akan membuat sesuatu menjadi makin lapuk, makin susut, dan binasa ?!. Artinya tidak ada sesuatupun yang ada di alam ini kekal keberadaannya, pasti akan mengalami keberakhiran alias rusak dan punah !!!.

TIDAK KEKAL
Bukankah yang dulunya muda dan gagah, cantik, energik, ketika tua menjadi  ….semakin loyo, keriput tak menarik dan…..mati.. 
Demikian pula halnya dengan alam dan isinya, kelak pasti akan berakhir keadaannya. Betapa dahsyat kehancuranya, sebagaimana disampaikan Allah Ta’ala : “Apabila langit terbelah, apabila bintang bintang jatuh berserakan, apabila lautan menjadikan meluap….”.                      
Kejadian ini jelas akibat sistim keseimbangan sudah tiada, sisitm gaya tarik sudah lenyap, sehingga pada berhamburan keadaannya : “Gempar !, apakah gempar itu ?. Tahukah kamu apakah gempar itu ?. Pada hari itu manusia seperti anai anai yang bertebaran, dan gunung gunung seperti bulu yang dihambur hamburkan. (Q.S. Al Qaariah 1-5)

HARI AKHIR
Begitu dahsyat dan mengerikan proses terjadiya kehancuran jagat raya ketika itu, yang merupakan tanda berakhirnya segenap alam dan isinya, atau berakhirnya semesta alam, dengan kata lain hari akhir terjadi (bukan hari qiamat).  

MENYADARI
Saat itu tiap tiap jiwa pasti benar benar yakin dan menyadari, lebih lebih  apa yang telah dikerjakannya, yang dulunya dengan seenaknya berbuat semaunya tanpa menyadari akan diminta pertanggung jawabannya !.   
Maka tiap tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. (Q.S. Al Infithor (82) : 5)

DIINGATKAN
Sudah menjadi tabiat manusia, akibat asyiknya berkutat dengan urusan dunia, sehingga lalai dengan urusan akheratnya, padahal Allah telah menciptakannya dengan sempurna, sehingga Allah mengingatkan : “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang.  Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. (Q.S. Al Infithor (82) : 6-9)

SEMUA AMAL DIAWASI DAN DICATAT
Hal yang banyak dilupakan manusia adalah dia lupa bahwa apa yang dikerjakan selalu diawasi !, diawasi Malaikat yang selalu mengetahui dan mencatat amal perbuatannya !!!.
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat Malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Infithor (82) : 10-12)

HARI QIAMAT ( HARI KEBANGKITAN )
Nah setelah manusia dan segenap makhluk berakhir kehidupannya, dengan kehancuran yang luar biasa keadaannya (hari akhir), maka Allah menghidukan untuk kedua kalinya (hari qiamat / hari kebangkitan) guna diminta pertanggung jawaban perbuatannya ketika di dunia.
Kejadian ini luar biasa lagi keadaannya : “…….Dan apabila kuburan kuburan dibongkar”. (Q.S. Al Infithor (82) : 1-4)
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, sekali lagi tahukah kamu apakah hari pembalasan itu ?, (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain, dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Q.S. Al Infithor (82) : 17-19)
Karena begitu mencekam dan dahsyatnya hari kebangkitan (pembalasan) ini, sehingga masing masing disibukkan dengan urusannya sendiri kepada Allah, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, sehingga tidak ada waktu berfikir untuk urusan yang lain, apalagi menolongnya.

  JANGAN LALAI                                                                                                                                                 Akibat kecintaan pada harta dan keluarga, banyak yang pada melupakan urusan kebaikan, maka senyampang usia masih dikandung badan, maka jangan sampai kesibukan dunia dan kecintaan pada keluarga melupakan berbuat kebai  kan,  karena kelak kerugian pasti akan didapatnya.                                           
“Hai orang orang beriman, janganlah hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka Itulah orang orang yang merugi. (Q.S. Al Munafiquun (63) : 9)   
             
MENYESAL
                                                                                                 "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, kemudian dia berkata : "Ya Rabb ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang orang yang sholih.?". (Q.S. Al Munafiquun (63) : 10)                                                                                     Maka sebelum ajal tiba …….betapa pentingnya merenungi apa yang telah diperbuat, karena betapa menyesalnya bila ajal datang menjemputnya, ajal yang tidak akan bisa ditunda !!!.

TINGGAL MEMILIH
Karena  manusia diberi akal dan perasaan, tinggal memilih akankah dia memilih memperturutkan hawa nafsunya atau keimanannya dalam bertindak. Bila memperturutkan hawa nafsunya jelas akan sia sia dan ringan timbangan amalnya di akherat kelak !!!.
Namun bila berpegang teguh kepada keimanannya jelas…….amal sholihnya akan berat timbangannya dan mendapat balasan dan keberuntungan yang memuaskan di akherat kelak !!!.  “Dan adapun orang orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?, (yaitu) api yang sangat panas. (Q.S. Al Qari’ah (101) : 6-11)
Ya Allah limpahkan selalu hidayah Mu kepadaku agar selalu ingat kepada Mu dan selalu berbuat kesholihan, yang kelak akan menjadi bekal menghadap kepada Mu. Amiin.



KISAH TAULADAN
PENGARUH BACAAN AL QURAN TERHADAP ORGAN TUBUH

Al Quran sebagai mukjizat Nabi akhir zaman, mampu membuktikan kehebatannya, diantaranya yang dipaparkan Dr. Al Qadhi, dia mengadakan penelitian di Klinik Florida Amerika Serikat, dia membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat Alquran, kepada seorang Muslim, baik yang memahami bahasa Arab maupun tidak, ternyata dapat merasakan perubahan fisiologis : Dapat menurunkan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, mampu menangkal berbagai penyakit, terhadap orang yang menjadi objek penelitiannya. Penelitiannya menggunakan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari penelitian disimpulan : bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97%  terhadap ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan penelitian yang disampaikan pada Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara tahun 1984, disebutkan Al Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Bahkan hasil penelitian diperkuat peneliti Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitian dilakukan terhadap 5 sukarelawan 3 pria 2 wanita. Kelimanya tidak mengerti bahasa Arab dan mereka tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al Qur’an.
Penelitian dilakukan 210 kali terbagi 2 sesi,  membaca Al Qur’an dengan tartil dan bahasa Arab yang bukan Al Qur’an. Kesimpulannya responden mendapat ketenangan hingga 65% ketika mendengar bacaan Al Qur’an, 35% ketika mendengar bahasa Arab yang bukan Al Qur’an.
Al Qur’an juga berpengaruh pada bayi, hal ini diungkapkan Dr. Nurhayati (Malaysia) dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia tahun 1997. Menurutnya bayi berusia 48 jam bila diperdengarkan ayat Al Qur’an menunjukkan respons tersenyum dan tenang. Jika musik klasik dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, juga berpengaruh kecerdasanl (SQ). Kiranya sangat tepat firman Allah : “Dan apabila dibacakan Al Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S. Al A’raaf (7) : 204).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar