Senin, 07 November 2016


KEUTAMAAN ILMU


“……..Niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan “. (Q.S. Al Mujaadilah (58) : 11)

Begitu lengkap dan sempurnanya agama Islam sehingga ilmu sangat dihargai dan dijunjung tinggi, sehingga menuntut ilmu merupakan kewajiban : Rasulullah s.a.w. bersabda : Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim. (H.R. Ibnu Majah)

PENTINGNYA ILMU DUNIA DAN AKHERAT
Begitu penting dan berharganya ilmu, sampai Nabi menekankah menuntut ilmu baik di bidang dunia maupun akherat : "Barang siapa menginginkan soal soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula dan barang siapa yang menginginkan kedua duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua keduanya pula". (H.R.Bukhari dan Muslim)

1.PEWARIS PARA NABI
Karena istimewanya pemilik ilmu sampai disebut sebagai “pewaris Nabi”, bahkan akan “mendapat keberuntungan yang besar”
“…………Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan yang besar. (H.R. Abu Daud dishahihkan Syaikh Al Albani).

2.DIKEHEDAKI BAIK
Betapa beruntungnya yang memahami ilmu agama sehingga akan memperoleh kebaikan. Dari Mu’awiyah, Nabi s.a.w. bersabda : Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama. (H.R. Bukhari dan Muslim).    
Bukankah sekarang banyak terjadi kasus penyimpangan dan kesesatan akibat kurangnya memahami ilmu agama. Ingat kasus Dimas kanjeng Taat Pribadi dengan kasus penggandaan uangnya di Probolinggo, karena kurangnya pemahaman agama sehingga banyak yang terpikat menjadi pengikutnya.
Demikian pula dengan Gatot Brajamusti yang sempat diangkat sebagai ketua PARFI, karena para selebritis pada tergiur tampilannya yang konon katanya dapat berubah ubah bentuk. Bukankah keduanya sekarang berurusan dengan fihak kepolisian ?!.    

3.DIMUDAHKAN MENUJU SYURGA
Betapa tinggi penghargaan Allah terhadap penuntut ilmu sehingga dimudahkan menuju syurga. Nabi s.a.w. bersabda : Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju syurga. (H.R. Muslim).

4.DIMINTAKAN AMPUN SEGENAP MAKHLUK
Dari Abu Darda’ sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi s.a.w. bersabda : …….Sesungguhnya Malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridho pada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada dalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang bintang lainnya……. (H.R. Abu Daud, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani).

5.PAHALA TETAP MENGALIR WALAU TELAH WAFAT  
Karena mulianya memiliki dan mengajarkan ilmu, sehingga  walau telah wafat akan tetap mendapat pahala dari ilmu yang diajarkan pada muridnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda :  Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal : dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya”. (H.R. Muslim) 

TIDAK SAMA
Orang berilmu jelas beda yang tidak berilmu : ….."Adakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang orang yang tidak mengetahui ?". Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (Q.S. Azzumar (39) : 9)
Karena agama Islam sangat menjunjung tinggi dan menghargai ilmu, pantas bila banyak ilmuwan Muslim pada tumbuh di zaman kejayaan Islam : Ibnu Sina dan Ibnu Rusy dengan ilmu kedokterannya. Al Biruni dengan geologi, geografi dan astronominya. Al Batani (Albatenius)  ahli astronomi dan matematika.    

LANTARAN TIDAK MENGERTI TEMANNYA TEWAS
Betapa beruntungnya yang memiliki ilmu karena memiliki banyak manfaat dan keuntungan, dengan ilmu paling tidak bisa terjaga dari kemudlorotan. Di zaman Rasulullah s.a.w. pernah terjadi kasus tentang wafatnya seorang sahabat akibat tidak memahami ilmunya.   
Diriwayatkan dari Jabir r.a. bahwa dia berkata : Pada suatu saat kami bepergian dalam sebuah rombongan perjalanan. Tiba tiba ada seorang lelaki diantara kami tertimpa batu sehingga terdapat luka di kepalanya. Beberapa waktu sesudah itu dia mengalami mimpi basah. Maka dia bertanya kepada sahabat sahabatnya : “Apakah menurut kalian dalam kondisi ini saya diberi keringanan untuk bertayamum saja ?”. Menanggapi pertanyaan itu mereka menjawab : “Menurut kami engkau tidak diberikan keringanan untuk melakukan hal itu, sedangkan engkau sanggup memakai air”, maka orang itu pun mandi dan akhirnya meninggal. Tatkala kami berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. maka beliau mendapat laporan tentang peristiwa itu. Beliau bersabda : “Mereka telah menyebabkan dia mati !, semoga Allah membinasakan mereka. Kenapa mereka tidak mau bertanya ketika tidak mengetahui. Karena sesungguhnya obat ketidaktahuan adalah dengan bertanya. Sebenarnya dia cukup bertayamum saja”. (H.R. Abu Dawud, Ahmad dan Hakim. Dishahihkan Syaikh Abdul ‘Azhim Badawi).

BAHAYA MENGADA ADA URUSAN AGAMA
Dengan berilmu sangat banyak manfaatnya, tanpa ilmu sesat akibatnya. Apalagi dalam beribadah, dalam beribadah bukan dinilai  banyaknya jumlah, tetapi kebenaran dalam melakukannya, artinya harus berdasar pada tuntunan Allah dan Rasul Nya, karena bila tidak berakibat ibadahnya ditolak.
Dari ‘Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda :Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian jelas bahwa betapa pentingnya menuntut ilmu karena akan terhindar dari kesesatan.   

                                                                               

                                                                                     KISAH TAULADAN
LANTARAN KEDZALIMANNYA, MEMBUAT KALAH PASUKANNYA

Ideologi atau keyakinan sangat menentukan dalam peperangan, dengan ideologi atau keyakinan yang kokoh akan membuat kemenangan lebih berfihak.
Keyakinan yang kokoh dan benar akan membuahkan sikap mulia dan terpuji, akhlak mulia akan membuahkan sikap berani, heroik  dan ksatria.  
Suatu saat para pimpinan pasukan romawi yang kalah perang melawan pasukan muslim dipanggil menghadap kaisar Heracleus di Antakia (Suria). Karena kecewa dia melampiaskan kemarahannya sambil membentak dan berkata : “Siapakah pasukan yang kamu lawan ?, bukankah mereka juga manusia seperti kalian ?!”.
Para komandan menjawab ketakutan : “Benar mereka adalah pasukan isla”. Heracleus langsung memotong dengan nada tinggi dan lantang : “Bukankah jumlah kalian jauh lebih besar dan lebih tangkas, senjata kalian jauh lebih lengkap dan berkualitas, bahkan perbekalan kalian jauh lebih banyak dan terkemas !”.
Salah seorang komandan menjawab : “Bagaimana kami bisa menang bila kami melakukan serangan mereka teguh bertahan, bila mereka menyerang tak main main dan nampak garang, bila kami menyerbu kurang sungguh sungguh dalam melawan, kami jadi kewalahan”.
Kaisar Heracleus bertanya : “Apa rahasia mereka ?”, salah seorang menjawab : “Baginda mereka adalah orang yang berpuasa di siang hari, selalu menepati janji, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kejahatan. Tidak melakukan kedzaliman di muka bumi, saling mencintai dan menyayangi dan suka bersikap adil dalam  mengadili. Sedang pasukan kita suka minum minuman yang memabukkan , melakukan perzinaan, mengingkari janji, saling mendzalimi, mengajak pada sesuatu yang menimbulkan kemurkaan Tuhan dan mencegah sesuatu yang disenangi Tuhan dan membuat kerusakan dibumi”.
Itulah cermin kehidupan di medan laga yang saling bertolak belakang prinsipnya, perbedaannya sangat menyolok pada tujuan hidupnya, sehingga menimbulkan prilaku yang saling bertentangan pula, yang membuahkan disatu sisi kemenangan dan kesuksesan, disisi lain kekalahan  dan kehinaan.
       Itulah bukti bahwa sunnatullah (ketetapan Allah) takkan pernah berubah, bahwa yang haq (benar) pasti akan mengalahkan yang bathil. Maka yang berpegang pada sunnaatullah pasti akan sukses dan berhasil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar