Senin, 19 Maret 2018




KEMBALI KE TAUHID !

              “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya dengan sesuatupun……. (Q.S. An Nisa (4) : 36)
              
Mempercayai  adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Esa merupakan bukti keimanan seseorang, Allah Tuhan tempat bergantung, Dzatnya tidak ada yang menyamainya, tidak beranak dan tidak pernah dilahirkan. Bahkan tidak ada yang menyamainya :
“Katakanlah : "Dia lah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (Q.S. Al Ikhlash (112) : 1-4)

KEKAL  ABADI SELALU MENGURUS MAHLUKNYA
Karena ke Esaan, ke Besaran dan ke Kuasaan Nya yang Mutlak, Allah tidak butuh kepada makhluknya, bahkan Allah yang hidup Kekal selalu mengurus makhluk (ciptaan Nya) terus menerus :
Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin Nya. Allah mengetahui apa apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha  Tinggi lagi Maha besar. (Q.S. Al Baqarah (2) : 255)                                                                               
Begitu hebatnya sifat Allah yang luar biasa : 1. Hidup kekal, 2. Terus menerus mengurus makhluk, 3. Tidak mengantuk dan tidak tidur, 4.Yang di langit dan di bumi milik Nya, 5. Yang memberi syafa'at, 6. Maha Mengetahui, 7. Tidak ada yang tahu ilmu Nya melainkan siapa yang dikehendaki Nya. 8. Kekuasaan Nya meliputi langit dan bumi, 9. Maha Kuasa memelihara langit dan bumi, 10. Maha Tinggi dan Maha besar.                                         

MUTLAK HARUS DIIBADAHI
Demikian luar biasa keberadaan dan ke Kuasaan Nya, sebagai Dzat yang 
Yang Maha Esa, maka kepada Allah Yang memliki sifat demikian itu agar manusia dan jin mengabdi (menghamba) kepada Nya secara murni (ihlash), artinya keyakinannya tidak didampingi dengan keyakinan selain Allah !.   
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat  dan yang demikian Itulah agama yang lurus”. (Q.S. Al Bayyinah (98) : 5)

TIDAK MENCAMPUR ADUK KEIMANAN            
Maka dalam mengabdi (menghamba) kepada Dzat yang luar biasa ini, sangat tidak pantas dan tidak tepat bila dicampuri dengan keyakinan lain (syirik). Dengan mencampuri keyakinan lain berarti keimannya tidak pas, tidak utuh. Sehingga jiwanya tidak akan merasa aman dan tidak akan mendapat petunjuk !. Karena ketawakkalannya tidak utuh kepada Allah.  
“Orang orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al An’am (6) : 82)

JANGAN MENGAMBIL SESEMBAHAN LAIN
“Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Katakanlah (Muhammad) : “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah, setelah datang kepadaku keterangan keterangan dari Tuhanku dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (Q.S. Ghafir / Mukmin (40) : 65-66)

SEMBAHAN SELAIN ALLAH ADALAH BATHIL
Dengan demikian mengabdi (menghamba / menyembah) selain Allah jelas bathil !. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia lah (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah Itulah yang batil dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar”. (Q.S. Al Hajj (22) : 62)

MENGAMBIL PERANTARA
Karena kurangnya memahami ilmu, sehingga berakibat keimanannya   tidak mantap, sehingga masih saja ada yang mengambil  pendamping selain Allah dengan alasan “sebagai perantara (washilah) untuk mendekatkan kepada Allah”. “Dan orang orang yang menjadikan selain Allah sebagai penolong (mereka mengatakan) : “Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami di sisi Allah dengan sedekat dekatnya”. (Q.S.  Az Zumar (39) : 3).                 

MENGAMBIL PERANTARA JELAS SALAH !
Karena keimanan yang tidak mantap kepada Allah, sehingga masih saja mencari washilah (perantara), menyakini bahwa selain Allah ada yang mampu menolak mudharat dan mendatangkan manfa’at, meluluskan ujian, memberi keberhasilan dalam usaha, menyembuhkan penyakit dll. Sehingga sampai sudi mendatangi dan minta di kuburan orang shalih (para wali), tempat keramat, paranormal,  dengan harapan agar dekat kepada Allah.
“Dan mereka menyembah selain Allah dari apa apa yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat bagi mereka dan mereka berkata : “Mereka (sesembahan itu) adalah yang memberi syafa’at kami di sisi Allah”. (Q.S. Yunus (10) : 18). Semua perbuatan dan keyakinan ini, jelas merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah, karena menyetarakan makhluk (yang dicipta) dan Kholiqnya (pencipta)  !.

ALLAH BEGITU DEKAT       
Padahal bila mau kembali dan memahami firman Allah, maka akan memahami bahwa posisi Allah sangat dekat kepada hamba Nya !!!.
“Dan apabila hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) : “Bahwasanya aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S. Al Baqarah  (2) : 186)

RESIKO SYIRIK
Karena tidak memahami tuntunan agama, sehingga masih saja banyak yang melakukan kesyirikan, padahal begitu besar resiko berbuat syirik sampai amalnya terhapus.
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba hamba Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al An’am (6) : 88)
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi Nabi) yang sebelummu : "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang  merugi”. (Q.S. Az Zumar (39) : 65). Na’udzubillaahi min dzaalik !.

KISAH TAULADAN
MUTIARA FIRMAN DAN HADITS
Begitu pentingnya keimanan yang kokoh dan murni, karena akan menentukan nasibnya di akherat kelak !. Karena keyakinan yang bercampur dengan ke syirikan akan diharamkan Allah masuk syurga.  
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang orang dzalim itu seorang penolong pun”. (Q.S. Al Maidah (5) : 72)
Karena kurangnya memahami keimanan maka masih banyak yang pada berwashilah dengan cara yang jauh menyimpang dari tuntunan : memakai jimat, memakai batu akik yang tidak hanya sebagai hiasan tetapi juga diyakini bisa menjaga dari bahaya (tolak balak). Orang semacam ini jiwanya pasti tidak akan tenang, karena jiwanya tergantung pada batu akik, padahal Nabi mengingatkan : 
Barang siapa bergantung kepada batu dari laut maka Allah tidak akan membiarkannya dalam ketenangan. (H.R. Ahmad dan Al Hakim)
Bahkan yang sangat fatal dia telah terjerumus kedalam kemusyrikan !.
“Barangsiapa menggantungkan jimat, maka dia telah berbuat syirik (H.R. Ahmad dan Al Hakim)
Karena besarnya bahaya memakai jimat, sampai sampai Rasulullah s.a.w. tidak mau membaiat orang yang memakai kalung jimat !..
Dari Utbah bin Amir diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah ditemui sekelompok orang, lalu beliau membaiat sembilan di antara mereka dan tidak membaiat satu yang tersisa. Mereka bertanya : "Wahai Rasulullah engkau membaiat yang sembilan orang, tetapi tidak membaiat yang satu ini ?". Beliau menjawab : "Karena dia mengalungkan jimat !". Orang itupun memasukkan tangannya ke balik bajunya dan mencopot kalung jimatnya. Lalu Rasulullah s.a.w. membaiatnya. Beliau bersabda : "Barangsiapa yang mengalungkan jimat, dia telah berbuat syirik". (H.R. Ahmad, dishahihkan syeh Al Albani).
Begitu besar resiko berbuat syirik sampai amal ibadahnya terhapus dan akan mengalami kerugian (masuk neraka). Na’udzubillaahi min dzaalik !.
“…..Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang orang yang merugi”. (Q.S. Az Zumar (39) : 65).  Semoga Allah selalu memberikan hidayah Nya, agar terjauh dari perbuatan syirik. Amiin.


ABDULLAH BIN MAS’UD SANG PEMEGANG RAHASIA

 "Sesungguhnya Allah memerintah kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang kamu dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".. (Q.S. An Nahl (16) : 90)
Ayat tersebut merupakan jawaban Abdullah bin Mas’ud, ketika ditanya Umar bin Khaththab tentang ayat yang paling ampuh.
Abdullah bin Mas’ud adalah sahabat yang paling dekat sehari hari dengan kehidupan Nabi s.a.w. sehingga dia sangat faham dengan Al Quran.

MENJADI PELAYAN NABI
Tak berapa lama setelah memeluk Islam, Abdullah bin Mas'ud mendatangi Rasulullah s.a.w. memohon agar diterima menjadi pelayan beliau. Rasulullah pun menyetujuinya. Sejak hari itu, Abdullah bin Mas'ud tinggal di rumah Rasulullah s.a.w.. dia beralih pekerjaan dari penggembala domba menjadi pelayan Rasulullah s.a.w..

PENDAMPING RASULULLAH            
Abdullah bin Mas'ud senantiasa aktif mendampingi Rasulullah s.a.w. dia selalu menyertai kemana pun beliau pergi. Membangunkan Rasulullah s.a.w. untuk shalat bila beliau tertidur, menyediakan air untuk mandi, mengambilkan terompah apabila beliau hendak pergi dan membenahinya apabila beliau pulang. Juga membawakan tongkat dan siwak Rasulullah s.a.w., menutup pintu kamarnya apabila beliau hendak tidur.
Bahkan Rasulullah s.a.w. mengizinkan Abdullah memasuki kamar beliau jika perlu. Beliau memercayakan kepadanya terhadap hal hal yang bersifat rahasia. Karena keutamaan ini smapi Abdullah bin Mas'ud mendapat julukan "Shahibus Sirri Rasulullah" (pemegang rahasia Rasulullah).

MIRIP
Abdullah bin Mas'ud dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah s.a.w.. Karena itu dia menjadi seorang yang terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter dan sifat sifat yang dicontohkan Rasulullah s.a.w. kepadanya. Sampai sampai orang mengatakan, karakter dan akhlak Abdullah bin Mas'ud paling mirip dengan akhlak Rasulullah.

FAHAM AL QURAN
Abdullah bin Mas'ud berkata tentang pengetahuannya mengenai Kitabullah (Al Qur'an) : "Demi Allah tiada Tuhan selain Dia, tidak ada satu ayat pun dalam Al Qur'an, melainkan aku tahu di mana dan dalam situasi bagaimana diturunkan. Seandainya ada orang yang lebih tahu daripada aku, niscaya aku datang belajar kepadanya". Kiranya Abdullah bin Mas'ud tidak berlebihan dengan ucapannya.  Bahkan Umar bin Al Khathab memperkuat ucapannya.

UMAR BERTANYA
Pada suatu malam Khalifah Umar sedang dalam perjalanan, dia bertemu dengan rombongan kabilah di malam yang gelap, Abdullah bin Mas'ud berada dalam kabilah tersebut.
Khalifah Umar memerintahkan seorang pengawal agar menanyai kabilah : "Hai kabilah dari mana kalian ?", "Min fajjil 'amiq (dari lembah nan dalam)", jawab Abdullah. "Hendak kemana kalian ?", "Ke Baitu Atiq (rumah tua, Ka'bah)", jawab Abdullah. "Di antara mereka pasti ada orang alim", kata Umar.

AYAT PALING AMPUH
Kemudian diperintahkan menanyakan : "Ayat Al Qur'an mana yang paling ampuh ?", Abdullah menjawab : "Allah tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak pula tidur...". (Q.S. Al Baqarah (2) : 255).

AYAT YANG KUAT HUKUMNYA
"Tanyakan pula kepada mereka ayat Al Qur'an manakah yang lebih kuat hukumnya ?", kata Umar memerintah. Abdullah menjawab : "Sesungguhnya Allah memerintah kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang kamu dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". (Q.S. An Nahl (16) : 90).      

AYAT YANG MENCAKUP SEMUANYA
"Tanyakan kepada mereka, ayat Al Qur'an manakah yang mencakup semuanya !", perintah Umar. Abdullah menjawab : "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walaupun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan walaupun sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pula". (Q.S. Al Zalzalah (99) : 7-8).

DIJAWAB TUNTAS
Demikian pula ketika Umar memerintahkan pengawal untuk bertanya tentang Al Qur'an, Abdullah bin Mas'ud langsung menjawabnya dengan tegas dan tepat. Hingga akhirnya Khalifah Umar bertanya : "Adakah dalam kabilah kalian Abdullah bin Mas'ud ?", Jawab mereka : "Ya ada".

‘ALIM ZUHUD DAN PEMBERANI
Abdullah bin Mas'ud bukan hanya sekedar qari' (ahli baca Al Qur'an) terbaik tetapi juga sangatalim atau zuhud, juga seorang pemberani, kuat dan teliti. Bahkan seorang pejuang (mujahid) terkemuka. Bahkan tercatat sebagai Muslim pertama yang mengumandangkan Al Qur'an dengan suara merdu dan lantang.

BERANI MEMBACA DIHADAPAN KAUM QURAISY
Pada suatu hari para sahabat Rasulullah berkumpul di Makkah. Mereka berkata : "Demi Allah, kaum Quraisy belum pernah mendengar ayat ayat Al Qur'an yang kita baca di hadapan mereka dengan suara keras.
Siapa kira kira yang dapat membacakannya kepada mereka ?", "Aku sanggup membacakannya kepada mereka dengan suara keras", kata Abdullah.
"Tidak, jangan kamu, kami khawatir kalau kamu membacakannya. Hendaknya seseorang yang punya keluarga yang dapat membela dan melindunginya dari penganiayaan kaum Quraisy", jawab mereka. "Biar aku saja. Allah pasti melindungiku", kata Abdullah tak gentar.
Begitu nekadnya Abdullah bin Mas’ud, walau resiko yang dihadapi jelas akan menghadangnya demi tegaknya ajaran agama. Subhaanallah.

KISAH TAULADAN
KEBERANIAN ABDULLAH BIN MAS’UD
Abdullah bin Mas’ud tidak hanya dikenal faham tentang Al Quran, namun juga sangat berani menghadapi kaum kafir. Kenyataan ini terbukti ketika di waktu dhuha kaum Quraisy sedang duduk duduk di sekitar Ka'bah. Abdullah bin Mas'ud berdiri di Maqam Ibrahim, lalu dengan suara lantang dan merdu dibacanya surah Ar Rahman ayat 1-4. Bacaan Abdullah yang merdu dan lantang terdengar kaum Quraisy di sekitar Ka'bah, mereka terkesima saat mendengarnya.             
Kemudian mereka bertanya : "Apa yang dibaca Abdullah bin Mas'ud ?", "Sialan dia membaca ayat ayat yang dibawa Muhammad", lalu mereka berdiri serentak dan memukuli Abdullah.
Namun Abdullah bin Mas'ud tetap saja meneruskan bacaannya hingga akhir surah. Kemudian dia pulang menemui para sahabat dengan muka babak belur dan berdarah. "Inilah yang kami khawatirkan terhadapmu", kata para sahabat. "Demi Allah, bahkan sekarang musuh musuh Allah itu semakin kecil di mataku. Jika kalian menghendaki besok pagi aku akan baca lagi di hadapan mereka". Sanggah Abdullah bin Mas’ud.
Abdullah bin Mas'ud hidup hingga masa Khalifah Utsman bin Affan memerintah. Ketika hampir meninggal dunia, Khalifah Utsman datang menjenguknya. "Sakit apakah yang kau rasakan wahai Abdullah ?", tanya khalifah. "Dosa dosaku", jawab Abdullah.
"Apa yang kau inginkan ?", "Rahmat Tuhanku !", "Tidakkah kau ingin supaya kusuruh orang membawa gaji gajimu yang tidak pernah kau ambil selama beberapa tahun ?", tanya Khalifah.
"Aku tidak membutuhkannya", kata Abdullah, "Bukankah kau mempunyai anak anak yang harus hidup layak sepeninggalmu ?", tanya Utsman. "Aku tidak khawatir”, jawab Abdullah. "Aku menyuruh mereka membaca surah Al Waqi'ah setiap malam. Karena aku mendengar Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang membaca surah Al Waqi'ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kemiskinan selama lamanya".
Pada suatu malam yang hening, Abdullah bin Mas'ud pun berangkat menghadap Tuhannya dengan tenang.
Betapa beruntungnya kehidupannya karena selama hidupnya selalu melayani dan mendampingi Rasulullah s.a.w. sehingga mampu meguasai dan memahami Al Quran. Subhaanallah. 

Sabtu, 10 Maret 2018




PENGAKUAN TUKANG SIHIR TENTANG AYAT KURSI

“……Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat….”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 102)
            
Dalam buku terjemahan berjudul : “Pengakuan tukang sihir mengenai pengaruh ayat kursi yang dahsyat pada jin”, diceritakan tentang pertemuan antara Syeikh Dr. Abdul Muhsih Al Ahmad dengan seorang tukang sihir dari Yaman yang telah bertobat, pertemuan  berlangsung di Dubai pada bulan Ramadhan tahun lalu.

DIALOG SYEH DAN TUKANG SIHIR
“Berkata Dr. Syeikh Abdul Muhsin Al Ahmad pada tukang sihir : ”Saya tidak mempunyai pengetahuan tentang sihir, apalagi bergaul dengan tukang sihir, namun saya tahu dari firman Allah bahwa kalian tukang sihir itu orang orang yang lemah. Kalian mengerti kalau sihir kalian cuma punya pengaruh hanya karena izin Allah, seperti dalam firman Nya :
”Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya pada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. (Q.S. Albaqarah (2) : 102). Kalian cuma menginginkan harta belaka, apakah anda faham yang terjadi pada diri anda tentang yang saya katakan ?”.    

PENGAKUAN TUKANG SIHIR
”Tukang sihir menjawab : ”Ya ada, suatu hari saya sedang mendemonstrasikan didepan orang banyak mengenai kekebalan badan saya, bahwa badan saya tak dapat tertembus senjata tajam. Ditangan kanan dan  kiri saya ada belati yang siap saya tancapkan ke dada dan perut saya.    
Kemudian saya menancapkan pisau secara bergiliran ke dada dan perut, saya tak terluka sama sekali. Hal ini membuat para penonton pada kagum dan nyaris tak percaya, saya selalu melakukannya berulang ulang..

DITAMENGI SETAN
Beberapa pemirsa keheranan dan bertanya tanya bagaimana dapat hal aneh ini berlangsung !. Saya tidak terluka karena didada dan perut saya ada setan sebagai tameng agar saya tidaķ terluka sedikitpun. 

PEMUDA SHOLIH HADLIR
Namun saat saya akan mengulangi menancapkan ke 2 belati ke perut, mendadak hadlir seseorang pemuda berusia 20 th. dimulutnya terselip siwak, dia terlihat agamis dengan jenggotnya yang lebat. Mataku selalu tertuju pada pemuda ini, sedangkan ke 2 belati akan menancap keperutku. Ketika belati telah dekat dengan perutku, mendadak pemuda ini mengeluarkan siwak dimulutnya dan membaca ayat kursi dengan keras.

ATRAKSI GAGAL TOTAL
Dengan serta merta ke 2 belati menancap keperut saya di barengi keluarnya darah yang mengucur deras dan rasa sakit yang tak tertahankan.            
Tameng saya berupa setan lari serta meninggalkan saya, ketika  pemuda itu membaca ayat kursi mereka berlarian serta badan saya tanpa tameng lagi. Saya langsung dibawa kerumah sakit dan dioperasi, saya baru pulih selama 3 bulan. Selama di rumah sakit setan setan saya datang menemui dan saya ajukan pertanyaan pada mereka : ”Mengapa kalian meninggalkan saya ?”.
PENGAKUAN PARA SETAN
Mereka menjawab : ”Seandainya anda lihat apa yang kami saksikan saat pemuda itu membaca ayat kursi yang membuat kami semua diusir dari tempat itu”.

BALAS DENDAM
Saya dan para setan membuat gagasan balas dendam pada pemuda
itu, karena kami sangat tidak suka kepadanya. Di antara kalimat yang saya katakan pada setan setan saya adalah : ”Saat ini saya tak inginkan pekerjaan sihir atau yang lain dari kalian, namun hasrat saya cuma satu yakni bagaimana kalian dapat membunuh pemuda itu !”. 

MISI SELALU GAGAL
Setan setan saya berjanji akan membunuh pemuda itu dengan berbagai cara agar sakit hati saya terbalaskan. Mulai hari itu juga setan setan saya pergi melakukan tugasnya, namun selalu gagal tanpa dapat membunuhnya. Hal ini membuat saya heran, sehingga menyuruh setan saya untuk mengambil pakaian sisa pemuda itu. Sayapun memperolehnya serta melakukan sihir untuk pemuda itu agar mati. 
Namun walau berbagai macam sihir sudah saya lakukan tetap saja nihil hasilnya. Setelah saya istirahat selama 3 th. dan selalu berusaha selama berhari hari mengirim setan setan guna menyihir pemuda tersebut, namun tetap saja hasilnya nihil.

PERSOALAN TERJAWAB
Saya merasa heran dan bertanya pada setan setan saya tentang penyebab kegagalannya. Mereka menjawab : ”Setiap kali kami akan mendekati, kami tak dapat mendekatinya seolah olah ada penghambat yang mengelilinginya, penyebabnya yaitu dia tak pernah meninggalkan shalat, dia pemuda yang bertaqwa.
”Sesungguhnya hamba hamba Ku tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka, kecuali orang orang yang mengikut kamu, yaitu orang orang yang sesat”. (Q.S. Al Hijir (15) : 42). 

TAUBAT
Kemudian tukang sihir bercerita semuanya dengan berlinang air mata serta penuh penyesalan. Perlu diketahui sesudah dia bertobat, istri serta anak anaknya tewas dibunuh setan setan yg tidak ikhlas dengan pertobatannya. 

MEMBENTENGI DIRI DENGAN AKTIF BERIBADAH
“Allah pelindung orang orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman) dan orang orang yang kafir pelindung pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran), mereka itu adalah penghuni neraka  mereka kekal di dalamnya”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 257) Dengan demikian agar terlindung dari kejahatan setan dan para penyihir maka harus memperkokoh keimanan.                                                                                              



MUTIARA FIRMAN

KEUTAMAAN AYAT KURSI

Beberapa tahun lalu penulis menyaksikan tayangan di salah satu stasiun T.V. dimana dua orang saling berdialog, yang satu seorang para normal ahli santet dan seorang ustadz Abu Aqila yang cukup dikenal..

Karena ustadz Abu Aqila yang saya ketahui adalah seorang ustadz yang kokoh dalam ketauhidannya, maka dalam hati saya seakan menebak : “Paling paling nanti di akhir dialog ustadz Abu Aqila akan menantang tukang santet untuk menyantetnya”. Subhaanallaah ternyata dugaan saya tidak meleset, di akhir dialog ustadz Abu Aqila berkata : “Coba santet saya !”. Dengan nada rendah tukang santet berkata : “Tidak mungkin bisa, karena anda seorang Muslim !”.
Ternyata walau tukang santet yang tersohor dan ahli menyantet, dia mengakui juga kelemahannya dalam menghadapi orang yang beriman !.

Disini ternyata bahwa agama Islam makin terbukti kebenarannya !. Apalagi Al Quran sebagai dasar agama memiliki kekuatan yang mutlak sehingga mampu menangkal kekuatan setan dalam segala bentuknya, baik berupa kesaktian maupun kekuatan sihir !. Keutamaan ayat kursi juga dinyatakan dalam hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah :  

“….Saya menjawab : “Wahai Rasulullah dia memberitahu kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kalimat itu, maka saya lepaskan “. Beliau bertanya : “ Kalimat kalimat apa itu ?”. Saya berkata : ”Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai yaitu ayat : Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum “. Dan dia berkata pula kepada saya : “Niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan syetan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi“.

Kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya dia berkata benar kepadamu walaupun dia adalah pembohong. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu Hurairah ?”, Saya menjawab : “ Tidak “. Beliau bersabda : ”Itu adalah syetan“. (H.R. Bukhari). 

Demikian hebat kekuatan ayat kursi !, sehingga sebagai umat Islam tak perlu takut pada dukun dan penyihir !, karena ajaran Islam cukup lengkap dan sempurna dalam menangkal kejahatan setan dan sekutunya.