PENDETA YANG MEMBENARKAN DAN MENGAKUI
KENABIAN MUHAMMAD
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
(Q.S. Al Qalam (96) : 1-5)
Walau seorang pendeta, namun
Waraqah bin naufal adalah pendeta yang masih berpegang pada kitab injil yang
asli, sehingga dia yakin akan kedatangan Nabi terakhir yang telah disebut dalam
injilnya.
Berkat ilmu yang didalami dari
kitab injil yang masih asli itu pula, sehingga Waraqah bin Naufal dengan
keimanannya yang kokoh dia dengan berbinar gembira menyongsongnya dengan hati
terbuka, bahkan sempat meyakinkan kepada Muhammad akan ke Nabiannya.
AHLI KITAB
Waraqah bin Naufal bin Asad bin
Abdul Uzza, sebenarnya bukan sahabat
Nabi s.a.w. dan bukan pemeluk Islam, tetapi membenarkan Islam dan mengakui
Muhammad sebagai Nabi terakhir sebelum agama Islam didakwahkan.
Termasuk sepupu Khadijah, beragama
Nashrani, keahliannya menulis buku dalam bahasa Ibrani (bahasa kitab injil
asli) dan menulis (menyalin) Injil. Mempunyai peran penting dalam menentramkan
hati Nabi s.a.w. ketika beliau pertama kali menerima wahyu.
SERING KE GUA HIRA
Sebelum berusia 40 tahun, Muhammad
sering mengasingkan diri ke Gua Hira dengan membawa bekal secukupnya, biasanya untuk
satu bulan. Setelah habis beliau kembali ke rumah di Makkah. Setelah beberapa
hari di rumah kembali lagi ke Gua Hira meneruskan "uzlah" dan
perenungan beliau.
MIMPI
Setelah berusia 40 tahun,
beliau bermimpi mirip suasana fajar menyingsing
saat subuh, mimpi yang selalu berulang selama enam bulan.
JIBRIL DATANG
Pada suatu malam di hari senin
21 Ramadhan, di gua Hira Muhammad didatangi Malaikat Jibril, sambil berkata :
"Bacalah". Beliau gemetar melihat kehadiran sosok yang belum
dikenalinya sambil berkata : "Saya tidak bisa membaca".
Muhammad memang tidak mengerti
baca tulis sehingga disebut Nabiyyil Ummi (Nabi yang buta huruf). Malaikat
Jibril memegang dan mendekapnya hingga beliau merasa sesak. Kemudian
melepaskannya lagi dan berkata : "Bacalah !". Nabi s.a.w. berkata
lagi : "Saya tidak bisa membaca".
WAHYU PERTAMA TURUN
Sekali lagi Malaikat Jibril mendekapnya
hingga beliau merasa sesak, kemudian melepaskannya dan berkata : “Bacalah
dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan
perantaraan kalam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (Q.S. Al Alaq :1-5). Ini merupakan wahyu pertama yang
diturunkan kepada Nabi s.a.w. lewat Malaikat Jibril, kemudian beliau segera
turun dari Gua Hira dan pulang.
GEMETAR
Badan beliau menggigil, setelah
bertemu Khadijah beliau berkata : "Selimutilah aku selimutilah aku !".
Kemudian Khadijah menyelimutinya, setelah tenang beliau berkata : "Apa
yang terjadi denganku ?". Kemudian beliau menceritakan peristiwa yang dialami
di dalam Gua Hira, sambil berkata :
"Sesungguhnya aku mengkhawatirkan keadaan diriku".
KHADIJAH MENGHIBUR
Khadijah dengan lemah lembut
dan bijak berkata : "Tidak demi Allah, Allah tidak akan menghinakan
dirimu selamanya, karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut
membawakan dan meringankan beban orang lain, memberi makan orang miskin,
menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran".
MIMPI ANEH
Sebelum menikah dengan Muhammad, Khadijah
bermimpi matahari turun dari langit ke atas Kota Makkah, kemudian meluncur
masuk ke rumahnya menerangi seluruh penjuru rumah dan sekelilingnya.
Mimpi yang begitu berkesan
diceritakan kepada saudara sepupunya (Waraqah bin Naufal) kemudian dia berkata
: "Sungguh akan turun (datang) seorang Nabi dari Makkah dan engkau
(Khadijah) akan menjadi istrinya dan Nabi tersebut akan menyampaikan dakwah
dari dalam rumahmu".
BERTANYA KE WARAQAH BIN NAUFAL
Sehubungan dengan cerita yang
disampaikan suaminya, Khadijah teringat akan mimpiannya belasan
tahun sebelumnya. Khadijah kemudian mengajak suaminya menemui Waraqah
bin Naufal yang usianya telah lanjut dan matanya telah buta. Kemudian Khadijah berkata : "Wahai anak pamanku, dengarkan cerita
dari anak saudaramu ini (Muhammad)".
WARAQAH MENJELASKAN
Waraqah berkata : "Apa
yang telah kau lihat wahai anak saudaraku ?". Kemudian Muhammad menceritakan
peristiwa di Gua Hira. Kemudian Waraqah
berkata dengan wajah gembira :
"Itu
adalah Namus (Malaikat Jibril) yang diturunkan Allah kepada Musa, andaikan
aku masih
muda ketika masa itu tiba,
andai saja aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu".
Muhammad berkata :
"Benarkah mereka akan mengusirku ?". "Benar tak seorangpun yang
membawa seperti apa yang kau bawa, kecuali dia akan dimusuhi !", kemudian Waraqah berkata
lagi : "Andai saja aku masih hidup di masamu nanti (diangkat menjadi
Rasul), tentu aku akan membantumu dengan sungguh sungguh !".
Dengan gembira Waraqah berkata
pula : "Mahasuci, Mahasuci, demi jiwa Waraqah yang ada di Tangan Nya,
Namus yang besar yang pernah datang kepada Musa kini benar benar
telah datang kepadanya, dia (Muhammad) adalah benar benar Nabi umat
ini, katakan kepadanya agar dia berteguh hati".
Khadijah berkata :
"Bergembiralah anak pamanku dan teguhkanlah hatimu. Demi diri Khadijah
yang berada di Tangan Nya, aku benar benar berharap engkau akan menjadi Nabi
dari umat ini".
WAFAT
Sebelum turun wahyu kedua (Surat
al Muddatstsir ayat 1-7) Waraqah bin Naufal berpulang ke rahmatullah. Dengan
demikian Waraqah bin Naufal merupakan
pendeta yang telah membenarkan dan menjadi Islam sebelum agama Islam
didakwahkan.
Begitu besar peran Waraqah bin
Naufal, sehingga keluarga Khadijah mendapat penjelasan tentang diangkatnya
Muhammad sebagai Nabi akhir zaman.
INSAN TAULADAN
Nabi Muhammad s.a.w. merupakan insan pilihan untuk memperbaiki akhlak umat di dunia khususnya
umat Islam. Tak hanya Islam, umat lainnya juga menghormati anak dari Abdullah
tersebut, karena memiliki pengaruh besar kepada manusia di bumi.
Ilmuan terbesar abad 20 Albert Einstein pun mengakui kehebatan
Rasulullah s.a.w.. Menurut penemu teori relativitas tersebut, Rasulullah
memiliki pengaruh besar mencegah maksud jahat Yahudi kepada Islam. "Saya yakin bahwa dengan pemikiran dan mentalitas yang
tercerahkan, Muhammad s.a.w. mampu menjauhkan orang orang Yahudi yang bermaksud menjatuhkan Islam, yang saat ini masih
merupakan kekuatan besar yang memusuhi Islam", kata Einstein
seperti dikutip dalam buku : “The Great Story of Muhammad”.Bahkan penulis keturunan Yahudi Michael Hart menempatkan
Rasulullah s.a.w. dalam peringkat pertama dalam bukunya “The 100 A Rangking Of The Most Influential Persons In History (100 tokoh berpengaruh dalam sejarah kehidupan manusia)”.
Sementara itu Pangeran Lev Nikolayevich Tolstoy (Leo Tolstoy) adalah sastrawan
Rusia, pembaharu sosial, pasifis, anarkis Kristen, vegetarian, pemikiran moral, mengaku
sebagai salah satu pengagum Nabi Muhammad s.a.w. yang dipilih Allah Yang Maha Esa untuk menerima wahyu
terakhir melalui tangan, hati dan akal pikiran Sang Nabi.
"Cukup yang menjadi alasannya bahwa Muhammad s.a.w. telah memberi petunjuk umatnya kepada cahaya kebenaran, menjadi
umat manusia yang memihak kepada perdamaian dan ketentraman hidup dan membuka
jalan bagi mereka menuju dunia berperadaban dan kemajuan", kata
Tolstoy dalam bukunya.
DO’A AGAR SABAR & DIWAFATKAN
DALAM KEADAAN MUSLIM
Ya Tuhan kami
limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah
diri (kepada Mu)
( Q.S. Al A’raaf 126 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar