Senin, 02 April 2018




PENDETA YANG MEMBENARKAN DAN MENGAKUI 

KENABIAN MUHAMMAD


“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al Qalam (96) : 1-5)

Walau seorang pendeta, namun Waraqah bin naufal adalah pendeta yang masih berpegang pada kitab injil yang asli, sehingga dia yakin akan kedatangan Nabi terakhir yang telah disebut dalam injilnya.
Berkat ilmu yang didalami dari kitab injil yang masih asli itu pula, sehingga Waraqah bin Naufal dengan keimanannya yang kokoh dia dengan berbinar gembira menyongsongnya dengan hati terbuka, bahkan sempat meyakinkan kepada Muhammad akan ke Nabiannya.

AHLI KITAB
Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sebenarnya bukan  sahabat Nabi s.a.w. dan bukan  pemeluk Islam, tetapi membenarkan Islam dan mengakui Muhammad sebagai Nabi terakhir sebelum agama Islam didakwahkan.
Termasuk sepupu Khadijah, beragama Nashrani, keahliannya menulis buku dalam bahasa Ibrani (bahasa kitab injil asli) dan menulis (menyalin) Injil.  Mempunyai peran penting dalam menentramkan hati Nabi s.a.w. ketika beliau pertama kali menerima wahyu.

SERING KE GUA HIRA
Sebelum berusia 40 tahun, Muhammad sering mengasingkan diri ke Gua Hira dengan membawa bekal secukupnya, biasanya untuk satu bulan. Setelah habis beliau kembali ke rumah di Makkah. Setelah beberapa hari di rumah kembali lagi ke Gua Hira meneruskan "uzlah" dan perenungan beliau.

MIMPI
Setelah berusia 40 tahun, beliau bermimpi mirip suasana fajar  menyingsing saat subuh, mimpi yang selalu berulang selama enam bulan.

JIBRIL DATANG
Pada suatu malam di hari senin 21 Ramadhan, di gua Hira Muhammad didatangi Malaikat Jibril, sambil berkata : "Bacalah". Beliau gemetar melihat kehadiran sosok yang belum dikenalinya sambil berkata : "Saya tidak bisa membaca".
Muhammad memang tidak mengerti baca tulis sehingga disebut Nabiyyil Ummi (Nabi yang buta huruf). Malaikat Jibril memegang dan mendekapnya hingga beliau merasa sesak. Kemudian melepaskannya lagi dan berkata : "Bacalah !". Nabi s.a.w. berkata lagi : "Saya tidak bisa membaca".

WAHYU PERTAMA TURUN
Sekali lagi Malaikat Jibril mendekapnya hingga beliau merasa sesak, kemudian melepaskannya dan berkata : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al Alaq :1-5). Ini merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi s.a.w. lewat Malaikat Jibril, kemudian beliau segera turun dari Gua Hira dan pulang.  

GEMETAR
Badan beliau menggigil, setelah bertemu Khadijah beliau berkata : "Selimutilah aku selimutilah aku !". Kemudian Khadijah menyelimutinya, setelah tenang beliau berkata : "Apa yang terjadi denganku ?". Kemudian beliau menceritakan peristiwa yang dialami di dalam Gua Hira, sambil  berkata : "Sesungguhnya aku mengkhawatirkan keadaan diriku".

KHADIJAH MENGHIBUR
Khadijah dengan lemah lembut dan bijak berkata : "Tidak demi Allah, Allah tidak akan menghinakan dirimu selamanya, karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan dan meringankan beban orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran".

MIMPI ANEH
Sebelum menikah dengan Muhammad, Khadijah bermimpi matahari turun dari langit ke atas Kota Makkah, kemudian meluncur masuk ke rumahnya menerangi seluruh penjuru rumah dan sekelilingnya.
Mimpi yang begitu berkesan diceritakan kepada saudara sepupunya (Waraqah bin Naufal) kemudian dia berkata : "Sungguh akan turun (datang) seorang Nabi dari Makkah dan engkau (Khadijah) akan menjadi istrinya dan Nabi tersebut akan menyampaikan dakwah dari dalam rumahmu".

BERTANYA KE WARAQAH BIN NAUFAL
Sehubungan dengan cerita yang disampaikan suaminya, Khadijah teringat akan mimpiannya belasan tahun  sebelumnya. Khadijah kemudian mengajak suaminya menemui Waraqah bin Naufal yang usianya telah lanjut dan matanya telah buta. Kemudian  Khadijah berkata  : "Wahai anak pamanku, dengarkan cerita dari anak saudaramu ini (Muhammad)".

WARAQAH MENJELASKAN
Waraqah berkata : "Apa yang telah kau lihat wahai anak saudaraku ?". Kemudian Muhammad menceritakan peristiwa di Gua Hira. Kemudian Waraqah berkata dengan wajah gembira : "Itu adalah Namus (Malaikat Jibril) yang diturunkan Allah kepada Musa, andaikan aku masih muda ketika masa itu tiba, andai saja aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu".
Muhammad berkata : "Benarkah mereka akan mengusirku ?". "Benar tak seorangpun yang membawa seperti apa yang kau bawa, kecuali dia akan dimusuhi !", kemudian Waraqah berkata lagi : "Andai saja aku masih hidup di masamu nanti (diangkat menjadi Rasul), tentu aku akan membantumu dengan sungguh sungguh !".
Dengan gembira Waraqah berkata pula : "Mahasuci, Mahasuci, demi jiwa Waraqah yang ada di Tangan Nya, Namus yang besar yang pernah datang  kepada Musa kini benar benar telah datang kepadanya, dia (Muhammad) adalah benar benar Nabi umat ini, katakan kepadanya agar dia berteguh hati".
Khadijah berkata : "Bergembiralah anak pamanku dan teguhkanlah hatimu. Demi diri Khadijah yang berada di Tangan Nya, aku benar benar berharap engkau akan menjadi Nabi dari umat ini".

WAFAT
Sebelum turun wahyu kedua (Surat al Muddatstsir ayat 1-7) Waraqah bin Naufal berpulang ke rahmatullah. Dengan demikian Waraqah bin Naufal  merupakan pendeta yang telah membenarkan dan menjadi Islam sebelum agama Islam didakwahkan.
Begitu besar peran Waraqah bin Naufal, sehingga keluarga Khadijah mendapat penjelasan tentang diangkatnya Muhammad sebagai Nabi akhir zaman.



INSAN TAULADAN

Nabi Muhammad s.a.w. merupakan insan pilihan untuk memperbaiki akhlak umat di dunia khususnya umat Islam. Tak hanya Islam, umat lainnya juga menghormati anak dari Abdullah tersebut, karena memiliki pengaruh besar kepada  manusia di bumi.
Ilmuan terbesar abad 20 Albert Einstein pun mengakui kehebatan Rasulullah s.a.w.. Menurut penemu teori relativitas tersebut, Rasulullah memiliki pengaruh besar mencegah maksud jahat Yahudi kepada Islam. "Saya yakin bahwa dengan pemikiran dan mentalitas yang tercerahkan, Muhammad s.a.w. mampu menjauhkan orang orang Yahudi yang bermaksud menjatuhkan Islam, yang saat ini masih merupakan kekuatan besar yang memusuhi Islam", kata Einstein seperti dikutip dalam buku : The Great Story of Muhammad.Bahkan penulis keturunan Yahudi Michael Hart menempatkan Rasulullah s.a.w. dalam peringkat pertama dalam bukunya The 100 A Rangking Of The Most Influential Persons In History (100 tokoh berpengaruh dalam sejarah kehidupan manusia)”.
Sementara itu Pangeran Lev Nikolayevich Tolstoy (Leo Tolstoy) adalah sastrawan Rusia, pembaharu sosial, pasifis, anarkis Kristen, vegetarian, pemikiran moral, mengaku sebagai salah satu pengagum Nabi Muhammad s.a.w. yang dipilih Allah Yang Maha Esa untuk menerima wahyu terakhir melalui tangan, hati dan akal pikiran Sang Nabi.
"Cukup yang menjadi alasannya bahwa Muhammad s.a.w. telah memberi petunjuk umatnya kepada cahaya kebenaran, menjadi umat manusia yang memihak kepada perdamaian dan ketentraman hidup dan membuka jalan bagi mereka menuju dunia berperadaban dan kemajuan", kata Tolstoy dalam bukunya. 

DO’A AGAR SABAR & DIWAFATKAN DALAM KEADAAN MUSLIM

Ya Tuhan kami limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada Mu)
                              ( Q.S. Al A’raaf 126 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar