ASHHABUL KAHFI
BUKTI EBESARAN ALLAH
“(ingatlah)
tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka
berdoa : "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang urus dalam urusan Kami (ini)".
(Q.S. Al Khfi (18) : 10)
Berbagai kisah unik terjadi dikisahkan dalam Al
Quran, sebagai pelajaran tentang kebenaran dan ke Kuasaan Allah. Diantaranya
kisah Ashhabul Kahfi. pemuda beriman yang hidup saat raja Dikyanus (Decius)
yang dzalim berkuasa sekitar 249-251 M.
TEMPAT ASH HABUL KAHFI
Kisah Ashhabul Kahfi dijelaskan oleh Ali Bin Abi Thalib r.a.
ketika menjawab pertanyaan pendeta Yahudi : “Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasul
Allah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di Romawi, di kota Aphesus. Penduduknya dulu mempunyai raja yang baik,
setelah wafat raja Persia Diqyanius yang dzalim berhasil menguasai Aphesus”.
PEMUDA
BERIMAN
Semula Ashhabul Kahfi adalah
para pejabat di kerajaan yang beriman
sebagaimana firman Nya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini
dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Q.S. Al Kahfi (18) :
13)
HIJRAH
Nama nama mereka diterangkan secara rinci oleh Ali r.a. “Kekasihku
Muhammad s.a.w. menceritakan kepadaku, 3 orang di kanan raja : Tamlikha, Miksalmina dan Mikhaslimina, sebelah
kiri Martelius, Casitius dan Sidemius….”.
Namun karena kedzaliman sang raja pengganti (Dikyanus), maka mereka hijrah demi
menyelamatkan imannya. Setelah berjalan 7 farsakh, bertemu penggembala kemudian
minta minum, penggembala bertanya : “ Kulihat wajah kalian seperti bangsawan,
kalian pasti melarikan diri. Kemudian Tamlikha menceritakan semua yang terjadi,
kemudian penggembala ikut pula bergabung dengan seekor anjingnya.
NAMA ANJING
Bahkan
nama anjing yang ikut disebutkan namanya oleh Ali r.a. ketika menjawab
pertanyaan orang yahudi : “Kekasihku Muhammad s.a.w. menceritakan, anjing berwarna kehitaman bernama Qithmir.
BERSELISIH
TENTANG JUMLAH
“Nanti (ada orang yang akan)
mengatakan (jumlah mereka) 3 orang yang
ke 4 adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah
5 orang yang ke 6 adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang
gaib, dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) 7 orang yang ke 8
adalah anjingnya". Katakanlah : "Tuhanku lebih mengetahui jumlah
mereka, tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit…..".
(Q.S. Al Kahfi (18) : 22)
BERDO’A
Kemudian
mereka mencari tempat berlindung kedalam gua sambil berdo’a : “(ingatlah)
tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka
berdoa : "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan Kami (ini)". (Q.S.
Al Kahfi (18) : 10)
LOKASI
GUA
Posisi
dan keadaan gua dijelaskan pula dalam Al Quran : “Dan kamu akan melihat
matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila
matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam
tempat yang luas dalam gua itu, itu adalah sebagian dari tanda tanda
(kebesaran) Allah…..”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 17)
TIGA VERSI
Ada 3 versi berbeda tentang lokasi goa, pertama gua Ephesus di
Anatolia Turki, kedua gua Damsyik Syiria dan ketiga di Amman,
Jordan.
Karena perbedaan ini, maka para ahli arkeologi, para ulama klasik dan
kontemporer melakukan penelitian di tiga lokasi tersebut. Kemudian mencocokan
dengan keterangan Al Qur'an. Kesimpulannya, gua yang berada di Ar Raqim Jordan inilah
yang mendekati seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an. Salah satu yang
memperkuat dugaan tersebut adalah surat Al kahfi ayat 17, yang menyebutkan
: “Matahari cenderung ke kanan dari gua mereka dan terbenam di sebelah kiri”. Kemudian
dilanjutkan dengan kalimat : “sedang mereka berada dalam tempat yang luas
dalam gua itu”. (Q.S. 18: 17).
Profesor Muhammad Taisir Dhabyan dalam bukunya “Penemuan Besar
Abad 20 : 7 Peraduan tiga abad” menyatakan bahwa gua tersebut terletak di
7 km tenggara bandar baru Amman, Jordan.
TELINGA
DITUTUP
Telinga merupakan indera yang
selalu terbuka dan aktif tidak pernah istirahat walau dalam keadaan tidur, atas
kekuasan Allah agar mereka bisa tidur nyenyak, maka Allah menutup telinganya : “Maka
Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”. (Q.S. Al Kahfi (18) :
11)
DIBOLAK
BALIK
Karena lamanya tidur, agar tubuhnya
tidak membusuk, Allah memeliharanya dengan cara membolak balik tubuhnya : “….Dan
Kami bolik balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing
mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan
diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap
mereka”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 18). Karena lamanya tidur, wajah, rambut dan
bentuk merekapun berubah sehingga menakutkan yang melihatnya.
SALING
MENEBAK WAKTU
Pada saatnya kemudian Allah
membangunkan, namun karena lemahnya manusia, mereka tidak memahami berapa lama
mereka tidur.
“Dan demikianlah Kami bangunkan
mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri, berkatalah salah
seorang di antara mereka : “Sudah berapa lamakah kamu berada (disini ?)",
mereka menjawab : "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari".
Berkata (yang lain lagi) : "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya
kamu berada (di sini)…..”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 19).
Akhirnya mereka ingin membuktikan dan mencari cara
untuk menghitung berapa lamanya mereka tidur dalam
gua.
TIDUR 309 TAHUN
Betapa besar ke Kuasaan Allah
sehingga mampu menyelamatkan 7 orang hamba Nya dari kedzaliman raja Diqyanus, dengan
cara menidurkan di dalam gua selama ratusan tahun !!!. Namun ketika bangun
mereka saling menebak berapa lama mereka tidur. Akhirnya guna membuktikan
berapa lama mereka tidur, maka salah seorang ditugaskan mencari makan lantaran
kelaparan. “…….Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke
kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah dia lihat manakah makanan
yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu dan hendaklah ia
berlaku lemah lembut dan janganlah sekali kali menceritakan halmu kepada
seorangpun”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 19)
Namun ternyata uang mereka sudah
tidak laku lagi, karena sudah kuno. Bahkan mereka membuat heboh penduduk karena
pada keheranan, apalagi dengan model tampailan pakaian dan uangnya yang sudah
tidak laku lagi (kuno).
Ternyata atas ke Kuasaan Allah mereka telah
ditidurkan selama 309 tahun. Allaahu Abar !!!, betapa Kuasa Nya Allah
berkehendak kepada makhluk ciptaan Nya. “Dan mereka tinggal dalam gua mereka
tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”. (Q.S. Al Kahfi
(18) : 25)
Betapa Kuasa Nya Allah
menidurkan hamba Nya selama 309 tahun. Bayangkan ………bagaimana cara makan, minum,
kencing dan beraknya ?, Allaahu Akbar betapa canggih dan luar biasa Allah dalam
memelihara hamba Nya dalam menunjukkan Kebesaran, Kekuasaan dan Keluasan ilmu
Nya.
Dari
kejadian Ashhabul Kahfi ini jelas, bahwa kehendak Allah menidurkan selama 309
tahun ini guna menunjukkan dan membuktikan bahwa kedatangan hari kebangkitan
pasti benar benar akan terjadi !. “Dan demikian (pula) Kami
mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji
Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya…..
". (Q.S. Al Kahfi (18) : 19)
Dengan demikian betapa lemah dan
ruginya bagi yang tidak mempercayai adanya hari kebangkitan !!!. sehingga kelak
tidak punya bekal amal.
DO’A
MOHON RAHMAT DAN PETUNJUK DALAM URUSAN
"Wahai Tuhan
kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".(S. Al Kahfi (18) : 10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar