Senin, 02 April 2018




ASHHABUL KAHFI
 BUKTI EBESARAN  ALLAH
           
“(ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa : "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang urus dalam urusan Kami (ini)". (Q.S. Al Khfi (18) : 10)

Berbagai kisah unik terjadi dikisahkan dalam Al Quran, sebagai pelajaran tentang kebenaran dan ke Kuasaan Allah. Diantaranya kisah Ashhabul Kahfi. pemuda beriman yang hidup saat raja Dikyanus (Decius) yang dzalim berkuasa sekitar 249-251 M.

TEMPAT ASH HABUL KAHFI
Kisah Ashhabul Kahfi dijelaskan oleh Ali Bin Abi Thalib r.a. ketika menjawab pertanyaan pendeta Yahudi : “Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasul Allah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di Romawi, di kota Aphesus. Penduduknya dulu mempunyai raja yang baik, setelah wafat raja Persia Diqyanius yang dzalim berhasil menguasai Aphesus.

PEMUDA BERIMAN
Semula Ashhabul Kahfi adalah para pejabat di kerajaan  yang beriman sebagaimana firman Nya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 13)

HIJRAH
Nama nama mereka diterangkan secara rinci oleh Ali r.a. “Kekasihku Muhammad s.a.w. menceritakan kepadaku, 3 orang di kanan raja : Tamlikha, Miksalmina dan Mikhaslimina, sebelah kiri Martelius, Casitius dan Sidemius….”. Namun karena kedzaliman sang raja pengganti (Dikyanus), maka mereka hijrah demi menyelamatkan imannya. Setelah berjalan 7 farsakh, bertemu penggembala kemudian minta minum, penggembala bertanya : “ Kulihat wajah kalian seperti bangsawan, kalian pasti melarikan diri. Kemudian Tamlikha menceritakan semua yang terjadi, kemudian penggembala ikut pula bergabung dengan seekor anjingnya.

NAMA ANJING    
Bahkan nama anjing yang ikut disebutkan namanya oleh Ali r.a. ketika menjawab pertanyaan orang yahudi : “Kekasihku Muhammad s.a.w. menceritakan, anjing berwarna kehitaman bernama Qithmir.

BERSELISIH TENTANG JUMLAH           
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka)  3 orang yang ke 4 adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah 5 orang yang ke 6 adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib, dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) 7 orang yang ke 8 adalah anjingnya". Katakanlah : "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka, tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit…..".  (Q.S. Al Kahfi (18) : 22)

BERDO’A
Kemudian mereka mencari tempat berlindung kedalam gua sambil berdo’a : “(ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa : "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan Kami (ini)". (Q.S. Al Kahfi (18) : 10)

LOKASI GUA
Posisi dan keadaan gua dijelaskan pula dalam Al Quran : “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu, itu adalah sebagian dari tanda tanda (kebesaran) Allah…..”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 17)

TIGA VERSI
Ada 3 versi berbeda tentang lokasi goa, pertama gua Ephesus di Anatolia Turki, kedua gua Damsyik Syiria dan ketiga di Amman, Jordan.
Karena perbedaan ini, maka para ahli arkeologi, para ulama klasik dan kontemporer melakukan penelitian di tiga lokasi tersebut. Kemudian mencocokan dengan keterangan Al Qur'an. Kesimpulannya, gua yang berada di Ar Raqim Jordan inilah yang mendekati seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an. Salah satu yang memperkuat dugaan tersebut  adalah surat Al kahfi ayat 17, yang menyebutkan : “Matahari cenderung ke kanan dari gua mereka dan terbenam di sebelah kiri”. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat : “sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu”. (Q.S. 18: 17).
Profesor Muhammad Taisir Dhabyan dalam bukunya “Penemuan Besar Abad 20 : 7 Peraduan tiga abad” menyatakan bahwa gua tersebut terletak di 7 km tenggara bandar baru Amman, Jordan.

TELINGA DITUTUP
Telinga merupakan indera yang selalu terbuka dan aktif tidak pernah istirahat walau dalam keadaan tidur, atas kekuasan Allah agar mereka bisa tidur nyenyak, maka Allah menutup telinganya : “Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 11)

DIBOLAK BALIK
Karena lamanya tidur, agar tubuhnya tidak membusuk, Allah memeliharanya dengan cara membolak balik tubuhnya : “….Dan Kami bolik balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 18). Karena lamanya tidur, wajah, rambut dan bentuk merekapun berubah sehingga menakutkan yang melihatnya.

SALING MENEBAK WAKTU
Pada saatnya kemudian Allah membangunkan, namun karena lemahnya manusia, mereka tidak memahami berapa lama mereka tidur.
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri, berkatalah salah seorang di antara mereka : “Sudah berapa lamakah kamu berada (disini ?)", mereka menjawab : "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi) : "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini)…..”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 19).
Akhirnya mereka ingin membuktikan dan mencari cara untuk menghitung berapa lamanya mereka tidur dalam gua.


TIDUR 309 TAHUN
Betapa besar ke Kuasaan Allah sehingga mampu menyelamatkan 7 orang hamba Nya dari kedzaliman raja Diqyanus, dengan cara menidurkan di dalam gua selama ratusan tahun !!!. Namun ketika bangun mereka saling menebak berapa lama mereka tidur. Akhirnya guna membuktikan berapa lama mereka tidur, maka salah seorang ditugaskan mencari makan lantaran kelaparan. “…….Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali kali menceritakan halmu kepada seorangpun”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 19)
Namun ternyata uang mereka sudah tidak laku lagi, karena sudah kuno. Bahkan mereka membuat heboh penduduk karena pada keheranan, apalagi dengan model tampailan pakaian dan uangnya yang sudah tidak laku lagi (kuno).  
Ternyata atas ke Kuasaan Allah mereka telah ditidurkan selama 309 tahun. Allaahu Abar !!!, betapa Kuasa Nya Allah berkehendak kepada makhluk ciptaan Nya. “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”. (Q.S. Al Kahfi (18) : 25)
Betapa Kuasa Nya Allah menidurkan hamba Nya selama 309 tahun. Bayangkan ………bagaimana cara makan, minum, kencing dan beraknya ?, Allaahu Akbar betapa canggih dan luar biasa Allah dalam memelihara hamba Nya dalam menunjukkan Kebesaran, Kekuasaan dan Keluasan ilmu Nya.
Dari kejadian Ashhabul Kahfi ini jelas, bahwa kehendak Allah menidurkan selama 309 tahun ini guna menunjukkan dan membuktikan bahwa kedatangan hari kebangkitan pasti benar benar akan terjadi !. “Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya….. ". (Q.S. Al Kahfi (18) : 19)
Dengan demikian betapa lemah dan ruginya bagi yang tidak mempercayai adanya hari kebangkitan !!!. sehingga kelak tidak punya bekal amal.   

DO’A MOHON RAHMAT DAN PETUNJUK DALAM URUSAN
 "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".(S. Al Kahfi (18) : 10)   
                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar