KEUTAMAAN ISTIGHFAR
"Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa". ( Q.S. Ali Imran (3)
: 133 )
Memohon ampun dengan segera
merupakan perintah, karena manusia bersifat lupa dan salah. Juga bersegera
menuju syurga, artinya selalu melakukan kebaikan sebanyak banyaknya dan jangan
ditunda menunggu saat tua, karena usia rahasia Yang Maha Kuasa. Maka bersegera
memohon ampun dan berbuat kebaikan sangat tepat kiranya.
MAKNA
Istighfar maknanya meminta ampun,
istighfar sangat ditekankan dalam agama, begitu sabar dan santunnya Allah yang
bersifat Maha Pengampun, Penyayang dan tidak pendendam, selalu memberi peluang
dan kesempatan pada hamba Nya yang akan meminta permohonan ampun terhadap
kesalahan yang dilakukan.
NABI AKTIF
BERISTIGHFAR
Walau Nabi s.a.w. seorang utusan,
yang dijamin dosanya dihapus baik yg lalu dan yang akan datang, namun istighfar
senantiasa beliau laksanakan, bahkan dalam satu hari sampai mencapai 100 kali.
Dari Al Agharr Al Muzanny r.a. bahwasannya
Rasulullah s.a.w. bersabda : "Bahwasannya kadang kadang timbul perasaan
yang kurang baik dalam hatiku dan sesungguhnya aku membaca istighfar (mohon
ampun) kepada Allah seratus kali dalam satu hari". (H.R. Muslim)
NABI YUNUS MENYADARI KESALAHANNYA
“Dan
(ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia
menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : "Bahwa tidak ada Tuhan selain
Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang orang yang
dzalim". (Q.S.
Al Anbiya (21) : 87)
NABI
MUSA JUGA MEMOHON AMPUN
Musa mendoa : "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah
aku". Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Qoshosh (28) : 16)
HIKMAH
ISTIGHFAR
Para Nabi saja masih merasa
salah dan suka bersitighfar, apalagi sebagai hamba biasa, oleh karena itu
istighfar memiliki hikmah diantaranya :
1. Dengan memahami bahwa Allah
bersifat Maha Pengampun, akan
menghilangkan rasa salah yang selalu menghantui, yang akan membuat rasa
pesimis dan rendah diri, yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi perkembangan
jiwa. Bahkan diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya,
mengapa ?.
Karena usia kita tidak tahu
jatahnya, kematian bisa saja datang tiba tiba, tanpa pandang waktu dan usia,
tanpa pandang sakit dan sehat
pula, bisa tua bisa muda, ini rahasianya mengapa
diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya.
2. Dengan
mengaktifkan istighfar akan membuat jiwa jadi tawadhdhu’ (rendah hati), bukan
tinggi hati, apalagi merasa jadi sok suci, yang sangat berbahaya sekali,
sehingga akan berakibat menyepelehkan orang dan berakibat tidak disenangi dan
dikucilkan dari pergaulan !.
SISTIMATIKA
ISTIGHFAR
Masalah lupa Allah sangat murah dalam
memberikan dispensasi, karena lupa merupakan kelemahan manusia. Tetapi masalah
salah, ini harus benar benar disadari dengan mengakui, dan segera ingat sang
Ilahi, kemudian diiringi dengan memohon ampun dan tak akan mengulang kesalahan
lagi.
"Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui". (Q.S. Ali Imran (3) : 35)
Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.
Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.
KALIMAT ISTIGHFAR
Kalimat
istighfar banyak macamnya, diantaranya yang dibaca Rasulullah s.a.w. adalah :
Astaghfirulloh (Aku memohon ampun kepada Allah)
Ditanyakan
kepada Al Auza'i dimana ia adalah salah seorang perawi hadits : "Bagaimana
istighfar itu ?", DIa menjawab : "Yaitu membaca : “ Astaghfirulloh
astaghfirulloh (Saya mohon ampun kepada Allah, saya mohon ampun kepada
Allah)". (H.R. Muslim)
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata : "Kami menghitung Rasulullah s.a.w. membaca : “Rabbighfirlii
watub 'alayya innaka antat Tawwaabur Rahiim (Wahai Tuhan ampunilah saya dan
terimalah taubat saya sesungguhnya Engkau adalah Dzat penerima taubat lagi Maha
Penyanyang) seratus kali dalam satu majlis ( satu kali duduk )". (H.R. Abu Daud dan At Turmudzy) Oleh karena mari selalu mengaktifkan
istighfar disela sela waktu kegiatan, agar ketenangan selalu datang, disela sela kesibukan dunia
yang meresahkan.
KEUTAMAAN
ISTIGHFAR
Begitu tinggi nilai istighfar,
sehingga memiliki keistimewaan : 1. Dilapangkan dari segala kesempitan, 2.
Dimudahkan dari kesulitan, 3.Diberi rizki tanpa diduga duga.
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : "
Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar maka Allah akan melapangkan
segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya dan memberinya
rizki yang tanpa diduga duga ". (H.R. Abuawud)
PENUH HIKMAH
Tuntunan
Nabi pasti benar adanya, kesempitan pasti akan dilapangkan. Kesulitan pasti
akan dimudahkan. Dan pintu rizki akan dibukakan oleh yang memberikan tuntunan,
yakni Allah Yang Maha Rahman.
PERLU
DIAMALKAN
Ini perlu diyakini dan dilaksanakan,
bukan sekedar teori yang hanya dibaca dan dihafalkan, apalagi didiskusikan. Tuntunan
agama pasti benar adanya, maka perlu difahami dan diamalkan agar bermanfaat
dalam kehidupan !.
Senyampang nyawa masih dikandung
badan, jangan menunggu dan menunda amalan, mari segera istighfar diamalkan
dalam keseharian !.
Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan
kemudahan, agar dibimbing dan
diberi jalan, agar tergerak melaksanakan apa yang telah dijelaskan dan diamalkan
sang utusan, Amin.
KISAH
TAULADAN
TUKANG ROTI INGIN BERTEMU IMAM AHMAD BIN HANBAL
Suatu saat dalam
hati Imam Ahmad Bin Hanbal tergerak kuat ingin bepergian ke kota Baghdad, entah
karena dorongan apa sehingga sangat ingin sekali dirinya berangkat, untuk
menuruti dorongan hati yang begitu kuat.
Pada suatu malam sampailah juga di
suatu masjid, usai menunaikan sholat merebahkan diri guna istirahat.
Namun dengan tiba tiba datang pengurus masjid mengusirnya, Imam Ahmad
dengan rendah hati tanpa menyebut siapa dirinya menjawab : “Saya seorang
musafir”, namun sang pengurus masjid tetap saja mengusirnya.
Akhirnya Imam Ahmad pindah ke teras masjid
untuk meneruskan beristirahat, namun tetap saja sang pengurus masjid tak
perduli dan tetap mengusirnya.
Rupanya peristiwa ini
diperhatikan sang penjual roti yang berada di samping masjid, karena merasa
kasihan timbul dalam hati untuk menolongnya, dengan santunnya dia
mempersilahkan Imam Ahmad untuk tidur dirumahnya.
Kemudian sang penjual roti dengan
tekunnya meneruskan pekerjaannya, menggiling roti sambil melantunkan kalimat
istighfar, kejadian ini selalu diamati Imam Ahmad dengan penuh kekaguman : ”Betapa
luar biasa dia walau sebagai tukang roti tetap saja melantunkan kalimat
istighfar”.
Karena dorongan hatinya yang kuat Imam Ahmad ingin mengorek latar
belakang pengamalannya sambil bertanya : “Sudah berapa lama engkau selalu
melakukan istighfar ?”. “Sudah 30 tahun”, jawab tukang roti, kemudian Imam
Ahmad Bin Hanbal melanjutkan : “Apa manfaat yang kau dapatkan ?”. “Setiap do’a
saya Alhamdulillah selalu terkabul”, jawab tukang roti, “Cuma satu permohonan
saya yang belum terkabul, yakni ingin berjumpa dengan sang ‘ulama yakni Imam
Ahmad Bin Hanbal”.
Betapa kaget dan terharunya Imam Ahmad mendengarnya, dalam hati Imam
Ahmad terbesit : “Keinginan seorang penjual roti yang sederhana, namun karena
kesungguhan dan ketinggian amalnya yang selalu aktif beristighfar, sehingga
mampu menggerakkan hatiku untuk datang ke Baghdad, sehingga Allah
mempertemukanku dengannya”.
Akhirnya dengan rendah hati dan penuh haru Imam Ahmad Bin Hanbal
memperkenalkan dirinya. Betapa kagetnya sang penjual roti, bahwa dia bisa
dipertemukan Allah justru di rumahnya sendiri.
Ternyata dengan aktif beristighfar Allah akan memudahkan segala urusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar