Minggu, 21 Oktober 2018




KEUTAMAAN ISTIGHFAR
                 
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa". ( Q.S. Ali Imran (3) : 133 )

Memohon ampun dengan segera merupakan perintah, karena manusia bersifat lupa dan salah. Juga bersegera menuju syurga, artinya selalu melakukan kebaikan sebanyak banyaknya dan jangan ditunda menunggu saat tua, karena usia rahasia Yang Maha Kuasa. Maka bersegera memohon ampun dan berbuat kebaikan sangat tepat kiranya.

MAKNA
Istighfar maknanya meminta ampun, istighfar sangat ditekankan dalam agama, begitu sabar dan santunnya Allah yang bersifat Maha Pengampun, Penyayang dan tidak pendendam, selalu memberi peluang dan kesempatan pada hamba Nya yang akan meminta permohonan ampun terhadap kesalahan yang dilakukan.

NABI AKTIF BERISTIGHFAR
Walau Nabi s.a.w. seorang utusan, yang dijamin dosanya dihapus baik yg lalu dan yang akan datang, namun istighfar senantiasa beliau laksanakan, bahkan dalam satu hari sampai mencapai 100 kali.
Dari Al Agharr Al Muzanny r.a. bahwasannya Rasulullah s.a.w. bersabda : "Bahwasannya kadang kadang timbul perasaan yang kurang baik dalam hatiku dan sesungguhnya aku membaca istighfar (mohon ampun) kepada Allah seratus kali dalam satu hari". (H.R. Muslim)

NABI YUNUS MENYADARI KESALAHANNYA 
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang orang yang dzalim". (Q.S. Al Anbiya (21) : 87)

NABI MUSA JUGA MEMOHON AMPUN 
Musa mendoa : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Qoshosh (28) : 16)

HIKMAH ISTIGHFAR
Para Nabi saja masih merasa salah dan suka bersitighfar, apalagi sebagai hamba biasa, oleh karena itu istighfar memiliki hikmah diantaranya :
1. Dengan memahami bahwa Allah bersifat Maha Pengampun, akan  menghilangkan rasa salah yang selalu menghantui, yang akan membuat rasa pesimis dan rendah diri, yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi perkembangan jiwa. Bahkan diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya, mengapa ?.
Karena usia kita tidak tahu jatahnya, kematian bisa saja datang tiba tiba, tanpa pandang waktu dan usia, tanpa pandang sakit dan sehat pula, bisa tua bisa muda, ini rahasianya mengapa diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada Nya.
2. Dengan mengaktifkan istighfar akan membuat jiwa jadi tawadhdhu’ (rendah hati), bukan tinggi hati, apalagi merasa jadi sok suci, yang sangat berbahaya sekali, sehingga akan berakibat menyepelehkan orang dan berakibat tidak disenangi dan dikucilkan dari pergaulan !.

SISTIMATIKA ISTIGHFAR
Masalah lupa Allah sangat murah dalam memberikan dispensasi, karena lupa merupakan kelemahan manusia. Tetapi masalah salah, ini harus benar benar disadari dengan mengakui, dan segera ingat sang Ilahi, kemudian diiringi dengan memohon ampun dan tak akan mengulang kesalahan lagi.
"Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (Q.S. Ali Imran (3) : 35)                       
Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang  mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

KALIMAT ISTIGHFAR
Kalimat istighfar banyak macamnya, diantaranya yang dibaca Rasulullah s.a.w. adalah : Astaghfirulloh (Aku memohon ampun kepada Allah)
Ditanyakan kepada Al Auza'i dimana ia adalah salah seorang perawi hadits : "Bagaimana istighfar itu ?", DIa menjawab : "Yaitu membaca : “ Astaghfirulloh astaghfirulloh (Saya mohon ampun kepada Allah, saya mohon ampun kepada Allah)". (H.R. Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata : "Kami menghitung Rasulullah s.a.w. membaca : “Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat Tawwaabur Rahiim (Wahai Tuhan ampunilah saya dan terimalah taubat saya sesungguhnya Engkau adalah Dzat penerima taubat lagi Maha Penyanyang) seratus kali dalam satu majlis ( satu kali duduk )". (H.R. Abu Daud dan At Turmudzy)    Oleh karena mari selalu mengaktifkan istighfar disela sela waktu kegiatan, agar ketenangan  selalu datang, disela sela kesibukan dunia yang meresahkan.

KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Begitu tinggi nilai istighfar, sehingga memiliki keistimewaan : 1. Dilapangkan dari segala kesempitan, 2. Dimudahkan dari kesulitan, 3.Diberi rizki tanpa diduga duga. 
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda : " Barangsiapa yang membiasakan membaca istighfar maka Allah akan melapangkan segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya dan memberinya rizki yang tanpa diduga duga ". (H.R. Abuawud)                                                                                                                                                        
PENUH HIKMAH
Tuntunan Nabi pasti benar adanya, kesempitan pasti akan dilapangkan. Kesulitan pasti akan dimudahkan. Dan pintu rizki akan dibukakan oleh yang memberikan tuntunan, yakni Allah Yang Maha Rahman.

PERLU DIAMALKAN
Ini perlu diyakini dan dilaksanakan, bukan sekedar teori yang hanya dibaca dan dihafalkan, apalagi didiskusikan. Tuntunan agama pasti benar adanya, maka perlu difahami dan diamalkan agar bermanfaat dalam kehidupan !.
Senyampang nyawa masih dikandung badan, jangan menunggu dan menunda amalan, mari segera istighfar diamalkan dalam keseharian !.
Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan kemudahan, agar dibimbing dan diberi jalan, agar tergerak melaksanakan apa yang telah dijelaskan dan diamalkan sang utusan, Amin.

 

KISAH TAULADAN
TUKANG ROTI INGIN BERTEMU IMAM AHMAD BIN HANBAL
Suatu saat dalam hati Imam Ahmad Bin Hanbal tergerak kuat ingin bepergian ke kota Baghdad, entah karena dorongan apa sehingga sangat ingin sekali dirinya berangkat, untuk menuruti dorongan hati yang begitu kuat.
Pada suatu malam sampailah juga di suatu masjid, usai menunaikan sholat merebahkan diri guna istirahat.
Namun dengan tiba tiba datang pengurus masjid mengusirnya, Imam Ahmad dengan rendah hati tanpa menyebut siapa dirinya menjawab : “Saya seorang musafir”, namun sang pengurus masjid tetap saja mengusirnya.
Akhirnya Imam Ahmad pindah ke teras masjid untuk meneruskan beristirahat, namun tetap saja sang pengurus masjid tak perduli dan tetap mengusirnya.
Rupanya peristiwa ini diperhatikan sang penjual roti yang berada di samping masjid, karena merasa kasihan timbul dalam hati untuk menolongnya, dengan santunnya dia mempersilahkan Imam Ahmad untuk tidur dirumahnya.
Kemudian sang penjual roti dengan tekunnya meneruskan pekerjaannya, menggiling roti sambil melantunkan kalimat istighfar, kejadian ini selalu diamati Imam Ahmad dengan penuh kekaguman : ”Betapa luar biasa dia walau sebagai tukang roti tetap saja melantunkan kalimat istighfar”.
Karena dorongan hatinya yang kuat Imam Ahmad ingin mengorek latar belakang pengamalannya sambil bertanya : “Sudah berapa lama engkau selalu melakukan istighfar ?”. “Sudah 30 tahun”, jawab tukang roti, kemudian Imam Ahmad Bin Hanbal melanjutkan : “Apa manfaat yang kau dapatkan ?”. “Setiap do’a saya Alhamdulillah selalu terkabul”, jawab tukang roti, “Cuma satu permohonan saya yang belum terkabul, yakni ingin berjumpa dengan sang ‘ulama yakni Imam Ahmad Bin Hanbal”.
Betapa kaget dan terharunya Imam Ahmad mendengarnya, dalam hati Imam Ahmad terbesit : “Keinginan seorang penjual roti yang sederhana, namun karena kesungguhan dan ketinggian amalnya yang selalu aktif beristighfar, sehingga mampu menggerakkan hatiku untuk datang ke Baghdad, sehingga Allah mempertemukanku dengannya”.
Akhirnya dengan rendah hati dan penuh haru Imam Ahmad Bin Hanbal memperkenalkan dirinya. Betapa kagetnya sang penjual roti, bahwa dia bisa dipertemukan Allah justru di rumahnya sendiri.
Ternyata dengan aktif beristighfar Allah akan memudahkan segala urusan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar