SIAPA
JIN, IBLIS DAN SETAN ?
“Dan
Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas”. (Q.S Al Hijr
(15) : 27)
Karena Kuasanya, Allah mampu menciptakan
berbagai macam makhluk, baik yang nampak maupun tidak. Karena Kuasanya juga
sehingga mampu mencipta dari bahan tanah, api bahkan dari cahaya (nur). Allaahu
Akbar.
Karena jin terbuat dari api, sifatnyapun tidak
jauh beda dengan api, bukankah api bisa nampak dan lenyap, selalu
berubah bentuk dan tidak bisa dipegang ?. Demikian pula halnya dengan jin
!, kadang nampak kemudian menghilang. Kadang
menampakkan diri dalam bentuk jadi jadian : manusia menakutkan, babi, ular dsb.
Dan yang jelas tidak bisa dipegang !.
MAKNA JIN
Jin adalah nama jenis, bentuk
tunggalnya jiniy, yang seirama
dengan kata jin adalah AJINNAH (tersembunyi),
JANNA (gelap), Syurga disebut JANNAH karena banyaknya pohon saling menutupi. Hati juga disebut AL JANAN karena tertutup dada. Bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “Puasa adalah
perisai (JUNNAH). Dalam bahasa
Inggris kata jin sedikit berubah menjadi GENIE.
Dari akar kata tersebut jin berarti : Tersembunyi, gelap, menutupi, tertutup,
pelindung, tidak terlihat. Dengan demikian jin adalah makhluk yang
tertutup, tersembunyi, tidak terlihat jadi bersifat ghoib.
HIKMAH MEMAHAMI AGAMA
Walau tidak bisa dilihat, namun
berkat keterangan Al Quran dan hadits kita bisa memahami keberadaannya secara
benar. Disini pentingnya memahami agama, sehingga
tidak mudah tergelincir godaannya !.
ADA YANG SHOLIH ADA YANG KAFIR
Sebagaimana halnya manusia, jin juga ada yang sholih juga ada yang
kafir. “Dan sesungguhnya di antara kami
ada orang orang ang sholih dan diantara kami ada yang tidak demikian halnya, adalah
kami menempuh jalan yang berbeda beda”. (Q.S. Al Jin (72) : 11)
MEMPUNYAI BERBAGAI KEAHLIAN
Sebagaimana halnya
manusia jin juga memiliki berbagai keahlian.
“Para
jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung gedung yang
tinggi dan patung patung dan piring piring yang seperti kolam dan periuk yang
tetap ….”. (Q.S. Saba’ (34) : 13)
IBLIS
Sedangkan Iblis adalah golongan jin, merupakan cikal bakal jin, namun
durhaka (kafir) kepada Allah !.
"Sujudlah kamu kepada Adam,
maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka
ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan
turunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang mereka adalah
musuhmu ?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang orang yang
dzalim”. (Q.S. Al Kjahfi (18) : 50). Dengan demikian jelas bahwa
Iblis adalah golongan (jenis) jin yang durhaka
kepada Allah, lantaran tidak mau sujud kepada Adam.
DURHAKA LANTARAN SOMBONG !
Iblis bersikap durhaka kepada Allah karena merasa
lebih unggul dari manusia.
“Allah berfirman : "Apakah
yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu ?". Menjawab
iblis : "Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S..Al Araf (7) : 12)
MINTA UMUR PANJANG
Bahkan karena congkaknya sampai iblis minta umur panjang, sampai hari kiamat (agar bisa menggoda
manusia secara maximal) dan permintaannya
dikabulkan Allah.
“Iblis
berkata : "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan
!". Allah berfirman : "Sesungguhnya kamu termasuk orang orang yang
diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya". (Q.S. Shaad
(38) : 79-81). Jadi iblis merupakan satu satunya makhluk yang berumur
panjang, hidup sampai hari kiamat.
SETAN JIN DAN SETAN MANUSIA
Syaitan tidak hanya terdiri jenis jin saja, manusia juga ada yang
termasuk di dalamnya. “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap tiap Nabi itu musuh, yaitu
setan setan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan perkataan yang indah indah untuk menipu.
Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah
mereka dan apa yang mereka ada adakan”. (Q.S..Al Anam (6) : 112). Dengan
demikian kata setan merupakan kata sifat (yang selalu mengajak kepada kejahatan,
kekejian serta kebohongan), bisa berwujud jin dan manusia.
SETAN MEMERINTAH BEBUAT JAHAT DAN MENGADA ADA
Setan adalah makhluk yang pekerjaanya
mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta membuat kebohongan.
“Sesungguhnya syaitan itu hanya
menyuruh kamu berbuat jahat dan keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 169)
JANGAN DIIKUTI KARENA MUSUH YANG NYATA !
Syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. “Hai orang orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (Q.S.
Al Baqarah (2) : 208)
MEMBERI JANJI DAN ANGAN ANGAN KOSONG SEBAGAI TIPUAN
Setan memberi janji dan angan angan kosong kepada manusia agar terbuai
ajakannya dan tergelincir ke neraka !. “Syaitan itu memberikan janji
janji kepada mereka dan membangkitkan angan angan kosong pada mereka, padahal
setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”. (Q.S.An Nisa
(4) : 120)
MISI
IBLIS
Begitu jahat dan jeleknya sehingga umurnya yang
panjang hanya dipergunakan untuk menyesatkan manusia !.
“Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang
baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya, kecuali hamba Mu yang ikhhlas diantara mereka”. (Q.S. Al hijr
(15) : 39-40)
JADIKAN SETAN SEBAGAI MUSUH !
Karena banyaknya yang tidak mau memahami ajaran islam secara total,
sehingga banyak yang terkecoh dan tertipu setan (jin dan manusia), sehingga
banyak yang terbuai dan terjerumus kedalam jebakannya : Mempercayai dukun
(agen setan), percaya ramalan (hari baik dan buruk), mempercayai tathoyyur
(sial), memakai ilmu kebal, pakai jimat, mantera, pelet, pesugihan dll yang
menyesatkan !.
Padahal Allah sudah mengingatkan : “…….Sesungguhnya setan itu
musuh yang nyata bagimu !”. (Q.S. Al Baqarah (2) : 208)
“…….Patutkah
kamu mengambil dia dan turunan turunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku,
sedang mereka adalah musuhmu ?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi
orang orang yang dzalim”. (Q.S. Al Kjahfi (18) : 50). Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya,
agar kita terhindar dari tipuan dan jebakan setan. Amiin.
ABBAD BIN BISYR SANG PEMBERANI
Ketika Islam mulai tersiar di
Madinah, Abbad bin Bisyr Al Asyhaly masih muda, suka mendekatkan diri kepada sahabat
dari
Makkah, yaitu Mush’ab bin Umair. Abbad belajar membaca Al Qur'an, suaranya merdu, karena itu ia
terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al
Qur'an.
Ketika
Rasulullah kembali dari Perang Dzatur Riqa’, beliau beristirahat dengan seluruh
pasukan Muslim di lereng sebuah bukit. Setibanya di tempat perhentian di atas
bukit Rasulullah bertanya :
“Siapa yang bertugas jaga malam ini ?”. Abbad bin Bisyr dan
Ammar bin Yasir berdiri :
“Kami ya Rasulullah !”, kata keduanya.
Rasulullah mempersudarakan keduanya ketika Muhajirin baru tiba di Madinah.
Ketika keduanya keluar ke pos
penjagaan, Abbad bertanya : “Siapa di antara kita yang berjaga terlebih dahulu
?”. “Aku yang tidur dahulu”,
jawab Ammar yang siap berbaring tidak jauh dari tempat penjagaan.
Dalam
suasana malam yang hening, Abbad shalat malam membaca surat Al
Kahfi. Tiba tiba seorang pemanah membidik Abbad tepat mengenai
tubuhnya, kemudian Abbad
mencabutnya
sambil meneruskan bacaan dan meneruskan shalat. Kemudian dipanah lagi dan dicabut kembali sambil
tetap meneruskan
sholatnya. Kejadian
ini terjadi berulang ulang.
Ketika giliran jaga Ammar bin
Yasir tiba, Abbad merangkak ke dekat saudaranya yang tidur, lalu
membangunkannya sambil berkata : “Bangunlah aku terluka parah dan lemas”. Ketika melihat mereka, pemanah melarikan diri. Kemudian
Ammar menoleh
ke arah Abbad dengan
darah bercucuran dari tiga luka di tubuhnya. “Subhanallah mengapa engkau tidak
membangunkan aku ketika panah pertama mengenaimu ?”, tanya Abbad keheranan. “Aku sedang membaca Al
Qur'an
dalam shalat,
aku
tidak ingin memutuskan bacaan sebelum selesai. Demi Allah, kalaulah tidak
karena takut akan menyia nyiakan tugas jaga yang dibebankan Rasulullah, biarlah
tubuhku putus daripada memutuskan bacaan shalat”, jawab Abbad.
Ketika perang melawan orang orang
murtad di masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq, khalifah menyiapkan pasukan untuk
menindas kekacauan yang dilakukan Musailamah Al Kadzab, Abbad bin Bisyr dan
pasukannya menyerbu memecah pasukan musuh,
membuat pasukan Musailamah Al Kadzdzab mundur melarikan diri. Di pagar tembok
Kebun Maut, Abbad gugur. Tubuhnya penuh luka bacokan pedang, lembing dan panah.
Para sahabat hampir tak bisa mengenalinya,
kecuali setelah melihat beberapa tanda di bagian tubuhnya yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar