Rabu, 17 Oktober 2018



               PENGOBATAN NABI            


“Kemudian makanlah dari tiap tiap (macam) buah buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang orang yang memikirkan”. (Q.S. An Nahl (16) : 69)


Atas ke Murahan Nya setiap Allah menurunkan penyakit diberikan pula obatnya. Rasulullah bersabda : “Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan beserta penawarnya”. (H.R. Bukhari)
Karena kesempurnaan dan keluasan ajaran Islam, cara berobatpun diajarkan, sehingga ada istilah thibbun nabawi :  “Thibbun Nabawi adalah (metode) pengobatan berdasar tuntunan Rasulullah s.a.w..
Istilah tersebut baru dikenal di abad 13 oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Ma'ad. Dalam bahasa Arab :  Thibb berasal dari akar kata : thabba-yathubbu- thabban (kemahiran, memperbaiki, mengobati).

PENTINGNYA MEMPERHATIKAN DOSIS           
Obat obat kedokteran barat modern menggunakan bahan kimia. Tetapi   
bahan kimia yang digunakan sudah diteliti dan sudah diatur dosisnya agar sesuai dengan terapi yang diinginkan. Ini juga berlaku pada beberapa obat obat alami dan thibbun nabawi.
Dalam kedokteran barat modern dikenal ungkapan : Semua zat adalah (berpotensi menjadi) racun, tidak ada yang tidak (berpotensi menjadi) racun. Dosis dan indikasi yang tepat membedakannya apakah ia racun atau obat” 

RESIKO MENGOBATI TANPA ILMU
Nabi s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang melakukan pengobatan dan dia tidak mengetahui ilmunya sebelum itu maka dia yang bertanggung jawab !. (H.R. An Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah) hadits hasan.

PERINTAH BEROBAT KEPADA AHLINYA
Dari Sahabat Sa’ad mengisahkan :  “Pada suatu hari aku menderita sakit kemudian Rasulullah s.a.w. menjengukku, beliau meletakkan tangannya di antara kedua putingku, sampai sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah Al Harits bin Kalidah dari bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan hendaknya dia (Al Harits bin Kalidah) mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya”. (H.R. Abu Dawud)
Rasulullah s.a.w. tahu ramuan obat yang sebaiknya diminum, akan tetapi beliau tidak meraciknya sendiri tetapi meminta sahabat Sa’ad r.a. agar membawanya ke Al Harits bin Kalidah sebagai seorang tabib. Hal ini karena Rasulullah s.a.w. hanya tahu ramuan obat secara global dan Al Harits bin Kalidah sebagai tabib mengetahui lebih detail komposisi, cara meracik, kombinasi dan indikasinya.

HARUS BERTANGGUNG JAWAB
Karena obat sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, maka begitu pentingnya memahami tentang ilmu pengobatan, sehingga  Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barangsiapa yang berlagak melakukan pengobatan padahal ia tidak mengetahui ilmu pengobatan, maka ia akan dimintai pertanggung jawaban”. (H.R. Abu Daud) dihasankan Al Albani.
Diantara zat dan cara berobat yang dianjurkan Nabi s.a.w. adalah :

1.MADU  
Madu luar biasa manfaatnya sampai Rasulullah s.a.w. bersabda : ”Hendaklah kalian menggunakan dua obat yaitu madu dan Al Qur’an. (H.R. Ibnu Majah). Juga firman Allah : “….di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. (Q.S. An Nahl (16) : 69)
Ternyata menurut penelitian madu terbukti memiliki banyak manfaat diantaranya : 1. Mengobati luka dan borok. 2. Membantu pertumbuhan jaringan. 3. Menghaluskan kulit. 4. Sebagai antioksidan kuat. 5. Menurunkan glukosa dan kolesterol darah. 6. Meringankan penyakit pernafasan. 7. Mengobati kerontokan rambut. 8. Mengobati infeksi kandung kemih. 9. Mengobati sakit gigi. 4.  Mengobati pilek. 6. Mengobati kemandulan. 7. Mengobati sakit perut. 8.  Mengobati perut kembung. 9. Mengatasi bau mulut. 10. Mengobati sakit kepala. 11. Mengatasi kelelahan. 12. Mengobati kanker. 13. Menurunkan berat badan 14. Mencegah Influenza. 15. Mengobati jerawat. 16. Mencegah penuaan dini. 17. Mengobati encok atau radang sendi. 19. Mengobati Penyakit Jantung

2.HABATUSSAUDAH (JINTAN HITAM)
Rasulullah s.a.w. bersabda : ”Sesungguhnya pada habbatussauda’ (jintan hitam), terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian”. (H.R. Muttafaqun ‘alaihi).

3.MINYAK ZAITUN
Minyak zaitun adalah minyak yang keluar dari tanaman yang barokah, sebagaimana Nabi bersabda : “Minumlah minyak zaitun, sesungguhnya ia diberkahi, berlauklah dengannya dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia keluar dari pohon yang diberkahi”. (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)  dishaihkan Syaih Albani.

4.AIR ZAM ZAM
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Air Zam zam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya”. (H.R. Ibnu Majah).
Ibnul Qayyim rahimahullah telah membuktikan mujarrabnya air Zam zam, beliau berkata : “Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air Zam zam adalah  hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan izin Allah Ta’ala. (Zaadul Ma’ad 4/393)
Jika ada yang minum air Zam zam tidak sembuh, maka jangan salahkan air Zam zam karena hal tersebut merupakan bukti bahwa thibbun nabawi berkaitan erat dengan keimanan dan ketawakkalan.

5.BEKAM
Sadarkah bahwa darah selalu beredar di dalam tubuh selama hdup, padahal oli mesin kendaraan saja setiap 5000 km perlu dikeluarkan dan diganti oli baru agar mesin bisa berjalan lancar.
Nah demikian pula halnya dengan darah ?, seharusnya perlu di servis dengan mengeluarkannya (dibekam).
Nabi s.a.w. sebagai utusan Allah  sudah memberikan tuntunan. Rasulullah bersabda : “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah (bekam) atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas)”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a. : “Bahwasannya Nabi s.a.w. pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberikan upah kepada ahli bekamnya”. (H.R. Ahmad, Ibnu Majah) dishahihkan Al AlbaniSemoga kita tidak melupakan tuntunan Allah dan Rasul Nya dalam berobat, agar sehat wal afiat, sekaligus mendapat poin ibadah.


TABIB YAHUDI BUKA KLINIK DI MADINAH.

Pada suatu hari,  Rasulullah kedatangan seorang tabib Yahudi dari Palestina. Dia minta izin membuka praktik di kota Madinah.
Rasulullah
pun mengizinkan. Tabib Yahudi itupun mulai buka praktik.
Tetapi satu bulan kemudian dia kembali menemui Rasulullah
, kali ini untuk minta izin pulang ke negerinya. 
Rasulullah heran kemudian bertanya : “Mengapa anda begitu cepat meninggalkan kota ini, apa ada yang kurang menyenangkan di sini ?’.
“Tidak tuan semua baik baik saja, bahkan penduduk kota ini sungguh sangat menyenangkan”, jawab sang tabib. “Lalu apa yang menjadi masalah ?”, desak Rasulullah .   Sang tabib berterus terang, bahwa ia ingin cepat pulang ke negerinya karena selama satu bulan buka  praktik di Madinah tak satupun warga kota yang datang  berobat padanya. Padahal di negerinya dia termasuk tabib yang terkenal dan banyak pasiennya.
Kemudian dia melanjutkan ceritanya : “Karena penasaran saya pun berkeliling kota masuk kampung keluar kampung untuk mencari pasien yang sakit. Tetapi tak satupun saya jumpai orang sakit untuk saya obati. 
Saya merasa heran, seluruh warga kota dalam keadaan sehat wal’afiat. Belum pernah saya dapatkan kota dengan seluruh penduduknya yang sehat seperti di kota Madinah ini”, ujarnya panjang lebar.
Kemudian saya bertanya kepada penduduk yang saya jumpai, apa rahasianya sehingga mereka hidup nyaris sehat sempurna ?”..
“Kemudian apa jawaban mereka ?”, tanya Rasulullah . Mereka menjawab : “Kami adalah kaum yang tidak (akan) makan sebelum datang lapar. Dan apabila kami makan tidak (sampai) kekenyangan”.
“Begitu jawab mereka tuan”, jelas sang tabib Yahudi kepada Rasulullah
.
 Mendengar cerita tabib Rasulullah bersabda : “Sungguh benar apa yang mereka katakan kepada tuan”, sabda Rasulullah sambil menyitir sebuah hadits :
“Lambung manusia itu tempatnya segala penyakit, sedangkan pencegahan itu pokok dari segala pengobatan”. (H.R. Ad Dailami).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar