Rabu, 17 Oktober 2018





MUSHIBAH SILIH BERGANTI

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya". (Q.S. Al Isra' (17) : 16)

Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa mushibah yang terjadi di alam sangat berkaitan dengan ulah manusia, demikian pula dengan mushibah yang melanda negeri kita tercinta ini !.
Tsunami di Aceh tahun 2004 menelan korban sekitar 230.000. jiwa.
Tahun ini berturut turut diawali gempa di Lombok menelan korban 555 jiwa.  Belum tuntas penanganan Lombok, dalam hitungan bulan disusul gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala yang menelan korban wafat hingga saat ini sekitar 1.424 jiwa lebih. Begitu besar dan berat akibat yang ditimbulkan, sehingga membuat kuwalahan dalam menanganinya.  

AKIBAT ULAH MANUSIA             
Mushibah bencana alam terjadi bukan semata mata berdiri sendiri, artinya bukan sekedar Fenomena alam belaka, tetapi ada kaitan sebab akibat dengan ulah dan akhlak manusia, sebagaimana firman Nya :
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena  perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka  sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka.....ke jalan yang benar)".(Q.S. Ar Rum (30) : 41)                                                                    
PERINTAH BERBUAT BAIK DAN LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN
Berbuat baik merupakan perintah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada manusia, sebaliknya berbuat kerusakan sangat dilarang.
"…….Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan". (Q.S. Al Qoshosh (28) : 77)
Dengan berbuat baik (menjaga kelestarian hutan, menata lahan terbuka dll) akan membuat alam seimbang : cadangan air tertata, uap air terjaga, hujan teratur, tanahpun jadi subur.

KAITAN AKHLAK DAN LINGKUNGAN
Demikian pula sebaliknya bila lahan terbuka terabaikan, hutan digunduli tanpa reboisasi, jelas lingkungan jadi tandus dan mati. Mengapa ini bisa terjadi ?. Nah disinilah nilai akhlak diuji !. Bila nilai akhlak dikesampingkan, amanah diterlantarkan, kejujuran diabaikan, maka jelas akan berdampak pada lingkungan !. Oleh karena itu Allah mengingatkan : “……Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan".      

SEJARAH AKIBAT KEINGKARAN UMAT TERDAHULU :
1.KAUM NABI LUTH
Umat Nabi Luth merupakan kaum yang suka melakukan perbuatan keji yakni homo sex (LGBT), karena mengabaikan peringatan Nabi Luth maka Allah mengadzab dengan membalik negeri kaum Luth dan dihujani dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi tubi !.
Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi tubi”. (Q.S. Hud (11) : 82)
2.KAUM NABI NUH
Demikian pula halnya dengan kaum Nabi Nuh (berdakwah selama 950 tahun, pengikutnya hanya 90 orang), yang mengingkari ajakan Nabi Nuh untuk mengimani Allah, sehingga Allah menenggelamkan kedalam banjir bandang yang menggenangi bumi !.
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan
orang orang yang bersamanya dalam bahtera dan Kami tenggelamkan orang orang yang mendustakan ayat ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (Q.S. Al A’raaf (7) : 64)
3.KAUM NABI SHALEH
Lantaran keingkaran umat Nabi Shaleh, mereka ditimpa gempa yang dahsyat, sehingga menjadii mayat bergelimpangan di rumah rumahnya.
“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata : "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang orang yang memberi nasehat". (Q.S. Al A’Raaf (7) : 78-79)

IMAN DAN TAQWA SEBAGAI SOLUSI
Ternyata akhlak sangat menentukan dan berkaitan erat dengan sikap Allah terhadap manusia, sehingga hanya dengan iman dan taqwalah akan menyelamatkan dari adzab Nya !. 
"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (Q.S. Al A' raf (7) : 96)

RENUNGAN
Kita perlu merenung mengapa di negeri tercinta ini dirundung mushibah silih berganti ?, mushibah tak mungkin terjadi tanpa sebab akibat.
Aceh yang akrab disebut serambi Mekkah, mengapa ditimpa tsunami yang tingginya mencapai hingga 30 M !, ternyata mungkin ganja menjadi penyebabnya, bukankah dari sana sumber pemasoknya ?!. 
Demikian Lombok yang menjadi jujukan para turis ada sesuatu yang menyimpang !. Ternyata disana aurat para turis dengan enaknya mengumbar aurat. Dan penjualan narkoba terjual bebas dan aman.
Deputi Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) R.I., Irjen Pol Arman Depari menyebutkan, saat ini sekitar 2,2 persen dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia terkontaminasi narkoba. Secara internasional, suatu negara dinyatakan darurat narkoba jika 2 persen penduduknya mengkonsumsi narkoba. Di negara kita yang meninggal akibat narkoba 37-40 jiwa tiap hari !.
Demikian halnya dengan Palu, ada sebuah jembatan kuning berdiri kokoh merupakan icon kota Palu, menjelang runtuhnya jembatan karaena gempa, dilakukan acara namoni yang sarat kemusyrikan disaksikan ribuan orang. Padahal para ‘ulama sudah mengingatkan berulang ulang, namun tidak dihiraukan, akhirnya terjadilah mushibah gempa dan …..jembatanpun runtuh berantakan !. Bahkan kemaksiatan (homosex / LGBT) dan wanita simpanan banyak terdapat disana.      
Semoga Allah memberi hidayah, sehingga mau menyadari kesalahan yang telah dilakukan dan kembali ke jalan yang benar. Amiin


ADZAB KAUM DURHAKA

Dalam Alquran banyak dikisahkan kisah umat terdahulu yang dibinasakan Allah karena mengingkari utusan Nya dan melakukan berbagai penyimpangan.   
Berikut diantara data kaum yang telah dibinasakan :
KAUM NABI HUD
Nabi Hud diutus untuk kaum 'Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin dahsyat disertai guruh menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (Q.S. Attaubah : 70, Alqamar : 18, Fushshilat : 13, Annajm : 50, Qaaf : 13).
KAUM NABI SYUAIB
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan, kaum Madyan dihancurkan Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengadzab berupa hawa yang sangat panas. Sehingga akhirnya mereka binasa (Q.S. Attaubah : 70, Alhijr : 78, Thaaha : 40, dan Alhajj : 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (Q.S. AlHijr : 78, Alsyu'araa : 176, Shaad : 13, Qaaf : 14).
FIR’AUN
Kaum Bani Israil sering ditindas raja Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun tentang adzab Allah. Tetapi Firaun bahkan mengaku sebagai Tuhan. Akhirnya ditenggelamkan Allah di Laut Merah, jasadnya diselamatkan sebagai bukti kecongkaan bagi umat kemudian. Hingga kini bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah : 50 dan Yunus : 92).
KAUM SABA'
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma'rib dengan banjir besar. (Q.S. Saba : 15-19).
ASHAB Al QARYAH
Menurut sebagian ahli tafsir Ashab Al Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan para rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (Q.S. Yaasiin : 13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar